Quantcast
Channel: Pelopor Jasa Vector
Viewing all 556 articles
Browse latest View live

Gak Usah Pakek Judul

$
0
0

Kemarin, gambar yg aku upload di facebook, sempet heboh menuai banyak komentar. Sekarang gambar itu sudah aku “only me” biar gak semakin “besar”. Karena memang itu emosi sesaat yg gak perlu dibesar-besarkan.

Jadi kasus sebenarnya adalah..

Aku dapat job vector real kira-kira seminggu yang lalu. Baru aku kerjakan dua hari kemarin sesuai antrian. Orangnya mesen 4 wajah. Semua dibuat vector real.

FYI, vector real itu vector yang memerlukan kesabaran dan ketlatenan super tinggi sehingga hasilnya lebih halus dibanding vector kartun. Dan konon, menggambar vector real perlu stamina kesabaran yang bagus.

Biasanya aku sehari bisa menggambar satu vector real saja. Bikin dua juga pernah. Tapi kelelahan banget! Habis nggambar bisa langsung bad mood karena kesabaran “sudah habis” tercurahkan di “pekerjaan”. Mungkin inilah sebabnya di Jakarta orang gampang emosi? Karena kesabarannaya habis di perjalanan, macet?

Nah, sehari bikin dua aja sudah bikin bad mood. Apalagi ini bikin tiga!

Iya bro, diriku nekat bikin 3 vector real dalam sehari. Aku lembur dari jam 6 sore sampe jam 7 pagi! 13 jam! Sudah melebihi jam kerja kantoran khan ya?

Kesabaran sudah super duper saya kuras di pekerjaan. Walhasil setelah itu aku jelas akan gampang emosian. Harus tidur dulu untuk memulihkannya.

Parahnya, ketiga gambar yg aku buat itu aku sendiri tidak puas sama hasilnya! Karena foto aslinya kurang bisa diajak berkompromi untuk menghasilkan karya yg bagus. Salah satu foto aslinya terlalu flat pencahayaannya. Aku stress!

Walhasil di pembuatan vector real ketiga (vector real pertama menurut saya sudah sukses. Yang kedua sedikit sukses), aku sudah kelelahan. Dan kerjaku pun “asal-asalan” jadi. Demi deadline yg mengejar.

Sebenarnya aku sudah bilang ke klien kalau waktu pembuatannya 3 hari, tapi klien minta cepet. Walhasil aku kasih 2 hari selesai. Tumben aku ngalah sama klien. Tapi gara-gara itu aku malah “menyiksa” diri. Gak bisa ngerjain job dengan santai. Hasilnya jadi gak maksimal.

Foto sendiri-sendiri itu minta digabungin jadi satu keluarga. Dan di salah satu foto, foto ibu, klien meminta saya untuk mengeditnya seperti make up. Dan aku iya-iyain aja soalnya pas proses nego aku lagi lumayan sibuk sama job bejibun.

Tak disangka, aku baru sadar kalau vector real itu gak bisa diapa-apain lagi. Kalau vector kartun, manipulasi bisa dilakukan karena toh tampak seperti kartun. Kalau vector real khan harus real. Sama kayak foto aslinya. Lha kalau foto aslinya minta diedit menjadi sesuatu yg lain, misalnya ditambah make up tadi, ya susahnya minta ampun. Soalnya aku gak ada basic illustrator, alias nggak bisa menggambar tanpa ada contoh.

Walhasil, aku pun nggak bisa ngasih make up di wajah. Aku cuek aja. Sambil harap-harap cemas sih. Haha.

Aku baru shock ketika salah satu foto, foto anak cewek, kepalanya kepotong sampai kening. Dan aku harus “mengarang” kepala bagian atasnya. Kalau vector kartun masih bisa. Lha ini vector real! Harus tampak real. Waduh. Endingnya? Aku gambar apa adanya dengan kepala terpotong dari kening ke atas.

Karena foto asli berkepala terpotong itulah, aku lapor ke klienku kalau aku nggak bisa menggabungkan foto mereka jadi satu kesatuan. Yang bisa aku lakukan adalah mengirim filenya satu-satu. Jadi ada 4 karya yg nanti aku kirimkan. Aku sertakan attachment di email berupa screenshot corel draw biar klienku bisa lihat what I’ve done so far

Lalu aku matiin komputer. Leyeh-leyeh sambil main aiped di kasur sepringbed yg setelah aku pikir-pikir, kok gak senyaman kasur kapuk?

Ada email balasan. Klien menjawab gak papa. Tapi ada tambahan, katanya istrinya gak sreg sama hasil semua vector yg sudah aku buat. Aku shock. Masa sih semuanya “jelek”? Waduh.

Aku cek sekali lagi, lalu aku bandingkan dengan karyaku sebelum-sebelumnya. Nggak ada perbedaan siknifikan kok. Kualitasku belum menurun meskipun sudah lelah.

Sebelum aku membalas emailnya, klien menambahkan lagi, dia minta warna kulitnya dibikin elegan kayak Mariah Carey atau Taeyoen..

taeyeon mariah

Mintanya kayak ini :neutral:

Klien menambahkan, kalau muka dia minta dikuruskan dan foto anaknya yg cewek jangan kayak kartun begitu.

Lalu aku balas deh. Intinya aku gak bisa memenuhi permintaan yg tidak sesuai dengan foto aslinya. Trus masalah muka anaknya yg kayak kartun, aku no comment deh. Menurutku gak masalah. Jadi ini memang murni perbedaan selera.

Karena aku merasa nggak enak. Maka aku pun kembalikan duit klien 100 persen. Kerja 13 jam gak dibayar nggak masalah. Daripada engkel-engkelan yg bikin bad mood dan gak produktif.

Entahlah, setelah refund duit ituh, aku lega. Aku bisa memulai mengerjakan job yang lain tanpa perasaan dongkol yg mengganjal. Setelah aku curhat sama temen, ternyata refund itu justru bagus demi harga diri. Jangan biarkan klien menanggung rugi dan menyesal karena ketidakmaksimalan pekerjaan kita.

Mungkin saatnya aku istirahat lebih lama. Agar ritme hidupku kembali seperti semula. Udah 5 bulan gak liburan jauh. Gara-gara punya aiped, liburan jadi gak sempet. Pikiran mampet. Semua jadi ribet. Ah, sepet!


Inisiatifnya Mana?

$
0
0

Sebagai pekerja online, diriku nggak pernah menerima uang kesh dari klien. Soalnya diriku nggak ketemu langsung sama klienku. Kecuali klien temen sekolah atau yg tinggalnya di Nganjuk. Tapi ini super amat jarang. Yang super sangat sering ya transferan Bank. Bukan uang cash.

Nah, untungnya di Indomaret, Alfamart dan Swalayan Prima Nganjuk menerima pembayaran menggunakan debit BCA dan Mandiri (yg ATM itu loh).

Sebagai pembeli, maunya pasti dimanjakan. Atau kalau kita bukan type orang yang manja, ya pembeli itu maunya diarahkan.

Suatu malam sekitar jam 11 kurang, perutku khan lapar. Aku mengayuh sepedaku menuju Alfamart. Mau beli roti buat cemilan. Lalu beli apa gitu untuk menggenapi 20 ribu. Karena kalau bayar pakai ATM, minimal harus belanja 20 ribu toh kalau di Alfamart atau Indomaret? Di kotaku segitu. Mbuh maneh kalau di kotamu.

Diriku lalu ke kasir bayar pakek ate em besea. Lalu mbak kasirnya bilang, ATMnya sudah disettle alias dimatikan. Walhasil aku harus bayar pakek uang kesh! Sialnya aku gak bawa duit!

Dengan sangat menyesal, aku gak jadi beli. Dan melanjutkan perjalanan 2 kilometer menuju Indomaret yg masih buka.

Setelah belanja di Indomaret sehabis 20 ribu lebih, aku bayar ke kasirnya pakek ate em besea. Lha kok mbak kasirnya kompakan sama kasirnya Alfamart. Katanya mesin gesek ATMnya sudah disettle. Kampfret!

Soalnya jam 11 tokonya mau tutup gitu. Di Nganjuk yg buka 24 jam cuma ada satu, Indomaret di jalan Panglima Sudirman.

Sekarang masih jam 11 kurang, berati kan belum tutup? Kenapa mesin gesek ATMnya sudah dimatikan? Menyalahi aturan dong? Mbok ya dinyalakan lagi nape? Mbak kasirnya geleng-geleng pasrah sambil pasang muka senyum bloon. Soalnya mesin gesek kalau udah disettle harus nunggu besok (hari berikutnya) baru bisa dinyalain.

HIH, MAU BAYAR AJA SUSAH!” Kata guweh dalam hati.

Saya pun meninggalkan Indomaret dengan jengkel. Kerjaanku yg menguras kesabaran ini harus ditempa dengan kesabaran lagi di tempat lain. Sungguh TER.. WE.. LU!!!

sungguh terwelu

Satu kayuhan sepeda mengantarkanku beberapa meter ke depan. Lha kok ada ATM Mandiri di dekat sini. Wah wah, kenapa mbak Indomaret tadi gak menyarankan aku untuk ngambil duit di ATM ya? Pas di Alfamart tadi, sebenarnya ada ATM juga di Rumah Sakit Umum Daerah yang letaknya gak jauh-jauh amat dari Alfamart. Kenapa mbaknya Alfamart gak menyarankan ambil duit dulu di ATM terdekat?

Apa mbak-mbak Indomaret dan Alfamart memang tidak diajari berinisiatif oleh bosnya? Mbak-mbaknya jadi kayak robot. Yang bisanya cuma bilang “Selamat malam, selamat berbelanjak” atau “Mau nambah pulsanya Bapak?

BAPAK GUNDULMU ABOH!!

Wajah awet muda dan imut begini kok dipanggil Bapak. Ngeselin! Gak mau aku punya pacar kayak kamu! Nggak sudi!

Ya, kamu dong ndop yang inisiatif ngambil duit di ATM! Masa nyalahin mbak kasirnya sih?

Heh, ya gak gitu juga kali. Postingan ini sedang mengritik mbaknya Indomaret atau Alfamart. Bukan sedang mengritik saya sendiri.

Oke fine, aku ambil duit di ATM Mandiri dan balik lagi ke Indomaret untuk bayar. Lalu aku bilang ke mbak kasirnya, “Mbok ya tadi bilang, kalau di sebelah ada ATM. Mbaknya kok diam saja.. Woooh..

Mbaknya lalu cekikikan, “Hehehe, gak kepikiran soalnya mas..

Tuh khan, gak ada inisiatif. Berati memang nggak diajarkan sama bosnya tuh.

Kata temen di facebook, pelayan Indomaret atau Alfamart memang digaji bulanan kok ya. Jadi mau laris atau enggak, gajinya teuteup. Makanya gak butuh inisiatif. Cukup jadi robot yg disetting untuk bilang “Selamat sore, selamat berbelanjak” sambil senyum, sudah akan menerima gaji tetap setiap bulannya.

Zaman semakin praktis seperti sekarang ini sebaiknya pembayaran pakai debit/ATM harus lebih dimanjakan. Soalnya kasir nggak perlu repot ngitung duit. Gak perlu repot kalau duitnya dirampok. Gak perlu repot ngasih uang kembalian.

Memanjakannya misalnya minimal pembelian jangan banyak-banyak. Misal 10 ribu saja gitu. Bahkan di Gramedia Kediri kemarin saya tanya minimal pembeliannya unlimited. Jadi berapapun kita beli, boleh pakai ATM! Ini keren!

Jangan kayak di Prima Swalayan Nganjuk. Satu toko aja pakek dibedain kasirnya. Jadi repot buat yg mau beli pakai kartu ATM.

Jadi kemarin aku beli tempat minum, harganya 49 ribu 5 ratus. Di Prima Swalayan, minimal pembelian 50 ribu. Sungguh angka minimal yg fantastis.

Prima Swalayan mungkin gak sadar kalau bikin ATM BCA atau Mandiri itu sekarang GRATIS. Soalnya itu fasilitas bank. Gak kayak zaman dulu, yang kalau pakai ATM harus bayar iuran tiap bulan. Eh, bank BRI sekarang masih gitu gak ya? Kata ibukku kok gitu. Nasabah berATM sama tidak berATM itu iuran perbulannya beda. BerATM lebih mahal. Makanya ibukku gak punya ATM. Ibuk yg ekonomis.

Kesimpulannya, di zaman sekarang ini, punya ATM bukan dikategorikan orang kaya! Cukup punya duit 500 ribu di bank, sudah otomatis punya ATM! Bahkan ada yg setoran awal 50 ribu khan?

Okay..

Lalu aku bayar pakai ATM lah ya. Wong gak bawa duit banyak. Ternyata gak bisa. Harus 50 ribu. Saya ngeyel, udah ditulis aja 50 ribu. Tetep aja gak bisa. Mbak kasirnya senyum sambil geleng-geleng.

Lalu aku keliling lagi cari barang seharga 1000 rupiah. Atau kalau nemu yg harganya 500 perak malah lebih bagus. ternyata gak nemu! Eh, ini ada sandal pijat refleksi, beli ah. Lha kok, kasirnya untuk sandal sudah beda. Tempat minum kasirnya di sanaaa… yang sandal di sini.

Waduh. Walhasil aku gak jadi beli. Aku.. Ke..ce…wa…

Kasirnya Prima swalayan juga gak ada inisiatif sama sekali untuk menyarankan ngambil duit di ATM. PADAHAL DI AREA PARKIRAN PRIMA SWALAYAN ITU ADA ATMNYA!!!. Padahal aku sudah kebingungan nyari solusi tuh. Harusnya kasirnya paham betul dong, kalau di bawah ada mesin ATM.

Tapi kali ini aku gak jadi beli. Soalnya males ngambil duit di ATM. Udah dongkol duluan kok.

Lalu aku curhat ke temen SMA. Sebut saja namanya Dyah Ayu Aprilia Sutomo. Dia malah pernah beliin susu buat anaknya habis 750 ribu (tujuratus limapuluh ribu rupiah!). Dan karena di kasirnya gak ada mesin gesek ATMnya, lha kok kasirnya bilang gak bisa bayar pakek ATM! Harus pakai uang tunai. Padahal di kasir sampingnya ada mesin geseknya (kasirnya banyak berjejer, ada yg pakek gesek, ada yg enggak). Kenapa kasirnya gak pinjem kasir sebelah saja?

Ya masa tiap orang harus bawa duit segebok buat ke toko. Itu masih 750 ribu. Duitnya paling cuma 8 lembar uang kertas. Lha kalau belinya 200 juta? *misal beli komputer Mekbuk pro 10 buah gitu*, masa bawa duit sekoper?

Ini zaman udah serba praktis, kenapa pikirannya masih kuno? Masyarakatnya aja masih mundur kayak begini, kenapa menuntut negaranya maju? Pikir tuh.. PIKIR!!!

Jangan bisanya cuma DEMAAAA DEMO BIKIN MACET!
Woo.. njaluk dikethaki ndiyase! #VoteNdopForPresident

Udah ah. Yg punya pengalaman seputar bayar di kasir. Boleh ikutan curhat di kolom komentar yaaa… Makaciii…

Nekat Beli DSLR

$
0
0

Aku khan nol putul ya sama kamera DSLR. Soalnya sehari-hari pakai kamera poket yg ngandelin pencet setengah trus jepret itu tuh! Lha kalau DSLR khan serba manual. Walaupun di DSLR ada autonya, tapi mbok ya jangan makek auto lah, ntar sama aja dg kamera poket dong. Gak maju-maju. Haha..

Udah ngerti kalau masih nol putul alias buta banget sama DSLR, lha kok ujuk-ujuk pingin beli. Lha kok ujuk-ujuk semesta mendukung! Ujuk-ujuk ada job luar negeri datang bertubi-tubi. Waini!

Belilah saya Nikon D3200 ini:

Nikon d3200

Beli di Kediri di hari Minggu, 10 November 2013. Sehabis nonton film Carrie yang bikin sesak nafas itu langsung meluncur ke Gaya Photo. Di sana harganya kok lebih murah (selisih 80 ribu) dibanding beli online. yaudah lah aku duiki saja gak pakek ngenyang #horangkayah.

Sorenya langsung “sok” hunting lokasi buat ngreyen kamera baru. Kami ke Simpang Lima Gumul Kediri buat motret-motret sekenanya soalnya kami masih NOL PUTUL gak ngerti kegunaan ini itu.

Inilah hasil potretan (tanpa diedit) kami berdua yang cuma ngandalin settingan AUTO. Ya Alloh ampunilah dosa kami berdua… Karena motret pakek DSLR tapi pakai mode AUTO ituuu…. alay! *mengubur diri*

simpang lima gumul

Simpang Lima Gumul yang katanya tersohor ituh.

ngobrol

Gak fokus :cry:

simpang lima gumul

Gelap :cry:

sudirman fokus

Nah ini fokus, lumayan..

lumayan fokus

Not bad…

gak fokus tapi lumayan

Oke deh..

fokus di sini

Fokus di sini

fokus di sana

Fokus di sana

orang gila

Orang gila

Gara-gara ada orang gila yang nunjuk ke atas itu, cuaca langsung hujan. Karena takut kamera jadi basah, walhasil diriku pulang. Mungkin alam belum menyetujui aku foto2 di sini. Soalnya kemampuanku masih sangat buruk.

Baiklah Jek (panggilan Sudirman), mari kita makan aja!

Pandan Resto Kediri

Pandan Resto Kediri, kami makan di sini

Ayam Lada Hitam

Ayam Lada Hitam, kami makan ini

Sop lupa

Sop tahu gitu deh, lupa. Kami juga makan ini

durian smoothies

Smoothies Durian.
Mbuh smoothies itu minuman opo.
Tapi ini enak sekali kok. Biar kayak titi dije yg awet muda.

Ndop di Pandan Resto

Makasih ya Jek, sudah diphotoin.
Walaupun fokusnya di sendok :cry:

makasih traktirannya jek

Makasih udah ditraktir ya jek.
Ini absurd, yg ngajak makan siapa, yg nraktir siapa.
:pukul:

Lalu diriku langsung belajar dari video-video youtube gimana caranya moto pakai mode M alias manual. Lensanya juga harus disetting manual. Jadi gak perlu mencet setengah ala auto. Hadeuh ternyata prakteknya susah. Harus buanyak latihan.

Dan inilah hasil belajar pakai mode MANUAL:

GAGAL TOTAL!
Capek deh

Ya sudahlah. Memang perlu banyak praktek dulu. Dan satu yg penting: BELI TRIPOD! Biar gak pakek kursi atau kardus lagi. *tuh khan ketauan gak gelem bondo saking kreatifnya hahaha… *

belajar lagi

Aku harus belajar lagi…

Jepit Avengers

$
0
0

Gak nyangka, foto iseng jepitan baju tadi pagi sebelum jumatan lha kok menuai banyak likes. Itu karena aku gak hanya moto jepitan baju lalu apload di facebook lalu BOOM! Dapat banyak likes!

NO! Nggak segampang itu bisa dapat banyak likes bahkan ada beberapa yg share di facebook atau RT twitter.

A jepit

Inilah foto jepit yg fenomenal itu :lol:

It’s because of creativity and idea! Hahaha.. sombong banget ya aku pamer punya kreatifitas atau penemu ide. Semoga kesombonganku ini kalian maafkan yaa… :ampun:
Jadi, ide datang ketika aku dejavu sama bentuk jepit yang kawatnya berbentuk lingkaran. Awalnya aku mikir huruf A ini mungkin artinya Agnes Monica? atau… Ali Mudzofar????????? Maksa! Haha..

Lalu tiba-tiba kepikiran logo ini:

logo avengers

Mirip khan dengan jepit di atas? :hihi:

Langsung deh ide datang untuk bikin tulisan Avengers komplit.

Setelah berjibaku dengan photoshop, jadilah logo jepit Avengers di bawah ini:

Jepit Avengers

Dan aku cek facebook, di jam delapan malam sekarang ini, sudah menuai lebih dari 100 likes! AMAZING! Hahaha..

Ini linknya kalau mau ikutan ngelikes, share, RT atau komen:
Facebook: JEPIT AVENGERS
Twitter:

Instagram: JEPIT AVENGERS

—————

Lalu ngobrol-ngobrol BBMan sama temen yg suka moto. Dia bilang, photografi itu susah dinilai. Soalnya foto yg bagus itu yg bercerita. Bukan melulu “bagus” atau “tajam” bahkan “bokeh”. Tapi “harus bercerita”. Itu yg penting. Mengepcer momen yg bagus itu jauh lebih penting dari sekedar “kualitas gambar”.

Halah, aslinya aku ngeles aja kalau belum bisa moto bagus. HAHA. Dan mungkin temenku itu juga sedang menghiburku biar aku gak down. HAHA.

Btw, aku kasih top secret ya. Logo Avengers di atas sebenarnya hanyalah modus. Niat aslinya ya kepingin pamer kalau aku sudah bisa motret manual dengan background bokeh.

GIMANA BAGUS KHAN BOKEHNYA???? IYA KAN?? (Udah, iyain aja, biar cepet selesai…)

Belajar Moto

$
0
0

Seminggu belajar moto. Belajar motonya dari yutub. Nonton video. Hampir semua menyarankan agar aku belajar cara moto di fotografer.net. Karena aku orangnya bandel, maka aku nggak nurut. Aku belajarnya lewat yutub. Belajar dari video lebih cepet bikin aku paham dibanding baca artikel.

Setelah download sepuluhan video di yutub. Inilah hasil pembelajaran yg saya dapatkan.

1

Gelap! f4.6, ISO 800, Speed 1/60

Cahaya lampu kamarku ketika siang ternyata gak terang. Padahal sudah pakai ISO 800. Apanya ya?

terang

Terang! f4.8, ISO 3200, Speed 1/15

Ternyata dengan menaikkan ISO dan melambatkan speed, cahaya yg ditangkap kamera makin terang. Tapi aku masih bingung ngatur-ngatur angkanya. Itu ngubah-ngubahnya asal feeling aja.

bw

Lumayan! f5.3, ISO 6400, Speed 1/30, monochrome

Gambarnya lumayan terang. ISO nya sudah aku naikin biar cahayanya banyak yg masuk. Tapi kalau dizoom banyak noisenya. Aduh bingung!

Yaudah mari kita keluar kamar. Kita cobain sesuatu yg lain dulu aja.

Air

Airnya beku! ISO 800, f4, speed 1/320 detik

Woh ternyata bisa bikin air beku. Tapi agak ngeblur dikit. Mungkin kecepatannya harus ditambah. Tapi nanti gelap. Ah yasudahlah. *mulai frustasi haha*

Gara-gara frustasi itulah. Aku langsung donlod buanyak video untuk belajar lagi. Kira-kira totalnya sudah 26 video (total 2 gigaan). Dan hasilnya?

nongko

Buah Nangka. ISO 100, f3.5, speed 1/20 detik

Foto nangka di atas diambil setelah lima kali jepret. Jepretan awalnya terlalu terang. Lalu terlalu gelap. Lalu semakin terang sampai tiga kali ulang. Hahaha. Feelingku belum kuat.

masku istrinya

ISO 200, f4, speed 1/80 detik

Foto masku dan istrinya di atas juga ngambilnya lima kali baru dapat pencahayaan gambar yg saya inginkan. Feelingku masih terlalu random. Belum kuat.

Entahlah, aku jadi keukeuh untuk memertahankan ISO 100-200 saja biar noisenya gak ada. Lalu ukuran f sebesar mungkin, yaitu 3.5 biar cahayanya yg masuk buanyak. Berati aku harus mengubah2 shutter speednya doang.

Dan inilah hasil keegoisanku:

gelap

ISO 100, f3.5, speed 2 detik

Gelap! Dengan cahaya ruang tengah rumahku di sore hari yg agak redup, aku nekat pakai ISO 100! Padahal menurut petunjuk, harusnya minimal 400 lah. Biarin! Hahaha. Makanya itu aku setting kecepatan jepretnya (shutter speed) 2 detik. Ternyata masih kurang!

normal

ISO 100, f3.5, speed 10 detik

Yes! Dengan berdiri mematung selama 10 detik, akhirnya kameraku bisa menangkap cahaya yg banyak. Keegoisanku untuk memertahankan ISO 100 pun harus aku bayar dengan meneng cep gak bergerak selama 10 detik! HAHAHA. Kameranya kejam! Atau akunya yg terlalu egois? :doh:

———–

Malamnya, kekeukeuhanku memertahankan ISO 100-200 saja pun makin bikin penasaran. Gimana ya kalau ISO segitu dibuat malam hari? Menurut aturan manual guidenya, di malam hari dengan cahaya neon biasa itu, ISOnya minimal 400.

Yuk, kita coba ISO 100 di malam hari:

terang pas

ISO 100, f3.5, speed 2 detik

Foto di atas diambil dua kali. Pertama aku setting 4 detik. Terlalu terang! Turunin 2 detik, lha kok pas! Yay! Feelingku makin baik karena gak perlu coba berrrkali-kali kayak sebelumnya.

Lalu diriku pun foto close up. Karena aku menghadap ke kamera, otomatis cahaya lampu neon di atas gak menimpa wajahku. Walhasil menurut feeling, aku naikin ISO nya 200. Speednya sama dua detik. Dan hasilnya…

hitam putih

ISO 200, f3.5, speed 2 detik

YES BERHASIL! Aku seneng sekali. Dengan ISO 200, foto akan jernih gak ada noisenya. Setelah tahu settingannya. Diriku langsung foto-foto dengan banyak gaya. Haha.

udah

Lihatnya bentar aja ya. Ntar kamu jatuh cinta loh #eh

Besoknya diriku keluar rumah cobain moto di malam hari. Dan inilah hasilnya:

di ruang tamu

ISO 400, f3.5, speed 1 detik

Karena menahan gerak dua detik itu sedikit “repot”, walhasil aku cepetin jadi 1 detik saja. Jadi harus naikin ISOnya jadi 400. Hasilnya ternyata pas banget sesuai yg aku minta.

Yuk kita coba lagi dengan settingan sama di teras rumah.

Yes berhasil

Ternyata natural banget cahayanya. Sesuai dengan yg aku minta. Yes!

Kalau kepingin kualitas gambarnya bagus, berati ISOnya harus sekecil mungkin. Tapi kalau isonya kecil, shutter speednya harus lama. Jadi tergantung kebutuhan. Yang penting polanya udah kepegang.

Untuk f 3.5, ukuran ISO dan speed untuk cahaya neon di rumahku adalah

  • ISO 100, speed 2 detik (untuk kasus muka tersinari cahaya neon dg baik -berada tepat di bawah neon-)
  • ISO 200, speed 2 detik
  • ISO 400, speed 1 detik
  • ISO 800, speed 1/2 detik

dan seterusnya…

Yuk kita coba menjauh dari cahaya teras rumah. Kita cari cahaya yg lebih redup. Otomatis saya perlambat waktu jepretnya, alias shutter speednya aku perlambat jadi 2 detik. Karena cahaya lebih gelap dua kali dibanding di teras.

yes

Bersama Rian, tetanggaku. ISO 400, f3.5, speed 2 detik

YES! Aku berhasil mengira-ngira lagi. Ini sesuai dengan yang aku minta. Hohoho…

Mbakku datang bersama suami dan anaknya. Langsung aku ajak foto-foto di dalam ruang tengah yg cahayanya lebih redup dari kamarku dan ruang tamu. Waduh musti setting lagi nih. Berapa ya kira-kira?

mbak, ponakan, aku

Ternyata sama kayak settingan di atas. YES! ISO 400, speed 1 detik.

KETERANGAN:

  1. Foto-foto di atas tanpa edit ya. Paling cuma crop doang soalnya aku belum punya tripod. Jadi naruh kameranya di mana-mana. Kadang di tembok, sedel sepeda, kursi, pintu gerbang rumah. Jadi komposisinya gak bisa diatur semau kita.
  2. Saya tidak menggunakan lampu flash.
  3. Saya menggunakan lensa kit 18-55mm alias lensa murah bawaan Nikon D3200. Jadi kalau ada saran untuk beli lensa ini lensa itu, gak akan saya gubris. Beda konteks. Di postingan ini saya nggak membahas tentang kelemahan lensa kit. Tapi justru sebaliknya “Memaksimalkan Lensa Kit”.

Udah ah.

Jagoan Design? Whiz lah Orangnya!

$
0
0

whiz logo

Sesuai dengan namanya ya. Whiz, yg dalam bahasa Inggris artinya jagoan. Lha emang bocahnya jagoan banget mendesign. Garapannya rapi, serapi rak buku dan kamar tidurnya. Desain garapannya juga terkonsep dengan jelas. Gak sembarangan jadi. Top deh!

Rak buku rapi

Semua bukunya disampul plastik loh!

Dia juga seorang blogger baru yang sukses. Blog whizisme.com miliknya yg baru berumur beberapa bulan itu sudah memeroleh penghargaan GOLD Internet Sehat Blog Award (ISBA). Keren banget!

Design & Creativity adalah tagline blognya whiz. Hampir semua artikelnya berisi ulasan yg berhubungan dengan design.

Eh, kak Whiz juga sering banget jadi juri acara lomba design loh. Levelnya udah universitas pula. Dia juga sering ngisi seminar design gitu.

Seminar Akber

Pak Guru Whiz habis ngajar di Akber Semarang

Nama aslinya Wijayanto. Aku sih menggilnya Gus Wid. Maklum dia khan lulusan Madrasah Aliyah Negeri Darul Ulum Jombang dan mondok di sana pula. Lalu melanjutkan kuliah di Ekonomi Syariah Institut Agama Islam Negeri Wali Songo di Semarang sana. Sudah lulus ya.

Trus belajar designnya dari mana?

Otodidak dong. Kalau kalian main ke rumahnya di Rembang sana, banyak sekali buku-buku dan majalah design tertata rapi siap untuk dibaca dan diserap ilmunya. Selain itu, banyak juga buku-buku motivasi dan bisnis. Yup, Gus Wid emang hobi baca level senior.

Whiz di Gramedia

Mas Whiz bisa betah berlama-lama di Gramedia

Waktu senggang gak dihabiskannya untuk nonton bioskop atau ngemall gak jelas, dia lebih seneng nongkrong lama dari siang sampai malam di toko buku Gramedia. So, kalau kalian ngobrol sama dia, it’s kinda like he knows everything happen in this world. Jangan khawatir akan kehabisan bahan obrolan. Haha.

Jadi mas Whiz itu kutu buku dong?

Eit, jangan salah, baru-baru ini dia hobby travelling. Bahkan hiking kayak foto di bawah ini:

travelling

Selain hiking, Mas Whiz juga rajin olahraga juga loh!

Aku sering banget dapat job design logo atau design selain nggambar vector. Dan karena aku orangnya males mikir, maka biasanya mereka saya suruh mesen desain di Gus Wid.

Selain designnya kualitas superior, Gus Wid juga melayani kliennya dengan antusias dan hangat. Jadi nggak bikin kagok yg mesen. Biasalah, designer grafis itu rata-rata egois dan sombong (kayak saya!) jadi ngelayani klien kaku banget haha. Hal seperti itu tidak ditemukan di Whizisme.com.

Eh, aku pernah ada temen yg curhat setelah mesen desain di whizisme.com, katanya selain desainnya sesuai sama harapannya bahkan lebih, dia juga dapet diskon ini itu. Baik banget ya!

Yuk kita lihat portfolionya Gus Wid.

Design Logo Whiz

Contoh design logo atau kartunama yg sudah dibikin Whiz

3D Design

Whiz juga ahli dalam per-3D-an design!

Karakter Design

Pingin punya maskot atau karakter buat logo atau produk kamu?
Whizisme.com adalah jawaban tepat!

Desain kaos

Mas Whiz juga menangani disain beberapa merek kaos.
Yang baru-baru ini dia lagi ngegarap desain kaos Distro Rovca dari Makassar

Kalau mau memesen design logo, 3D, ilustrasi maskot, dan apa aja yg ada hubungannya dengan branding, silakan aja hire mas whiz di email whizisme99@yahoo.com.

follow @whizisme

Tips Berkomentar Asyik

$
0
0

komentar asyik

  1. Empati itu penting. Jadi sebelum komen, sebisa mungkin rasakan apa yang dirasakan pembikin status. Jangan lantas status sedih kamu anggap dia sedang becanda.
  2. Statusnya orang yg sedang marah, jangan dipanas-panasi. Jangan juga disuruh sabar. Karena orang kalau sedang marah itu kesabarannya sudah habis. Jadi mau sabar dari mana? Maka lebih baik alihkan ke hal yang lain. Misalnya ngajak jalan-jalan. #uhuk #curcolbanget
  3. Jangan menyerang pendapat orang dengan dalil. Sebagaimana kita ketahui, sebuah dalil punya banyak penafsiran. Lebih baik pakai pendapatmu sendiri saja. Perbedaan itu indah.
  4. Kalau nemu status yg mengandung Suku Agama Ras Antargolongan (SARA), kalau kamu beda SARA, mending gak usah komen. Karena bisa memecah belah. Sekalipun SARAmu dibenci sama dia. Kalau gemes banget pingin marah, udah buka yutub sana, tonton video yg menghibur.
  5. Kalo nemu status yang sharing gambar yg mengganggu (misalnya orang kecelakan kepalanya pecah) mending jangan komen. Soalnya nanti akan ngehits dan menyebar. Dan semakin banyak orang terganggu. Mendingan lagi, langsung hide timeline aja.
  6. Jangan ngiklan di status orang terkenal. Apalagi kalau iklanmu gak nyambung sama konteks statusnya. Kalau di status saya boleh kok ngiklan, asal harganya cocok. #halah
  7. Jangan nanya data diri di status ya. Misal nanya alamat, nomer hape, umur, nomer rekening, lan liyan liyane. Mending langsung inbox orangnya saja. Lebih privat.
  8. Kalo bisa, komenlah sesuai topik yang dibahas. Jangan lantas kita komen tentang pedesnya kripik Maicih di status orang yg sedang membahas indahnya panorama Air Terjun Sedudo.
  9. Kalo ada status orang lagi jualan, jangan sekali-kali minta gratis. Nggak sopan banget ya. Apalagi kalau kamu becandain barangnya. Misalnya ada yg jualan kripik pedas khas Nganjuk, lalu kamu komentar “Mending nggoreng dewe, luwih murah lebih sehat gak pakai pengawet” atau komentar tanya resepnya. Jangan yaaa… Itu bisa bikin yg jualan marah. Asli!
  10. Kalau ada yg ngewall jualan blekberi, kalau kamu terganggu, langsung delete aja dari timeline kamu, jangan dimarahi ya. Siapa tau dia jualan serius. Biar dia nggak down gitu.
  11. Kalau ada yg sharing video lucu rekaman dia, tapi ternyata buat kamu gak lucu, udah cuekin aja. Jangan dikomen “Garing, gak lucu”. Itu bikin down banget loh. Kasihan. Mending komentarlah yg asyik, misal “Kapan-kapan aku mau dong direkam jugaa.. “. Padahal itu #kode kalau kamu lebih lucu daripada dia. Tapi dengan cara yg halus dan gak nyakitin. Haha
  12. Di statusnya orang yang lagi jualan, jangan komentar tentang jualanmu juga ya. Walaupun beda barang, tapi hal itu sama aja kayak kamu numpang jualan di toko orang. Nyebelin banget khan ya..
  13. Segala sesuatu yang sifatnya chatting, ya chattinglah di inbox atau bbm atau aplikasi chatting lainnya. Jangan chatting di status facebook. Kasihan temen yang lain jadi terganggu notifikasi.
  14. Pakailah emoticon yg seru kalau kamu komentarnya becanda. Biar si pembikin status tau kalau kamu cuma becanda.
    Contoh:
    Status: Gimana fotoku, ganteng khan?
    Komentar tanpa emoticon: Gak tuh, jelek!
    Komentar dengan emoticon: Gak tuh, jelek! :P
    Lebih enak mana? Enakan yang pakai emoticon khan?
    *Gak ada yang enak! #eh* #curcollagi
  15. Baca dulu komentar-komentar sebelum kamu. Siapa tau ada yg sudah komen sama sepertimu. Ini berlaku untuk komentar berupa pertanyaan. Biar si empunya status gak jengkel ditanyai hal yang sama.
  16. Jangan janjian lewat komen. Mending sms, telpon, bbm, dan lainnya. Kan nggak setiap saat kita online terus. Kalo kita kebetulan baca komennya dua hari kemudian gimana? Haha

    (tambahan dari mas Mbeling)

Ada yg mau nambahin? Kalo bagus, akan aku tulis di pejwan.

Kata Siapa Ikutan Blogger Nusantara 2013 Gak Asyik?

$
0
0

Buktinya saya sekarang loh, udah mandi trus nongkrong cari makan buat ngganjel perut. Sekarang udah jam 12 lebih alias udah ganti hari. Tapi namanya blogger ya, jam segini tuh wayahnya melek. Haha. Saya yakin 90 persen penghuni Homestay Tembi Jogja ini belum pada tidur!

Tulisan di atas ditulis secara live di warung depan (tempat registrasi homestay Tembi) (1 Desember 2013).

Buktinya lagi, saya loh, bersama blogger Plat M dari Madura, @maz_echo (Eko) dan @loewyi (Lukman) masih tiduran leyeh-leyeh malas-malasan di ruang tengah sambil nunggu matahari terbit. Tidur kami tadi malam nyenyak banget loh. Ibu pemilik penginapan 23 ini juga ramahnya istimewa tenan!

ibu ibu jogja

Pertama datang ke sini aku sendirian.
Trus disambut oleh para ibu yg sedang bikin makanan di teras rumah.
Aku ikut nimbrung dong ya. Dan yg membuat aku bahagia,
aku dikira kelahiran 1996.
Kayak anaknya yg masih SMA gituh.
Ya awoh, jujur banget sih, Bu? Mau gak jadi ibuku kedua? #eh

Tembi 23

Cetnya warna ijo. Adem banget ya.

Ibu kos

Ibu “kos” di houmstei nomer 23.

Di meja kami, sudah dicepaki cemilan setoples gedhe, pisang, salak, teh anget setremos gedhe, air putih (panas, dingin). Kasur kamar juga empuk dan enak kalo mau. Walaupun kami bertiga lebih memilih tidur di ruang tengah beralaskan tikar dan kemulan. Ya biar lebih akrab gitu tidurnya bareng. Padahal bisa jadi ini modus #eh

Tulisan di atas juga ditulis secara live di ruang tengah sambil tiduran murep.

——-

Kemarin memang hari yang melelahkan, setidaknya buat aku, lha piye to, di Solo aku cuma tidur sejam doang, padahal habis perjalanan 4 jam naik bis dari Nganjuk.

Trus pagi-pagi subuh harus udah mandi trus berangkat ke Jogja bareng anak gravis-design. Ada mas Adit (pak sopir), Andi (mas nempel molor), Aryan (mas sopo) dan Joddie (bos gravis) untuk ikutan Blogger Nusantara naik mobil carteran.

Gravis Design

Tempatnya anak-anak seru dan kreatif tuh di sini!

Horee.. Kita ke Keratooon!!

Lalu mas Joddie kayak disms gitu sama panitia, disuruh cek timeline twitter. Ternyata pagelaran Blogger Nusantara gak jadi dilaksanakan di Keraton kok. Yowis ndak papa. Kita manut saja. Yuk kita ke Joglo Abang seperti yg katakan panitia.

Kami melewati jalanan berkelok yang sangat horor medannya. Dengan lebar jalan yg ngepres banget, sopir harus konsentrasi nengok ke kanan kiri, biar gak nyemplung kali yang dalamnya ekstrim! Mungkin kalo ujian sim A diselenggarakan di sini, peserta banyak yg nyemplung kali kali yaa.. #eh

Kami datang di joglo Abang kepagian. Masih 2 jam lagi acara dimulai. Foto-foto aja yuk.

Gravis Design Krue plus saya

Adit, Jodi, Andi, Aryan, Ndop.
Alhamdulillah kami ganteng semua.
Walaupun akulah yg paling ganteng, tapi akulah yg belum laku sendiri.
#jlebsejlebjlebnya

Moto Daun dan embun

Iya iya, ini sedang pamer foto bokeh.
:oops:

Kami makan mie, minum teh anget, membully satu sama lain, seru sekali. Hingga akhirnya jam 9 pagi para peserta berdatangan daftar memasuki joglo abang. Mataku ngriyip-ngriyip melihat para wajah peserta. Sambil berharap ada fans menyapa. Lalu kasih hadiah stiker abang bergambar singa. Haha.

stiker singa

Makasih buat fansku @mas_wah,
stickerku siap menghiasi leptop Vaionya nih.

Karena dari dulu aku orangnya ndablek, suka rame di sekolah, maka pas pembicara ngomong di depan, aku pun gak mau kalah. Aku bikin sekelompok kecil. Lalu ngobrol sendiri sama blogger yg sudah kenal baik di dunia online.

Blogger

Yg pojok kiri atas lupa namanya. Lalu ada Alid, Sirot sama Aziz.
Ada helga yg gak mau diphoto karena harus mandi dulu katanya.
Ketauan kalau gak mandi ya pas di Joglo abang? #eh

Pas istirahat sholat dan makan siang, baru deh, diriku bergerilya cari teman blogger yg lain. Baru saja berdiri beberapa langkah dari tempat duduk, langsung dikerubuti para fans, “Mas Ndooop… !!!” Lalu mereka salaman. Tanganku diuyel-uyel.

“Haaaaeeee…. “ Sambil berempati senyum juga. Dalam hati, kamu siapa yaaa? Kadang mereka menyebut nama asli. Kadang nama samaran. Kadang aku kenal beneran. Kadang aku cuma bilang “Ooo..” Padahal gak kenal blas.

Ternyata mereka cuma pembaca blogku, lalu mereka gak komen. Ada yg komen, tapi pakek avatar bukan foto dia, pakek nama berupa “keyword”, bukan nama dia. Ya jelaslah aku rakenal. Haha.

Tapi mereka dapat cutting stiker gratis seharga 840 rupiah. Tanpa diundi! Aku memang terlalu baik. Terrrrlalu baik.

Bersama Akh Nurhadi

Foto bareng Mas Nurhadi.
Pas istirahat ituh, di sebelahku ada Silvi, Tiwwi, Antownholic,
Tomi, Iwan, Nug dan lain-lain
Tapi mereka diam saja, hanya mas Nurhadi yg ngajak photo bareng.
Yang lainnya nyesel! #kapok #eh

Habis dhuhuran bareng mas Akh Nurhadi, pas perjalanan menuju lokasi joglo abang, lha kok aku ditodong sama mic. Aku diwawancara! Saya ulang.. AKU DIWAWANCARAI. AKU BAKALAN MASUK TIPI! PUTRANYA BU MUNASIKAH SING PALING NGGANTENG DEWE INI AKAN MASUK TIPIH!INI EMMEIZING!

Aku grogi banget pastinya. Tapi karena aku sudah pernah latihan monolog di depan kamera, walhasil groginya gak sampe gagap. Tetep bisa ngomong walaupun bahasanya belepotan kayak mukanya anak limatahun disuruh makan rujak cingur.

Cuplikan wawancara…

“Apa saran-saran dari mas Ndop tentang Blogger Nusantara ke depannya.. ”
“Tahun depan panitianya mending nyewa Event Organizer saja, jadi panitianya gak perlu repot mikirin dunia per-EO-an. Memang sih biayanya lebih mahal, ya nggak papa. Blogger yg mau ikut disuruh bayar aja, blogger khan kaya-kaya.”

Lalu semuanya tertawa.. HAHAHA..

Habis wawancara, ketemu temen rombongan Gravis sedang makan bakso. Lalu aku diajak tidur di rumah penduduk. Maklum kami tadi malam sebelum berangkat ke sini ngobrol lama sekali jadi kurang tidur. Untungnya ada penduduk yang mau “menyewakan” kamar tidurnya yg luas selama beberapa jam buat kami berlima tidur. Alhamdulillah aku bisa tidur nyenyak walau cuma sejam.

Sholat Ashar, ketemu blogger Kediri. Foto-foto alay. Ngobrolin tentang bintang Leo. Kebetulan salah satu blogger Kediri, Silvi, anak Leo sama kayak saya.

Pemandnagan joglo abang

Pemandangan indah hijau tentram di sekitar Joglo Abang.

Blogger Kediri

Foto bareng Blogger Kediri

Daun Jati

Daun Jati

ibu ibu merdu

Ibu-ibu bersuara merdu.
Jadi ini ceritanya acara budaya.
Pas, aku balik lagi ke Joglo Abang, pas ibu-ibu ini nyanyi.

Jam 5 sore panitia mengajak Tour Jogja buat yg mau. Entah kenapa, blogger Kediri plus saya, diberangkatkan yg pertama. Ini bener-bener emmeizing! Kami ketawa bergembira bareng.

Puncaknya kami disuguhi konser live di belakang sana. Ada pemuda nyanyi penuh penjiwaan sambil merem melek, mengepalkan tangan, menjangkau nada tinggi, sambil nyetir motor! Saya ulang.. SAMBIL NYETIR MOTOR!

Kami bersepuluh diturunkan di depan Benteng. Nol Kilometer ya? Diculne dewe. Sak kuwarepmu dolan-dolano dewe. Pokokmen jam 9 malam kudu ngumpul di lokasi sini.

Bukannya trus hunting pakaian, batik, cinderamata, atau makanan di Malioboro. Tapi kami malah hunting bokeh, foto selfi sukaesih, selftimer foto rame-rame, nggosip sana sini. Haha. Blogger gitu ya. Selalu unik dan asyik.

Blogger Kediri di Jogja

Mukanya seger. Habis sholat maghrib soalnya. Mereka santri semua!

Ndop di jogja

Hore, akhirnya aku difotoiiin!!! Makasih kak Silvi.

foto bersama blogger kediri di nol kilometer jogja

Nikon D3200 does a great job here! I love Nikon!
Location: Nol Kilometer Jogja.
Setting: ISO 800, f6, speed 1/4s.
Photoshop Editing: Body selection > New Layer > Screen

Lalu aku kehausan. Lalu aku beli es campur di pinggir jalan. Entahlah kok kami secara berjamaah gak kepingin belanja apa-apa. Haha. Yuk, foto-foto lagi aja..

UFO

UFO jadi-jadian. Hehe.

Jogja Malam

Rame banget ya. Untungnya lampu-lampunya indah diphoto.
Jadi aku bahagia-bahagia aja tuh

Low Speed

Njajal foto low speed yg too slow.
Walhasil lampunya kebanyakan. Over Exposure.

Kami menuju ke Ngabean untuk menunggu bis jemputan. Jalan kaki dong ke lokasi. Lumayan bikin kaki pegel.

Jadi ceritanya habis ini kita akan nginep di Desa Tembi Jogja semalam. Gratis kok. Acara Blogger Nusantara ini GRATIS semua. Aku dapet rumah nomer 23. Yang fotonya sudah ada di awal postingan.

Sampai di lokasi penjemputan, aku nemu warung yg namanya gak boleh dibaca ya. Cukup dibatin saja.

jancok

Gak boleh dibaca ya. Dibantin saja.
Ketawanya juga dibatin saja ya.

Yuk kita naik mobil. Kita menuju ke Desa Tembi.

Di dalam mobil, ada mbak-mbak anggota baru yg ngobrolnya garing banget. Menggerutu melulu. Gak bisa menikmati suasana. Kayaknya dia perlu aku ajari menejemen hepi deh. Nih contohnya: Aku puter deh mp3 di bebeku. Aku nyanyi aja. Semua penghuni mobil terdiam sambil ngrasani, “Siapa tuh yg nyanyi?

Aku cuek. Justru nyanyiku makin keras. Khan aku sedang memanage hepiku. Gak boleh ada orang lain menghentikannya.

Sudah sampai Tembi nih. Aku langsung minta dianter ke rumah hunian 23. Setelah nggosip dengan ibu-ibu jogja yg gaul, diriku sholat dan mandi. Habis itu Eko dan Lukman dari Madura datang.

Ternyata mereka bisa ngomong jowo. Yasudahlah enak banget kalo begitu komunikasinya.

Lukman dan Eko lulusan Informatika trus dia kerja jadi programmer gitu deh. Keren banget pokoknya. Gak kayak aku ya, kerjanya guyon aja di blog ini. Gak ada manfaatnya. Haha.

Lukman Eko dan Ndop

Lukman, Eko dan saya. Sebelum tidur foto-foto dulu
biar nanti mimpi indah. Entah dimana letak hubungannya.

Besoknya kami bangun pagi. Lalu tiduran bentar sampai bapak “kos” datang ngajak ngobrol. Bapak kos ngobrolnya buanyak. Cerita macem-macem. Maklum kami cuma bertiga di rumah ini, walhasil seru aja diceritain sama bapaknya.

Jadi atap rumah ini dari bambu besar dan kecil yg hanya diikat sama tali gitu. Soalnya biar nggak rubuh kalau kena gempa. Bikin konstruksinya juga gak sembarangan. Kakak-kakak bule luar negeri sana harus menghitung pakek rumus yg tepat supaya bambu-bambu ini kokoh sekaligus “lentur”.

Atap Rumah 23 Tembi

Atapnya keren!

Habis sarapan nasi pecel jogja yang rasanya manis (di Nganjuk nasi pecel itu rasanya gurih ya), aku langsung ajak Ani Kondriatun (Nama Nikonku) buat jalan-jalan. Mampirlah ke Batik Gallery.

Batik Gallery

Di Batik gallery.
Fotoku yg ini ganteng banget ya.
Kelihatan pendek gitu soalnya anglenya dari atas.

Jalan kaki lagi. Ketemu Slamet Tux, anak-anak PENITI bersama mas Anas. Trus menuju Signature Wall. Diriku yang suka coret-coret ini pun beraksi. Doh panasnya. Hmm.. enaknya nulis apa ya?

Woh, ada setikernya Gus Wid bertebaran di mana-mana. Diriku ikut-ikutan dong. Sambil jinjit, aku tempelin katting stikerku di atas sana. Di atas tulisan Blogger Rembang.

signature wall

Kelihatan gak setikerku? Nggak ya?

stiker singa

Kalo yg ini kelihatan gak? Iya lah.

Oh iyaaa, lha rombonganku dari Solo, Mas Jodi dan kawan-kawan di mana ya? Kata mas Jodi, dia berada di hunian nomer 17. Aku pun mencari hunian nomer 17. Setelah ketemu, di sana lha kok ada Pakde Cholik! Aku tau Gus Lik itu dari komentar-komentar blognya Pak Mars.

Sayangnya Pak Dhe Cholik belum kenal aku. Tapi pas duduk di sebelahnya, suasana rileks saja kok. Mungkin kita sama-sama artis, jadi ya biasa aja. Auranya sama-sama bersinar gitu #halah.

“Awakmu wartawan soko endi, kok moto-moto aku?” Begitulah kata pak dhe ketika aku motoin beliau berkali-kali. Padahal lo, diriku sedang nyari settingan yg enak untuk nanti aku foto bareng dia. Huahaha..

Photo bareng Pakdhe Cholik

Makasih ya mas Jodi, udah motoin kami berdua.

Habis itu aku pulang. Gak ikutan acara penutupan. Rombongan Gravis ngajak pulang gitu deh. Pulang kemana? Tunggu postingan selanjutnya…

NOTE: Menejemen hepi itu perlu. Sehingga dalam keadaan apapun kita akan selalu hepi. Dan menejemen hepi ini aku aplikasikan di acara Blogger Nusantara 2013 ini! And it works! Aku hepi loh!

Bye..

terbang

To be continued…


Makan Kepiting di Pantai Depok Jogja

$
0
0

Depok itu bukan Jakarta lo ya. Tapi nama Pantai di Kabupaten Bantul Jogja sana.

Baiklah, setelah “kabur” dari acara Blogger Nusantara 2013, kami serombongan menuju ke pantae biar kayak orang yang santae. Dan tujuan kami adalah ke pantai Depok.

Eh perkenalkan, bintang tamu kita: IKAN MAS TERI

Maz Trie

Mas Tri

Mas Tri ini “tugas”nya sebagai penunjuk jalan. Maklum kami bukan asli Jogja, walhasil manut saja sama Mas Tri.

Panas-panas menjelang jam 12 siang, sampailah kami ke Pantai Depok. Mas Tri mengajak ke pasar ikan buat belanja kepiting, kerang sama ikan gabus? Lupa, pokoknya kayak ikan grameh gitu.

pasar ikan depok

Pasar Ikannya rame ya

Ikannya murah

Harganya murah loh!

Selanjutnya kami mengikuti ibu-ibu yg dari awal tadi udah nawarin jasa masak. Jadi kita belanja sendiri ikannya, trus ibunya yg masakin. Lucuk ya.

Masjid di area pantai Depok

Sambil jalan kaki panas-panas, aku sibuk motoin suasana.
Dan inilah Masjid Pantai Depok.

Baju

Ini kalau dijadikan cover facebook kayaknya asyik

Warung Makan Eco

Kami dianter ibu-ibu menuju Warung Makan Eco ini.

Kelapa Muda

Aku mesen Es Kelapa Muda yang ternyata cuma pencitraan.
“Daging” kelapanya udah keras banget!
Hikmah dari kejadian ini: Jangan mudah percaya sama kulit!
Tapi percayalah sama saya!

ndop dan kelapa muda

Tetep senyum walaupun di-PHP-in sama kelapa muda

Nyeruput teh anget

Kak Andi menyeruput Teh Anget

Dan hidangan pun telah mateng. Perut kami emang sudah lapar sih. Apalagi rombongan Gravis (selain aku dan Mas Tri) dari pagi belum sarapan. Maklum gak biasa sarapan sih. Khan mereka manusia kelelawar. Sarapannya dini hari. Haha.

Aku aja yg sudah sarapan nasi pecel merasa lapar kok.

Di dekatku kebetulan ada ikan laut biasa. Aku makan yg sudah biasa aku makan dulu. Setelah perut keganjel, baru deh nyobain yg belum pernah aku makan. Hiyaitu KEPITING.

Aku lihat teman-teman yang lain cara makan kepiting.

Oh, jadi di setiap cangkangnya yg keras itu ada daging yg lunak dan lembut banget.

Jadi ingat Bintang Cancer yg lambangnya kepiting nih. Konon pemilik zodiak Cancer itu rata-rata punya karakter yg di luar sangar, tapi di dalam lembut. Gak kayak Leo, yang luar dalam sama-sama sangarnya. Haha.

Aku coklek salah satu bagian kepiting. Lalu saya tekan kulit kerasnya, “KREK”. Eh iya, di dalamnya ada daging lembut yg setelah aku kunyah-kunyah rasanya gurih banget!

YA AMFELOP! TERNYATA KEPITING ITU RASANYA ENAK!

Kenapa nggak dari dulu sih nyobain kepiting? Eh, kalau lobster juga seenak ini gak sih? Jadi penasaran.

Ayok, siapa yg mau nraktir aku makan lobster? Atau kita urunan aja yuuuk?? *tetep ya, gak mau nraktir* :siul:

Dan saking enaknya, aku lupa gak motoin hidangannya. :doh:

Makan kepiting ternyata harus hati-hati. Kalau ceroboh bisa bikin terluka karena kulitnya tajem banget. Tuh mas Andi sudah tergores kulit kepiting. Haha. Kasian.

Lalu aku cobain kerang juga. Eh, ini cara membuka cangkangnya gimana sih? Keras banget loh! Aku coba gigit juga bergeming saja. Gak ngefek.

Ternyata setelah tanya tutorial membuka cangkang kepada Mas Andi, baru deh dijelasin. Ngebuka cangkangnya tuh pakai dua kuku jempol. Gampang kok ternyata. Asal jangan pakai kekerasan aja sih. Misal dibanting!

Kalau kerang rasanya emang ada “ketir”nya ya. Gak begitu sreg di lidahku. Jadi aku cuma dikit makan kerangnya. Padahal sebenarnya masih lapar loh

Akhirnya diriku ngemil daging ikan yang sedikit peminatnya. Karena mungkin terlalu mainstream kali ya.

Akhirnya kenyang juga

Cast: Jodi, Adit, mas Tri.
Dalam Lakon: Muke-muke kekenyangan.
Perhatikan tumpukan kerang di sana ituh.
*glegeken*

Lha hayuk, kita ke pantai..

Pantai Depok

Panaaas banget ya pantai itu kalo siang-siang..

Perjalanan dari Rumah Makan Eco menuju ke pantai paling cuma beberapa puluh langkah, tapi panasnya minta ampyun. Kameraku aku tutupi lensa depannya pakek tangan biar gak kena debu pantai. Tutupnya ketlisut entah di mana. Dan cuma berani moto pantai dikit saja soalnya selain pemandangannya gitu-gitu doang, aku eman-eman sama lensanya kalau terkena panas terik cahaya matahari.

Harusnya sih beli Ultra Violet Filter sebelum ke pantai ya.. :pukul:

Aryan memang bakat jadi nelayan

Aryan ternyata punya bakat terpendam menjadi penarik perahu

Ndop di Pantai depok

Untung aku bawa jaket PSD yang mahal nyaman.
Jadi di terik matahari yg panas pun tetep nyaman pakai jaket.

Pantai Depok

Ke pantai memang harusnya sore kok ya.
Kalau siang-siang terik begini, cuma dapet panasnya doang.
Pemandangannya juga cuma gitu-gitu doang. #eh

Dan ternyata Mas Tri sebagai tour guide punya rencana surprise untuk menjemput sunset di sore nanti.

Kami berenam pun bergegas melanjutkan perjalanan menuju wisata lainnya. Kemana itu? Tunggu postingan selanjutnya…

Bye…

levitasi

To be continued…

Oh, Namanya Embung Nglanggeran

$
0
0

Sebelum nulis tentang liburan selanjutnya setelah di Pantai Depok Jogja minggu kemarin, aku baca blognya MAS TRI yg membahas liburan kami ber… bentar ngitung dulu… berenam!

Jadi hari ini Minggu, 1 Desember 2013, kami siang-siang jam setengah dua melunsur ke Gunung Kidul. Ceritanya mau liburan ke gunung. Mana saja terserah. Akhirnya Mas Tri menyarankan ke Embung Nglanggeran.

Apa itu?

Heh, jangan nanya dulu! Biarkan Mas Ndop bercerita. Kalian tenguk-tenguk aja sambil baca. Ya? Sip! Anak pinter. *Puk puk kepala pembaca satu-satu*

Di perjalanan kami melewati pegunungan dengan tanah berwarna merah. Yang menurut saya kurang mecing kalo dipadupadankan sama warna rumput yg hijau. Tapi warna yg mecing itu khan SO YESTERDAY ya.. Sekarang ini jamannya warna tabrakan yg penting kita pede makeknya. Lha ini kenapa kok jadi mbahas fesyen?

Semakin ke atas hawa semakin dingin. Tumbuhan pun berubah, dari pohon mainstream kayak mangga atau jambu, berubah menjadi pinus dan cemara. Jendela mobil pun dibuka. Kami gak mau dong menghirup ase sementara di luar sana banyak oksigen alami yg jauh lebih sehat.

Di tengah perjalanan, kami menemukan spot buat foto-foto asyik.

Gunung Kidul

Pemandangan di bukit seribu,
perbatasan Kabupaten Bantul dan Gunung Kidul.
Keren banget yak!

Gunung Kidul dari atas

Bagus ya!

Penjaga Mobil

Ceritanya ini si Aryan ekting kayak MLM itu tuh,
yang suka foto di sebelah mobil(nya orang).
Sama, ini juga mobil carteran kok. :lol:

Jadi di sebelah warung kopi di atas, ada bebatuan yg bagus banget kalau dibuat foto-foto. Kayak foto di bawah ini.

Ganteng ya!

Ganteng ya!

Belajar levitasi

Levitasi.
Model: Aryan. Photografer dan Pengarah Gaya: Ndop

Melompat

Niatnya Levitasi.
Tapi pengarah gayanya gagal memberi arahan!
Saya memang payah!

Setelah “ekting” beli minum di warung ituh, walaupun sebenarnya cuma “numpang” foto-foto doang, kami melanjutkan perjalanan lagi. Sempat kebablasan juga sih. Trus sempat melewati makam raja apa gitu. Makamnya di bawah sana dicet putih bersih.

Trus jam empat sore, akhirnya kita sampai di Embung Nglanggeran!

Apa itu?

Heeeh, jangan nanya dulu… Sabar aja nape sih? Kita putu putu dulu..

Embung Nglanggeran

Gunungnya bagus ya! Itu Gunung Api Purba namanya.
Bukan Tomi Purba lo ya. Haha.

Levitasi Embung Nglanggeran

Niatnya levitasi, tapi fotografernya motretnya terlalu cepet
Huh bete! Ulang!

Levitasi lagi

Akhirnya berhasil terbang (bukan melompat lo ya!)
Tapi fotografernya gak sadar kalau kakiku belakang kepotong.
Huh bete! Males ngulang! CAPEK!!!

Petani di EMbung Nglanggeran

Petani di sini unik loh.
Jadi padi-padi itu dicabut kembali untuk ditanam di lain tempat.
Padi itu ditanam di situ, di lahan yg gak subur-subur amat,
untuk memancing “nafsu makan” nya.
Setelah nafsu makannya besar,
baru deh ditanam di tempat yg melimpah air dan pupuknya.
Hasilnya? Padinya cepet besar dan subur.
Mungkin karena saking laparnya.

Yuk, kita naik lagi ke atas. Menuju ke Embung Nglanggeran.

Apa itu?

Nanya mulu! Enyahlah kau dari hadapanku! :pukul:

tempat parkir

Tempat parkir kita di sana itu tuh. Lihat petunjuknya.
Jadi ceritanya kita sudah naik lumayan tinggi menuju ke Embung Nglanggeran

Levitasi lagi

Mas Adit minta difotoin levitasi.
Sekalian istirahat dari mendaki kecil yg lumayan melelahkan

Peraturan Di Embung Nglanggeran

Buat yg merasa LUAR BIASA,
yuk patuhi peraturan di Embung Nglanggeran ini.

Jadi niat kami ke sini sebenarnya mau menjemput sunset alias matahari terbenam. Mumpung aku bawa kamera DSLR sekalian belajar ngatur-ngatur cahaya gitu deh.

Sebenarnya sih mau menjemput sunset di Pantai Depok, tapi kok kelamaan nunggu berjam-jam. Nah, mumpung sekarang udah jam setengah lima sore, jadi sejam lagi sudah “tayang” tuh sunsetnya.

Embung Nglanggeran

Ini lo, Embung Nglanggeran ituh.
Letaknya di Kabupaten Gunung Kidul, Jogjakarta

Jadi menurut blognya Mas Tri (Ikanmasteri dot com), Embung Nglanggeran itu semacam penampung air (tadah hujan?) buatan manusia gitu deh. Gedhenya gedhe banget! Dan letaknya di atas gunung. Inilah keunikannya.

Itu perlu “terpal” berapa meter persegi yaaa untuk menampung airnyaaa.. Yang jelas gedhe banget dan gak boleh bocor ya!

Embung Nglanggeran

Embung Nglanggeran dipotret dari enggel atas.

Fungsinya ternyata simpel, untuk menampung air untuk kebutuhan hidup warga di sekitar situ yg konon kesulitan air. Embung Nglanggeran ini bisa jadi tujuan akhir liburan kalian kalau mau liburan ke Gunung Kidul.

Jadi enaknya emang sore-sore gitu. Soalnya pemandangan sore hari di sini sangat indah. Weri weri biyuutefeul. Kalian akan terpesona dengan wajah saya warna emas dari sinar matahari sore hari di Embung Nglanggeran.

Tapi sebelum itu, yuk kita foto alam sekitar sini…

Para kru di Embung

Para “foto model” menunggu sunset di sebelah Embung

Pegunungan di sekitar Embung

Jadi Embung Nglanggeran ini dikelilingi gunung.
Dan foto ini adalah salah satu gunung di sisi lainnya.

Masih setengah lima nih, mataharinya belum menguning. Yuk kita naik ke bukit sana aja..

bukit di atas Embung

Di atas bukit sana banyak muda-mudi memadu kasih #halah

Di atas bukit sana, banyak tempat leyeh-leyeh. Di sini cocok banget buat nglamun. Sayangnya sinyal 3 gak ada di sini. Jadi aku gak bisa pamer sama fans-fansku. #halah

Terkapar

Mas Tri ekting terkapar.

Menek wit

Ada tempat duduk terbuat dari ranting pohon.
Ternyata kuat loh aku panjat!

Tak terasa guyonan di atas bukit di antara pepohonan rindang yg hijau pun menghabiskan setengah jam lamanya. Matahari pun mulai menguning. Menyentrongkan cahaya emas yg super emmezing dan mejikel!

Golden Sunset

Sebagai seorang berbintang Leo,
yang elemen bintangnya Matahari,
Aku merasa sinar emas ini merecharge energi hidupku.

Yuk, kita hunting silhouette!

Aryan Silhouette

Aryan in silhouette

Ndop Silhouette

Ndop in silhouette

Adit with golden sunset

Mas Adit di antara cahaya emas Matahari

Kak Joddie

Mas Joddie, Bos Gravis-Design, in golden sunset action!

Embung Nglanggeran in sunset

Embung Nglanggeran pun tampak eksotis terkena cahaya emas matahari

Ndop in sunset Embung Nglanggeran

Aku pun juga!

Sudah menjelang maghrib nih. Matahari sudah hampir menghilang. Suasana sudah menggelap. Kita pulang aja yuuuk!

Adit dan Andi

Bentar ya Ndop, masih ada klien minta revisi nih.

Haduuuh, dasar pekerja online ya. Gak ada istirahatnya sekalipun liburan haha.

Udah ah, ngelanjutin nglembur dulu..

Tragedi 23

$
0
0

Lukman, eko, ndop

Lukman: “Siapa tadi malam yang ngorok?”
Eko: “Tauk, aku kan tidur.. “
Lukman: “Ngoroknya keras sekali, aku sampe terbangun loh. Kamu ya, Ndop?”
Ndop: “Enggak! Aku tadi malam gak tidur kok.. “
Lukman: “Jadi yang ngorok siapa dong?”
Ndop: “Hehehe, kebetulan perutku mules, jadi suara ngorok itu sebenarnya suara… kentutku.. “

*dilempar bantal*

———————-

Foto ini diikutsertakan dalam kontes Ekspresi Blogger Nusantara 2013 by SlameTux

Air Terjun Singokromo Nganjuk: Masih Alami

$
0
0

Tanggal wolu Desember wingi aku dijak konco Nganjuk, jenenge Ulin Nuha. Tapi mbuh nyangpo ndik facebook, jenenge diganti Robbi Zidni Ilma. Huahaha.

Mbuh kuwi sopo Ulin Nuha, ujuk-ujuk ngesemes aku pas ndik njero bis pas perjalanan menuju Solo pas arepe ning Blogger Nusantara 2013 songolikur Nopember wingi.

Trus gara-gara dee ngefens karo aku, trus kepingin hunting foto bareng, trus kebetulan dee yo podo nggawe Nikon D3200, aku langsung gelem wae diajak. Huahaha.

Lumayan iso nyilih lensane.. :P

Janjian minggu jam 10 ke atas. Kak Ulin malah datangnya jam 10 lebih dikit. Diriku kira dia akan datang jam 11 gitu, walhasil diriku masih klesotan di kasur. :angop:

Aku lumayan kaget lah ya. Soalnya janjiannya tuh ketemu di alun-alun Nganjuk, lha kok ini sudah nyelonong di depan kamarku. HUWAHAHA..

“Loh, kok gak nyasar?”

Ternyata Ulin sudah melihat wujud rumahku entah di facebook atau blogku ini, walhasil dia gak susah nyarinya. Apalagi alamat rumahku khan pak-pos-able. Alias gak bikin bingung tukang pos.

Habis mandi, aku berangkat bareng Ulin ke lokasi. Rutenya sama persis dengan Air Terjun Sedudo yg sudah pernah aku posting berrrrkali-kali di blog ini: di sini dan di sana. Yaitu di desa Ngliman, kecamatan Sawahan, kabupaten Nganjuk.

Setelah mbayar tiket 10 ribu rupiah perorang, kami harus melanjutkan perjalanan kira-kira 3 kilometeran. Atau lebih ya? Kurang apal soalnya jalannya naik dan berkelok. Mungkin kira-kira 15 menit lagi nyampek.

Nah, ketika sampe pertigaan, kalao mau Ke Air Terjun Sedudo kita lurus saja, kalau mau ke Air Terjun Singokromo kita belok ke kiri. Jalanan sudah aspal sih walaupun kecil. Yang pakek mobil bisa masuk gak ya? Kayaknya bisa walaupun medeni.

Untungnya aku dan Ulin naik motor. Ketika jalanan aspal sudah habis, jalanan berubah menjadi tanah liat yg licin.

KAMI KEPLESET!

Untung gak sampe ambruk motornya. Huhahaha..

Walhasil aku mengalah trus turun jalan kaki. Kak Ulin melaju sendiri ke depan sana. Sementara aku ngos-ngosan mendaki sendirian. :cry:

Gak jauh kok melewati jalan tanahnya (jalan setapak?), paling cuma sekilo meter. Tapi emang licin banget. Apalagi ini musim hujan.

Dan akhirnya, kami sampe di lokasi!

Air Terjun Singokromo Nganjuk

Ini lo Air Terjun Singokromo ituuh..

Sebelum nyampe ke air terjunnya, kita harus super hati-hati menuruni jalan setapaknya. NGGAK BISA SAMBIL NYETIR MOTOR YA! Soalnya jalannya tuh kayak gini:

Jalan menuju Singokromo

Ini difoto pas pulangnya.
Jadi Air Terjun singokromo berada di belakang kami.
Perjalanan menuju Air Terjun Singokromo
lebih mengerikan dibanding pulangnya!
#catet

Jadi motor kita diparkir di sini ya vroh:

Parkir Singokromo

Foto ini diambil ketika pulang,
jadi air terjunnya ada di belakang kita.
Dulu parkirannya gak di sini,
tapi di lapangan di ujung jalan aspal

Air Terjun lainnya

Perhatikan penampakan yg aku lingkari.
Itu juga air terjun broh!
Tapi nggak tau namanya.

Jadi di Nganjuk ada 11 (baca: SEBELAS!) air terjun loh! Tapi yg bisa dijangkau manusia secara “normal” cuma ada dua. Yaitu Air Terjun Sedudo sama Singokromo.

Air terjun yg lain kayaknya harus punya ngelmu kanuragan kali ya. Selain harus mbabat alas, banyak “godaan” juga sih. Maklum Nganjuk ini kotanya memiliki banyak tempat berbau NGGOIB.

Singokromo dilihat dari atas

Air Terjun Singokromo diintip dari tempat parkir.
KEREN BANGET YA!!

Tuh lihat, air terjunnya bahkan lebih rendah dibanding tempat parkirannya. Walhasil jalan turunnya emang SANGAT TERJAL! So, harus pakek sandal atau sepatu yg MAHAL ya, yang bahan karetnya bagus, biar keset, nggak kepleset.

Jangan NDLAMAK alias gak sandalan, licin banget BEROH!

Fotoku belum ada ya? Oke ini dulu..

Singokromo Featuring Ndop

Wow! ganteng banget, Air terjunnya!
(f11, ISO 100, speed 1/5s)

Karena kami memang hunting foto low speed, jadi harus bawa tripod. Dan tripodku hampir 2 kilo sendiri! Belum kameranya. BERAT! belum ditambah berat badanku!

Walhasil, aku harus super pelan-pelan menuruni jalan setapak licin yg terjal. Kalau enggak, bisa konyol kalau kepleset! Apalagi nggak ada yg motoin! :pukul:

Pas nyampe air terjun, kami sudah didahului sama muda mudi yg asyik foto-foto pakek hape.

Lalu beberapa puluh menit kemudian, ada pemuda-pemuda abege kurus tapi kekar yg mandi rame-rame bertelanjang dada gitu. Untungnya gak telanjang bulat ya. Kayaknya ini penduduk sini deh. Tampangnya gak ada kota-kotanya kayak akuh. :P

Beberapa puluh menit kemudian, pengunjung berganti lagi, kali ini pemuda dewasa yg gendut-gendut. Untungnya gak mandi telanjang juga. Cuma mungkin pipis doang di belakang sana.

Jadi intinya, di Air Terjun Singokromo sini masih sepi ya bro. Mungkin memang serem jalan menuju ke sininya. Tapi justru ini yg kami, para fotografer profesional dan fotografer alay, cari. Jadi bisa bebas moto alam tanpa ada gangguan manusia. Huahaha..

Air Terjun Singokromo

Air Terjun Singokromo.
Para pengunjung sudah pulang,
jadi kami bebas moto air terjun tanpa gangguan!
YAY!
(f29, ISO200, speed 1 detik)

Jam setengah dua siang, suasana sudah redup. Tapi kami masih sibuk foto-foto. Hampir saja lupa, nggak foto berdua. Ini dia..

Ndop dan Ulin di air terjun singokromo

Ndop dan Ulin di Air Terjun Singokromo

Mumpung saya sudah pindah hosting di hostgator, jadi fotonya dibanyakin gak papa yaaa.. Katanya anlimitid. Dan aku tahu kalian paling cuma liat-liat fotonya doang trus komen. :P

Dedaunan

Ini daun apa ya? Suplir ya? Tauk ah, yg penting keren!

kakak laba laba

Ssst, kakak laba-laba sedang tidur..

masih alami

Di sini belum dibangun apa-apa,
jadi masih alami seratus persen!

Sungai Singokromo

Sungai di depan air terjun Singokromo

Batunya licin ya kak.

Batunya licin ya kak.
Pakek sandal yg mahal keset ya. Biar gak kepleset.

Airnya bening

Airnya bening!
Boleh diminum? Boleh!

Pemandangan singokromo dari atas

Dari enggel manapun, Air Terjun Singokromo tetap indah!
Air Terjun Singokromo ini tingginya (cuma) 20 meter.
Kalau Sedudo 105 meter! (nggak nanya!)

dedaunan di bawah

Difoto sambil jaga-jaga keseimbangan biar gak kepleset.

di sini daun, di sana daun

Di sini daun, di sana daun.
So pasti di sini hawanya suuwejuk!

Khan di sini nggak dibangun apa-apa, jadi setelah ngecek jam, ternyata sudah jam setengah tiga lebih, maka kami pulang. Sebenarnya kalo ada mushollanya (yang otomatis ada kamar mandinya), mungkin kami bisa ndekem di sini sampai.. malam! HAHAHA.

Yaudah mari kita pulang. Umm.. atau kita melanjutkan perjalanan naik ke atas aja? Mas Ndop masih kuat?

NGGAK!

Jualan di area singokromo

Selain di parkiran, di atas sini juga ada warung.

Kata ibuk-ibuk yg diwawancarai mas Ulin, di atas sana ada jalan menuju tempat petapaan atau situs peninggalan kerajaan gitu lah ya. Tapi kami memutuskan untuk pulang saja. Waduh, perut ini kok ya lapar banget! Untung di parkiran tadi ada warungnya.

Dan seperti warung di gunung lainnya, hidangan mainstream yg disuguhkan adalah POP MIE!

Warung di parkiran singokromo

Kami mesen Pop Mie dan teh anget secara berjamaah!

Lha hayuk, pulang, kita harus dapat musholla sebelum maghrib ya. Malu sama Gusti Alloh kalau harus ndobel-ndobel sholatnya. :pukul:

Trus-trus di perjalanan pulang, ternyata syetan gunung mengganggu kami. Ketika bertemu dengan pemandangan yg super indah, kami malah berhenti trus foto-foto dulu.. Ampunilah kenarsisan kami ya Tuhanku…

Ganter Sawahan

Kami berhenti di agrowisata Ganter Sawahan

Di bawah sana banyak tanaman mawar loh! Tapi kayaknya belum berbunga atau mungkin sudah dipanen. Jadi gak aku ambil fotonya soalnya gak kelihatan.

Pegunungan wilis

Jadi Air Terjun Singokromo terdapat di kaki gunung Wilis

Pencari Rumput

Mas-mas kekar habis nyari rumput nih..

ibu-ibu cantik habis bekerja

Ibu-ibu cantik habis bekerja mencari nafkah
untuk memenuhi kebutuhan anaknya akan gejet android
:rolleyes:

Ulin Nuha

Mas Ulin ini anak pondok.
Jadi dia jelas anak santri!

Ndop Singokromo

Mas Ndop ini bukan anak pondok.
Tapi entahlah banyak temannya yg santri.
Entah kapan aku bisa ketularan santri.

Foto berdua

Yuk, setelah ini kita pulang!

Yes, akhirnya hasrat narsis sudah selesai. Kami naik turun gunung lagi untuk pulang.

Di perjalanan, fokus kami ya cari musholla, mau merebahkan badan istirahat sambil “laporan” porsi dobel! Haha. Akhirnya nemu musholla di dekat loket pintu masuk wisata.

Kami sebenarnya kebablasan udah keluar area wisata. Ketika kembali lagi, penjaga tiket sudah mau minta kita bayar tiket lagi, untungnya dengan nego yg masuk akal, kami masuk kawasan wisata lagi. Yuk ke Sedudo aja yuk? #eh

Masjin di area wisata

Masjid dekat pintu masuk wisata. Airnya adem!

Eh, kayaknya tadi pas perjalanan ke sini, ada makam yg unik loh. Aku kok kepingin moto ya?

lalu kami menuju makam tersebut, yg hanya seratus meter? Pokoknya sak glenderan tok udah nyampe.

Makam Mbah Ngliman

Makam Mbah Ngliman.
Konon tidak ada orang yg bisa memastikan
berapa jumlah anak tangga di atas.
Di tengah perjalanan, biasanya lupa menghitung.
ini hal NGGOIB pokoknya!

Coba hitung

Berapa ya jumlah anak tangganya?
Kapan-kapan kita hitung yuk!

Ada yg kelupaan ndop, Singokromo itu artinya apa? Singo itu Singa, kromo itu nikah. Singokromo = Singa menikah? Emang betul artinya itu? Ah nggak tau ah. Yang penting air terjunnya masih alami dan indah. Selesai.

Tokek

Nemu tokek di mejid.
:P

Diendorse Kaos

$
0
0

Entah kenapa aku ini gampang dapet rejeki yg tak terduga. Padahal secara tingkah laku, diriku ini juga gak bagus-bagus amat. Gak taat-taat amat. Entahlah.

Bahkan aku ini senengnya pamer sesuatu. Misal punya kaos baru yg beli online, ketika ibuk ngelempar tuh kaos mengenai mukaku pas lagi tidur. Aku langsung bangun lalu sumringah. Langsung mandi, pakek bedak pakek tuh kaos baru, pakek celana yg mecing sama kaos itu. Dan SIAP-SIAP BUAT SESI PEMOTRETAN!

Persiapannya kayak gini nih..

studiyo dadakan

Backgroundnya pakek kerdus trus aku templeki kertas manila
:P

Setelah rapi dan siap difoto, aku setting selftimer 10 detik. Aku atur-atur settingan kamera supaya cahayanya masuk sempurna.

Setelah selesai, aku taruh bantal di depan begraund, pencet setengah tombol jepretnya, lalu kalo sudah fokus, aku switch autofokusnya menjadi manual. Biar fokusnya gak berubah-ubah gitu.

Saatnya beraksi. Kupencet penuh shutternya. Lalu aku pun jalan cepat ke depan background. Lalu bergaya layaknya fotomodel beneran!

Dan inilah hasilnya..

bantal

Kok bantal?

Umm… Salah upload, maksudnya ini..

ndop dan jas

Akhirnya punya foto pakek jas!
Biar kayak MLM gituuh..

Kaos barunya mana Ndop?

Ini…

Kaos Think Less Feel More

Nah, akhirnya aku punya
kaos Motto Hidupku: Think Less Feel More

Nah, kaos di atas itu awalnya cuma angan-angan. Kayaknya desain kaos berupa koleksi logoku dari dulu sampe sekarang ini dibikin kaos bakalan keren deh. Lha kok, ada yg nawari gratisan!

IYA! GRATISAN!!!

Dia adalah Mas Aziz, dari Tukang Kaos Bandung dot Com. Mas Aziz ini emang tukang bikin kaos. Berdomisili di bandung sana. Tau sendiri lah, Bandung itu khan mbah-mbahane kaos. Pusatnya kaos-kaos berkualitas gituh.

Mas Aziz ternyata mau bikinin aku kaos dengan desain itu. Lalu aku minta kain kaosnya khusus, gak kayak kebanyakan. Aku minta jenis kain kaosnya cotton combed 40s. Bukan 30s kayak kebanyakan. Jadi 40s itu agak tipis dan harganya lebih mahal soalnya badanku gampang sumuk kalo pakek kaos tebal.

Ternyata Mas Aziz menyanggupi. YES!

“Minta berapa kaos, Mas Ndop?”

Wuih, aku malah disuruh minta berapa. Maunya aku jawab sebanyak-banyaknya, tapi gak tega. Aku jawab, “Ya terserah yg ngasih lah mas. Haha.. “

Lalu aku minta yg disablon cuma satu kaos aja. Kaos lainnya polos aja gitu. Soalnya aku kepingin nyablon di temenku Nganjuk sini. Sablon kaos satuan. Biar yg punya the one and only. ME!

Ternyata Mas Aziz menyanggupi. YES!

Kaos datang. Aku sumringah banget. Ternyata aku dikasih 5 kaos! Yang dua disablon. Sisanya polos. Kaosnya enak, adem, nyaman dipakek. Aku bahagia. :dance:

Makasih ya Mas, semoga bisnis kaonya mas Aziz di tukangkaosbandung.com lancar jaya. Aamiiin..

Buat yg mau mesen kaos kelas, grup, komunitas, atau mau bikin distro sendiri? Bisa mesen di tukangkaosbandung.com. Sangat recommended!

—————

Kaos baru selanjutnya, silakan naik ke panggung..

Kaos fotografer alay

Kalau bingung setting foto DSLR, udah pakek auto aja..

Kaos polos persembahan tukangkaosbandung.com di atas aku sablon ke temenku Sony. Sablon pakai metode press. Pakai bahan polyflex yg bagus dan awet.

Mas Sony ini melayani sablon kaos satuan. Jadi metodenya itu sablon polyflex berupa lembaran dicutting sesuai desain pakek mesin pemotong. Lalu ditata di kaos, trus dipres pakek setrika raksasa. Lalu sablon polyflex akan meresap ke kain kaos dengan sempurna.

Aku udah coba iseng mengelupasnya, ternyata sablonnya udah menyatu dengan kaos. Dicuci pakai mesin cuci juga fine-fine aja. Bahkan gak mletek (pecah) kayak sablon biasa. Bahan sablon polyflex itu emang molor. Jadi akan selalu solid.

Dengan biaya sablon (cuma) 25ribu saja, kaos bawa sendiri dari rumah, aku sudah punya kaos Fotografer alay di atas! YAY!

—————–

Kaos selanjutnya, silakan naik ke panggung..

Army Grey Stripe paradays.com

Kaos Army Grey Stripe dari Paradays.com
Aku cantik banget ya..
:kiss:

Ngobrol-ngobrol di DM (Direct Message) Twitter, tiba-tiba aku ditawari untuk diendorse kaos Paradays.com

Endorse itu apaan sih?

Kalo menurut gugel transleit, endorse artinya menyetujui, menyokong, mengesahkan, menguasakan, menuliskan nama. Oke mungkin lebih pasnya, dipromosikan kali ya. Baiklah, manut saja.

Jadi kami sudah saling follow di twitter. Guwe gitu, difollow sama pemilik Paradays.com loh. Perusahaan kaos dari jogja yg sudah terkenal karena kualitas, desain yg bagus gak norak, harga yg SANGAT BERSAHABAT!

Iya! harga PREORDER kaos di paradays itu cuma 85 ribu dan GRATIS ONGKOS KIRIM ke seluruh Indonesia! Selain preorder, ada juga readystocknya. Harganya rata-rata 100 ribuan.

Btw, desain kaosku yg Fotografer Alay di atas, dibeli sama Paradays.com loh. Tapi tulisan alay diganti Newbie biar beda aja sama kaosku. Nih kalo mau preorder monggo sampe 30 Desember:

Fotografer Newbie

Kalau mau order, 85 ribu saja, FREE ONGKIR. klik DI SINI ya.

Nah, kembali ke cerita…

Lalu aku disuruh milih salah satu kaos preorder yg tersedia. Kebetulan aku belum punya kaos sleret-sleret, maka aku pilih Army Grey Stripe di atas. Mumpung aku punya celana tentara, pas banget dong dipadupadankan.

Setelah dua mingguan nunggu (sampe aku lupa kalau sudah diendorse), tiba-tiba kaosnya mek njemunuk jerantal tergeletak di atas meja. Wuih, bungkusnya lucuk!

Bungkus kaos Paradays

Bungkus kaos dari paradays.com ini
bisa buat tempat perlengkapan mandi kalo lagi travelling.

Ketika aku buka isinya. Kain kaosnya lembut banget. Ini bahan kain apa ya? Trus aku coba pakek, rasanya juga adem. Wuih. Aku pun bahagia.

Trus aku harus ngapain lagi?

Sebelum kaos nyampek, aku sudah nanya ke admin paradays, “Diendorse itu aku harus ngapain mas?”. Ternyata disuruh foto pakek kaos itu trus diupload di twitter atau facebook.

YA AMPELOP, CUMA DISURUH FOTO DOANG? SIMPEL BINGIT!

Langsung deh aku mandi (padahal biasanya males mandi sampe malam!) mumpung cuaca masih cerah. Jadi ada cahaya cukup biar nyetting kameranya gak susah-susah amat (maklum fotografer alay! Bisanya pakek auto…)

Habis mandi langsung foto-foto di depan kamar mandi…

IYA! FOTO DI DEPAN KAMAR MANDI VROH!

KAYAK DI BAWAH INI!!!

BEFORE

Eh, ada ibuk di sebelah mau lewat..
Bentar ya Buk, anakmu yg ganteng ini sedang cari nafkah.

Dengan memanfaatkan keajaiban photoshop, foto di atas aku edit sedemikian rupa seperti di bawah ini.

Kaos Army Grey Stripe dari paradays

Kamu gak nyangka khan,
kalo foto ini difoto di depan kamar mandi?
:lol:

Habis itu, langsung upload di facebook dan twitter. Aku kasih bonus upload juga di instagram sama review di blog ini. Plus jadi profil BBM selama sehari. YAY!

Makasih ya paradays..

Tugas selesai. Semua bahagia.. :dance:

—————

Buat yg mau endorse kaos juga, boleh loh. Aku 176 cm (tinggi di atas rata-rata orang Indonesia!) dan 75 kg.

Jadi badanku gedhe besar gitu sih katanya. Wajahku juga imut-imut dan unyu-unyu gitu. Jadi gedhe besar dipadupadankan dengan unyu-unyu kayaknya sesuatu yg unik untuk memromosikan produk anda.

YA AMPELOP, APA YANG BARUSAN AKU TULIS? APAKAH AKU SEDANG MENJUAL DIRI?

*ngakak*

—————

Akhirnya kita sudah di penghujung acara. Bila kamu pingin mau beli kaos online tanpa mikir ongkirnya mahal, belilah di paradays.com karena ONGKIRNYA GRATIS.

Kalau kamu kepingin punya kaos kelas atau komunitas, atau kepingin punya distro sendiri? Hubungilah tukangkaosbandung.com.

SIMPIL BINGIT!

Bingung Mau Kerja Apa?

$
0
0

Aku kemarin iseng buka inbox facebook yg tab “other”. Tab other itu pesan yg berasal dari follower facebook kita. Jadi bukan friends kita. Dengan kata yg lebih nggaya lagi, dia adalah pesan dari FANS kita.

Banyak yg menanyakan bab vector sih. Kayak tutorial vector, cara mesan vector, berapa harga vector. Aku jawab singkat-singkat saja. Soalnya yg mereka tanyakan itu sudah ada di blog ini semua. Yaitu di kategori TUTORIAL VECTOR.

Dan saya yakin mereka males baca secara lengkap, males nonton videonya dari awal sampe akhir, males langsung PRAKTEK. Ya, kalo males emang maunya didulang, disuapin. Padahal aku dulu nggak ada yg ngajarin. Betapa sengsaranya saya, dan betapa enaknya mereka yg males itu. #curcol

Trus banyak juga yg cuma kepingin pertemanannya aku confirm. Haduuuh, aku gak kenal kamu, say. Khan facebook bisa follow khan? Kalau mau tau kabarku, khan bisa baca status facebookku, follow twitterku, atau baca blog ini. Sebagai idola, aku kurang apa coba? :rolleyes:

Tab Other facebook

Tuh barusan aku screenshot,
lha kok udah nambah aja inbox di tab othernya

Friend list facebookku udah 4000 lebih. Dulu pernah meremove friend sebanyak 1500 orang (SERIBU LIMARATUS ORANG!) gara-gara pas aku kepingin ngeadd temen yg bener-bener kenal, ternyata SUDAH PENUH! Setelah saya cek, ternyata temanku ada 5500 orang! (LIMA RIBU LIMARATUS!).

Selama dua hari, aku remove friend sebanyak 650 orang. Lalu hari-hari berikutnya aku udah meremove sampe tersisa 4142 teman! Lumayan ada slot teman yg banyak untuk teman facebook baru yg lebih “berkualitas”. Gak sekedar naQ alaii eAnk sttzx sZah d’bc idtUh.

Trus setelah jawab satu-satu pesan di tab other itu, yg diikuti betapa sumrigahnya mereka membalas balasanku, aku menemukan pesan yg rada-rada bikin aku mengernyitkan kening…

Minta tolong

Serius gak yaaa?

Karena kemarin aku pas in a good mood, maka diriku pun berusaha membantu mas Auzar. Aku screenshot inbox dia, lalu aku share deh di facebook.

Dan nggak nyangka loh, ANTUSIAS TEMAN FACEBOOKKU SANGAT DAHSYAT! SALAM DAHSYAT!!! *kok jadi kayak MLM ya?*

Mas Donny Yordan berkata..

Sesuaikan dengan passion agan, dimana ada kemauan disitu ada jalan, kalau dah kepepet gini biasanya banyak ide dan tekad kuat. Terus bekerja keras usaha apa aja contoh jualan pulsa atau makanan yg cepet muternya. ikhtiar dan do’a intinya.

Hmm… jualan pulsa sounds good. Walaupun untungnya dikit. Iya gak sih? Tapi ternyata mas Rahmad Widiantoro punya jawaban komplit tentang bisnisan pulsa..

Modal sejuta cukup buat bisnis pulsa. Lebih banget malah itu. Taro aja modal 500ribu. Cari vendor pulsa yg harganya bersaing. Dari modal segitu jual pulsa yg nominal kecil aja. Dari 10ribu sampe 25ribu. Margin keuntungan pertransaksi bisa 2000-3000. Misalnya transaksi yg 10 ribu semua, berarti ada 50 transaksi = 50 x 2000. Udah ketauan dapat 100.000. Nah, udah dapat segitu puter lagi modalnya. Begitu terus. Ntar juga maju. Insya Allah.

Hmm.. Masuk akal ya. Tapi bukannya sekarang beli pulsa bisa lewat ATM? Bukannya mahasiswa sudah pada punya rekening? Oke kita tengok pendapat yg lain yuk. Ada..

Mas Yudi Setiawan yg curhat nih..

Coba browsing aja bro. Cari agen jualan online. Jadi reseller aja dulu. Jadi gak perlu modal. Modal utama hanya promosi-promosi doang. Terserah apa aja. Bisa jam tangan, kaos, parfum, dan lain-lain. Ane juga gitu. Selain kerja, ane jualan online cuma jadi reseller. Modal promosi ditambah rekening buat transfer uang. Lumayan buat tambahan. Sekarang, alhamdulillah perlahan-lahan udah bisa stock barang sendiri.

Pendapatnya mas Yudi bagus tuh ya. Apalagi kalau kita punya banyak temen. Apalagi kalau omongan kita gampang dipercaya sama temen. Temen gak ragu buat beli. Bisa jadi nanti dibantuin promosi sama temen dari mulut ke mulut. :sip:

Tapi kalau gak jago ngomong, gak jago mromosiin barang (mungkin orangnya pemalu?), enaknya ngapain ya?

Yuk, kita simak pendapat dari Mas Purwanto..

Usaha boleh aja dgn modal 1 juta, tapi lebih bagus sambil kerja aja. Yg penting operasional sehari-hari ketutup dulu. Kaya makan, minum, syukur-syukur bisa nyisihin buat bayar kos lebih bagus lagi. Ada kerjaan apa aja sikat aja jangan ragu2 selama itu menghasilkan. Selama mampu dan jadi duit, jalani aja. Kerjaan banyak, peluang banyak, keep moving ntar juga makan.

Dulu, temenku kuliah juga ngenes keadaannya. Kiriman sak ndulit, ortu dua-duanya sakit, bapaknya udah pensiun. Dia kerja macem-macem. Nawarin jasa pengetikan dan print ke teman2nya. Ngambil untung dikit tapi kalo banyak pesenan lumayan juga. Ngajarin teman komputer lumayan dpt makan. Jualan celana keliling, jualan gantungan kunci, jadi pelayan warung. Kata dia yg enak jadi pelayan warung makan, perut kenyang dapat duit, kebetulan dapat kerjaan di warung yg jam kerjanya bisa nyesuaiin jam kuliah.

Dia juga pernah jadi operator warnet, pembantu rumah tangga, guru privat baca Quran anak2, ngelesin anak SD dan SMP, tukang pijet juga hahaha..

Nah, pendapat mas Pur itu keren banget loh. Apalagi buat kamu yg nggak punya gengsi, yang kerjaan apa aja mau, pasti deh banyak kerjaan buat kamu. Logikanya sih kalau udah kepepet, kerjaan apa aja mau sih ya..

Tapi rata-rata sih banyak yg menanyakan tentang SKILL. KAMU PUNYA SKILL APA?

Simak pendapat mas Tara berikut ini..

Yang penting itu sebetulnya bukan modal, tapi keahlian dan keinginannya apa? Orang dengan modal 0, bahkan minus pun bisa sukses kalau ada keinginan kuat dan skill yg mendasar juga. Donald Trumph adalah pengusaha yg tadinya memiliki hutang miliaran dollar (alias modal minus) tapi bisa sukses tuh sekarang jadi multimiliarder.

Iya sih. Kayak akooh, yg cuma ngandelin skill.

Loh, masa skill doang? kamu gak butuh komputer ndop?

Ya, khan bisa minjem dulu.

Dulu pas aku belum punya komputer, aku ikutan Indigo-nya Telkom. Dari pagi sampe jam 8 malam aku ndekem di sana. Adem. Sambil posting blog, ngerjain orderan, becanda-becanda sama adminnya. Ada nonton barengnya juga.

Indigo Surabaya

Ini foto tahun 2009.
Anaknya asyik semua! Makanya aku betah.
dan bisa melupakan skripsi yg bikin hidupku berantakan

Setelah orderan vector rame, apalagi dulu aku khan kerja di Bali juga sebagai graphic designer, jadi sudah bisa hidup plus nabung, aku beli laptop. Nah, sejak itulah diriku nggak kerja sama orang lagi. Kerja sendirian di kamar mungil ngerjain puluhan order dari dalam dan luar neheri..

Kalo gak punya skill, enaknya ngapain ya?

Kalau kamu ternyata pinter kuliahnya. Atau gak perlu pinter ding, cukup punya IPK 3 aja udah cukup. Maka kamu bisa HUNTING BEASISWA!!!.

Kayak pendapatnya Mbak Dian Roh (Mbak ini temen kuliahku dulu)

Kalo masalah kuliah biasanya setiap institusi perguruan tinggi ada kebijakan tersendiri buat mahasiswa kurang mampu atau coba-coba cari beasiswa. Banyak kok tawaran beasiswa buat semester 4 ke atas. Sejuta buat simpenan aja, kadang ada hal tak terduga yang dateng gak pake permisi dulu.

Iyak, saya setuju. Dulu ortuku juga gak punya duit buat membiayai kuliahku. Lawong gaji tunjangan almarhum Bapak khan cuma 560 ribu. Dikit banget!

Tapi karena Ibu Munasikah, sang bunga desa, orangnya gemi, jadi duitnya dimanfaatkan sehemat mungkin. Makan tiap hari gak usah yg aneh-aneh. Cukup sayur lodeh sama tahu tempe. Makan ayam? Sebulan sekali kayaknya juga mbuh-mbuhan. Kecuali ada kondangan kali ya..

Jadi, diriku yg GAUL ABIS ini, perlu tambahan dana untuk beli bedak, lipstik, blash on hape sama pulsanya yg zaman dulu tuh mahal banget! Gak semurah jaman sekarang. Nah, cara mendapatkan dana tambahan itu ya dengan BEASISWA.

Untungnya temen-temenku itu walaupun miskin kurang mampu-mampu amat, tapi banyak yg gengsi buat cari beasiswa. Peluang itu aku manfaatkan dengan baik.

Hasilnya? aku HAMPIR SELALU DAPAT BEASISWA karena nggak ada saingannya!

So, modalnya cuma “sedikit pinter” saja. Maka duit akan mengalir deras dengan beasiswa. IPK 3 itu khan cuma harus punya nilai 7,1 semua mata kuliah. Apa susahnya punya nilai 7,1? :siul:

Kalau kamu gak pinter, tapi kamu suka demo bakar-bakar. Nih, ada temen yg ngasih solusi. Yaitu..

Mas Widi Astoto

Android dijual buat beli rombong tukang sate. Modal: 2,5 ayam + bumbu = 150 ribuan bisa jadi 400 tusuk. Dijual 1000an/tusuk dapet 400 ribu. Untung 250 ribu perhari atau 7.5 juta/bulan (Insyaallah kalo laris)

Tuh, CUMA JADI TUKANG SATE “DOANG” SUDAH BISA DAPAT DUIT 7 JUTA SEBULAN! *kalau laris* MENGALAHKAN GAJI TETAP SANG VECTORIA JENAKA KAYAK SAYA!!!

So, rejeki itu memang sudah ada Yang Ngatur. Klise banget memang. Kalimat yg sudah klise itu tandanya sudah terbukti di banyak orang. Kayak orang sabar pantatnya lebar disayang Tuhan, di mana-mana khan orang yg sabar selalu menang. Karena Tuhan ada bersama mereka. Siapa yg bisa ngalahin Tuhan?

Orang yg terburu-buru juga akan celaka. Salah satu sifat syetan itu khan terburu-buru. Jadi gak usah mahal-mahal mabuk-mabukan, main judi, berzina, mencuri, untuk disukai syetan. Cukup dengan melakukan sesuatu dengan terburu-buru, maka kamu sudah lolos audisi untuk jadi setan. #eh

Jadi, “hanya” dengan uang satu juta itu, banyak cara untuk hidup khan? Saya aja bisa dengan modal minjem, masa dengan modal sejuta gak bisa?

:siul:

—————–

  • Mau baca komen terbaru di status facebook saya tentang postingan ini? Bisa diklik di sini.

  • Mau tahu jungkir balik saya bisnisan vector? Bisa dibaca di sini.

Melekan Gak Bikin Mati?

$
0
0

Sudah seminggu ini jam tidurku kebalik. Pagi tidur dan malam melek. Persis kayak kelelawar. Bedanya dengan kelelawar, kulitku gak item-item amat. Masih putihan aku lah ya sama Agnes Monika yg sekarang. *langsung diserang sama NIC loper*

Nyatanya aku sehat-sehat saja. Walaupun kata teori hal ini nggak sehat. Iya sih. Soalnya ada jam tertentu (yg tidak bisa ditukar dengan jam yg lain) untuk mengistirahatkan tubuh kita. Silakan googling tentang “jam istirahat tubuh” maka dirimu akan mengerti #halah.

Begadang Boleh

Tapi aku selalu mengusahakan tidur selama 8 jam. Kalau kurang dari itu, rasanya gak fit. Kayak sekarang ini.

Tadi siang jam 11 tiba-tiba ada temen SMA main ke rumah. Jam segitu diriku lagi nyenyak-nyenyaknya tidur. Karena baru berangkat tidur jam 7 pagi. Standar 8 jam harusnya aku bangun jam 3 sore lah ya. Lha ini harus bangun jam 11. Dan harus langsung MENERIMA TAMU. Artinya, HARUS NGOBROL!

Perlu penyesuaian selama 5 menit untuk mengembalikan “nyawa” ini utuh kembali. Baru deh diriku nyambung diajak ngobrol. “Owalah.. Dian Priyo… “. Dia adalah temen sebangku pas SMA dulu.

Lalu temen SMA yg satu lagi, Novan, datang juga. Wuih, rame nih! Asyik, banyak temen hari ini. Ngobrol-ngobrol sampe setengah dua siang. Mereka lalu secara jamaah pulang bareng.

Lalu aku mandi trus melanjutkan tidur sampe jam 5 sore. Kalau ditotal, tidurku kurang satu jam.

Dan hari ini aku harus nglembur nggambar vector sebanyak 6 wajah. Gak keburu sih kayaknya. Untungnya klien yg mesen 4 wajah, masih liburan sampe 5 januari. Jadi selesainya telat nggak papa. Hasek!

______________

Beberapa hari yang lalu dunia online sedikit heboh sama kematian sang copy writer yg gak tidur selama 30 jam sambil minum kratingdaeng biar stay strong. Lalu aku komen di salah satu instagramnya temen yg ngeshare berita itu. Aku bilang, gara-gara kratingdaeng maka si copy writer meninggal. Bukan gara-gara begadangnya.

Direspon sama temenku, kalau pendapat itu hanya dibuat-buat untuk menjatuhan merek Kratingdaeng.

Oh? Baiklah.

_____________

Kira-kira tahun 2006 yg lalu, aku pernah dikasih kerjaan sama masku untuk bikin buku kenangan SMA. Gampang sih, gak perlu mendisain sedemikian rupa. Cuma disuruh menata foto di MS Word lalu ditulis biodata plus kata-kata mutiara. Khas buku kenangan jadul. Gak kayak buku kenangan jaman sekarang yg fotonya banyak, pakek dress code tertentu, sampe foto di sawah, rel kereta api, sungai, …

Dan diriku harus melayout buku kenangan itu dalam waktu dua hari! Sementara jumlah muridnya ada 200an! Nggak dikasih file apa-apa. Cuma kertas yg ditempel foto 3×4 sama tulisan biodata pakai pulpen!

JADI DIRIKU HARUS NYEKEN FOTONYA SATU-SATU, TRUS MENYALIN TULISAN TANGAN ITU KE MS WORD!!! SEBANYAK DUA RATUSAN! BELUM TERMASUK GURU-GURUNYA!

Dulu sih, niatnya gak cari duit ya. Tapi cari pengalaman. Jadi ketika aku dikasih “gaji” cuma 100 ribu, ya mau aja toh. WALAUPUN AKU HARUS MELEK SELAMA 36 JAM!!!

DAN AKU ALHAMDULILLAAAH GAK MATI! AMAZING KHAN YA!

Selama melekan 36 jam itu, diriku cuma minum air putih sama makan seadanya sebagai ganjel perut. Dulu aku khan kurus banget, jadi makan dikit aja udah kenyang. Apalagi ini situasinya sedang konsentrasi ngejar deadline, jadi sudah nggak mikir makan.

Setelah kerjaan ngelayout selesai, kira-kira 20 jam an, mukaku pucet banget. *Walaupun tetep ganteng sih <-- tolong ini digaris bawahi pakek pulpen*.

Ternyata kerjaanku gak cuma berhenti di ngelayout aja, tapi harus keliling Surabaya untuk mencetaknya secepat mungkin. Dikejar deadline nih. Itulah yg membuatku harus nambah melek seharian lagi.

Akhirnya dapat juga yg bisa nyetak selesai cepet. Walaupun sedikit maksa. Untung sudah kenal, jadi maksanya disambut dengan hepi-hepi aja.

Selesai semua pekerjaan, diriku menerima gaji. Lalu mandi, trus tidur SANGAT LELAP! Melek selama 36 jam bikin tubuh kita kepingin istirahat super total.

Delapan jam berlalu, ternyata aku masih terlelap.. Apa jangan-jangan aku sudah??

HUSH!

12 jam lamanya aku tidur. Lalu bangun dalam keadaan sangat lapar. Setelah makan dan mandi, aku sudah bisa bugar lagi seperti sedia kala.

_____________

Nah, kalau dibandingkan dengan kasus 30 jam begadang trus mati, dengan aku yg melek 36 jam tapi sehat bugar, apanya yg salah? Begadangnya apa Kratingdaengnya?

Gak ada yg salah ya. Yang salah adalah yg MENYALAHGUNAKAN semuanya.

Kalau dalam kasusku ya, aku melakukan melekan dalam keadaan hepi. Tidak stress-stress amat. Walaupun dikejar deadline, tapi aku menyukai pekerjaan melayout buku kenangan itu. Jadi gak ada pressure berlebihan. Yang terjadi cuma lelah fisik, tapi batinku senang. Berati cuma butuh istirahat total saja.

Kalau kasusnya copy writer itu, mungkin dia bekerja gak sesuai passion? Sehingga gak melakukan pekerjaan dengan hepi? Buktinya, kenapa harus minum kratingdaeng (berlebihan?) untuk memaksa melek kalau memang yg dikerjakan itu hal yg menyenangkan? Bukannya kalau hati senang itu, mata kita akan bisa dipaksa melek tanpa suplemen?

*Kapok we, tak serang pertanyaan koyok ujian sekeripsi*

Minta contoh? Punya teman pelukis gak? Aku punya banyak di Semarang sana. Dan melekan sudah jadi hal yg biasa buat mereka. Paling cuma butuh ngopi aja biar melek. Masih standar.

HEHEHEHE..

____________

Aku belum pernah coba Kratingdaeng sih. Katanya yg udah pernah coba, minum dikit aja, bisa bikin jantung berdetak lebih kencang trus mata jadi melek, tubuh jadi segar bugar dalam sekejab ya?

Jadi kalau diminum berlebihan, maka jantung akan bekerja super cepat lagi. So, tubuh kayak dipaksa memompa darah secepat mungkin. Trus efeknya kelelahan trus mati pet.

Bye bye…


Males Makan

$
0
0

Sejak pulang dari Jakarta beberapa bulan kemarin, berat badanku memang turun 4 kiloan. Atau bahkan lebih? Soalnya timbangan rumahku itu timbangan paling aneh sedunia. Yamasa di keterangannya tertulis, “Kalau berat badanmu di atas 60 kilo, maka timbangan ini akan error sebesar ples mines 2,5 kilo.” Aneh!

Dulu pernah sampe 80 kilo pas lebaran 2011. Pas bahagia-bahagianya hidup. Lalu seiring dengan waktu, turun menjadi 78 kilo dan bertahan dalam waktu yang lama.

Lama-lama kok berat badan semakin turun. Puncaknya ya turun sampe 4 kilo. Padahal aku hepi-hepi aja. Atau jangan-jangan pura-pura hepi?

Apalagi sejak punya iPad, diriku jadi sering lupa makan, lupa tidur, cueknya minta ampun walaupun sensitifnya juga minta ampun. Lupa kalau harus liburan tiap bulan. Lupa rutinitas pembahagia hidup seperti sebelumnya. Lupa kalau hidup butuh sosialisasi sesama manusia.

Nah, merasa harus menjaga image ginuk-ginuk, maka diriku pun menggemukan badan lagi. Dan berhasil. Berat badanku berangsung-angsur naik lagi. Tapi di tengah jalan, aku kok males naikin berat badan lagi. Padahal tinggal sedikit lagi ke berat badan yg awal.

Aku merasa sudah nggak ada gunanya lagi menggemukkan badan. Merasa sudah tidak ada lagi sosok yg kepingin aku tiru. Walaupun meniru bentuk badan orang lain itu hampir mustahil ya, soalnya postur badan orang yg aku tiru itu beda dengan posturku. Aku lebih tinggi aja.

Aku merasa kepingin jadi diri sendiri aja. Meniru kok gak elegan sama sekali. Dulu khan aku kurus banget. Kayak foto di bawah ini..

foto tahun 2009

Difoto pada 1 Juni 2009

Dan aku bertahan hidup dengan badan sekurus di atas itu selama 20 tahun lebih!

Dan terbersit untuk menjadi diriku yg dulu. Yang kurus. Yang mungkin gak ganteng kayak sekarang. Tapi di zaman itu, diriku nggak semalas sekarang. Dulu tuh aku merasa jadi orang yg kuat dan enerjik. Sepedahan naik gunung kayaknya enteng aja.

Gara-gara gak ada passion untuk menggemukkan badan, maka tubuhku pun meresponnya sesuai mauku. Secara tak sadar, diriku gak gampang lapar. Bahkan sehari makan sekali aja kok biasa aja. Gak selapar dulu pas gemuk-gemuknya.

Sekarang ini kalau gak lapar banget sampe lemes dan pusing, diriku males makan. Jadi makan untuk sekedar bertahan hidup aja.

Kamu stress ya Ndop?

Iya. Memang aku stress sodara-sodara. Diam-diam aku memang punya cita-cita yg sebenarnya sangat simpel. Tapi malas mencapainya. Padahal kalau bisa tercapai, aku akan bahagia banget. Mungkin.

Kenapa kok males sih? Gak keren Ndop!

Amunisinya belum siap boss. Aku khan gak suka grusak-grusuk orangnya. Gak suka nekat sebelum yakin kalau amunisinya sudah siap. Begitu.

Nah, makanya aku sekarang punya moto Think Less Feel More karena selama ini aku kebanyakan mikir. Gak langsung merasakan alias eksyen aja. Kebanyakan mikir bikin kita gak ngapa-ngapain, sekalipun Tuhan sudah mendekatkan kepada tujuan yg kita capai.

Payah ya.

Dengan menjadi diri sendiri, kayaknya apapun akan gampang tercapai karena kita jujur apa adanya. Gak meniru siapapun.

______________

“Awakmu kok sudo akeh ya, Ndop?”
“Loh, Mas, kok maleh kuru saiki?”

Dua contoh kalimat yg keluar dari mulut temenku yg melihat diriku dulu dan membandingkannya dengan yg sekarang.

Awalnya sih diriku menyangka mereka guyon. Ternyata gak cuma dua orang itu loh yg omong. Dulur-dulurku yg jelas pasti gak ada basa-basi, juga bilang aku singset sekarang.

Waduh. Aku yg anti terhadap badan kurus pun merasa sedih. Dan sejak itu diriku menggemukkan badan lagi.

Menyadari kalau aku gak sesemangat dulu lagi dalam menggemukkan badan, maka aku pun gampang menyerah. Lebih baik menyerah daripada melakukan sesuatu secara dipaksa.

So, saat ini berat badanku 74 kilo. Lumayan enteng. Mungkin akan turun lagi menjadi batas ideal 72 kiloan. Dan bukan nggak mungkin kalau diriku akan sekurus yg dulu, 54 kilo. Nggak papa.

Ada yg bilang aku ikutan osidi dedi korbuzie. Halah, enggak perlu. Aku bisa mengontrol apa mauku. Selama aku semangat mencapainya, aku yakin bisa meraihnya. Kayak raihan-raihan yg sudah aku capai, semua mudah aku capai. Cuma butuh semangat aja.

Sebenarnya aku gak suka kurus. Jelek banget. Tapi aku juga males menggemukkan badan. Jadi diriku hanya mengikuti ritme apa yg dimau sama badanku aja. Kalau ternyata badanku mau kurus, yaudah. Kalau maunya gemuk, yaudah. Pasrah.

Intinya aku gak ngoyo lagi. Bukan masanya untuk ngoyo. Karena..

rejeki udah ada yg ngatur

Gak usah ngoyo ya veroh..

Tadi kamu ngebahas amunisi, emang amunisinya apaan?

Amunisinya itu membuat diriku melanggar komitmen hidupku. Udah itu saja. Makanya aku gak siap.

Jadi nasib cita-citamu gimana?

Masih aku pendam dulu. Ada cita-cita yg lain yg lebih mudah diraih.

Apa jangan-jangan kamu sudah merasa tua ya Ndop, makanya gak perlu ngoyo lagi. Semangatmu juga menurun gitu loh?

Eit, jangan membahas umur ya di sini. I hate that. Cara pandangmu terhadap manusia ternyata masih dangkal. Belum menggunakan hati. Masih sepenuhnya otak.

Konsep umur menurut saya adalah..

muda itu...

Muda itu…

Yaudah deh Ndop. SAK KAREPMU. Dirimu khan orangnya gak bisa dikasih saran. Dirimu khan tahu sendiri apa yg harus diperbuat. Jadi aku cuma bisa mendoakan semoga yg kamu lakukan itu ada manfaatnya buat orang banyak. Ya minimal buat dirimu sendiri.

Eh, kayaknya ada yang kurang ya, lha fotomu yg sekarang dibandingkan dengan foto yg gemuk, mana?

Ini…

sebelum sesudah

Kiri: 20 Oktober 2012, Kanan: 3 Desember 2013
Kelihatan khan bedanya?
Walaupun masih sama-sama ganteng sih #halah

Aku Nggak Punya Resolusi 2014

$
0
0

Resolusiku tahun 2014 ini masih sama dengan 2013 yang lalu, yaitu 1360 x 768 piksel.

*GUBRAK!!*

Bukan itu maksudnya kaleeee…

Tapi resolusi yg ini:

Putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yg ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal.

Maksudnya piye kuwi?

Yo wis ngono kuwi..

Aku nggak punya resolusi di tahun 2014 ini.

Biarin lah. Buat saya yg menyukai segala sesuatu secara spontan ini, buat saya yg kalau sudah merencanakan sesuatu tapi malah sering gagal ini, memilih untuk tidak bikin resolusi 2014. Udah spontan aja. Kalau kepingin sesuatu, segera wujudkan.

Dan bersyukur sekali loh, aku ini selalu dapat rejeki dulu baru punya keinginan. Jadi otomatis keinginanku selalu gampang dicapai. Soalnya “amunisi”nya sudah ada, duitnya sudah ada dulu sebelum kepingin sesuatu.

Tuhan khan Maha Baik, Maha Pemberi. Bukan Maha sebaliknya ya. Bukan Maha Pelit. Jadi kalau kita berfikir begitu, maka keinginan kita akan gampang dicapai. Tuhan itu Maha Pendengar dan Maha Mengetahui. Bahkan Dia bisa mengetahui keinginan kita sebelum kita memikirkannya.

Tuhan juga bukan Maha Penyiksa. Jadi kita gak perlu ngoyo dalam hidup. Rileks saja. Gak perlu berjuang sekuat tenaga sampe mati-matian membanting tulang. Berjuang sewajarnya saja. Tuhan nggak suka sama orang yg berlebih-lebihan, termasuk bekerja berlebihan. Jadi sewajarnya saja.

Kalau kebetulan kita kena musibah, jangan langsung menyalahkan Tuhan. Soalnya Tuhan bukan Maha Pemberi Musibah, khan? Apalagi Maha Pemarah. Salahkan kita sendiri. Tuhan itu Maha Benar, jadi kalau ada kesalahan, berati manusianya sendiri yg salah.

Trus kalau nggak punya resolusi, berati kamu gak punya tujuan hidup dong Ndop?

Hehehe, mikirmu terlalu jauuuh. Coba kamu ke gunung. Coba kamu bertanya ke salah satu penduduk di sana. Misalnya, “Apa resolusi Mbah Kamiran di tahun 2014 ini mbah?”.

Pasti mereka malah balik nanya, “Resolusi kuwi nopo to cah bagus? Jajan anyar opo piye?”

“Sanes mbah, resolusi niku putrane Risoles. Ponakane pastel niku lo mbah. Tesik sak nasab kalian lemper.. “

GUBRAK!

_________________

Barusan aku di Alun-alun Nganjuk buat nonton kembang api sekaligus menyaksikan pergantian tahun bersama warga Nganjuk. Sudah dua kali ini aku merayakan tahun baru bersama warga Nganjuk. Dan baru sadar kalau dengan cara begini, pergantian tahun jadi terasa berkesan. Banget.

Ketika pukul 11.55 malam tadi, kembang api sudah menghiasi angkasa sana. Berwarna-warni. Suaranya meriah. Aku sibuk merekam videonya pakek kamera Nikon D3200 ku. Walaupun salah fokus, ngeblur.

kembang api 2013 Alun-alun Nganjuk

HAPPII NU YIE TU THAUZEND FOO TCIIIN!!!

Untung ada photoshop, foto ngeblur bisa ditajemin. :siul:

Ketika kembang api jedar-jedor di atas sana, jantungku ikut-ikutan mbledos bahagia. Tahun 2013 akan segera berlalu ya. Tahun 2014 akan segara datang. Bentaaaar lagi, semenit paling..

Ada detik-detik ketika aku merasa melayang saking senengnya. Bibirku tersenyum bahagia. Aku lihat sekelilingku, mereka semua takjub.

Oh ini mungkin, kenapa beribadah itu lebih baik berjamaah. Sensasinya berbeda. Enerjinya juga berbeda. Lebih dahsyat. Kenapa juga nonton bioskop masih digemari, dikala downlodan film gratisan dan persewaan visidi juga masih merajalela. Jelas karena the power of berjamaah.

tahuan baru berjamaah

Tahun baru berjamaah.
Perhatikan ekspresi priceless mereka..

Suara di atas sana boleh saja jedar-jedor, tapi sebenarnya beberapa orang merasakan suasana yg sangat hening. Mungkin mereka lagi merenung.

Kayak saya, selain detik-detik melayang tadi, ada juga detik-detik renungan. Tiba-tiba dunia tak bersuara. Aku sedang berjibaku dengan hati. Bukan sesal sih yg aku renungkan, justru sebaliknya, syukur.

_______________

Jadi tujuan hidupmu di tahun 2014 ini apa lo?

Kalau tujuan hidup pingin punya rumah dan mobil mewah, setelah tercapai rumah dan mobil mewahnya, trus ngapain lagi? Bikin tujuan hidup lagi? Tujuan hidup kok dua sih? Hidupnya berati dua kali dong?

Kalau tujuan hidup kepingin membahagiakan orang tua, setelah orang tua bahagia, trus ngapain lagi? Bikin tujuan hidup lagi? Tujuan hidup kok dua sih? Hidupnya berati dua kali dong?

Kalau tujuan hidup kepingin menjadi manusia yg berguna bagi nusa bangsa, setelah tercapai trus ngapain lagi? Bikin tujuan hidup lagi? Tujuan hidup kok dua sih? Hidupnya berati dua kali dong?

Udah tiga aja ya..

Trus tujuan hidupmu apa, ndop? Gak usah banyak ceramah gitu lah

BERIBADAH!

*JLEGERRR!!!*

Oh, dirimu berubah sok alim sekarang Ndop? Kamu memelihara jenggot? Kamu sekarang pakai jubah yg gedhe? Trus bawa-bawa panci ke mana-mana?

*lempar panci*

Beribadah bukan cuma vertikal aja kali. Harus imbang ke horizontal juga, yaitu hubungan sesama manusia. Nah, tujuan hidup sejatinya emang beribadah sih. Soalnya apapun yg bermanfaat itu dinilai ibadah. Ya khan?

Tiga tujuan hidup yg aku contohkan di atas khan ibadah semua. Beli rumah dan mobil juga ibadah kalau memang mendatangkan mangfangat. Sama halnya dengan membahagiakan orang tua dan berguna bagi nusa bangsa.

So, tujuan hidup beribadah itu khan waktunya unlimited, sampai kita mati. Soalnya beribadah itu nggak ada berhentinya, selama kita hidup.

#JLEB

Nah, saya rasa beribadah itu nggak layak lah dimasukin resolusi 2014, soalnya ibadah khan nggak cuma setahun ke depan.

Udah paham khan?

*mantuk-mantuk*

Baiklah, aku mau beli sarapan dulu. Nanti jam 10 mau nonton film di Kediri. Lagi ngidam Pizza juga sih. Trus kepingin beli tas kamera sama silika jel. Mumpung aku hari ini libur kerja makaryo.

Bye…

Review: Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

$
0
0

Setelah makan Pizza tiga iris yg ternyata bikin muneg-muneg kenyang banget ituh, diriku sama Iman Jek berjalan cepat nyebrang jalan menuju Golden, bioskop tersohor se-Kediri yg apdit filmnya lumayan tepat waktu itu. Aku mau nonton Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

Jam 1 siang lebih 5 menit, masuk ke setudiyo. Untung belum telat. Masih ekstra. Pagi tadi soalnya telat nonton 47 Ronin. Tapi aku gak nyesel nonton telat, soalnya 47 Ronin ternyata gak sesuai harapan. Haha.

Cover Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Covernya bagus ya!

JRENG!!!

*tulisan RAM SORAYA muncul*

Diriku langsung ketawa ngikik. Itu kenapa font “RAM SORAYA” pakek font jenis itu sih? Trus kenapa kok pakai effect bevel emboss yg sudah so yesterday itu?

Lalu diriku positive thinking saja.. Mungkin designer grafisnya dikejar deadline.. :rolleyes:

Film pun dimulai. Warnanya BIRU-SEBIRU-BIRUNYA. Saturasinya kebanyakan ini. Mataku agak-agak silau gitu. Layar biru ini berlangsung selama setengah jam (atau lebih ya?).

Lalu diriku positive thinking saja.. Mungkin yg ngedit video dikejar deadline.. :rolleyes:

biru

Biru pas adegan yg ini belum seberapa, masih enak dilihat..

Ketika film menceritakan lokasi di Padang Panjang, warna layar sekarang lebih hangat. Dengan ketajaman gambar yg fantastis. Baguuus banget. Semacam obat mata yg tadi silau. Yg biru tadi rasanya dingin dan silau, yg sekarang (kuning emas agak-agak sephia) rasanya hangat dan menyehatkan.

Besyukur sekali, ternyata sampe film selesai, warna layar begini terus. Kirain ketika lokasi film berganti di Surabaya, warna akan berubah jadi ijo. *ijo bonek* #eh

Emas

Warnanya anget. Enak dilihat.

Banyak sekali gambar yg ngeblur tidak pada tempatnya. Bahkan ketika adegan ngobrol bareng sekalipun, yang harusnya fokus ke orang yg ngobrol itu, tapi malah ngeblur. Fokusnya mungkin terlalu ke depan. Aku jadi gemes ngelihatnya..

*Maklum, khan diriku sekarang makin gaya sejak megang kamera DSLR*

Trus ada adegan baca surat di kertas. Bukaan kameranya terlalu lebar. Jadi fokusnya gak seluruh kertas, cuma satu atau dua kalimat saja. Aduh.

Lalu diriku positive thinking saja.. Mungkin kameramennya pakek auto saja.. #eh :rolleyes:

Ada adegan yg dishoot dari kejauhan, mengikuti adegan orang berjalan. Kameramennya kurang teliti apakah dalam proses shootingnya nanti, ada halangan benda atau enggak.

Dan ternyata kejadian. Ada block tembok yg lumayan lama menghiasi layar. Jadi kita hanya melihat warna coklat gelap sekitar 1 detik. Saya kira filmnya putus di tengah jalan. Saya kira roll filmnya macet. Ternyata kameramennya yg terlampau “kreatif”.. :hihi:

Ternyata kejadian terulang lagi di adegan selanjutnya. Ada block merah yg lumayan lama juga memenuhi layar. Huaaaaah. Makin gemes aku..

Baiklah, kita menilai ektingnya yuk..

Hayati dan Aziz

Hayati cantiknya gak santae..

Zainuddin alias JunotZainuddin, yg diperankan oleh Junot ektingnya baguuus banget. Bahkan terlalu bagus. Saking bagusnya, dia lupa kalau penghayatannya berlebihan. Adegan yg seharusnya bikin penonton bercucuran air mata, eh di tengah-tengah malah penonton ketawa. Saking lucunya mimiknya ketika ngomong..

Hayati alias PevitaHayati, yg diperankan oleh Pevita Pearce ektingnya pas. Natural. Sukak deh. Walaupun di adegan nangis sambil ngomong itu, diriku agak jijik melihat air liur bercampur air matanya yg naik turun mengikuti gerak mulutnya..

Kayaknya dia emang cocok main film sebagai wanita kalem. Kayak film dia 5cm yg ternyata jadi istrinya Genta (Fedi Nuril) itu tuh. Kalem banget dan tolol khan dia di sana?

Aziz alias Reza Aziz, yg diperankan oleh Reza Rahadian ini ektingnya paling bagus di antara lainnya. Jam terbang ektingnya dia sudah banyak kali ya. Pas lihat ektingnya jadi Habibie, trus ketika berperan sebagai Aziz di sini, kita akan PANGLING. Ini Reza kenapa jadi keren abis dan ganteng banget begini? #salahfokus

Jalan ceritanya mudah dipahami kok. Cuman buat kalian yg gak bisa bahasa Bugis, Padang, Surabaya, alias buat kalian yg “buta” bahasa daerah, jangan khawatir, akan ada subtitlesnya kok.

Tapi diriku gak sempet baca subtitlesnya, maklum sebagai wong ndeso kayak saya, baca terjemahan itu bikin mumet. Jadi gak fokus ngelihat gambarnya.

Pemakaian bahasa daerah yg sangat dominan di film ini saya acungi dua ribu empat belas jempols deh! KEREEEN!!!

Pelafalan bahasa daerahnya juga menurut saya bagus banget. Sudah kayak penduduk aslinya. Mereka mungkin sudah terbiasa mengobservasi ke lokasi dulu kali ya. Semacam tinggal di sana dulu memelajari cara ngomong bahasa daerah dari penduduk aslinya.

Dan berhasil! :tepuk:

Buat yg sedang kasmaran, nonton film ini bikin kamu nangis. Asli! Aku sering banget mendengar sentrupan-sentrupan dari hidungnya Iman Jek yg awalnya nggak pilek, jadi mendadak pilek ketika nonton film ini. Untuk menghindari tangisannya pecah, dia sibuk sms-an sama pacar barunya.

Kamu nangis gak, Ndop?

Gak sampai meleleh sih, cuma menggenang. Lalu ketika aku merem, air matanya jatuh deh. Dikit kok. Aku khan orangnya tegar. Asal kalian tau aja sik. *pencitraan dimulae*

segini lah nangisnya

Air mata menggenang..

Film ini film dewasa gak ya? Tapi kayaknya bisa ngajak anak kecil ngeliat. Walaupun dia akan banyak nanya, soalnya dialognya banyak pakai bahasa daerah (plus subtitles). Adegan “mesum”nya gak ada. Aku kecewa!. Cuman ada ciuman bibir sekali doang. Jadi ibu-ibu siap-siap menutup mata anaknya pas adegan itu yaaa..

Yang paling aneh di film ini adalah judulnya. Tau nggak sih, adegan naik kapal trus sampai tenggelam, hanya butuh waktu.. umm.. sepuluh menit? Cepet banget. Dan effect green screennya parah banget ya. Kapalnya juga gak real. Adegan merosot-merosot ketika kapal miring juga kurang lama.

Untungnya sang suteradara pinter. Untuk mengatasi “keterbatasan dana”, ketika adegan kapal tenggelam itu, penonton akan dibanjiri air mata karena puisi surat cinta dari Hayati itu panjang banget dan menyedihkan sekali. Pemakaian bahasanya juga sangat indah dan bersahaja.

Ketika kita sudah sangat sering mendengar kata “Aku mencintaimu”, di sini gak ada kalimat itu. Adanya “Aku cinta akan dikau”. Aih, terhormat banget ya, bahasanya.

Aku cinta akan dikau, Zainuddin..

*mendadak merinding*

Overall saya kasih nilai 7 deh ya. Layak tonton kok. Asal jangan banyak mengritik gambarnya aja. Ya wajar lah, ini Indonesia, bukan halliwuud..

Yang bisa mendongkrak skor film ini, yg bikin saya ngasih nilai 7 adalah dialognya yg bersahaja dan gak murahan. Maklum, kakak HAMKA khan emang penulis senior andalan Indonesia, sastrawan gitu loh. Jadi gak mungkin bikin novel yg asal-asalan jadi.

Udah ah.. Besok Minggu loh, mbok ya nonton.. jangan cuma nunggu donlodan ganool melulu #eh

Hore Gajian Pertama dari Tees.co.id

$
0
0

Gak banyak kok, cuma 219.000 (rongatus songolas ewu repes). Dan duitnya sudah habis buat beli pizza sama nonton bioskop. Jadi yg minta traktiran, kamu telat ya. Emang sengaja baru diposting sekarang, nunggu duitnya habis dulu. Haha.

Alhamdu???

Lillaaah..

Aku tuh ya, jualan kaos gak niat aja, bisa bayaran, apalagi kalau niat? justru gak bayaran bakalan bisa jadi penghasilan pasif yg lumayan toh.

Jadi sejak Desember 2012 yang lalu, diriku baru tau kalau ada tees.co.id yg membantu para designer grafis yg pingin punya toko kaos sendiri yang gak mau repot ngurusin kaos, sablon dan pengiriman. Semua sudah ada yg ngurus.

Tugas designer adalah mendesign doang sama promosiin link kaosnya. Enak banget khan?

Ntar kalau ada yang beli, kita gak perlu lagi menjelaskan ini bahan kaosnya apa, sablonnya apa, kapan kaosnya sampe rumah, harga totalnya berapa setelah ditambah ongkos kirim. Karena itu semua sudah ditangani tees.co.id. Kita sebagai designer dimanjain banget khan? Iya.

Kalau ada yg kepingin beli, kita cuma tunjukin alamat link toko kita. Sudah itu saja. Simpel.

Kalau aku sih, semua kaosku di tees.co.id, gambar previewnya sudah aku upload semua di facebook dan twitter, jadi kalau ada yg mau beli, sudah ada linknya, tinggal klik.

Eh, mau lihat penampilan tokoku yang baru di tees? Harus mau dong..

ndop art tees

Ndop Art Tees.
Iya, memang aku khan artis. :siul:

Narsis banget khan? Oh jelas. Diriku memang super percaya diri kalau jualan kaos. Laku gak laku yg penting berkarya dan percaya diri. Soalnya terbersit pingin jualan kaos yg nggak ngikutin pasar. Tapi pasar yang ngikutin aku. Ndop Sang Artis. Haha.

Banyak kaos Pop Art WPAP sih. Soalnya mumpung pakai DTG (Direct To Garment) jadi berapapun jumlah warnanya, is okay. Karena DTG bukan sablon manual. Tapi kayak kita ngeprint cuman medianya kaos gitu.

Kualitasnya bagus kok. Saya sudah pernah beli dua kaos di tees. Ini dia kaosnya:

Kaos Tees

Kaos twitter dan facebook beli di tees.co.id

Nah, perkaos diriku cuma cari untung 14 ribu. Bahkan sekarang beberapa kaos aku turunin harganya. Soalnya harganya (untuk kaos warna selain putih) naik. Biar harga kaos gak sampe 100 ribu, maka diriku yg ngalah. Ngambil untungnya dikit aja. Antara 10-15 ribu perkaos. Wong ya diriku gak ngoyo. Ndisain kalau pas iseng aja.

Aku mikirnya gak melulu jualan sih, lebih ke “numpang portfolio design kaos”. Jadi kalau laku, itu saya jadikan bonus saja.

Dan terbukti, design kaosku (gambarnya doang) dilirik sama paradays.com. Sudah ada dua design yg dibeli file mentahnya. Lumayan lah, filenya aku jual 100 – 150 ribuan. Filenya doang! Jadi biar mereka produksi sendiri gitu.

Dan akhir bulan desember kemarin, lha kok ada email kalau diriku bayaran dari tees. Minimal 200 ribu baru ditransfer ke rekening kita.

Banyak yg nanya ke aku, apakah tees ini bisa dipercaya? Lha ini buktinya, diriku bayaran.

bayaran tees

Gak nipu kok!

Kalau saya lihat daftar penjualannya, sudah laku 16 kaos. Lumayan banget lah ya. Aku khan masih nyubi untuk urusan design kaos.

Tapi aku sudah ada bayangan kalau kepingin ngembangin bakat ndisain kaosku ini. Tapi tetep dengan santai gak ngoyo. Semangatnya saya bagi merata sampe mati.

Aku gak mau semangat doang di awal, trus gembor-gembor di sosial media bahwa “AKU AKAN SERIUS BISNIS KAOS BERKUALITAS YANG TERKENAL DI SELURUH DUNIA!!!” Trus beberapa hari kemudian melempem gak ada ide.

SAMA JUGA BOHONG VEROH!!!

Hahaha.. Udah ah..

Donor Darah Gak Bikin Gemuk

$
0
0

Sudah enam kali loh aku donor darah. Dari berat badan 78 kilo pas donor darah pertama (2 tahun yang lalu), sampe turun jadi 74 kilo tadi barusan nimbang. Jadi donor darah emang gak bikin gemuk kayak omongan orang-orang. Itu cuma mitos sodara-sodara. Saya buktinya. Sayaaa…

____________

8 Januari 2014, tadi malam saya rasa sudah tidur yg cukup, yaitu 8 jam. Jadi, pagi tadi habis mandi diriku kok kepingin donor darah. Maklum sudah telat 2 bulan. (Nggak, aku nggak hamil ya! :rolleyes: )

Donor darah terakhir Agustus 2013, harusnya November sudah donor lagi. Tapi diriku baru donor januari. Tuh khan ndableg!

Agak batuk dikit sih. Tapi nggak papa lah. Mumpung belum flu banget, mending donor darah sekarang, pikirku. Soalnya kalau flu berat gitu biasanya petugas PMI menghawatirkan kita, walhasil ditolak deh donornya.

Sarapan dulu ya. Wajib hukumnya! Biar gak mumet. Maklum, kita akan melakukan perbuatan baik yg levelnya “sepenuh jiwa raga”, jadi harus persiapan fisik yg nggak boleh remeh. Sarapan, tidur yg cukup itu sangat disarankan.

Budal!

PMI Nganjuk

Saya donor darah PMI Nganjuk sini.

Sepi. Gak ada yg donor, walhasil diriku langsung dilayani sama mbak-mbak berseragam putih. Lalu diukur tekanan darahku. Puji Syukur, 130 alias normal!

Tangan disuruh menggenggam erat. Lengan kita masih dibebel sama alat tensi. Lalu ditekan-tekan siku tangan kita so gently. Lalu jarumnya dimasukkin deh..

BLES…

Darah merah berjenis O pun mengalir dengan sangat lembut..

Mbaknya sibuk menulis data diriku di buku. Lalu sambil ngajak aku ngobrol..

“Kok naik sepeda?”

Weladalah pertanyaannyaa… “Khan, rumahku deket mbak. Cuma situ doang.. “ Sambil menunjuk ke depan sana.

Lalu aku pun jadi berceramah kalau diriku memang berkomitmen untuk naik sepeda sama angkutan umum demi kelangsungan hidup bumi kita ini. Ya, ngurangi polusi lah. Kalau males nglakuin penghijauan, ya berati jangan nambah polusi lagi, gitu.

Tangan kananku disuntik kakak..

Hal-hal berbau darah, akan lebih baik kalau digrey scale aja ya.
Biar gak masuk disturbing picture.

Udara hangat menyelimuti tangan kanan saya yg mengalirkan cairan merah kehidupan itu. Lalu diriku merasa sangat nyaman. Seolah-olah ada malaikat sedang meniup-niup lenganku biar stay comfortable.

Donor darah itu enak banget rasanya, nggak sakit sama sekali..

Takut jarum suntik? Weladalah, jarum suntik itu jauh lebih aman dibanding peniti. Khan jarum suntuk itu steril ya. Ngapain takut? Khan ada mbak-mbaknya yg menjagamu..

Setelah kantong darahnya penuh, yaitu 250 sese, jarumnya dilepas sodara-sodara. Lalu bekas suntikannya ditutupi kapas trus lenganku disuruh menekuk selama semenit paling. Setelah darah nggak mancur lagi, baru deh diplester.

Sebelum diplester, foto-foto dulu yuk..

Hore, kurus

Kalau sudah kurus begini, kayaknya image ginuk-ginuk
harus segera dilepas..

Lalu diriku pulang membawa oleh-oleh. Ada obat-obatan penambah darah, lalu dua bungkus indomi, lalu ndog asin, lalu susu indomilk rasa melon. Bonus tanggalan 2014. Yay!

Hore dapat oleh-oleh

Donor darahnya cuma modus, aslinya kepingin kalender gratisnya.
:hihi:

- Thiyend -

Viewing all 556 articles
Browse latest View live