Quantcast
Channel: Pelopor Jasa Vector
Viewing all 556 articles
Browse latest View live

Pingin Lagi ke Goa Pindul

$
0
0

Goa Pindul

Goa Pindul bersama seorang model.

*Buat yg :fastreading: , komentarilah kegantenganku di foto di atas aja ya, soalnya postingan ini bakalan panjang isinya curhat tok gak penting*

—–

Sebagai manusia kurang piknik, karena jam kerjaku hanya libur di hari minggu doang dan kalau hari minggu tiba, waktuku sudah habis buat olahraga, umbah-umbah, nonton film di kamar, main game, sehingga ketika ada tanggal merah selain hari minggu di kalender, aku langsung jumpalitan bahagia karena bisa piknik!

Soalnya kerjaku aku liburkan kalau tanggal merah.

Karena Mawi pemilik mblusuk dot com udah nyambangi aku ke Nganjuk untuk piknik ke dua air terjun, maka aku harus balas dendam untuk menyambanginya ke Jogja untuk piknik ke dua tempat wisata juga. Pilihan wajibku sih Goa Pindul. Wisata kedua, biar Mawi aja yg milih. Asal gak wisata mainstream kayak malioboro, keraton, taman sari, sih, hayuk aja!

Dua minggu sebelumnya aku sudah mesen tiket sepur menuju setasiun Tugu Jogja. Beuh, karena ini pengalaman pertama mesen tiket sendiri secara online, aku menemukan kebingungan cara mesennya. Pertama, ini kenapa ada macam-macam jenis kereta ekonomi/bisnis/eksekutif dengan harga yg berbeda?

Pertama mesen tiket di situs resmi PT Kereta Api Indonesia, trus bingung caranya bayar. Trus mesen lagi di tiket.com. Nah ini cara bayarnya gampang tinggal transfer pakai klikbca. Langsung buking tempat duduk, lalu bayar 109 ribu. Itu tiket paling murah di kelas ekonomi kereta Malioboro Ekspress. Dan satu gerbong cuma tersisa kosong 2 bangku saja! Hahaha.

Akhirnya tiket didapat. Udah gak perlu ngeprint lagi, soalnya di setasiun sudah ada tempat ngeprintnya tinggal menyentuh layar, ketik kode bookingnya saja.

—–

21 Maret 2015

Jumat jam 12 malam aku jalan kaki menuju stasiun Nganjuk. Jaraknya 1 km kira-kira dari rumah. Sampe setasiun jam 12.20. Sudah berganti hari Sabtu. Kata petugas stasiun sih, ada 4 orang yg mau naik kereta Malioboro Ekspress pagi itu. Eh ternyata cuma ada aku sama mbak-mbak seumuran mahasiswa. Mungkin sisanya ketiduran kali ya. Bahahaha. Sokor.

Masuk kereta api, menurut tiketnya sih, harusnya aku duduk mepet jendela sepur, tapi ternyata sudah diduduki ibu-ibu dengan anaknya. Pingin bilang untuk geser, tapi gak tega. Suasana terlalu hening untuk protes. Semua penduduk sepur sudah terlelap. Yowis lah, aku duduk di sini saja. Dengan resiko gak bisa tidur nyenyak karena kepala goyang-goyang kiri kanan.

Jam 3.50 sampe setasiun Tugu Jogjakarta. Masih ngantuk. Keluar dari kereta api, I have no idea musti ke mana. Pintu keluar stasiun aja nggak ngerti. Bhahaha.

Karena sok alim, aku langsung menuju musholla. Dan kesokalimanku pun gagal total soalnya subuh belum tiba. Bhahaha. Walhasil aku cuma duduk sambil tolah-toleh baca-baca petunjuk. Di sekitar musholla buanyak anak-anak muda yg kayaknya mau piknik juga. Mereka kebul-kebul rokokan. Lah, ternyata aku duduk di smoking area. Bhahahaha.

Aku harus ngalih dari sini!

Sms dari Wawi pun tiba. Aku disuruh keluar ke jalan Mangkubumi. Dan aku gak ngerti itu di mana. Jan gak ngerti ngalor kidul. Hahaha.

Yowis lah, gak usah gengsi, nanya orang aja Ndop! Kamu khan grapyak orangnya. Setelah dikasih tau, akupun jalan kaki menuju pintu keluar.

Stasiun Kereta Tugu Yogyakarta

Jam sepagi ini di sekitar stasiun sini sudah rame. Coba kalau ini Nganjuk, pasti masih sangat amat sepi.

Mawi menyusulku dengan jalan kaki. Sama banget ketika sebulan sebelumnya dia datang ke Nganjuk pun, aku jemput dengan jalan kaki. Bhahaha. Ini kenapa bisa mirip yaaa..

Iya dong, kami sama-sama gak bisa nyetir motor! Dan kami sama-sama sepedahan sama naik kendaraan umum kalau ke mana-mana. Bedanya satu, Mawi bisa nyetir mobil. Kalau aku sih enggak. Bhahaha. Payah!

Di dekat stasiun sini ternyata ada Kopi Jos yang terkenal itu. Dan ketika aku dan mawi jalan kaki jam 4 pagi itu, mereka loh masih duduk-duduk di kegelapan. Biyuh mereka melekan! Mungkin efek ngopi. Hahahaha.

Jalan kaki bentar doang sudah sampe ke rumah Mawi. Mawi orangnya agak cuek sih. Tapi welcome banget kok. Aku jadi nyaman deh. Dalam sekejab, akulah yg sepertinya menguasai rumah besar ini. Mawi seolah-olah malah jadi tamuku. Aku dengan santainya keliling-keliling rumahnya. Duduk di sini, di sana, ngelihat dapur, hiasan dinding, tanpa dipersilakan. Maklum, saraf sungkanku tuh udah pedot sejak jaman purbakala. Hahahaha.

Ruang tamu rumah Mawi

Ruang tengah

Rumahnya bersih dan rapi.

“Wi, dirimu dewean ndik omah iki?”
“He eh”

Biyuh, apa nggak kesepian ya? Kalau aku sih mending aku jadikan basecam ndofans™ aja. Biar rame! Hahaha. Tapi Mawi anaknya emang silent sih. Introvert. Bahkan ketika aku nanya-nanya dia pun, dia jawab sambil menatap layar komputer. Hahaha. Ya wajar sih, soalnya aku nanya dia juga sambil ngelihat layar hape. Hahaha.

Koleksi bukunya Mawi juga banyak. Sebagian masih tampak baru. Walaupun sudah dibaca semua. Wuih keren! Wawasanmu luas dong!

Aku pun tidur-tiduran di kasur sebentar sambil menunggu subuh tiba. Seperti biasa, tanpa dipersilahkan. Hahahaha.

Pagi jam enam kurang, Tomi Purba dan Arief Ramadhan ternyata sudah on the way menuju kopi jos, tempat janjian ketemuan kami berempat.

Oke, aku pun siap-siap berangkat.

kayak masih Anak SMA

Nyamar jadi anak SMA. Haha

Aku dibonceng sama Arif, fans beratku. Mawi sama Tomi, yang baru kenalan. Berangkatlah kami menuju Goa Pindul jam setengah tujuh pagi. Mampir sarapan dulu di Soto Depokan. Sotonya aneh euy, ada tahu bacemnya! Hahahaha

Soto Depokan

Perlu penyesuaian beberapa detik dengan rasanya.
Setelah itu ludes kemakan habis. Hahaha

Perut kenyang. Saatnya berpetualang.

Perjalanan menuju kabupaten Gunung Kidul pemandangannya baguuus banget. Aku suka banget sama gunung soalnya. Dan pemandangan pegunungan yg terlihat jelas di depan sana itu bikin aku ndomblong.

Tapi aku gak suka sama kecepatan kendaraan di sini. Ngeri. Semacam area balapan aja. Gas pol semua. Hahaha. Jadi selama perjalanan, aku komat-kamit baca mantra keselamatan. Maklum orderanku masih banyak berooo…

Selama dua jam kira-kira. Sampelah di belokan menuju Goa Pindul berada. Menjelang sampe lokasi wisata, kira-kira ada sepuluh kali para pemuda mengejar motor kami. Lalu ketika berpapasan, mereka bertanya, “Pindul, Mas?”

Tomi tahu banget mereka itu bukan sekedar nanya, tapi mereka itu calo Goa Pindul. Dan ini sudah pasti ilegal. Karena mereka ujung2nya minta duit 10 ribu sebagai biaya retribusi “abal-abal”. Aslinya gak ada.

TIPS MENGATASI CALO GOA PINDUL:

  1. Ngaku aja kalau kamu penduduk lokal. Karena Goa Pindul letaknya di Kecamatan Karangmojo, ngakulah kamu penduduk asli Karangmojo.
  2. Kalau kamu type orang yg gak bisa berbohong, ketika perjalanan, pakailah pakaian yg gak mencolok, gak kayak turis. Misal pakai kaos oblong, celana pendek, sandal jepit. Atau kalau hampir sampai lokasi wisata, coba helm dilepas aja, mungkin gak akan dicurigai sebagi turis. Kayak aku kemarin sama Arif gak pernah ditanyai sama sekali. Soalnya aku pakai celana pendek, sementara Arif pakean standar sehari-hari. Muka kami juga setandar banget sih. HAHAHAHA. Sementara Tomi dan mawi selalu dikejar para calo. Soalnya penampilan Tomi tampak kayak orang kaya, apalagi Mawi bawa tripot di belakang tasnya. Ditambah mereka berdua pakai kacamata, wah jadi sasaran empuk para calo deh.
  3. Bilang aja mau makan di Rumah Makan Yu Marto.

Setelah berhenti di mesjid penduduk sebentar karena aku kebelet pipis, kami melanjutkan perjalanan lagi. Beberapa menit kemudian sudah sampai di lokasi Wisata Goa Pindul. Area parkirnya luas kok. Bahkan bis saja bisa masuk.

Tiketnya masuk ke Goa Pindul adalah 35 ribu perorang. Dibayari sama Mawi. Horeeee… Makasih yaaaa.. Semoga rejekimu melimpah yaaaa.

Tiket Goa Pindul

Di belakang Tomi dan Arif itu ada pintu.
Nah, di ruangan itu pembelian tiketnya

Di ruang lobi, kalian bisa duduk dulu. Disediakan teh anget gratis. Air putih juga ada. Kamar mandinya ada enam. Tapi sayangnya pintunya udah pada rusak.

Pas aku mandi di situ, aku harus memutar otak bagaimana caranya mengunci pintu. Eh, ndilalah nemu paku. Aku sumpelkan si paku ke lubang kunci pintu disertai doa menolak orang mendobrak pintu. Bhahahaha.

Pakai pelampung

Wajib pakai pelampung yaaa

Sebelum nyemplung, kamu wajib pakai pelampung ya. Trus di sana juga ada persewaan gratis sepatu karet buat kamu yg gak suka nyeker.

Kami berempat kompakan pakai sepatu karet. Biar sesuwai perosedur. Untungnya ada ukuran sepatu untuk kaki lebar kayak aku dan Mawi! Hahahaha..

Lha hayuk, segera nyemplung, sebelum rame..

Kami gak bawa kamera sih ketika mau nyemplung. Soalnya kata Tomi, kalau bawa kamera, nanti gak bakal bisa menikmati wisatanya. Kalau nyewa jasa foto, silakan aja sih. Di spot-spot tertentu doang tapi. Maklum di dalam goa nanti gelap gulita. Gak ada lampu kecuali senter.

Kami jalan kaki kira-kira 300 meteran. Atau lebih ya, lupa. Hahaha. Deket kok. Guide kami namanya mas Bagus. Mas Bagus lalu ngasih kami ban satu-satu. Lalu bannya dicemplungin ke dalam air. Dan kami mlumah rebahan di atasnya. Pantat sampai pinggang bakalan basah.

Kars Goa Pindul

Kars Goa Pindul

Fenomena kars bawah permukaan Pindul adalah sebuah goa tembus, merupakan sisa dari lorong gua yang mengalami peruntuhan. Pembentukan goa dikendalikan oleh struktur geologi (sesar), yaitu beberapa saat setelah batu gamping berlapis formasi Oyo terangkat dari dasar laut sekitar 1,8 juta tahun yang lalu. Sungai yang mengalir tenang di dalam gua dimanfaatkan untuk kegiatan tubing. Aliran air selanjutnya masuk de dalam tanah, menjadi bagian dari sistem sungai bawah tanah di daerah ini.

Mudeng baca ulasan di atas? Kalau aku sih enggak. Hahahaha

Naik tangga

Masuk kawasan Desa Wisata Bejiharjo

Menuju Pindul melewati kali

Di sebelah kanan kalinya curam sekali kak!

Jalan menuju pindul

Jalan kaki melewati rumah penduduk

Hampir sampai lokasi gua

Sambil menggendong ban, kami lalu belok kanan

Melewati area parkir

Di sini ternyata ada area parkir lagi.

Kalau banner di foto di atas ini kita zoom, ada tulisan menarik…

Wisata Kontroversi

Wisata penuh sensasi dan kontroversi

Kenapa kok kontroversi ya?

Jadi gini, namanya Goa ya, udah pasti letaknya di bawah tanah. Goa Pindul itu di atasnya ada rumah yang dibangun khusus untuk sangkar burung walet. Miliknya kak Atiek Damayanti. Nah, kak Atiek ini protes dong, dia gak setuju kalau di tanah “miliknya” itu dibuat wisata tubing (menyusuri goa pakai ban) oleh penduduk sekitar. Dia maunya bikin retribusi sendiri. Trus wisatanya dia kelola sendiri. Dan duitnya dia ambil sendiri juga gitu.

Trus penduduk sekitar juga protes dong. Memang sih, sangkar burung walet itu milik Atiek, tapi sungai di bawah tanahnya khan milik penduduk sekitar. Jadi tanahnya milik Atiek, tapi sungainya milik umum dong. Bahkan bupati pun mendukung penduduk sekitar.

Atiek gak setuju dong. Enak aja main aku-mengakui. Nih, sertifikatnya jelaaas.

Dan ujung-ujungnya sih si Atiek melaporkan Bupati dan pihak terkait ke polisi karena melanggar hukum. Dan sampe sekarang kayaknya belum ada solusinyaaa.. Ya sudahlaaaah… Semoga segera selesai yaaa.. (sumbernya)

Goa Pindul

Hore sudah sampai!

Foto di atas aku ambil setelah nyemplung, setelah mandi. Sekitar jam 10 pagi. Aku nyemplungnya sekitar jam setengah sembilan pagi. Kita lihat suasana jam 10 pagi ya..

Rame!

Buadala! Rame!

Goa Pindul rame banget!

Wedyan! Umpel-umpelan! HAHAHAHA

Maklum bero, hari itu pas libur nyepi. Jadi ya membludak pengunjungnya. Apalagi wisata Goa Pindul ini wisata yg lumayan baru. Baru dibuka tahun 2010 yang lalu. Masih 5 tahun. Masih lucu-lucunyaaa… Masih bikin orang penasaran..

Dan yang membuat orang penasaran sama Goa Pindul ini adalah keunikannya. Jadi biasanya khan goa itu cuma horizontal ya. Alias cuma masuk secara lurus ke depan. Nah, Goa Pindul ini selain horizontal, juga vertikal. Jadi goanya bolong dari bawah ke atas. Keren khan?

Serem juga sih! Soalnya di bawah air itu berati ada lubang besar dong! Beuh menyeramkan hahaha.

Saatnya nyemplung

Nah, awalnya dari sini nih! Rileks ya bero!

Bannya bisa mengambangkan manusia maksimal seberat 130 kg. Jadi buat yg berat badannya dibawah 130 kilo, kalian jangan khawatir ya. Ngambang kok! Lihat tuh kami berempat khan salah duanya berbadan subur *lirik Tomi dan Arip*. Buktinya gak mati tenggelam tuh. Hahahhaa.

Digeret menuju goa

Sama mas guidenya digeret menuju goa.

Setelah naik di atas ban. Kita harus memegang tali pada ban milik teman kita. Lalu teman kita memegang tali di ban kita. Biar gak kintir. Biar selalu bersatu. Kalau mau romantis sih, boleh kok pegangan tangan. HAHAHAHA.

Aslinya di sini ini airnya mengalir ya bero. Tapi pelan banget. Jadi biar cepet ya digeret saja sama pemandunya.

Sejarah Goa Pindul

Sejarah Goa Pindul

Sejarahnya sih simpel. Pindul itu kepanjangan jadi pipi kebendul. Alias pipinya terbentur. Terbentur sama batu goa pas si bayi dimandikan di sungai goa itu. Bayinya kasihan sih, mau dibuang gitu. Yang membuang bayi tega banget ya. Dia adalah utusan Panembahan Senopati.

Ada versi dari sumber lain sih..

Legenda penamaan Gua Pindul yang dipercayai dan dikisahkan turun temurun oleh masyarakat sekitar berasal dari kisah perjalanan Joko Singlulung yang menelusuri hutan lebat, sungai, hingga gua untuk mencari ayahnya. Saat sedang menyusuri 7 gua yang memiliki aliran sungai di bawahnya, kepala Joko terbentur sebuah batu sesar yang ada di dalam gua. Gua tempat Joko terbentur tersebut dinamai Gua Pindul yang berasal dari kata dalam bahasa Jawa pipi gebendul yang berarti pipi yang terbentur.

Entah mana yg bener. Yang jelas Pindul itu artinya Pipi Kebendul. Pipi siapa? Terseraaah.. Pipimu juga boleeeeh. Hahahaha.

Sangat Rame

Kalau serame ini sih, kurang sip yaaa…

Pas giliranku itu, sejam sebelumnya, ramenya gak separah itu ya bero. Paling cuma sepertiganya. Masih ada air sungai yg bisa terlihat. Gak penuh sesak kayak gituuu.. Duh, kasihan sungainya sesak nafas tuh. Hahaha

Goa Pindul

Goa Pindulnya sudah kelihatan tuh di ujung sana.
Lihat deh di atasnya, ada rumah sangkar burung waletnya kak Atiek.
Walaupun si Walet lebih seneng tinggal di goa sih
daripada di rumah itu.

Pas giliranku, waktu yg diperlukan untuk menyusuri goa sejauh 350 meter itu, selama 45 menitan. Gak ada sejam kayaknya. Mungkin karena antri ya, jadi dicepetin sama pemandunya. Soalnya hari itu tiket yg terjual mencapai… 5000 pengunjung! Wedyan! Dan mereka belum pada datang!

Mas Bagus, guide kami terpaksa agak teriak ya ngejelasinnya. Soalnya rebutan suara sama pemandu lainnya. Haha. Aku sih gak begitu memperhatikan penjelasannya. Soalnya gak begitu kedengeran juga sih. Yang aku tangkap sih, di dalam gua pindul ini ada stalagmit dan stalaktitnya. Standar goa gitu deh. Trus ada batu kolom juga, yang artinya pertemuan antara stalaktit dan stalagmit.

Beuh, karena aku gak bawa kamera, aku tampilkan foto dari google saja yaaa..

Stalaktit Soko Guru

Kayaknya ini stalaktit senior di Goa Pindul. Gedhe banget!
Sumber foto

Mas Bagus bilang, stalaktit di goa ini berasal dari tetesan air yang mengandung kapur. Setiap milimeternya terbentuk sekitar 2,7 tahun. Jadi setiap sentimeternya terbentuk selama 27 tahun ya bero. Jadi kalau semeter berapa tahun bro?

2700 tahun! Padahal sekarang baru tahun 2015. Berati Goa ini sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi! Soalnya ada batuan stalaktit yg ukurannya 4 meteran!

Stalaktit Muda

Nah ini stalaktit yg masih muda unyu-unyu.
Coba tebak umurnya berapa ya?
Bisa-bisa 100 tahunan. *nelen ludah*

Zona goa pindul

Kiri: pintu masuk. Kanan: Suasana gelap goa.

Untungnya sih kemarin rame-rame, kalau sepi banget gitu kayaknya menyeramkan ya bero. Lha gelap banget ik. Foto di atas tentu saja pakai flash motonya. Aslinya ya gelap gulita.

Eh, di atap goa ada hiasan batiknya loh. Dia adalah karya para kelelawar berbakat!

Batik karya kelelawar

Hiasan batik karya kelelawar berbakat
ini sebenarnya adalah eek mereka.
Hihihihi..

Untung eek mereka gak sebau eek manusia yaaa. Baunya sih masih wajar lah. Trus itu lihat, mereka juga membuat lubang-lubang membentuk lingkaran. Pas aku lihat di sana dulu, lubangnya bisa simetri gitu lingkarannya. Padahal kelelawar mana punya jangka yaaa…

Melayang-layang di atas ban selama 45 menitan itu bikin kami gak sadar kalau sebenarnya sungai di dalam goa itu ada yg kedalamannya 12 meter! Bhahahaha. Karena kami khan melihat ke atas ya. Memandangi stalaktit (batu yg terbetuk dari atas ke bawah) dan stalagmit (dari bawah ke atas) yang indah bentuknya. Dan untungnya pemandunya gak bilang di mana spot yg kedalamannya 12 meter itu!

Bilangnya pas udah sampe finish. Hahahaha. Pinteeeeer!

Cahaya Sorga Goa Pindul

Cahaya Sorga nih!

Sayangnya aku pas ke sana itu kepagian. Jadi cahaya dari atas belum masuk. Matahari masih belum berada di atas. Coba deh lain kali ke sini lagi pas jam-jam matahari ada di atas lubang goa. Pasti keren banget!

Tapi kalau nunggu siang, pengunjungnya semakin banyak! Ah, dilema memang. Ntar deh ke sini lagi pas weekday. Biar gak sumpek. Hahahaha.

Pintu keluar Goa Pindul

Akhirnya selesai juga cave tubing nyaaa!

Selesai

Ban diserahkan ke guidenya.
Lalu naik tangga ke atas.
Selesai dan puas!

Kalau anteng sih, cuma pantat sampe pinggang yang basah kuyub. Tapi kalau sirat-siratan air, ya beda lagi. Untungnya aku pas berangkat belum mandi tadi. Jadi ya silakan kamu sirati sepuasnya. Hahahaha.

Kembali ke tempat semula. Menyepot pelampung, sepatu karet, mengambil sepatu dan tas di penitipan. Trus mandi. Jangan lupa bawa tas kresek buat naruh baju basah ya. Hal sepele yg penting namun sering terlupakan. Hahaha.

Eh lain kali cobain wisata lainnya di sini ah. Di sini gak cuma wisata Goa Pindul saja loh, ada Goa Gelatik, lalu Rafting di kali Oya, trus ada offroad naik mobilnya juga.

Tapi kalau offroad kayaknya gak dulu deh. Mahal tiketnya 350 ribu hahahhaa. Kalau bayar dewe-dewe sih monggo ayuk aja, kalau menraktir atau ditraktir itu nanti ada kesenjangan sosial yang terjadi di pertemanan. HAHAHAHHA.

Karena masih ada wisata satu lagi yang kami akan kunjungi, maka Wisata Bejiharjo harus berakhir sampe di Goa Pindul doang. Lain waktu dilanjut ke sini lagi. Ada yg mau ikutan??? Yuk yuk yuk! Pas hari biasa aja ya, jangan pas hari libur atau sabtu minggu. Aku emoh! Hahahaha

Udah ah! Kami mau melanjutkan perjalanan menantang di wisata berikutnyaaa.. Tunggu postingan selanjutnya yaa.. Kalau gak males sih.. :P

——-

WISATA GOA PINDUL
Alamat: Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta
Phone: XL: 0817272354 (Gani) | Indosat: 085643059861 (Wening)
BBM: 2971E6F6
Email: kontak@wisatapindul.com
Facebook: Wisata Pindul
Twitter: @wisatapindul


Air Terjun Banyu Nibo yang Eksotis

$
0
0

21 Maret 2015

Dari Goa Pindul, kami berempat berangkat menuju Air Terjun Banyunibo.

Di google, kalau kita brosing tentang Air Terjun Banyunibo, ternyata ada beberapa macam. Makanya aku bingung nih, kenapa namanya sama. Lha wong dalam bahasa jawa, Banyunibo itu artinya khan air terjun. Jadi harusnya Air Terjun Banyu nibo itu dikasih nama yang spesifik gitu. Kalau air terjun banyu nibo diartikan dalam bahasa Indonesia berati artinya “Air Terjun air terjun”. Lak yo aneh. Bhahahah.

Oke, karena aku kepingin hidup sehat, maka aku gak akan protes nemen-nemen. Protes dikiiit aja. Hahahha.

Air Terjun Banyunibo yang kami kunjungi adalah di daerah Dusun Ngluwur, Kepuhsari, Mayaran, Wonogiri, Jawa Tengah.

Air Terjun banyunibo

Air Terjun Banyunibo yang kami kunjungi itu yang ini.
Wuih, ada dua ya. Satunya kecil.

Sempat mengalami ban bocor sampe dua kali beroh! Motornya AriefRamadhan.com sepertinya perlu diruwat nih. Masa bocor kok sampe dua kali. Padahal berat badanku khan ideal sekarang. Dan si Arif gak gendut-gendut amat. Gemuknya biasa aja.

Yowis gak popo broh. Belajar sabar. Lha mosok urip kok lancar-lancar ae khan gak ada seninya ya beroh. Mbok pikir urip lancar-lancar aja itu penak? YO PENAK BEROH! Piye toh. Bhahahahah. Yo boring lah broh.

Semangkok bakso sih udah bikin aku kenyang ya. Tapi enggak buat Mawi, dia lapar lagi sodara-sodara. Yaudah mampirlah ke Warung Masakan Padang.

Aku gak makan. Masih kenyang.

Dari Goa Pindul Gunung Kidul, dua jam perjalanan bero. Lama. Soalnya musti nanya-nanya dulu sama penduduk sekitar. Dan kami memang niatnya piknik. Jadi menikmati perjalanan banget. Jalanan menuju ke sana juga terjal berliku. Cuma cor-coran selebar 40 cm saja.

Perlu keahlian nyetir motor yang memadai ya. Buat yang masih belajaran motor, mending bubuk cantik aja ya. Gak usah nekat!

Jalan menuju Banyunibo

Lebar jalan cuma segini
Foto ini kiri-kanan masih aman ya.
Ada yg curam banget dan kiri-kanan jurang!
(Sumber Foto)

Cara menuju ke Air Terjun Banyu Nibo dari Jogjakarta, bisa di baca sendiri di sini ya. Aku gak mau kopas postingan orang. Bhahahhaa.

Sesudah sampe di rumah yang ada pohon sawonya, motornya diparkir ya beroh. Trus belilah sesuatu di sana. Maklum orangnya gak mau dikasih duit parkir. Jadi mending beli aja minuman dan cemilan. Ibunya jualan mracangan soalnya.

Memasuki Air Terjun Banyunibo juga nggak bayar tiket masuk. Semuanya gratis. Maklum masih alami dan hanya orang-orang nekat tertentu yg tahu empat ini. Namun, ada tanda-tanda akan diloncing untuk umum nantinya. Seiring dengan dicornya jalan menuju ke sana dan dibangunnya rumah kecil di sana. Jangan-jangan itu untuk tempat tiket masuk. Bhahahaha.

Trus saatnya trekking! Iya mendaki gunung! Gak jauh kok, cuma 500 meteran. Karena jalannya setapak yang licin (saat itu musim hujan), jadi harus ekstra hati-hati ya. Soalnya kanan-kiri sawah, bahkan jurang! Bhahahaha.

Gunung Api Purba

Pemandangan pegunungan di sekitar sini baguuus banget!

Perjalanan menuju Air Terjun Banyunibo

Jalanannya masih tanah. Dan harus jalan kaki.

Mulai menanjak jalannya

Lalu melewati jalanan yang menanjak ini.
Hati-hati ya beroh!
Foto di atas ini mas-mas dan mbak-mbaknya mau pulang.

Melewati pematang sawah

Kiri kanan sawah. Jalan setapak cuma 30 cm.
Hati-hati ya bero. Jaga keseimbangan!
Buat yang berpasangan, jalan sendiri-sendiri dulu ya beroh-sis.
Gak usah maksain jalan beriringan.
Kasihan pasanganmu nanti nyemplung sawah.

Pemandangan perjalanan Banyunibo

Keindahan pegunungan di sebelah kiri mengurangi rasa lelah.
Damaaaai sekali berada di sini!

Sawah Hijau

Buat yang mata duitan, lihatlah hijaunya sawah ini.
Gak semuanya butuh uang beroh!

Pegunungan Api Purba Yang indah

Buat yang hobi nonton bokep, lihatlah kemolekan pegunungan ini beroh!
Gak semua keindahan itu berupa cewek bahenol atau cowok sikspek yah!
Gambar ini sukses jadi wallpaper komputerku!

Tak terasa, setelah melewati jalanan sempit berliku yang kadang bikin kepleset-kepleset cyantik, kami pun bisa melihat air terjun Banyunibo dari kejauhan.

Air Terjun Banyunibo

Dari kejauhan, keeksotisan Air Terjun banyunibo ini
sudah ngawe-ngawe untuk minta diparani!

Lha hayuk kita ke sana!

Eh, eh, lewat mana ini? Kalau lurus jalannya buntu. Kalau mau nekat ya bakalan ngglundung lewat rerumputan di depan itu.

Lalu di sebelah kiri kami ada jalan turun yang terjal dan licin yang terpaksa harus kami lewati untuk melihat Air Terjun Banyunibo lebih dekat.

Keterjalan dan kelicinan jalan setapak itu memakan korban salah satu teman kami. Lagi-lagi si Arief Ramadhan harus kena sial dengan jatuh nggeblak gara-gara terpeleset.

Duh kak, kamu kok kasihan banget sih! Selain motormu yg bocor dua kali, kayaknya kamu juga harus diruwat deh. Bhahahahha. Piiiiis… :ampun:

Hikmah terjadinya adegan gempa bumi kecil-kecialn itu, bikin kami lebih hati-hati lagi dalam melangkah. Salah injak bisa terpeleset.

Di sini ada beberapa orang sudah tiba lebih dulu. Dan mereka mengganggu pemandangan banget. Si Mawi yang gak suka motret air terjun kalau ada orangnya itu pun harus bersabar menunggu mereka nyingkrih.

Kami pun asyik foto-foto area sekeliling air terjun dulu deh. Sambil istirahat habis trekking tadi. Eh, kira-kira tadi jarak parkiran motor menuju Air Terjun Banyunibo itu 500 meter apa 1 km ya? Aku sih yakin lebih dari 500 meter!

bebatuan besar di depan Air Terjun

Suasana di depan air terjun.
Banyak batu-batuan besar yang
cocok buat pemotretan model nih

model

Wow, siapa itu ganteng banget?
Leh naland?

Kayak foto di atas itu, model kanamaan dari Nganjuk siti pun gak ketinggalan untuk berpose di antara bebatuan kembar yang sangat eksotis.

Buat yang mau kenalan sama model di atas, yuk kita zoom bersama-sama foto di atas supaya wajahnya terlihat lebih jelas..

Model

Mari kita bersama-sama mengucap astaghfirullooh
Subhaanalloooh.. Ganteng banget modelnya!

Makasih semuanya. Modelnya itu aku loh. Pemilik blog ini. Namaku Muhammad Ali Mudzofar. Biasa dipanggil ndop saja. Asli Nganjuk. Sedang nggak butuh kerjaan karena sudah sibuk. Sedang nggak mood kalau ngobrolin cara memperkaya diri. Obrolan yang diterima adalah seputar candaan dan piknik saja.

Buat yang mau temenan sama aku silakan, asal kamu temenannya tulus, gak niat mau minjem duit aja. Bhahahaha.

Batu Kembar

Buat yg gak mau modal untuk wisata ke sini,
nih aku kasih foto batu kembarnya,
silakan ditambahkan fotomu di tengah-tengah.
Diedit pakai photoshop yaaa..
Jadi inget MLM Melia Nature. Bhahahahaha… Ups.

Mawi dan Ndop

Mawi dan Ndop. Sedang becanda-canda.

Keberhasilan piknik itu ada di hati. Pergi ke tempat wisata terindah sedunia pun, kalau bersama temen yang gak asyik, dikit-dikit ngeluh capek, diajak becanda gampang marah, minta maaf pun gak gampang memaafkan, liburan kita bakalan gak menyenangkan atau gagal hepi. Aku sudah pengalaman tuh. Bhahahaha..

Ndop dan Arief

Arief ini juga enak diajak liburan. Bintangnya Taurus.
Jadi orangnya sabar dan nurut. Asyik deh buat disuruh-suruh #eh
Bhahhahahaha

Tomi dan Arief

Tomipurba.com dan Arief. Sama-sama berbintang Taurus.
Sama-sama enak diajak liburan. Soalnya sama-sama enak disuruh-suruh.
Bhahahahaha..

Ada lagi kejadian gempa bumi kecil-kecilan di sini. Setelah Arief yang terpeleset ketika mau turun ke sini tadi, sekarang giliran Tomi yang terpeleset bebatuan licin. Hape Xiaominya jatuh dan layarnya pecah! Setelah diperiksa, ternyata yang pecah itu screen guardnya. Sukurlah kalau begituuh.

Hape tomi

Hikmah terjadinya hal ini adalah kita harus HATI-HATI!

Karena wisata yg berhubungan dengan air terjun itu pasti ada cipratan air atau uap air yang menempel di permukaan tanah, batu, dan alam sekitarnya, jadi pastinya bikin licin.

Air di atas bebatuan

Di antara batu kembar di atas itu,
air dari Air Terjun mengalir dan jatuh ke bawah.
Bebatuan di sini ini justru gak licin!

Harus pinter-pinter memilih mana permukaan bebatuan yang licin dan mana yang keset. Caranya sih mudah ya, kalau bebatuannya kering banget berati otomatis keset. Kalau dialiri air yang mengalir deras, batunya juga akan keset gak licin. Kalau airnya cenderung menggenang, atau sekedar nempel doang, gak mengalir deras, dan ditumbuhi lumut tipis-tipis, berati AWAS, batu itu LICIN!

Bebatuan curam

Di belakang Mawi ini curam banget loh!
Kalau bosen hidup, silakan lompat aja! Bhahahhaa.

Setelah agak sorean, ternyata pengunjung Air Terjun Banyunibo sudah berkurang di jam 3 sore. Menyisakan kami dan beberapa orang saja. Pemandangan Air terjun sudah gak ada yang mengganggu, saatnya foto-foto..

Air Terjun Banyunibo dan Model

Akhirnya, berhasil juga foto sendirian di Air Terjun!
Celens komplitid!

Pose mainstream di air terjun banyunibo

Ini tips buat kamu yang mati gaya ketika di air terjun,
pakailah pose tangan menengadah kayak begini.
Dijamin yang ngelihat bakalan kagum.
Karena mau ngejek gak tega. Pose berdoa kok diejek? Bhahahha.

Air Terjun Banyunibo ini nggak dingin airnya. Biasa aja. Gak kayak Sedudo atau Singokromo yang dingin banget. Jadi kalau mau mandi-mandi lucuk, bisa banget.

Karena kami kehabisan pakean buat salin karena sudah dipakai di Goa Pindul, maka kami berempat cuma tenguk-tenguk saja. Aku aja yg nekat mendekat. Tapi gak mandi. Cuma raup-raup saja. Gak sampai basah kuyub.

Eh, aku sempet ngrekam video donut selfie di sini:

Bentar doang kok, play aja.

Tomi dan Arief balik duluan. Sementara dan Mawi aku masih toto-toto disik. maklum bawaan kami lumayan ribet. Apalagi Mawi bawa tripod juga. Paling-paling kami akan bertemu nanti di perjalanan. Khan Tomi dan Arief orangnya subur semua. Paling-paling lambat jalannya.

Lha kok, di tengah perjalanan pulang menyusuri pematang sawah, hujan turun lumayan lebat! Waduh, jalanan jadi super licin. Aku pun jalan mak timik-timik sambil menjaga keseimbangan. Sepatuku aku lepas, biar gak basah. Jalan kaki sambil menenteng sepatu di jalanan yang licin dan sempit, di kiri tebing, di kanan jurang, itu bikin deg-degan uji nyali! Bhahahaha.

Ketika sampai bawah, ternyata Tomi dan Arief sudah sampe duluan di rumah parkir motor tadi. SEJAK TADI. Weladalah, jangan-jangan kalian itu punya ngelmu transporter bisa pindah tempat dengan cepat. Bhahahaha. Hends daun deh pokoknya! Hebat hebat!

Setelah laporan kepada yang Maha Kuasa di Musholla dekat SD, kami pulang ke Jogja. Sungguh hari yang menyenangkan buatku. Dalam sehari dua tempat wisata terlampaui dengan hati seneng.

Terimakasih Tomi, Arief dan Mawi. Kapan-kapan kita piknik bareng yuuuk!

Menuju Air Terjun Ngebleng yang Penuh Perjuangan!

$
0
0

Untungnya blogku tersayang ini dari dulu gak ada niatan mau jadi blog khusus tema apa gitu. Ini blog pribadi, ya suka-suka guweh lah mau diisi apa. Aku suka sensi sama orang-orang yg sok-sokan main tema di blognya. Ujung-ujungnya kehabisan ide mau nulis apa. Trus ujung-ujungnya lagi, gak apdit sampe berbulan-bulan. Blognya ngangkrak banyak debu-debu dan sarang kolojengkingnya. Yang siap ngentup pemiliknya yang tega menelantarkan blognya. Bhahahaha sukurin deh kalian itu!

Blogku ini rame dari trafik orang mencari tutorial vector. Tapi aku gak tergoda untuk selalu menulis tutorial kayak dulu lagi. Masanya sudah berganti beroh. Sekarang itu musimnya piknik!

Maklum banyak orang stress di dunia ini. Kebanyakan facebookan kali ya. Hahahaha.

Dan edisi piknik kali ini, sangat menantang. Menuju Air Terjun Ngebleng memang penuh perjuangan! Simak ceritaku di bawah ini dengan seksama yaaa…

_____________

Gara-gara instagramnya @explorenganjuk yang makin hari makin ngehits aja. Baru beberapa minggu followernya udah 1000 aja. Cepet banget! Bahahaha.

Nah, IG yang membahas apa aja yg ada di Nganjuk itu kemarin menarik perhatianku yang asli Nganjuk ini. Ternyata eh ternyata, di daerah Jatikalen (baca: njatikalen) sana, yang merupakan kecamatan di Nganjuk paling ujung timur, berbatasan dengan kabupaten Jombang (baca: njombang), ada air terjun yang masih alami. Namanya Air Terjun Ngebleng (“e” dibaca kayak “e” di bengkuang).

Air Terjun Ngebleng

Air Terjun Ngebleng
Kecamatan Jatikalen Kabupaten Nganjuk

5 April 2015

Berangkat dari Nganjuk jam 7.30 pagi bareng kak Dimas. Mampir Baron dulu untuk menjemput Miftahur dan adiknya Sulthon. Berangkat bareng-bareng jam 9 pagi.

Kami berangkat tanpa panduan apa-apa. Baca petunjuk di instagram @ExploreNganjuk gak bakalan cukup. Ngandalin google mep, tapi sinyal Simpatiku juga mendrip-mendrip. Saya yakin air terjun Ngebleng belum ada yg pernah check in di sana. Gimana caranya cek in, wong gak ada sinyal internet di sana! Bhahahaha.

Walhasil ketika ke sana, tetep gunakan GPS ya bero. Tapi bukan GPS yang ituuu, tapi GPS = Gunakan Penduduk Sekitar. Bhahahaha..

Berbekal nanya-nanya penduduk sekitar, kami berangkatnya jadi melewati jalan yang nggrotal-nggrotal, makadam, memasuki hutan, rumah penduduk, jeplok ndut, licin, SANGAT TIDAK RECOMMENDED! Gak akan aku jelaskan di sini deh. Nyusahin kamu nanti.

Pas pulangnya, untungnya kami bareng sama teman lainnya, melewati jalan yang halus dan bersahabat. Lewat mana itu?

Nih…

CARA MENUJU AIR TERJUN NGEBLENG

Rute ke air terjun Ngebleng

Rute dari Nganjuk ke kecamatan Plandaan Jombang
berdasarkan Google map.

  • Dari Nganjuk kota, lewatilah jalan bis yang menuju Surabaya.
  • Sampelah ke kecamatan Baron. Di situ ada pasar Baron, belok kiri. Lurus teruuuuus ikuti jalan utama…
  • Akan sampe ke kecamatan Lengkong, lurus aja terus.
  • Sampe ke Kecamatan Plandaan Jombang.

Jalan di kecamatan Plandaan

Begini bentuk jalannya.
Di sebelah kanan ada gundukan rumput. Di baliknya itu sungai.

jalanan Plandaan

Saya foto pas pulang.

  • Sampai pertigaan belok ke kiri ya. Ciri-ciri pertigaannya banyak tulisan Bank BRI dan papan iklan lainnya.

Belok kiri di pertigaan

Pokoknya nemu pertigaan kayak begini, belok kiri ya bero!

  • Lalu melewati jalan cor-coran. Lalu setelah itu jalanah tanah. Santai, nggak ada makadam kok. Masih bersahabat kok jalannya.

Jalan tanah

Jalanah tanah

  • Lurus aja terus jangan belok-belok. Lalu akan melewati jalan aspal halus yang di kanan kiri hutan. Asyik!

Jalanan aspal halus

Jalanan aspal yang halus!
Awas di depan ada sapi. Bhahahha

  • Lalu jalanan akan turun. Dirimu akan melihat pemandangan di bawah yang awesome! Aku gak sempet motret saking terpananya.
  • Notok jedok ketemu pertigaan. Belok kiri.
  • Lurus teruuuus. Sampe ketemu aula Badan Permusyawaratan Desa atau Kantor Kepala Desa Klitih, Plandaan, Jombang.

Kantor Kepala Desa Klitih kecamatan Plandaan kabupaten Jombang

Kantor Kepala Desa Klitih, Kec. Plandaan, Kab. Jombang.
Sampai sini, tanya penduduk ya!

  • Nah, dari sini, kalian bisa merasa lega. Tinggal nanya penduduk sekitar. Di mana letak desa Tondo Wesi (atau penduduk sekitar menyebutnya Ndosi). Dan Desa Tondo Wesi itu masuk kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk.

Penduduknya ramah kok. Jadi gak mungkin bohong. Kalau kalian males nanya. Nih aku kasih beberapa foto kapan harus belok. Kalau nyasar tetep nanya penduduk saja ya beroh. GPS (Gunakan Penduduk Sekitar) wajib diaktifkan!

Belok kiri

Belok kiri.

Belok kiri teruus

Belok kiri lagi. Semacam muter yaaa

Masuk desa Tondo Wesi

Aha! Selesai!
Tetep nanya penduduk ya, di mana letak air terjunnyaaa..

Nah, lalu masuk aja. Di ujung sana ada penitipan motor yang gak mau dikasih duit. Mungkin mereka sudah kaya raya soalnya sapinya buanyaaak!

Lalu jalan kakilah menuju Air Terjun Ngebleng sejauh kira-kira 2 km? Lupa. Jalan kakinya lumayan melelahkan buat yg sering futsal dan running. Dan SANGAT MELELAHKAN buat yang gak pernah olahraga. So, prepare your body ya beroh!. This is not a simple journey.

Pilih yang kanan

Jalan kaki ke kanan. Awas banyak sapi! Haha

SANGAT DISARANKAN minta bantuan penduduk sekitar untuk mengantarkan ke lokasi Air Terjun Ngebleng. Kasih upah kira-kira 15 ribu. Soalnya lumayan jauh dan melelahkan.

Memasuki wilayah Air terjun Ngebleng ini belum ada biaya retribusinya. Jadi gratis semua. Gak bayar. Piye? Enak to? Bhahaha.

Lalu pegunungan hijau dengan tanah berupa kapur menghantar. Jalannya licin. Cuaca saat itu panas sekali. Eh, supaya kalian gak sesengsara kami, nih, aku kasih tips apa saja yang harus dibawa ketika ke sana:

PERALATAN YANG HARUS DIBAWA KETIKA TREKKING KE AIR TERJUN NGEBLENG

  • Sepatu atau sandal yang kuat dan keset. Jangan pakai sandal jepit suwalo. Nanti putus!
  • Wajib pakai topi! Kecuali kalau kalian pingin mukanya gosong! Bahahaha
  • Pakean lengan panjang. Biar gak gosong sih ini.
  • WAJIB BAWA MAKANAN dan MINUMAN! Untuk minuman, bawa yang banyak ya! Soalnya di dalam hutan sana gak ada yg jualan.
  • Bawa tikar juga boleh. Siapa tau nanti di tengah jalan kelelahan trus nggelar tiker buat bobok-bobok cantik atau ngemil-ngemil lucuk.
  • WAJIB BAWA KAMERA (kamera hape juga boleh)! Hare gene ke tempat wisata gak bawa kamera ya rugi besar. Bhahaha.
  • WAJIB BAWA SALIN BAJU, CELANA (plus sempak), SARUNG. Soalnya kalau ke sini gak nyemplung dan mandi-mandi lucu, ya rugi besar! Bawa sarung untuk keperluan salin, biar gak kelihatan anunya. Hahahha. Soalnya di sini gak ada ruangan salinnya.
  • WAJIB BAWA TAS KRESEK buat tempat sampah dan pakean basah.

Sandal jepit putus

Sandal jepitnya putus. Jalan kapurnya licin soalnya.

Pegunungan

Bolehlah selfie-selfie di sini.
Mumpung bawa tongsis belum dilarang di sini. Bhahaha

Cabang-cabang

Banyak jalan menuju roma Air Terjun Ngebleng.
Maka sangat disarankan untuk dianterin penduduk sekitar.

Panas!

Kami pede aja cuma ngandalin insting.
Walaupun endingnya kami nyasar jauh banget!
Kapok! Hahahaha

Jalannya licin

Kayaknya sih kering ya, tapi terkadang ini licin.

Buat yg gak pakai bantuan penduduk sekitar, nih aku kasih tau jalannya..

Setelah jalan kaki lumayan lama, kamu akan melewati pepohonan rimbun. Mulai masuk hutan nih ceritanya. Sambil tengok ke kanan bawah. Kalian akan menemukan patokan D16 di bawah ini:

Patokan D16

Aku gak ngerti maksudnya D16 itu apa
Tapi yang jelas ini patokan yang harus kalian temukan.
Selalu ngeliat sisi kanan bawah ya.

Kalau sudah menemukan patokan itu, tandanya udah deket ke belokan menuju Air Terjun Ngebleng yang fenomenal itu. Tetep hepi jalan kaki. Jangan ngeluh. Nyanyi-nyanyilah kalau perlu. Soalnya di sini gak ada hiburan selain keheningan hutan dan suara kicau burung di kejauhan.

Lama-lama kalian akan menemukan percabangan yang bikin galau harus ke mana. JRENG JRENG JRENG!!!

Cabang galau

Nah lo, belok kemana ini???
*ngitung benik*

Jangan khawatir bro, beloklah ke kanan! Jangan kayak kami, lurus aja sampe nyasar 2 kilometeer ke dalam hutan! Hahahaha.

Sebenarnya kalau diperhatikan dengan detail, ada petunjuk yang ukurannya kecil banget. Hanya orang-orang beriman yang bisa melihatnya. :doh:

petunjuk menuju air terjun Ngebleng

Petunjuknya keciiil banget!
Pokoknya belok ke kanan yaaa

Petunjuknya kecil

Petunjuk keramat menuju Air Terjun Ngebleng

Setelah belok kanan. Udah kalian bisa lega. Sekitar 100-200 meteran mungkin ya, kalian sudah sampe ke Air Terjun Ngebleng yang fenomenal ituuh..

(abaikan tulisan tentang kesasar di bawah ini kalau kalian kepingin langsung lihat foto-foto air terjun Ngebleng)

_________

KESASAR

Kami berempat yang kesasar 2 kilometer (melewati hutan yang banyak nyamuknya, jalan becek tapi gak pakek nasi, trus banyak ranting mengganggu kedigdayaan (((KEDIGDAYAAN))) tubuhku yg tinggi ini karena harus menunduk rendah) itu ya gara-gara gak menemukan petunjuk kecil itu. Untungnya bisa menemukan jalan yg benar, setelah mengandalkan GPS alias nanya penduduk sekitar.

Untung ada satu dua orang melintas. Bapak-bapak dan mas-mas naik motor (di hutan ternyata bisa dilewati motor!) yang berangkat ngarit, ibu-ibu yang sedang menggendong ranting kayu dan dedaunan yg diperoleh dari hutan. Nah, bapak2nya dari Jombang, jadi dia gak ngerti ada air terjun Ngebleng di sekitar hutan sini. Kami galau!

Untung belasan menit kemudian ada dua ibu-ibu (yang kemudian aku sebut pahlawan wanita terbaik kategori Best Attitude) baik hati yang menyempatkan berhenti sebentar dari jalan kaki membawa ranting pohon yang beratnya saya perkirakan lebih dari 10 kilo, untuk menjawab pertanyaan dari kru ekspedisi Ngebleng kami, Miftahur.

Dengan senyum merekah, tanpa curiga, tanpa waspada sama sekali, ibu-ibu itu dengan senangnya menjelaskan di mana letak Air Terjun Ngebleng. Menyadari ternyata kami ini dari Nganjuk, mereka langsung kaget, “Wah, saking mriki tasik tebih mas, njenengan mbalik mrikooo… mengke nek wonten papringan, njenengan menggok ngiwooo…

“Tebih” (jauh, red) versi orang desa yg biasa jalan kaki jauh itu, artinya JAUHNYA BENERAN! Jauhnya paripurna. Kalau cuma 200-300 meter, mereka pasti bilangnya, “Mriku celak mawon” alias (ke situ aja deket kok), gak jauh.

Kesasar sejauh ini, untuk manusia yang melek teknologi GPS kayak kami berempat ini, membuat citra diri runtuh seruntuh-runtuhnya… :cry:

Nyasar

Abaikan foto selfie kami ketika nyasar ini.
Bukan petunjuk yg terpuji.

Untungnya kami bertiga gak nyerah trus balik pulang. Hanya satu orang yg nyerah mau balik pulang saja katanya. Beuh, rugi banget, udah nyasar sejauh ini kok malah nyerah. Duh, pliz deh. Lo aja yg pulang sendiri!

Tapi aku cegah, soalnya dia yg bonceng aku. Kalau dia pulang duluan, trus aku pulang numpak opo? Bhahahha..

Perdebatan 3 lawan 1. Ya akhirnya yg satu manut. Walau di perjalanan balik itu, dia sudah gak kuat…

kelelahan

Tepar kelelahan. Makanya sering olahraga Dim!
Dan jangan suka ngeluh! Energimu terkuras tuh!

Sambil nunggu beberapa menit sampe kak Dimas bisa jalan kaki lagi, kami bertiga malah selfie-selfie hepi di dalam hutan. Bhahahhaha…

Selfie di hutan

Walaupun lelah, tapi kami bertiga tetep hepi dan ganteng..

Jangan dikira kami gak kelelahan. Sama aja tauk, lelah banget! Tapi kami selalu optimis dan gak ngeluh. Tuh, keringat di muka aku jadikan minyak rambut supaya klimis. Aku juga bawa sisir biar rambutku senantiasa rapi secara paripurna. Bhahahahha..

____________

AIR TERJUN NGEBLENG

Hore, akhirnya kami sampe ke air terjun Ngebleng! Untung kami tadi gak nyerah. Dan kak Dimas untungnya termotivasi dari keceriaan kami bertiga yang sepertinya gak habis batrenya hahaha.

Dalam perjalanan ke air terjun Ngebleng yang udah gak nyasar ini, kami bertemu rombongan para instagramer Nganjuk dari Kecamatan Loceret. Masih brondong-brondong seger gitu deh. Masih SMA. Ada yg ganteng sih satuk. Tapi keknya kemudaan deh buat aku. Eh, iya lupa, aku khan cowok! BHAHAHAHAHAH…

Lha hayuk, makin rame makin enak!

Sampe di lokasi air terjun. Aku cari-cari di mana air terjunnya. Eh, gak nemu. Dalam hati, halah cuma sungai doang toh! Hahahah. Jadi perjalanan kalian akan terhenti di perempatan berupa sungai.

Di atas Air Terjun Ngebleng

Ini bukan air terjunnya.
Melainkan sungai di atasnya air terjun yang sebelah kiri.

Ternyata, setelah aku telusuri lagi, di sebelah kanan sungai ada jojrokan yg curam banget! Ternyata aku baru sadar kalau aku sekarang sedang berdiri-berdiri ganteng di atas air terjun. Di atas bro! Bhahhahaha..

di atas Air Terjun Ngebleng

Tempatku berdiri ini adalah undakan pertama.
Tempat orang yg terlihat di foto adalah undakan kedua
Undakan ketiganya gak kelihatan

Mas-mas yang saya foto di atas itu kalau ditanya asalnya mana, dia bisa bingung mau njawab Nganjuk atau Jombang. Soalnya rumahnya khan perbatasan Nganjuk – Jombang. Mungkin saja dia punya 2 KTP ya. Hahahaha.

Jadi Air Terjun Ngebleng ini ada 4 undakan. Kalau kalian baru sampe Air Terjun Ngebleng, kalian hanya akan melihat sungai yang mengalir pelan dari kiri ke kanan. Di sebelah kanan ada undakan 1 dan 2 yang kecil cuma dua meter. Lalu semakin ke bawah semakin tinggi undakannya, sekitar 3-4 meteran. Aku gak berani turun, masih punya banyak kerjaan! Hahahha..

Undakan 1

Air Terjun Ngebleng undakan 1

Ndop dan undakan 1

Airnya anget! Modelnya Hot! Hahahaha

Undakan dua dan tiga

Undakan dua dan tiga

Walaupun sungai dengan batu kapur yang saya injak ini ada yang keset dan ada yg licin, tapi aku gak berani spekulasi untuk turun ke bawah deh. Kalau aku kepleset trus jatuh pingsan lak repot. Aku belum nemu tukang vector yg murah dan sebagus aku. Hahhaha..

Kameraku aja hampir saja nyemplung air ketika si Sulthon motoin aku tapi dia gak hati-hati menginjak permukaan sungai yang ternyata licin.

Kedalaman sungainya rata-rata cuma semata kaki. Ada yg sedengkul di tempat-tempat tertentu. Namanya bebatuan ya, permukaannya gak mungkin rata. Akeh jeglongane! Sungai di sebelah kanan rata-rata permukaan batu kapurnya keset. Tapi sungai di sebelah kiri, licin banget! Baaanget!

Licin banget!

Nah kalau menyusuri sungai ini harus sangat hati-hati.
Licin banget maksimal!
Dan di ujung sana gak ada apa-apa. Hahhaha..

Miftahur dan Sulthon

Miftahur dan Sulthon.
Mereka ini adik kakak. Dan gak mirip. Bhahaha

Udah bosen? Ngerasa cuma segitu doang?

Yuk, saya antarkan ke surga cabang Njatikalen Nganjuk yang dari tadi belum kita foto. Yaitu undakan terakhir, alias ke empat!

Cara menuju ke sana, gampang. Sebelum nyampe ke sungai, ada belokan ke kanan menyusuri jalan setapak. Jalannya cukup dilewati satu orang saja loh ya. Trus jalannya licin banget dan lumayan curam.

Jalan setapak yang licin dan curam

Jalan setapak yang licin.
Aku sering kepleset lewat sini. Hahaha

Permukaan tanah di sini macem-macem ya. Ada yang kapur, ada yg tanah liat biasa. Tapi mereka tetep damai gak bertengkar. Perbedaan itu indah khan? Banget!

Curam dan licin

Jalannya lumayan njojrok ya beroh!
Hati-hati. Licin bingit pulak!

Aku sih lebih sering menginjak tanaman liar biar kakiku keset. Kalau nginjak tanahnya sih lebih banyak keplesetnya. Hahaha.

Dan perjalanan sepuluh menit menit menuruni jalan setapak itu akan dibayar ganjaran setimpal…

Air Terjun Ngebleng

Faineli! Air Terjun Ngebleng!

Undakan terakhir pun sudah tercapai. Undakan ke empat di Air Terjun Ngebleng ini tingginya sekitar 10 meter. Jadi jangan coba-coba lompat dari atas tadi ya bero. Kecuali kalau kalian bosen hidup sih..

Air Terjun Ngebleng

Another angle
Ada jemurannya kelihatan! Hahaha

Adik di atas air terjun

Jangan melompat lo dik!
Anak jaman sekarang pada galau kali ya. Hahaha

Itu adik kecil menganggap remeh ketinggian si air terjun dan kayaknya ancang-ancang mau melompat aja. Untungnya sih dia gak jadi melompat. Yang di bawah pada memperingatkan soalnya.

Mandi mandi lucuk

Mandi-mandi lucuk di air terjun Ngebleng
Yang fenomenal!

Kegagumanku agak berkurang melihat ukiran karya pemuda-pemuda labil yang ukril gak ada kerjaan berikut ini..

Ukiran merusak kealamian batu

Kayak gini bagus?
NGGILANI BRO! NDESO KOWE! Njaluk diantemi!

Ukirannya dalam banget pula. Sialan banget tuh yang ngukir di situ. Kealamian batuan kapur yang warnanya keemasan itu pun harus terganggu secara permanen dengan adanya ukiran bangsat itu! Taek lo bro!

Oke deh lupakan marah-marahnya. Mari kita nikmati keindahannya sajaaa..

Mandi

Ngintip orang mandi aaah..

Sungai di depan Ngebleng

Sungai di depan air terjun

Air di sini anget. Maklum ini bukan pegunungan yang dingin. Lha wong lapisan tanahnya aja banyak kapurnya. Semoga airnya mengandung belerang atau apa gitu ya, siapa tahu bisa menyembuhkan panuku. Udah berbulan-bulan panuku belum sembuh-sembuh soalnya. Aku sih yang kemproh. Sprei kok dicucinya setahun sekali. Bhahaha..

Lha piye? Bau keringetku itu menenangkan bro, bikin nyenyak tidur. Kalau dicuci, ilang dong baunya. Bhahahha..

Brondong mandi

Pilih mana? Kiri atau kanan?
Eh, iya lupa, aku khan cowok.
Bhahahhaa…

Cekungan buat mandi di Ngebleng

Angle lain dari Air Terjun Ngebleng

Di sebelah kanan ada cekungan kayak goa kecil yang asyik banget kalau ngumpul di situ duduk-duduk sambil menikmati air terjun Ngebleng yang hangat. Saat itu jam 1 siang sih, jadi airnya anget. Nyaman banget di badan.

Cekungan kecil buat duduk

Kalau ke sini wajib naik ke goa kecil ini.

Goa kecil di Ngebleng

Jangan khawatir kepleset,
permukaan batunya banyak yg keset kok.

Bertapa

Ketauan deh kalau aku sering bertapa
biar orderan vectorku laris..

Nyemplung yuk. Mumpung sudah sepi.

Nyemplung

Sok-sokan sedada,
padahal aslinya airnya cuma sepinggang sih.
Bhahahha

Berenang

Apalagi ini, sok sokan airnya seleher.. -__-

Aslinya cetek

Kedalaman air aslinya…
Bhahahaha..
Silakan yang mau nyemplung, airnya cetek kok.

Miftahur Ngebleng

Mift, kalau moto air terjun pakai auto aja ya modenya.
Kayak ini khan bagus. Hahahaha

Jangan kayak ini

Jangan kayak gini, terlalu cerah ini.
Ouver Eksposyoe.

Kayaknya sudah puas ya main-main air dan mengagumi keeksotisan Air Terjun ngebleng. Saatnya pulang!

Eh, ada mbak-mbak baru datang. Wah, dirimu telat mbak. Harusnya dari tadi ke sininya. Banyak brondong-brondong ganteng mandi loh! Bhahahaha..

Mbak-mbak pengunjung

Kalau mbak-mbak ini nyemplung dan bajunya basah kuyub,
aku ga bisa mbayangin mereka mau salin di mana.

Soalnya di sini masih alami dan gak ada tempat salinnya. Jadi kalau cewek mau salin gitu di mana ya? Wah gak ngerti juga ya. Kalau cowok khan lepas baju di mana saja khan bisa. Kalau cewek mbuh ya.

Yuk, kita pulang!

Kami bertiga naik ke atas lagi. Di undakan pertama tadi. Dimas udah naik dari tadi sih. Malah udah tiduran sambil nunggu kami selesai mandi-mandi di Air Terjun Ngebleng.

Setelah aku salin baju, mencucui sandal, datanglah motor trail berbondong-bondong ke sini. VREEMM VREEEM…

Lah, kok motornya jalan melewati sungai? Airnya kotor dong! Wah untungnya aku sudah selesai mandi. Kasian yg masih di bawah ya. Hahahaha.

Sekotor-kotornya air sungai di sini, ya masih kotor sungai di kota besar yg tercemar itu lah. Jadi santai saja. Lagian motor trailnya khan nggak ke sini setiap hari. Kebetulan hari itu Minggu. Dan motornya baru datang sekitar jam 1 siang. Jadi kalau mau ke sini dengan air masih bersih, mending pagi aja ya.

Perjalanan pulang lumayan menguras tenaga. Kami sempet istirahat sebentar karena cuacanya panas bingit.

Lelah bro

Lelah banget! Leren disik.. Fiuuuh..

Dalam perjalanan pulang, kami bertemu banyak sapi yang bebas dilepas. Sapinya putih-putih bersih dan badannya sehat. Sorot matanya bahagia banget. Beda dengan sapi-sapi yang diikat dengan tali yang gampang marah dan temperamental itu.

Sapi bebas

Jangan takuuut.. Sapinya gak doyan kamu kok.
Bhahahhaa.

Kira-kira sejam perjalanan (plus istirahat), sampelah kami ke rumah penduduk tempat parkir motor tadi. Legaa banget! Harapannya sih langsung menyerbu warung buat makan siang yang tertunda. Namun ternyata gak ada yg jual makanan. :cry:

Makanya sangat disarankan bawa bekal dari rumah ya. Bawa nasi bungkus misalnya.

Yang tersedia sih, singkong goreng sama minuman..

Singkong goreng tinggal dua

Singkong gorengnya tinggal dua.. Monggo..

Ya, gak kenyang lah. Apalagi kalori kami sudah berkurang buanyak tadi pas trekking. Untung sudah pada sarapan. Kalau enggak, bisa pada semaput kelaparan. Bhahahah

Jadi buat yg mau ke sini, WAJIB SARAPAN DULU yang banyak ya bro! Penting ini!

KENDALA-KENDALA DI AIR TERJUN NGEBLENG

  • Penunjuk arah yang sangat kurang. Rawan banget kesasar.
  • Belum ada tempat salin baju
  • Gak ada peringatan “bahaya” atau tidaknya
  • Gak ada tempat sampah. Jadi kalau mau buang sampah musti bawa kresek sendiri ya.
  • Jalur Trekkingnya buat motor trail juga. Jadi pejalan kaki harus minggir.
  • Gak ada penjual makanan! Jadi harus bawa bekal.

Semoga segala kendala itu segera diperbaiki demi kenyamanan pengunjung ya. Kalau perlu suruh bayar biaya masuk aja 5 ribu juga pada mau kok. Duitnya buat bikin bilik tempat salin baju. Kalau perlu toilet sekalian. Penjual makanan juga sangat penting sih. Bahahahah.

Tapi lupakan saja deh kendala-kendala di atas, yang jelas liburan ke Air Terjun Ngebleng itu sangat menyenangkan dan menantang. Lelah trekking akan terbayar dengan keindahan air terjunnya. Kehangatan airnya bisa mengendorkan otot-otot yang kaku.

Apalagi air terjun ini masih belum terkenal ya. Jadi buruan ke sini deh, sebelum rame dan mainstream. Aku harap sih, semoga tetep asri alami seperti ini aja deh. Kalau semakin rame nanti banyak sampah di mana-mana, ukiran-ukiran nggilani lainnya…

Hmm.. kayaknya harus diakhiri postingan ini. Udah terlalu panjang. Aku juga sudah lelah nulis. Bhahaha

Bye..

Kuliner Nganjuk dari Pagi sampe Malam

$
0
0

Aslinya nulis postingan ini gampang sih, kuliner Nganjuk dari pagi sampe malam itu simpel: NASI PECEL. Titik. Hahaha. Kalau kota lain, nasi pecel itu paling ya pagi doang. Kalau di Nganjuk pagi siang malam nasi pecel!

Cuman kalau siang biasanya gak pakai nasi, tapi pakai krupuk upil atau orang Nganjuk sini menyebutnya Krupuk Pecel. Dan itu bukan termasuk makan ya, tapi ngemil. Njajan. Walaupun agak kenyang sih.

Nah, buat yg bosen sama nasi pecel mulu. Nih, aku kasih tau kuliner Nganjuk komplit dari pagi sampai malam..

PUKUL 5 PAGI

1. Warung Dipo

Warung nasi di Nganjuk yg buka subuh-subuh itu di Warung Dipo. Jualannya macem-macem, tapi yg jadi menu andalan ada sego bantingan (nasi bantingan), semacam sego kucing tapi porsinya lebih banyak.

Buat yang doyan makan, kalau mau kenyang musti 3-4 bungkus. Kalau seorang model kayak saya ini, cukup 2 bungkus sudah cukup.

Warung Dipo

Udah buka sejak jam 5 pagi loh!

Warung Dipo

Isi warung. Macem-macem. Tapi andalannya Sego Bantingan

Nasi bantingan

Nasi, sambel goreng tempe, sama mie.
Porsinya seukuran makanan cewek-cewek yang lagi diet.
Bhahaha

Nasi bantingan 2

Warning! Ini pedes!

Lokasi: Jalan Ayani sebelah selatan.
Buka: Subuh – Jam 9 pagi
Harga-harga (2015):
Sego bantingan Rp. 2500,-
Susu kambing murni Rp. 2500,-
Jajanan: Kemplang, roti goreng, ote-ote, dll Rp. 1000,-

PUKUL 7 PAGI (SARAPAN)

Jam segini paling enak makan nasi pecel ya. Dulu kalau sarapan aku suka di Pecel Mbok Iro yang ada di Gang Batur, Masjid Agung ke selatan.

Tapi sejak ada Nasi Pecel Bledek, aku mending ke Bledek saja.

1. Nasi Pecel Bledek

Nasi pecel Bledex

Jam 8 pagi antrinya sak jabalekat.

Nasi Pecel Bledek

Nasi Pecel Bledek. Pedes ini. Dan gurihnya juara!

Nasi pecel di Nganjuk adalah paling enak sedunia. Aku sudah melanglang buana ke kota lain mencoba nasi pecelnya, gak ada yg bisa mengalahkan nasi pecel Nganjuk pokoknya. Gurih, pedes, peyeknya renyah, kulupannya (sayur) segar, gak pakai lauk berlebihan sudah enak!

Penjual Nasi pecel bledek

Bakulnya sibuk banget! Hahaha.

Lokasi: Sebelah timur Gedung Juang Nganjuk.
Buka: Jam 6 – 9 pagi
Harga (2015):
Nasi Pecel Bledek Rp. 4000,- (porsinya gak begitu kenyang. Biasanya mesen 1,5 porsi)
Lauk pauk tahu, tempe, dll Rp. 500,-
Teh Anget Rp. 2500,-

2. Nasi Pecel Berbek

Buat yg pagi-pagi sepedahan melewati pegunungan Sawahan, pastinya mampir ke Warung Pecel Berbek dong buat “ngisi bensin” perut. Hahaha.

Nasi Pecel Berbek

Situasi di dalam warung.
Tapi di luar warung ada pelataran toko
yg bisa dibuat lesehan dengan nggelar tiker.

Nasi Pecel berbek

Nasi pecel Berbek, paling enak sejagat raya!

Lokasi: Belakang Alun-Alun Berbek. Depan lapangan futsal (yang dulu toko)
Buka: Jam 6 – 9 pagi
Harga: Nasi Pecel Berbek Rp. 3500,-

PUKUL 12 SIANG (MAKAN SIANG)

Makan siang itu bisa apa aja ya. Dan warung makan siang itu banyak sekali pilihan. Mulai rujak, soto, gado-gado, apa aja deh. Yuk dipreteli satu-satu..

1. Rujak Cingur Khas Jombang

Makan siang favoritku adalah di sini. Agak gak fair sih ya, soalnya ini khas Jombang kok aku bahas di kuliner Nganjuk. Hahaha. Yowis ben, salahe rasane enak! Hahaha..

Rujak Cingur Jombang

Rujak Cingur Khas Jombang

Rujak Cingur Khas Jombang

Rujak Cingur dan Es Rujak Kambang

Lokasi: Jl. Sersan Harun nomer 75. Belakang Pasar Wage ada pertigaan Masjid, belok ke barat.
Buka: Jam 11 siang – 14.30 sore
Harga (2015):
Rujak Cingur: Rp. 7500,-
Es Rujak kambang: Rp. 2000,-

2. Soto Lamongan Cak Ji

Ini juga bukan khas Nganjuk, tapi gak popo lah. Salah sendiri rasanya seger dan enak. Bhahaha..

Soto Lamongan Cak Ji

Soto Lamongan Cak Ji

Soto Daging Lamongan Cak Ji

Soto Dagingnya enak!

Lokasi: Dekat prapatan Bangjo Jembatan Ploso.
Buka: Siang sampai Malam.
Harga: Soto Daging Rp 9000,-

3. Warung Baru

Di Nganjuk juga ada gado-gado paling enak sedunia. Gado-gado buatan Warung Baru. Ada menu lain, kayak Lontong Kikil, Tahu Campur, yang rasanya juga paling enak sedunia!

Warung Baru

Warung Baru dengan menunya yg paling enak sedunia itu!

Warungnya kecil sih, kalau ke sana pas jam-jam kantor istirahat, biasanya rame penuh. Biasanya aku ke sini pas jam jam orang-orang kantor pada balik kerja. Jadi hanya aku saja sendirian menguasai warung hahhaah.

Gado-gado di warung baru

Gado-gado paling enak sedunia!

Si peramu bumbu di Warung Baru ini dulunya adalah Chef restoran di Malang sana. Makanya wajar kalau semua menunya enak!

Lokasi: Prima Swalayan ke timur. Ketemu perempatan lurus aja (jalan menuju SMPN 2 Nganjuk), habis melewati jembatan tengok kanan jalan. Nah, di situ ada Warung Baru.
Buka: Jam 11 siang – 14.30 sore
Harga-harga (2015):
Gado-gado Rp. 7500,-
Lontong Kikil Rp. 12.500,-
Jus Rp. 6000,-

SORE-SORE

Buat yang telat makan siang, atau yg males makan malam, biasanya makannya sore lah ya. Wah kalau sore-sore enaknya makan apa ya di Nganjuk?

1. Nasi Becek Pojok

Nasi becek itu gulai sate tapi khas Nganjuk. Rasa bumbunya beda dengan gulai-gulai pada umumnya.

Wis to, pokoknya orang Nganjuk itu pada pinter masak makanan. Coba kalau Nasi Becek ini diikutkan kontes makanan terenak sedunia, kayaknya bakalan mengalahkan rendang! Saya.. yakin.. banget! Hahahahah.

Nasi Becek Pojok

Pastikan yang Becek Pojok ya.
Jadi ada dua warung becek. Yang sebelahnya gak enak!

Penting itu! Pastikan milih yg Pojok. Walaupun tempatnya sempit, tapi rasanya gak bikin nyesel.

Nasi Becek Pojok

Ini rasanya bikin speechless! Enak biiiingids!

Penting juga! Jangan beli di sini siang-siang (jam 12 sampe jam 3 sore). Soalnya warung nasi becek ini buka siang juga. Cuman yang jual beda dengan yang sore. Yang siang rasanya… Aku sih no!

Yang enak itu shift sore. Bukanya jam 4 sore sampe malam. Yang jual ibuk-ibuk berkulit kuning langsat.

Ibuk-ibuk penjual nasi becek

Pastikan yang ngedoli adalah ibu ini ya!
Kalau bukan, jangan beli!

Lokasi: Pojokan bangjo perempatan jalan A Yani.
Buka: Sore jam 4 – malam jam 9.
Harga:
Nasi Becek Rp. 12.500,-
Sate 1 tusuk Rp 2500,-

2. Mie Petir

Oh iya, lupa. Di Nganjuk ini rata-rata makanannya pedas. Jadi Nganjuk ada surganya penikmat pedas KAYAK AKU!!! Aku ini sejak umur 3 tahun sudah doyan pedes! (sumber: ibukku!). Dan bersyukur banget hidup di Nganjuk yang rata-rata makanannya pedas!

Dulu sempet tersiksa hidup di Surabaya bertahun-tahun karena makanannya anyep njejeb kurang pedes. Hahahaha.

Dan makanan pedas di Nganjuk yg sangat aku rikomendidkan ke kalian adalah MIE PETIR! Pedasnya juara! Nggak cuma pedas doang, tapi sedeeeep! Enaaaaak! Jian mbuh pokoke! Hahaha

Mie Petir

Mie Petir

Mie petir ini ada level-levelnya kok. Buat yang gak doyan pedes juga boleh. Ada level paling bawah: PAUD yang 0 cabe. Lalu level TK, SD, SMP, SMA, Mahasiswa, Sarjana dan terakhir level profesor paling pedes ya! Jangan coba-coba kalau gak doyan pedes. Kalau aku sih level profesor biasa aja ya pedasnya. Aku emang sombong sih. Aku emang gitu sih orangnya. Hahahaha

Sayangnya penamaan levelnya kok gak nyambung sama nama Mie Petirnya ya? Harusnya nama levelnya Cerah, Mendung, Hujan, Petir, Badai, Angin topan, Halilintar. Khan lebih nyambung! Hahahahah.. Ntar aku aja deh yg bikin hahhaha..

Mie Petir level-level

Mie Petir berbagai macam level

Lokasi: Depan Perumnas Candirejo.
Buka: 12 siang – 9 malam
Harga (2015): Mie Petir Rp. 6000,-

MALAM-MALAM

1. Nasi Becek Pojok

Udah dibahas di atas.

2. Nasi Pecel Bledek

Jadi nasi pecel Bledek buka pagi dan sore. Walaupun penjualnya beda, tapi semuanya enak! Yang sore, buka jam 5 sore sampe 9 malam.

Nasi Pecel Bledek

Nasi Pecel Bledek versi malam hari

Nasi Pecel Bledek

Penjual nasi pecel Bledek versi malam

3. Soto Ayam Kampung Lamongan

Saya langganan beli soto di sini karena pemiliknya itu temenku sendiri sekeluarga. Yang meracik ibunya, yang bikin teh bapaknya, yang melayani anaknya perampuan. Sementara temenku gak ngapa-ngapain sih. HAHAHAHAHA.

Soto Ayam Kampung Lamongan

Namanya Soto Ayam Kampung Lamongan
Tapi yang jualan orang Nganjuk :-P

Soto Ayam Kampung Lamongan

Soto ayam kampung. Bukan ayam potong ya

Porsinya jumbo sih. Kenyang. Puas! Dulu saya cepet gemuk gara-gara tiap hari makan soto di sini. Plus susu denko tiga kali sehari. Hahaha. Over dosis banget makanannya.

Sekarang udah jarang makan di sini lagi. Jarang-jarang. Khan ceritanya menjaga kesehatan. Bhahahaha..

Soal rasa standar. Yang dicari orang kalau makan di sini adalah porsi gedhenya. Bhahahaha..

Lokasi: Jl. Dr Sutomo
Buka: Malam sampe habis.
Harga: Soto Ayam Kampung Lamongan Rp. 8500,-

4. Nasi Goreng Pak Nomi

Pak Nomi dan tetangga-tetangganya ini semuanya jualan mie dan nasi goreng dengan damai. Semua punya langganan masing-masing. Mereka jualan di rumah masing-masing. Jadi satu gang itu jualan mie/nasi goreng semua. Lucu sih. Harusnya disebut kampung mie goreng saja ya? Hahaha.

(Bersambung, mau ngumpulin bahan dulu, hahaha)

Lokasi: Daerah Jatirejo sana pokoknya. Melewati Jalan Letjen S.Parman trus belok kanan gitu. Ntar deh aku lengkapi setelah cari bahan dan foto.

5. Nasi Goreng Cak Lan

Gak hanya menjual nasi goreng sih. Tapi juga mie goreng dan Capjay. Rasanya cukup enak. Tapi lebih enak di Pak Nomi di atas. Tapi karena Pak Nomi jauh, aku biasanya beli di sini karena dari rumahku deket.

Lokasi: Jl. Abdul Rahman Saleh. Enggok-enggokan Gang Raung. :-P
Buka: Magrib – 9 malam.
Harga 2015:
Nasi/Mie goreng: Rp. 8000,-
Capjay: Rp. 12000,- (porsinya banyak bisa buat begadang sampe pagi gak laper. Hahaha)

LARUT MALAM DI ATAS JAM 11

1. Nasi Pecel Sepanjang Jalan Ayani

Aku kalau kelaparan malam-malam, biasanya ya beli nasi pecel di sepanjang jalan A Yani. Rata-rata nasi pecelnya enak. Pedes. Penjualnya ada yg sudah ibu-ibu, ada yg masih mbak-mbak. Ada yg bodinya bahenol juga. Dan rata-rata yang makan di sepanjang jalan A Yani adalah cowok-cowok. Bhahahhaa.

Tapi jangan khawatir, aman sentausa kok buat kamu yg cewek kelaparan malam-malam. Mereka cowok-cowok berkumpul untuk makan dan cangkrukan. Bukan untuk nggodain bakulnya. Hahahaha.

Jalan Ayani

Jalan Ayani di malam hari

Nasi Pecel Ayani

Nasi Pecel Sumber Rejeki? Lupa namanya. Hahaha

Kira-kira ada 10 lebih penjual nasi pecel di sepanjang Jalan Ayani. Katanya sih yang paling enak ada di sebelah BCA, tapi aku malah belum pernah njajal. Huwaaaa.. pelanggaran tenan! Hahaha.

Foto foto di ayani

Sepi. koyok cah ilang. Bhahahah
Ini difoto jam 1 pagi. Hahaha.

Ada yang penyajiannya pakai pincuk daun pisang, ada yg pakai piring. Tinggal pilih aja. Kalau tempatnya penuh di warung yang ini, bisa pindah di warung sebelahnya..

Di sini warungnya baru buka setelah semua toko tutup. Jadi sekitar jam 9 malam. Tutupnya sampe habis. Biasanya sih di atas jam 1 pagi. Jam 2 pagi biasanya masih ada yg buka. Pokoknya gak sampe jam 3 pagi.

2. Nasi Pecel Mak Tibe

Kalau yg ini jauh banget dari Nganjuk ya. Soalnya letaknya Desa Sono Ageng, Kecamatan Prambon sana. Sekitar 20 kilometer dari Kota Nganjuk. Warung ini buka di atas jam 10 malam.

Mak Tibe

Nasi Pecel dan Tumpang Mak Tibe.
Perhatikan jarum jamnya saat itu jam berapa. Hahahah

Nasi pecel mak tibe

Suasana di sini tenang. Maklum sudah larut malam.
Jadi ngobrolnya santai gak bengok-bengok.

Nasi Pecel Mak Tibe

SUMPAH INI NASI PECELNYA ENAK BANGEEET!!!!

Gak macem-macem lauknya. Cuma tahu goreng! Tapi rasa sambelnya juara deh! Porsinya juga cukup mengenyangkan. Aku kalau ke sini sama temen namanya mas Sentot dibonceng motor.

Lokasi: Desa Sono Ageng, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk.
Ancer-ancernya: Loceret lurus ke timur. Sampe masuk desa Kecubung lurus ajaaaa.. notok jedok ketemu pertigaan. Trus belok kanan. Luruuuus. Ketemu Indomaret kanan jalan lurus aja. Sambil nengok kanan ada gang yang ada patung sapinya. Belok kanan masuk gang itu. Cari masjid di kiri jalan. Lalu setelah masjid ada pertigaan belok kanan. Nah, warungnya ada di kiri. Biasnaya banyak sepeda motor parkir.

Buka: Jam 10 malam – 3 pagi.
Harga 2015: Nasi Pecel Rp. 3500,-

Nah, jadi kalau warga Nganjuk mau puasa setiap hari, bisa kok, ada yg jualan nasi pecel saat sahur. Enak to! Hahaha.

________

Kamu punya rekomendasi kuliner Nganjuk apa? Kasih tau aku ya! Ntar kalau enak, bakalan aku tambahkan di postingan ini.

Kopdar Instameet Nganjuk Yang Asyik!

$
0
0

pengumuman

Poster Pengumuman #instameetnganjuk

Sumpah!!! Aku saluuut sama anak-anak Nganjuk jaman sekarang. Ngehits banget! Bayangkan, kota Nganjuk yang dianggap ndeso, kampungan, medok, dan selalu bikin orang lain meremehkan dari segala penjuru itu, bisa ngadain kopdar Instagram!

IYA, KAMU GAK SALAH BACA KOK. KOPDAR INSTAGRAM! DAN INI SUDAH KEDUA KALINYA ACARA INI GELAR!

Jadi buat kalian yg ngehits, pasti sudah tahu dong, kalau si setiap kota itu ada instameetnya. Nah, di Nganjuk juga ada loh! Dan pesertanya buanyak! Tadi aja yang datang ada 43 juragan!

Kenapa juragan? Ya soalnya yg punya instagram sudah pasti hapenya harga sejuta ke atas. Hahahaha. Kalau sudah kerja sih, wajar punya hape harga segitu. kalau masih sekolah atau kuliah, duit dari mana coba kalau bukan dari orang tuanya yang kaya?

Walhasil, biar aku dianggap orang kaya juga, aku berusaha berbusana sengehits mungkin. Atasan pakai kaos merah dengan design kastem tulisan logo dzofar! depan belakang. Beuh, itu kaos hanya ada 1 di dunia! Makanya saya bilang itu kaos mahal! Padahal sih secara duit cuma habis 60 rebu. Hahaha

Trus aku pakai celana pendek kargo andalan merek eskrimprit, sepatu Nyu balansku yg baru beli di Amazon yang harga ongkirnya selangit, tongsis baru 35 ribuan yang rawan mlintir! Hahaha. Trus si Siti Funiah (iPhone 5) yang fardlu ain haruuus dibawa soalnya kopdar instameet itu khan kopdar instagram. Instagram itu dari smart phone. Kalau gak punya smart phone? Yo muliho kono! Hahaha..

Gak ngehits-ngehits banget sih busanaku. Tapi yg penting gak malu-maluin. Cuman sayangnya gak bawa sweater ijoku. Jadi lenganku yang ada panunya coklat sawo muda ini harus turun warna satu peringkat karena terik matahari. Ah gak popo. Mandak wong lanang ae, semakin ireng semakin ikzotik. Hahaha

Trus sialnya lagi, aku lupa gak bawa stiker! Padahal mau aku bagi-bagikan gratis buat orang-orang tertentu. (soalnya kalau semua dikasih, gak cukup hahaha)

Sony, temen SMA, datang ke rumahku tepat waktu jam 8 pagi. Duh Son, mbok telat sitik ae lah. Kok tepat waktu sih? Hahaha. Yasudahlah ayok berangkat.

Trus acara Instameet itu ternyata bebas dikunjungi siapa aja. Walaupun ini instameet Nganjuk, tapi si Alid Abdul blogger ngehits asal Jombang juga datang loh. Ketauan ya, Alid itu kalau Minggu mati gaya kesepian gak ada kerjaan! Hahahaha..

Berangkatlah ke Stadion Anjuk Ladang, 3 kilometer dari rumahku. Alid masih di perjalanan soalnya ban motornya bocor. Aduh Lid, sebagai teman baikmu, aku hanya bisa mengucapkan.. sokor!!! Hahahaha.

Sampai stadion, aku ceritanya masih mengalami shock culture. GILAK! Yang datang anak-anak gaul, dengan busana yang kekinian sekali, celana sempit ke bawah, sepatu Vans, Konvers, Adidas, Naiki, Nyu balans, Beuuuh, ini pasti anaknya orang-orang kaya. Kecuali kalau sepatunya kawe sih #eh

Walhasil, aku ndepit dulu di ruangan stadion untuk belajar berekspresi ala-ala orang kaya yang agak-agak kuuul, sombong dikit, sok sok cuek, pokoknya gitu-gitu lah. Hahaha. Setelah luwes kayak gak dibuat-buat, baru deh aku nongolin dikit kepalaku mengintip kerumunan instagramer di kejauhan sana.

Aduh aku grogi! Duh Gusti, paringono aku kekuatan menghadapi cobaan berat ini..

Setelah berdoa, aku pede-pedein aja deh seluruh badan ini. Satu-satunya senjata ampuh kepedeanku adalah dengan pura-pura mainin iPhone 5 ku, senjata andalan penghilang minder. Dengan mempunyai iPhone, sudah beres lah semuanya. Kita akan dianggap orang kaya ngehits yang gaul. Hahahaha

Tapi sayangnya, logat medokku yg ndeso itu membuat iPhoneku seketika berubah menjadi replika. DUAAAAR!!!! Bhahahhaa..

Instameet kita ini spesial ya kawan-kawan, soalnya tadi yang dari Jombang ada yang mau datang. Bannya bocor. Masih di perjalanan. Kita tunggu saja semoga gak nyasar. ” Mas @dimasayodya sang pengelola akun instagram @instameetnganjuk memberikan berita setelah anak-anak berkumpul memutar.

Oh Alid yo mas. Jik dalam perjalanan merene mas. Aman kok. Dinteni wae. Sante dee nggawe GPS, dadi gak bakal nyasar” Aku dong, yang ceplas-ceplos ini nyamber.

Oh ngono ya mas, yowis dinteni ae.. ” Jawab kak Dimas.

WELADALAAAAH.. Ternyata podo medoke! Hahahahahahhaha… Yoiyolah, jenenge wong Nganjuk yo mesti medok. Dan karena anak-anak instagram itu asyik-asyik, walhasil obrolannya gak kaku. Semua ceria gembira. Mengalir. Padahal belum kenal satu sama lain.

Sampe stadion, karena ini acara berbau instagram, jadi acara intinya ya FOTO-FOTO! Sebagai seorang model, acara kayak gini itu SURGA BANGET!!! :ngiler:

Yaudah, aku mau share foto-foto terbaik di hashtag #instameetnganjuk aja ya.

A photo posted by Boar!!! (@bobbyaraditya) on

Tribun Stadion Anjuk Ladang

A photo posted by Mas Ndop (@dzofar) on

Sangat berterimakasih kepada penemu tongsis dan lensa super wide

A photo posted by RICKY_27 (@rickykentung27) on

#InstameetNganjuk at stadion Anjuk Ladang

A video posted by Mas Ndop (@dzofar) on

Run for your life.

Lalu, lokasi berpindah ke Plangkat Loceret Nganjuk. Sekitar 10 km dari Stadion Anjuk Ladang. Plangkat itu semacam hutan yg sering digunakan untuk kemah anak-anak SMP atau SMA.

A photo posted by Arya Rivanno (@arya.rivanno) on

A video posted by Mas Ndop (@dzofar) on

Foto Profil Juragan-juragan #instameetnganjuk

Trus pindah lokasi lagi, kali ini ke Air Merambat Roro Kuning yang ngehits itu.

Karena air merambatnya masih rame, temen-temen pada melipir naik ke atas ke hutan pinus aja.

A photo posted by Mas Ndop (@dzofar) on

Beberapa orang di facebook bilang ini editan.
Duh kak. Saya ini model profesional.
Kalau cuma levitasi gini ya gampang bingids!
Bhahahah

A photo posted by Mas Ndop (@dzofar) on

Enaknya kopdar instagram itu ya gini, pada seneng difoto!
:hipnotis:

Judul: tenguk-tenguk ngenteni bakul es godir. #instameetnganjuk

A photo posted by Mas Ndop (@dzofar) on

A photo posted by @nadixa_ on

#KZL

A photo posted by @nadixa_ on

#KZL bertiga

Asyik-asyik. Ntar kalau ada kopdar instameet Nganjuk, ikutan lagi aaaah… Dan wajib bawa sticker hahahaha.

Foto dan Video Air Merambat Roro Kuning 2015

$
0
0

Air Merambat Roro Kuning

Air Merambat Roro Kuning 2015

Sabtu-sabtu aslinya aku masih “masuk” kerja, tapi karena ada temen SMA yang pulang kampung dan dia sudah lama banget gak ketemu aku, soalnya kerjanya di Manado sana yang jauuuh dari Nganjuk. Dapat jatah cuti setiap 3 bulan sekali. Makanya aku bela-belain nglembur malam-malam. Soalnya siang sampai sorenya nemenin dia piknik ke Air Merambat Roro Kuning.

Wah kalau nemenin piknik, aku ayok aja deh! Rela-rela saja nglembur. Bhahahaha.. Apalagi Kusharsono, ini temen akrab pas SMA dulu. Jadi ya gak ada kendala sama sekali.

Kalau sama temen yg nggak sreg, ya mikir-mikir lah. Ntar kalo pikniknya gak asyik lak ya buwang2 waktu. Apalagi aku sudah ke sini berkali-kali.

Ketika sampai ke sana, aku lumayan seneng melihat situasi sekarang yang sudah lebih rapi dibanding setahun yang lalu. Sekarang sudah ditata sedemikian rupa. Ada bendungan kecilnya jadi bisa buat renang-renang cyantik di area bawah air terjun.

Cuman pas Sabtu, 9 Mei 2015 kemarin itu, bendungan kecilnya dibuka. Jadi airnya mengalir ke bawah gitu.

Yuk, kita lihat perubahan Air Merambat Roro Kuning tahun 2014 dan 2015.

Air Merambatnya

2014

Air merambat roro kuning 2014

Masih alami

2015

Air Merambat Roro Kuning 2015

Masih alami juga, cuman lebih tinggi.
Berati bawahnya dikeruk mungkin ya.

Depan Air Merambat Roro Kuning

2014

Depan Roro Kuning

Bebatuan alami

2015

Roro Kuning 2015

Bebatuan buatan. Lebih rapi sih.

Ada jembatannya

Ada jembatannya. Makin romantis.

Koesharsono, temenku SMA, belum pernah ke sini sama sekali. Jadi dia nggak pangling sama sekali. Akulah yang menjelaskan kepadanya kalau Roro Kuning setahun yang lalu gak begini. Ini baru saja dibangun rapih begini.

Untungnya aku punya bukti foto-foto di blog ini. Jadi ya nggak omong doang. Hahahaha.

Di lokasi wisata Air Merambat Roro Kuning ini gak hanya ada air merambat doang, tapi ada taman bermain, kolam renang, penangkaran rusa, bahkan monumen Jendral Sudirman! Dan situasinya masih sama dengan setahun yang lalu.

Silakan disimak: Air Merambat Roro Kuning setahun yang lalu.

Ngobrol sama koesharsono sudah dua hari. Soalnya Kamis dia juga main ke rumahku. Jadi topik ngobrolnya sudah habis di Roro Kuning ini. Karena mati gaya, aku pun bikin video. Merekam situasi Air Merambat Rorokuning sore itu. Mumpung sepi.

Dibanding videoku 2012 yang lalu, yang cuma dapat 666 views di yutub (ah payah! hahaha), videoku yang ini lebih stabil dan aku rekam ala-ala acara tivi travelling. Di mana kameraku sebagian besar hanya diam pas nge-shoot.

Video yang enak dipandang khan bukan yang bergerak-gerak toh? Tapi anteng. Biarkan yang bergerak itu objeknya, bukan kameranya.

Trus, aku tadi stress karena Sony Vegas Pro 10 yang biasa buat aku ngedit video, eh lha kok ngeheng! Taek! Entut berut! Telek lencung!

Trus aku coba install software ngehits buat ngedit video, Adobe After Effect, berakhir bengong tolah toleh ra mudeng, soalnya menu-menunya mbulet. Bahasanya gak yuzer frendli! Hih!

Trus aku inget software simpel buat ngedit video: Windows Movie Maker. Dulu kalau windows ekspi khan defaultnya ada Muvi Meikernya khan ya? Ini tadi aku donlod gratisan di situs maikrosoft. Yowis tinggal install. Eh, ketika aku jalankan, dengan sedikit coba-coba, lha kok bisa jadi bagus videonya.

Menu-menunya instan banget. Tinggal klak klik gak atek mikir! Ah keren!

Jadilah video di bawah ini! Buat yg penasaran sama hasil editan videoku, tonton aja deh. Ada puluhan rusa lucu yang JARANG BANGET NONGOL kalau kita ke Roro Kuning. Sabtu sore itu aku beruntung bisa ngelus-ngelus kepalanya, memberi makan, ngobrol (?), lalu melihatnya masuk kandang dengan rukun dan damai! Duh hatiku riang gembira.

Coba play aja, pilih yang HD juga boleh.
Aku rekam pakai iPhone 5 loh ini.

Yup, aku rekam pakai Siti Funiah (nama iPhoneku). Ternyata bagus banget hasilnya. File aslinya 400 MB an untuk video 6 menitan, lumayan boros juga karena ini HD (1280 x 720 piksels).

Lalu aku perkecil bitrate-nya jadi 1500 kbps pakai software gratisan namanya Handbrake (gugling aja!). Jadi ukuran filenya mengecil menjadi 66 MB saja. Ukuran yang lumayan langsing untuk video 6 menit diupload di yutub dengan ukuran HD.

Eh, aku baru tahu kalau rusa itu ternyata ramah sama manusia ya. Pas aku mendekat, eh rusanya juga ikut mendekat. Apalagi pas aku bawa dedaunan makanannya, dia malah nyosor diikuti teman-temannya.

Rusa Ndop

Rusanya manut. Duh aku suka sama makhluk yg manut.
Kiri: Ngasih makan; Kanan: Ngajarin selfie

Rusa Selfie

Hasil nyelfi-in Rusa

Rusa cinta

Udah ndop! Tembak aja ndooop! Eciyeee..

Trus tiba-tiba “Mak plek”, kupu-kupu menempel dengan sukses di dada kananku. Merambat naik ke pundak kananku. Aku diemin aja deh. Eh, dianya betah! Gak mau terbang-terbang sampe 10 menit lebih. Bhahaha.

Kupu menclok

Mungkin aku dikira lebah raksasa ya sama kupunya.

Besoknya aku ke sini lagi, ikutan acara #instameetnganjuk yang sudah aku posting sebelumnya. Beuh, agak konyol sih, ke tempat wisata kok dua kali dalam 2 hari. Huwahahaha..

Udah ah..

Wisata Nganjuk: Grojogan Duwur Sumbermiri Lengkong

$
0
0

Sejak punya teman-teman baru asli Nganjuk di instagram, juga follow @explorenganjuk, aku jadi tahu tempat wisata Nganjuk selain Sedudo dan Rorokuning.

Asli! Instagram bikin aku gak mati gaya habis ngerjain orderan trus bingung cari temen buat sekedar ditraktir makan bareng. Temen sekolah? Yang tersisa cuma satu atau dua, dan susah diajak gaul! Hahaha.

Sabtu 23 Mei 2015

Bersama Abi, Yoli, dan Fitya, berangkatlah kami berempat menuju wisata nganjuk bernama Grojokan Duwur Sumbermiri Lengkong. Sumbermiri itu nama desa, Lengkong itu nama kecamatan. Nganjuk itu nama kabupaten. (dijelasin!)

Grojogan Duwur Sumber Miri

Grojogan Duwur Sumbermiri
Ini beneran Nganjuk?

Iya bener banget bero! Sangar to Nganjuk itu!

Kami berangkat jam setengah sembilan pagi menuju Kecamatan Lengkong Nganjuk. Nggak melewati jalan bis. Biar agak sepi. Tapi ya itu, jalanan utama Kecamatan Lengkong itu rusak gronjal-gronjal.

Cara menuju ke Grojogan Duwur Sumbermiri

Setelah melewati Pom Bensin Lengkong, silakan belok kiri (ke utara).

Pom Bensin Lengkong

Dari Nganjuk, setelah Pom Bensin Lengkong belok kiri yaaa

Setelah belok kiri, lalu ada perempatan, belok kiri lagi (ke barat). Udah lurus ajaaaa…

Sekarang kita sudah melewati jalanan pedesaan yang belum diaspal. Kemarin pas kami ke sana, kami menemui banyak pekerja di jalan. Eh, ternyata sebagian jalannya mulai diaspal! Wuih keren! Semoga lekas selesai biar ke sananya makin mudah dan ramah di kendaraan.

Trus karena jalanan yg mau diaspal gak boleh dilewati, yowis kami lewat jalan lain yang gronjal-gronjal dan berdebu.

Nanti ketemu pasar namanya Pasar Sawahan (Kec. Lengkong). Lurus aja terus. Sampe ketemu pertigaan, belok kanan (ke utara). Luruuuus.. sampe ketemu pertigaan ada plang tulisan “Ds Bangle“, belok kiri (ke barat). Luruuus.. sampe pertigaan pertama belok kiri lagi. Udah itu ikuti jalan aja…

Kalau mbulet, bisa mengandalkan GPS alias Gunakan Penduduk Sekitar, alias nanya-nanya. Heheheh

Perjalanan dari Nganjuk kota menuju ke sini memerlukan waktu satu jam setengah. Ini dia penampakan jalan menuju Grojogan Duwur:

Jalanan Menuju Grojogan Duwur

Jalannya belum di aspal.

Plang Grojogan Duwur

Plang Grojogan Duwur.
Ds. Sumbermiri, Kec. Lengkong. Kab. Nganjuk.
Wahana Bermain Air Alami di Kawasan Hutan

Hutan Jati

Melewati hutan jati yang teduh

Di ujung jalan, ada mas-mas jaga di pos kamling. Di situ ada parkiran.

Parkiran Grojogan Duwur Sumbermiri

Parkiran Wisata Grojogan Duwur

Kamar Mandi

Kamar Mandinya gak berfungsi.
Tapi bisa sih dibuat ruang salin baju

Plang Sumbermiri

Eh ada sisir! Hahahaha

Lalu perjalanan trekking (menyusuri hutan) dimulai. Sebentar doang kok trekkingnya. Paling cuma beberapa ratus meter. Gak jauh. Cuman harus ekstra hati-hati karena jalannya turun banget.

JANGAN LUPA BAWA BEKAL MAKANAN YA. Soalnya di area wisata gak ada yg jual makanan. Kalau minuman Aqua sih ada yang jual.

jalan setapak

Melewati jalan setapak.
Foto ini dijepret pas perjalanan pulang.

Jalanan setapak

Serunya berwisata itu yg kayak gini.
Bergabung dengan alam.

Jalan kaki menuruni tangga yang lumayan curam. Lumayan bikin ngos-ngosan. Kira-kira butuh 10 menit – 15 menit untuk sampai di lokasi. Ngos-ngosan terbayar sudah ketika melihat pemandangan yang mengagumkan kayak di bawah ini..

Grojogan Duwur Sumbermiri

Ini Nganjuk? Aku kok gak percaya!

Iya beroooo.. Itu Grojogan Duwur Sumbermiri yang sekarang lagi ngehits ituuuuh! Eh, masih ada foto lainnya buanyaaaak..

Grojogan Duwur Sumbermiri

Bebatuan kapur yang coklat muda susu,
lalu dipadu dengan pemandangan hijau pepohonan rimbun,
lalu diselimuti birunya langit,
SUBHAANALLOOH indahnya!!!

Aku lagi males ngedit foto nih. Jadi 2 foto yang kalian lihat di atas dan foto-foto selanjutnya gak aku edit sama sekali. Murni dari jepretan Ani Kondriatun (nama Nikon D3200 ku). Paling cuma edit level doang. Hahaha.

Pohon rindang nan eksotis

Pohon di atas bukin yang eksotis

Kami berempat langsung menuju ke arah kiri. Karena Grojogan Duwur yang kanan terlalu curam untuk dilewati. Jalan kaki melewati aliran air di atas bebatuan kapur yang berwarna krem.

Permukaan bebatuan di sini gak rata. Jadi pastikan kamu melewati bebatuan yang kering sama sekali, atau yang dialiri air sekalian, biar gak licin. Kalau airnya cuma menggenang, berati awas! Itu licin.

ebatuan kapur yang berwarna krem

Bebatuan kapur berwarna krem yang unik!

Kecamatan Lengkong itu dekat lah ya dengan Kecamatan Jatikalen. Jenis pegunungannya sama. Masih ingat postinganku yang Air Terjun Ngebleng kemarin? Di sana juga bebatuannya kapur berwarna krem.

Cuman, perjalanan ke Sumbermiri ini gak sesengsara ke Ngebleng. Jadi lebih rekomended ke sini lah daripada Ngebleng.

Model Sumbermiri haha

Foto ini dicerahin dikit pas orangnya doang.
Pemandangannya gak diedit.

Gimana, keren khan dijadikan foto-foto?

Foto bareng

Dari kiri ke kanan:
Ndop, Fitya, Yoli, Abi

Di Grojogan Duwur Sumbermiri ini banyak sekali cekungan-cekungan alami yang bisa dijadikan kolam renang alami. Kira-kira ada 5 lebih. Dan rata-rata dalam banget! Aku aja yang 176cm kelelep kakak! Kakiku gak bisa menyentuh dasarnya. Jadi menurut perkiraanku, dalamnya rata-rata 2 meteran.

Grojogan Duwur Sumbermiri

Di foto ini ada 2 kolam alami yang gak kelihatan
soalnya difoto dengan angle bawah

Yoli main air

Ati-ati yol. Nanti kecemplung loh! Hahaha

Aku tak naik ke atas dulu ya, mau memotret kolam-kolam alaminya dari atas..

Cekungan alami

Air menggenang berwarna hijau itu
dalamnya rata-rata 2 meter!

Lumayan banyak pengunjung ke sini saat itu. Soalnya hari pas Sabtu. Tapi masih bisa foto-foto kok. Yang bisa renang, di sini itu surganya mereka deh. Aku yang gak bisa renang aja seneng banget! Walaupun cuma bisa nyemplung dan udah. Diam. Gak berati nengah. Takut kelelep trus matik! Hahahaha..

Tapi sebelum aku nyemplung, aku puas-puasin foto dulu deh. Soalnya kalau badan dan baju udah basah kuyub, di foto nanti gak kyuud lagi dong! Hahahaha..

Ndop Sumbermiri

Sumbermiri’s Next Top Model!

Yoli Fitya Aby

Mereka adalah teman Ngehits!

Ngajak temen buat piknik bareng itu susah susah gampang. Kalau cuma diajak piknik doang sih banyak yg mau ya. Tapi apakah dia bisa motoin? Apakah dia suka difoto? Gak asyik dong kalau rekan piknik kita orangnya datar banget. Lempeng. Gak suka difoto. Diem mulu. Dan paling ngeselin kalau ngeluh melulu. Acara piknik yang harusnya menyenangkan, berubah total jadi KZL!! Hahahaha.

Untungnya mereka bertiga ini ngehits banget. Semua bisa mengoperasikan kamera (diajari mendadak pun langsung bisa!). Dan suka difoto. Jadi bisa jadi fotografer, sekaligus bisa jadi model. Hahahaha.

Model Sumbermiri

Foto-foto di sini itu keren! Backgroundnya! Hahaha

Kayaknya kurang asyik kalau cuma bawa kamera hape ya. Soalnya dengan background yang macem-macem tekstur dan warnanya, bisa hijau, krem, biru, kayaknya musti bawa kamera DLR. Biar bisa dolanan bokeh. Hahaha.

Model dan fotografernya

Model dan fotografernya

Yowislah, aku tak nyemplung dulu yaaa.. *Buka celana*

nyemplung

Nyemplung lagi

Aku nyemplung di kedalaman 2 meteran
Cuman makin ke tengah, dalamnya seleher.

Sementara aku main-main air, ketiga temenku asyik foto-foto. Mereka bertiga sudah pernah ke sini soalnya. Ini kedua kalinya mereka ke sini. Walhasil gak ikutan nyemplung sama aku.

Model Sumbermiri

KEREN!

Hmm.. nyobain kolam alami satunya ah..

nyempung kolam satunya..

Dalamnya kurang lebih sama dengan yang pertama tadi.
Gak rata juga, ada yg dalam banget! Hahaha.

Naik lagi ah. Nyemplung ke kolam satunya. Siapa tau dengan nyobain tiga kolam berbeda, bisa dapat piring cyantik. Hahaha.

Nyamplung lagi

BUSEEET! Di atas sini dalam banget!
Kakiku melayang-layang doang gak menyentuh dasar sama sekali.
Hahaha.

Walhasil aku merangkak ke atas, rebahan aja. Lalu minta difotoin. Hahhaa.

Rebahan

Model apaan ini gak bisa renang?
Go home!

Duduk aja

PULANG PULAAAANG!!!

Jadi Grojogan Duwur Sumbermiri ini kayak ada level-levelnya gitu. Level paling bawah adalah foto ini

Level bawah

Level bawah yang suasanya agak seram.

Lalu level tengah itu ya foto-fotoku di atas yang buanyak itu.

Lalu level paling atas pemandangannya kayak gini..

pemandangan paling atas

Pemadangan bebatuan level atas.
Biasa aja sih. Makanya sepi.

Udah ah, kalian ke sini aja sendiri. Banyak foto yang gak aku upload di sini, biar kalian penasaran aja. Hahaha. Yang jelas di sini tempat yang asyik buat piknik. Melepas penat kerjaan seminggu. Refresh otak yang ruwet. Mengobati jiwa-jiwa yang galau.

Asal ke sini jangan sendirian aja ya. Ajak temen rame-rame. Lalu seperti biasa, karena ini wisata alam, jadi jaga sikap! Jangan urakan. Yang sopan. Supaya alam juga ramah dan welcome pada kita. Sampah jangan dibuang sembarangan. Bawa aja sampe ke atas sampai nemu tempat sampah.

Udah gitu aja sih, selamat piknik ke Grojogan Duwur Sumbermiri Lengkong Nganjuk! Tiketnya GRATIS! Cuma bayar parkir doang! Kurang apa lagi?

:ayoh:

Wisata Nganjuk: Embung Estumulyo

$
0
0

Embung Estumulyo Sawahan Nganjuk

Embung Estumulyo Sawahan Nganjuk

Acara instameet Nganjuk selanjutnya adalah ke Embung Estumulyo. Udah tau instameet khan? Itu loh, acara kopdar sekaligus piknik di tempat wisata yang pesertanya pengguna instagram gitu. Nah di Nganjuk sudah 4 kali mengadakan acara instameet begini. Pikniknya tentu saja di daerah Nganjuk, karena namanya instameet Nganjuk.

Kumpul di alun-alun Nganjuk jam 8 pagi. Aku masih ngantuk banget. Soalnya malamnya begadang di kamar sama Yoli dan Abi, teman ketemu di instagram yang sudah kayak kakak adik. Siapa yg jadi kakak? Tentu saja bukan aku, aku khan masih 15 tahun. *gak boleh protes*

Seperti biasa, jam karet, piknik baru berangkat jam 9 pagi. Sebelumnya foto-foto dulu di alun-alun. Pakai kameraku nda! Hahah. Mumpung aku hari itu niat banget bawa kamera Nikon D3200 ku sama tripod. Demi eksis to nda. Kalau gak ada yg bisa fotoin, bisa selftimer pakai tripod. Bhahahah..

Foto bareng di alun-alun

Buat yang nyariin aku, aku sebelah kanan sendiri ya.
#gakpenting

Kira-kira ada 40 an orang ikut di acara ini. Banyak banget. Duh acara piknik memang banyak disukai orang! Hahahah. Coba deh kalau kamu bikin acara reuni, acaranya dikonsep piknik aja, pasti banyak yang ikutan!

Embung Estumulyo terletak di Desa Bulurejo, kecamatan Sawahan, kira-kira 25 kilometer dari tengah kota. Dan Sawahan itu daerah pegunungan. Jadi hawanya sejuk kakak.

Jalan menuju ke sana juga sudah mudah. Permukaan jalannya pavingan.

Cara Menuju Embung Estumulyo

Dari alun-alun Nganjuk, lurus aja melewati jalan A Yani, sampe notok menemui Adipura Loceret, lalu belok kanan. Sampai ke kecamatan Berbek. Lalu belok kiri lurus aja naik gunung.

Sampe Pasar Sawahan lurus terus. Beloklah ke kanan kalau sudah melewati pertigaan Hotel Sanggrahan. Lurus saja sampe menemui pertigaan. Belok kiri. Lurus sampe pertigaan lagi, belok kanan. Ikuti jalan sampai ke lokasi. Santai bero, sis, jalannya aman sentausa. Setelah aspal, jalanan sudah paving, jadi nggak gronjal-gronjal.

Pertigaan

Kamu harus menemui tulisan ini.

Pertigaan 2

Lalu pertigaan ini juga.

Jalan menuju Embung Estumulyo

Jalan menuju Embung Estumulyo

Kalau mbulet, seperti biasa, tanya saja penduduk sekitar. Penduduk sekitar tahunya “bendungan”. Heheheheh.

Parkiran lumayan luas

Parkiran luas kok!

Karena ini sebenarnya bukan tempat wisata andalan, dan masih banyak yang belum tahu (bahkan warga Nganjuk sekalipun jarang yang tau), maka belum ada tiket retribusi masuknya. Alias gratisan! Biaya parkir juga gratis.

Oh iya, embung Estumulyo ini selain untuk menampung air supaya nggak banjir, sama penduduk sekitar dibuat mancing. Sama kayak bendungan lainnya, biasanya khan banyak iklannya tuh.

Dan pas kami ke sana rame-rame itu, ada beberapa orang mancing.

Tangga Estumulyo

Naik tangga dulu ya. Maklum ini bendungan.
Jadi airnya ada di atas sana.
Btw, tangganya tinggi banget. So, embungnya sedalam itu.

Tangga menuju bendungan

View tangga dari samping

Menaiki tangga yang lumayan tinggi, lumayan bikin ngos-ngosan. Kami sudah cepak-cepak air minum dan cemilan beli di Indomaret pinggir jalan sih. Padahal di sini ternyata ada yg jualan minuman dan cemilan.

Warung Estumulyo

Gak khawatir kelaparan dan kehausan nih..

Setelah melewati tangga, kalian akan menemui “Catwalk” buat foto-foto. Karena di belakang sana ada pemandangan yang super byuuutefeul buat foto kamu!

catwalk

Ketwok!

Yang menjadi andalan Embung Estumulyo adalah view bukitnya yang terbelah pas tengah-tengah. Lalu bayangannya terpantul tipis-tipis di air bendungannya yang sangat tenang.

Embung Estumulyo

View embung Estumulyo dari samping kiri

Embung Estumulyo

View dari tengah-tengah.
Eh, subhaanalloooh ini tuh kayak di Eropa manaaa gitu!
Indaaah banget!
:sip:

Sayangnya blogku ini gak lebar-lebar amat, jadi view melebarnya kurang haha.

Trus karena di samping catwalk sebelah kanan itu jalannya turun lumayan curam. Jadi untuk mendapatkan view yang lebar itu susah. Harus pakai lensa wide. :cry:

Foto bareng Embung Estumulyo

Lensa kitku cuma bisa menangkap selebar ini
Hiks…

Kalau mau view pemandangan yang lebih lebar lagi, aku harus ke belakang banget. Otomatis aku akan terjungkal ngglundung karena permukaannya curam banget. Duh pokoknya enggak boleh senekat itu!

Untung ada malaikat penolong bernama Ihsan yang bawa kamera berlensa wide yang mahal. Sehingga bisa motoin sebanyak ini…

Foto bareng di estumulyo

YES! Akhirnya bisa foto selebar ini sehingga satu frame bisa menampung orang sebanyak ini! Hahaha

Sayangnya itu ada pembatas biru putih yang mengganggu pemandangan. Mau diedit (diilangin) pun susah karena terlalu besar gangguannya.

Hmm. Memang ini bukan tempat foto-foto sih, jadi gak bisa nyalahin yang bikin pembatas di situ. Hahaha.

Tapi jangan khawatir, aku tetep gak kehilangan akal. Aku ambil tripodku, aku lompati “catwalk” dan menuruni bebatuan. Aku pasang tripod dengan hati-hati di atas bebatuan yang gak rata. Dengan mengucapkan doa supaya gak terjadi apa-apa, gak ada angin yang meniup kameraku, dan memastikan tripodku sudah berdiri kokoh, aku suruh bantuin temen mencet shutter kameranya, dan..

Estumulyo dan model

Wow keren!
Tapi mukaku gak kelihatan! Kecil banget! Hahah
#penting

Bagaimana kalau tripodnya di taruh bawah saja?

Okay, kayaknya itu ide yang bagus!

Kugotong tripodku ke bawah. Aku paskan di tengah-tengah, karena view yang bagus itu pas tengah-tengah, lalu aku nemu properti berupa ranting pohon yang fotojenik buat difoto. Set selftimer, dan…

Estumulyo Dan model

Keren juga sih! Tapi kurang niat dikit.
Hahaha

Abi datang membantu menjepretkan. Aku bisa fokus ke pose apa yang harus aku keluarkan. Hahahhaa.. Dan akhirnya aku pilih pose datar seperti di bawah ini..

Embung Estumulyo bersama seorang model

Embung Estumulyo bersama ambasadornya.
Uhuk!

NAH KHAN KEREN BANGET KHAAAN!!! HAHAHAHAHHA..

Dan foto di atas sudah aku cetak di studio foto dan sudah aku pajang di kamar! Hahahaha.. Makasih Embung Estumulyo, pemandanganmu amazing! Kayak bukan di Indonesia! Padahal ini ada di Nganjuk!

Btw, di Embung ini, sebenarnya ada perahu getek yang bisa dinaikin. Tapi pagi itu perahunya ada di ujung sana jauh banget. Dan kayaknya sedang gak dioperasikan. Walhasil kami semua di sini asyik foto-foto doang. Sama ngobrol-ngobrol. Walaupun beberapa belum saling kenal, kami tetep berusaha ngeblend.

Caranya ngeblend gimana?

Cukup pakai senyum. Heheheh.

Eh, ayok foto-foto lagi! Banyak view bagus buat foto-foto!

Depan embung

Ini view di depan embung.
Ati-ati jatuh ngglungung ke belakang. Haha

Sudut estumulyo

Salah satu sudut di Embung Estumulyo

Another view

Eh nemu spot foto yg bagus juga..

Foto di atas ini aku ambil dengan cara berlari mengejar selftimer yang makin berkurang waktunya. Soalnya jaraknya jauuh. Hahaha. Kira-kira 10 meteran. Trus aku harus berlari di permukaan selebar 40 cm. Hahaha.

Kira-kira seperti ini behind the scene nya..

Behind the scene

Behind The Scene nya kayak gini.
Harus lari sejauh 10 meteran. Hahahah
Jadi model ternyata rekoso!
Maklum aku juga merangkap fotografernya.
Gak ada fotografer yg mau motret wajahku ini.
Duh kok jadi curhat. Bhahahahah

Setelah lelah bersolo karir sebagai model dan fotografer. Aku harus ngeblend sama teman-teman di sana. Sambil nggotong tripod, aku pun motret mereka dari kejauhan. Eh, ternyata ada yg nyaranin foto bareng saja. Okay siap!

Jadilah ini..

Foto bareng

teuteup ya, aku di depan sendiri biar kelihatan
HAHAHA

Trus lha kok ada yang show off tutorial hijab! HAHAHAHA..

tutorial hijab haha

Duh ini modelnya cantik banget ya kak
Bhahahahaha… Namanya ilham

Trus biar gak bosen, nih aku share foto-foto hasil jepretanku pakai kamera Ani Kondriatunku yang ternyata keren banget buat motret outdoor. Hahahha

Foto-foto

Baru tau ya? Kalau anak Nganjuk itu
ganteng-ganteng dan cantik-cantik?
Hahahahaha
in frame (silakan difollow instagram mereka):
@abyzabidin, @fityaefriani, @yoli.marlian, @dzofar, @mey4life, @elyseptian,
@imeldanovanita, @nunaqee

Mumpung ada yang bisa motret, aku pun minta difotoin levitasi sama Ihsan. Lalu aku gantian motret levitasi si Ihsan, lalu aku motoin Alfi.

Levitasi

Levitasi masih ngehits gak sih?
Mari dihitskan lagi! Hahahaha

Wisata di sini ini sebenarnya cuma gini-gini doang. Buat kalian yg gampang bosan, paling ke sini cuma betah 10 menit saja. Habis itu pulang. Hahaha.. Buat orang asyik kayak aku, apalagi sama buanyaaaak temen-temen instameet Nganjuk, berada di sini 2 jam pun gak kerasa. Maklum semua pada seneng foto-foto.

Akhir kata, gak perlu jauh-jauh wisata ke luar negeri untuk mendapatkan view yang luar biasa. Cukup di kota sendiri, Nganjuk, yang mungkin Nganjuk dekat dengan kotamu? Pokoknya Nganjuk masih ada di Indonesia lah yaaa… So, don’t waste you money lah. Habiskan Indonesia dulu, baru merambah luar negeri.

kalau aku sih Nganjuk dulu ya, masih banyak yg belum dijelajahi.

Next trip kemana Ndop?

Oh, masih Nganjuk kok, hmmm.. ke Bukit Cinta kayaknya seru!

Penasaran sama bukit cinta? Tunggu aja yaaaa…


Wisata Nganjuk: Bukit Cinta

$
0
0

Soriii.. Lamaaa gak posting. Maklum waktuku sekarang banyak dihabiskan untuk bersosialisasi sesama manusia di dunia nyata. Setelah ngerjain order, langsung cusss cangkrukan sama teman-teman. Haha.. My life is getting better sih. Maklum udah lama gak bersosialisasi (baca: kesepian). Tapi lama-lama kangen ngeblog juga, kangen “me time” nggethu sendiri di dalam kamar. Dan bersyukur dikasih waktu sendiri juga di bulan penuh rohmat ini. Baiklah gan, sis, bro, saatnya posting!

14 – 15 Juni 2015

Bukit Cinta Ngepeh Loceret Nganjuk

Bukit Cinta
Ds. Ngepeh, Kec. Loceret, Kab. Nganjuk

Okay, wisata selanjutnya adalah Bukit Cinta. Biyuh-biyuh namanya maut sekali! Kalau dibahasa Inggriskan menjadi LOVE HILL! Aduduuh, romantis sekali gak sih! Hahaha..

Btw, kenapa namanya bukit cinta?

Yah, dugaan kalian benar! Soalnya di sana banyak muda-mudi berpacaran. Bahkan beberapa saat lalu pernah ada sweeping. Banyak yang ketangkep karena berbuat yg begitu-gitu. Hahaha.

Kalau kami jelas beda. Kami ke Bukit Cinta untuk menikmati alamnya yang amazing.

Saking bagusnya, besoknya kami ke sana lagi karena di hari pertama terlalu tergesa-gesa mengejar sunset karena kesorean.

Bukit Cinta adalah bukit yang berada di Desa Ngepeh, kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Di sana kalian bisa melihat alam Nganjuk dari ketinggian yang pemandangannya sangat mind blowing!

Cara menuju ke Bukit Cinta:

Dari Alun-alun Nganjuk lurus saja ke selatan. Sampe perempatan Adipura Loceret belok kiri. Lalu ada lampu merah belok kanan. Lurus saja sampe ada pertigaan belok kanan. Pertigaan lagi belok kiri. Luruuuuus..

Ada pertigaan belok kiri. Pertigaan lagi belok kanan. (mbulet ya? Hahah)

Udah lurus saja. Nanti kamu akan melewati jembatan yg banyak pohon bambunya. Lalu akan melewati aspal juga. Trus nanti akan menemui aspal dengan tulisan “NDOLI DITUTUP PINDAHE NDIK BUKIT CINTA”

Dolly ditutup

Walaupun kalimatnya apalah-alah,
tapi ini penunjuk jalan yang paling gampang ditemukan.
Hahahaha

Nah sampe situ beloklah ke semak-semak di sebelah kanan.

Belok kanan

Belok kanan ya kakak..

Di situ ada cabang. Pilih cabang yang kiri.

Belok Kiri

Ikuti petunjuk arahnya ya kakak..

Udah ikuti instinct saja naik ke bukitnya. Sepeda motor bisa dibawa sampai puncak kok. Kalau pingin jalan kaki (baca: gak berani), motor bisa diparkir di pertengahan bukit.

Buat pesepeda kayak aku, bisa kok naik sampai atas. Aku pas ke sana, ada dua pemuda setrong yang sepedahan sampe puncak! Ah, aku jadi pingin coba! Hahaha.

Menurutku paling enak jalan kaki dari bawah ya. Soalnya alam seindah ini kalau dinikmati sambil naik motor kok jadi terbelah konsentrasinya.

Eh, aku sempet memotret panorama di Bukit Cinta pakai iPhone 5. Lumayan hasilnya baguuus..

Panorama Bukit Cinta

Klik untuk memperbesar ya kakak.

Sebelum mencapai puncak, pemandangannya sudah indah. Silakan foto-foto. Jangan lupa bawa kamera yang bagus ya. Plus tripod biar bisa foto bareng.

Melompat di bukit cinta

Bawa bendera juga boleh!

Memegang bendera di bukit cinta

Another view di Bukit Cinta

Oh iya, di sini masuknya gak dipungut biaya sama sekali. Soalnya ini sebenarnya bukan tempat wisata. Cuman saking kreatifnya pemuda-pemuda Nganjuk, Bukit cinta ini dijadikan tempat nongkrong dan foto-foto. Untungnya sih gak banyak sampah di sana sini. Masih wajar lah ada satu dua botol akua yang bisa kalian pungut dan dibuang di tempat sampah di bawah sana.

Kalau ke sini, paling pas jam 4 sorean. Karena masih punya banyak waktu untuk foto-foto. Lihat fotoku bawa bendera di atas, itu dijepret jam 4 sorean. Ketika cahaya matahri masih terang-terangnya. Tapi gak panas. Ketika langit masih biru-birunya. Awan juga masih menggantung dengan indahnya. Aku ke sana habis sholat Ashar di Pondok Mojosari yang kebetulan deket-deket situ tempatnya.

Oh iya, properti kayak balon, payung, bendera, kayaknya asyik buat dibawa di sini. Atau aku barusan kepikiran bawa guntingan kertas berbentuk bintang atau love. Nanti bisa difoto sambil dilempar ke atas menjadi silhouette ketika sunset tiba.

Mas Riu alias mas Arif

Partnerku Mas Arif <-- boleh difollow IGnya.

Mau levitasi kayak mas Arif di atas, boleeeh, asal hati-hati yaaa. Hahaha.

Eh, ayok cepetan naik ke puncak, sebelum sunsetnya habis!

Jalan kaki ke bukit cinta

Mengejar sunset! Hahaha

Di puncak sini banyak bebatuan untuk tempat foto. Kalian bisa berkreasi dengan pose dan angle yang menarik untuk menghasilkan foto yang unik dan asyik. Hahaha

Foto berempat

Kiri ke kanan: Arif, Ndop, Yoli, Imelda

Sayangnya bebatuan di sini sudah dicoret-coret sama makhluk labil kurang kerjaan. Jadi kealamian bebatuannya jadi ternoda, hina dan kotor. Hahaha. Tapi gak papa wis, yang penting distop, jangan ditambahi lagi.

Di puncak ada dua spots bebatuan yang jaraknya sekitar 100 meteran. Setelah puas foto-foto di bebatuan pertama, kami pindah di bebatuan kedua di sana.

Menuju spot bebatuan lainnya di bukit cinta

Foto ala-ala film pecinta alam. Hahaha

Puncak Kedua

Sambil nunggu sunset tiba nih..

Waktu semakin sore, mentari di sebelah barat semakin menurun, cahaya semakin mengoranye, langit biru pelan-pelan membaur dengan cahaya oranye dari mentari.

Eh ayok, berburu foto sebanyak-banyak sebelum mentari benar-benar habis ditelan rotasi bumi!

Gunung apa ya ini?

14 Mei 2015.
Kiri sendiri itu mas photografer, Ulin Nuha. Difollow IGnya ya!

Selfie dulu

Eyaolo, gak enek bature. Bhahaha..

Saatnya berburu foto-foto silhouette! Mumpung matahari sudah mau turun!

Silhouette

Terimakasih mas Noeha, jepretanmu yg ini keren bingits!

Imelda in silhouette

Imelda was done such a great pose!
And I captured it in right time!

Fitya in Silhouette

So does Fitya! This is a good pose for Romadhon!

Silhouette Bareng

Bagus nih buat tema Agustusan! Hahaha.

Hmm.. kayaknya kalian musti ke sana deh karo sore-sore nggak ada kerjaan alias mati gaya. Soalnya penampakan di foto sama pemadangan aslinya sangat jauh berbeda rasanya. Di foto kita cuma bisa lihat gambarnya doang, kalau ke sana langsung kita bisa merasakan hembusan angin sepoi-sepoi khas Nganjuk. Trus merasakan pemandangan Nganjuk dari atas secara 3 dimensi yang tentunya bisa bikin kita merasa kecil di hadapanNya Sang Pencipta Alam.

Piknik gak harus buang-buang duit. Di Bukit cinta ini contohnya, hanya modal bensin doang. Mau ngirit banget bahkan gratis juga bisa, silakan bersepeda saja. Lelahnya biasa aja kok, gak sampe bikin njarem seminggu. Hahaha.

Selamat nongkrong ganteng dan cantik di Bukit Cinta. Jaga sikap. Gak boleh sombong. Aku sudah membuktikannya. Pas aku bilang, “Halah, kakiku masih kuat kok kalau cuma gini doang!”, eh, aku langsung kepleset sodara-sodara! Hahaha.

Kalau ke sini, kalau sudah mendengar adzan maghrib, segera bergegas pulang yaaa. Suasananya “gak enak”. Kalau ada sampah, tolong dimasukin tas. Trus dibuang kalau sudah nemu tempat sampah.

Cintai alammu, karena alam akan selalu membalas cinta kita padanya.

#sedikitcurcol

Kirain Maling, Ternyata…

$
0
0

Kue Ulang Tahun

30 Juli 2015

Entah mengapa malam itu tiba-tiba aku ngantuk aja jam 10 malam. Duh kak, jam segitu itu biasanya aku anggap masih sore banget. Malamku itu jam 7 pagi! Hahaha. Aku khan makhluk planet. Yang kalau terkena sinar matahari, maka aku akan berubah menjadi cyantik jelita. Makanya untuk menghindari orang-orang mengetahui jati diriku sebenarnya, aku sangat menghindari sinar matahari. Okesip!

Nah, tidurlah aku jam 10 malam itu. Ditemani kipas angin 125 ribuan merek Maspion (aku yakin istrinya namanya Mbakpion!). Tidurnya nyenyak banget. Sampe tiba-tiba ada suara aneh pada pukul sekitar 12.30 malam membangunkan tidur cyantikku.

“Tok tok tok.. tok tok tok.. “ Jendela kamarku diketuk enam kali. Aku langsung terbangun seketika. Ah, ini pasti Mas kandungku Rosyid minta dibukain pintu.

Aku keluar kamar. Menuju ruang tamu. Ketika aku mengintip dari kaca rumah, lha kok ada mas-mas gendut berlari tergopoh-gopoh ketakutan bersembunyi ke rumah tetangga.

Seketika jantungku berdebar-debar. Soalnya dibalik pintu ruang tamu pun ada orang berdiri kaku seolah-olah kalau aku buka pintu, dia siap menusuk perutku pakai pisau!

Aduh syerem banget! :takut:

Aku lari masuk rumah lagi. Membangunkan Mas iparku Bagus, yang TUMBEN BANGET dia sudah tidur malam itu. Seisi rumah kayak disirep supaya tidur pulas.

Aku semakin deg-degan jantungku. “Mas, kayaknya ada maling. Mereka satu tim. Banyak! Tadi ada yg berlari ketakutan di rumah sebelah!”

Mas iparku pun ikut tergopoh-gopoh bingung. Lalu dia memberanikan diri menuju ruang tamu. Aku masuk kamar ketakutan. Lalu melihat iPhoneku tergeletak dengan 29 panggilan tak terjawab! Lalu aku cek BBM ada Fitya Efriani ngeping berkali-kali.

TUNGGUH!

Fitya Efriani????

Jangan-jangan ini adalah…

Aku langsung pakai celana jins Anomali brandnya Ahmad Dhani yang beli diskonan di festival clothing di Jogja seharga 170 ribu. Sambil berdebar-debar gembira, aku akhirnya tahu siapa mereka! Malu dong kalau cuma pakai kolor, gak pakek daleman pula. Hahahaha..

“Ndop, ternyata temenmu mencari kamu.. “ Mas Bagus bilang di balik pintu kamarku.

Aku berlari-lari manjya menuju ruang tamu. Pasang senyum merekah banget. Walaupun aku masih ngantuk.

Aku buka pintu ruang tamu.. dan..

A photo posted by Mas Ndop (@dzofar) on

HEPI BERTHDEEEI MAS NDOOOOP!!!!

Huwaaaaa… Sesuai dugaanku! Hahahaha.. Tapi walaupun aku sudah menduga, aku sangat amat bahagia. Baru kali ini loh ada roti tar menyambutku secara serpraaaiz malam-malam menjelang pagi buta begini. Waktunya pas ulang tahun pula. Campur aduk grogi-grogi cantik manja gitu rasanya. Hahaha..

Aku salamin mereka satu-satu dengan erat. Momentnya masih lebaran kok. Dan seminggu ke belakang, aku memang sibuk dengan menerima tamu dari mana aja. Dan mereka belum sempat main ke rumahku juga. Mungkin ini saatnya. Hahaha.

Kamera hape di mana-mana. Aku bagai artis yang siap dijepret pas adegan meniup lilin. Oh, meik e wish dulu ya? Ah, aku ngebleng. Di fikiranku, aku cuma pingin hidup lebih bahagia aja. Lalu aku tiuplah lilin ituuuh…

“Eh, beluuum.. ulang lagi mas ndop! Kameranya tadi belum redi!” Huahahaha.. Baiklah, ayok diulang. Dan jadilah foto ini..

Tiup lilin

Baru sekali ini aku niup lilin kue ulang tahun!
Rasanya semriwing! Hahahaha

Karena ruang tamuku berantakan tatanannya karena ada banyak motor umpel-umpelan di sana, aku pun mengeluarkan jajan lebaran yg masih tersisa banyak di teras rumah. Baiklah, di sini saja teman-teman. Ayok ngobrol sampe pagi! Hahaha.

Acara nggosip pun berakhir sampai jam 2 pagi. Teman-teman ngehits instagram pun pulang ke rumah masing-masing. acara makan-makan selanjutnya sudah direncanakan di sela-sela nggosip tadi. Oke gas teman-teman!

—————

Jam 3 sore, aku dijemput Ilham. Kami akan makan-makan di Lesehan First Presiden Sukomoro Nganjuk. Atas rekomendasi mbakku yang emang sudah banyak berpengalaman mencicipi semua warung makan di Nganjuk! Hahaha..

Sepuluh teman ngehits berhasil aku kumpulkan. Gampang kok ngumpulin mereka. Asal ada gratisan otomatis mereka akan datang! Hahahaha.. Gak ding, mereka emang seneng berkumpul berserikat dan nggosip! Hahaha.

Bahkan si Riu yang paketan internetnya habis pun, aku sms di lokasi. Aku suruh dia mandi saat itu juga. Dan berangkat gak pakai lama. Eh, undangan super mendadak pun dia bisa datang! Hahaha..

Menu di sini komplit. Menu andalan sih Gurami. 1 onsnya 7000 rupiah. Kenyang deh makan di sini. Aku aja sampe 2 kali nambah! Jangan tanya Yoli ya, dia udah nambah kira-kira 5 kali! Hahaha..

A photo posted by Mas Ndop (@dzofar) on

Jam 5 lebih kami akhirnya kekenyangan nggosip dan pulang. Yuk foto-foto duluuuu…

Dan sehabis maghrib nanti, akan ada makan-makan lagi bersama keluargaku.. *elus-elus perut yang kekenyangan*

—————

Acara selanjutnya makan-makan bareng keluargaku. Sayangnya mas Rosyid lagi banyak klien (bengkel motor), jadi nggak bisa datang. Yowis tetap gas saja dong!

Makan-makan kali ini di Dapur Kota Angin yang letaknya di sebelah Prima Swalayan. Menunya juga komplit ala-ala rumah makan. Aku memesan Iga penyet. Rasanya enak. Perut kenyang pun aku habis. Hahaha.

Dapur Kota Angin Nganjuk

Dapur Kota Angin Nganjuk

Suasana di sini bukan khas anak muda. Soalnya tenang dan damai. Dengan design banner yang old school dan penataan tempat yang sederhana. Aku suka sih sama warung yg konsepnya kuat kayak begini. Walaupun aku masih terlalu muda untuk berada di sini berlama-lama. Soalnya pembelinya rata-rata manusia berumur.

Iga penyet dan es campur di Dapur Kota Angin

Iga penyet dan es campur

Es campur ala dapur kota angin

Eh, nemu batu akik ijo berbentuk cintah!

Di sela-sela makan, Novan BBM aku, dia sudah berada di toko guitar Yamaha di Jakarta sana. Dia mau mbeliin guitar titipanku.

Iya, aku kepingin punya gitar. Walaupun aku cuma bisa genjreng doang. Tapi kayaknya asyik kalau nyanyi sambil nggitar. Trus direkam. Uplod di soundcloud, yutub atau instagram. Biar makin ngehits. Walaupun aku lebih fokus ke vokal sih. Aku khan vokalis! Hahahah.

Guitar Yamaha F310P

Kado ultah dari diriku sendiri
kali ini berupa Gitar Yamaha F310P, 1520K.
Asyik-asyik! :dance:

Minggu nanti bakalan dianter ke rumahku sama Novan. Kebetulan dia pulang kampung. Huwaaaah, makasih ya Novan! Ayok kita duet gitar! *kayak yg jago aja lu ndop! Hahaha*

Trus aku dapat surprise dari Alfiansyah! Dia sedang siaran di radio Nida FM The fresh radio malam ini. Dan dia spesial ngucapin ulang tahun ke aku! HUWAAAAA.. MAKSIMAL SEKALI KAKAAAK!!!

Karena aku gak bawa radio, maka aku suruh dia rekamin suaranya di hape. Kirim lewat BBM. Lalu inilah rekaman dia pas ngucapin ultah secara on air di Nida FM:

A video posted by Mas Ndop (@dzofar) on

AAAAAKKK.. MAKASIII DIK ALFIIIII!!!! Bakalan sering-sering main ke Nida FM nih. Numpang ngevector sama nggosip #eh. Hahahaha..

———–

Pulang ke rumah, tidur sebentar. Jam 10 malam nanti ronde ketiga untuk makan-makan dalam rangka ulang tahunku yang ke 16 tahun dikali dua ini.

Bersama dua orang sahabat. Teman SMA. Namanya Bowo dan Risa, berangkat kami bertiga ke Masjid Almubarok Berbek Nganjuk untuk ziarah ke makam Mbah Kanjeng Jimat.

Ziaroh Kanjeng Jimat

Ngademin ati di mesjid Al Mubarok! Hahaha.

Setelah berdoa, kami makan-makan di warung sebelah mesjid. Tapi karena nasi bungkus habis, maka kami cari nasi pecel daun jati di daerah Tiripan Berbek Nganjuk. Kayaknya akan aku posting khusus deh!

Nasi Pecel Bungkus daun jati

Sudah langka ini, nasi pecel dibungkus daun jati!

Daaaaan.. acara ulang tahun ini berakhir dengan sangat kenyang! Total aku sudah makan 6 kali dalam sehari! Hahahaha…

Aku masih ada tugas berikutnya. Yaitu menyeleksi pemenang lomba ngucapin selamat ultah berhadiah vector di facebook. Huaaaa.. aku belum tidur sama sekali. Ntar aja deh! Hahahaha…

Berburu Milky Way di Waduk Perning

$
0
0

Milky Way Waduk Perning

12 Juli 2015

“Wes sehat mas?” Kata sms di hapeku dari Mas Nuha.

Hmm.. Puasa kemarin adalah puasa terKO buat aku. Soalnya beberapa tahun ke belakang, puasaku sehat-sehat saja. Tanpa terkena penyakit apa-apa. Pokoknya sehat walafiat. Entahlah apa yan terjadi terhadap bodi aku kok ya terkena flu segala. Flu sembuh, eh, kena batuk sampai 2 minggu!

Aku yg anti sama dokter pun akhirnya menyerah dan harus merelakan 45 ribu buat konsultasi dan beli obat ke dokter Agus. Dokter umum yang lumayan ngehits di Nganjuk.

3 hari kemudian batukku sembuh. Hore. Tapi tetep aja aku harus banyak istirahat biar batuknya gak kambuh lagi. Dan pas setelah batukku sembuh, Nuha sms aku.

“Uwis bangettt” Kataku.

“Bar traweh aku arep moto bintang. Melu ye?”

Langsung dengan gegap gempita aku ikutan! Dan lokasi memotret bintang ini adalah di Waduk Perning!

Huwaaaa.. semakin semangatlah aku buat ikutan! Maklum, aku penasaran sama Waduk Perning di Jatikalen yang pemandangannya menenangkan jiwa ituh.

A photo posted by ulin nuha (@noeha_creation) on

A photo posted by ulin nuha (@noeha_creation) on

Waduk Perning Jatikalen Nganjuk
Foto karya Mas Nuha

Habis traweh, aku rencananya mau naik bis ke rumahnya mas Nuha di Barong sana. Eh, ibuk bilang jangan. Soalnya macet di jalan raya. Lagian hawanya gampang bikin orang sakit. Jadi mendingan jangan, kata ibuk.

Jreng!

Piye iki?

Aku pun update status di BBM, eh ada yg ngerespons. Dia adalah Mas Rahmat. Dia lagi nganggur methekur. Dan siap mengantar aku ke lokasi!

JRENG JRENG!

Budal! :kabur:

Sampe di rumah mas Nuha ternyata sudah ada 4 orang. Yang bawa motor dititipin di rumah mas Nuha. Kita berenam berangkat bareng naik mobil sedan.

Hasyek gak kena polusi! :sip:

Jam 10.30 Malam

Yaah, dari Barong kira-kira setengah jam sudah sampai ke lokasi. Kalau dari rumahku paling satu jam an ya.

Di lokasi suasananya super gelap gulita. Gak ada cahaya sama sekali. Maklum ini sudah jauh dari rumah penduduk. Isinya cuma pohon pinus, pepohonan rindang, waduk yang mulai mengering, ada sedikit cahaya di kejauhan sana. Mungkin itu lampu rumah penduduk dari kejauhan.

Dengan situasi yang gelap gulita itu, kami hanya mengandalkan lampu hape, lampu powerbeng, sama senter. Tanpa itu kami bisa kesandung-sandung karena permukaan tanah dan rerumputan yg gak rata.

Langsung deh, semua fotografer beraksi. Aku yg masih amatiran yg hanya bawa Nikon D3200 sama lensa kit, cuma bisa melongo melihat kamera dan lensa mereka yg harganya belasan juta ituh.

Untungnya Tuhan memberikan sifat yg sombong sejak dalam kandungan kepadaku. Jadi melihat peralatan mahal seperti itu, aku merasa biasa aja.

Ah, aku dong, lebih ngehits! Follower twitterku duaribu lebih, follower instagram seribu delapan ratusan! Aku punya blog dengan segudang prestasi! Kurang apa aku? HAHAHAHAHAH *ketawa iblis*

Kurang anu ndop… jyoo..doh! #jleb #bekapmulut

Para peserta berada di spot masing-masing sesuai selera. Karena aku pengalaman pertama, aku ya berada di sekitar mobil diparkir aja. Biar gak ilang! Maklum aku kyud, siapa tahu ada yg nyulik. HAHAHA.

Karena kameraku belum aku setting sama sekali. Maka aku minta bantuan menyettingkan. Ternyata untuk kamera Nikon D3200 cukup disetting ISO 1600. F 3,5. Fokus lensa harus infinity alias tak terhingga jaraknya.

Nah loh, piye kuwi caranya nyetting fokus infinity? Sementara lensa kitku gak ada tanda infinitynya?

Mas Sastro pun mengerti kegundahan saya. Mungkin dia punya ngelmu membaca aura tubuh. Hahaha. Mas Sastro menghampiriku. Mengambil alih kameraku. Lalu dia settingkan fokus infinitynya.

CARA SETTING FOKUS INFINITY UNTUK LENSA KIT DI MALAM GELAP GULITA

  1. Dia putar modenya ke Auto (yang warna ijo).
  2. Pilih mode fokus lensa ke auto. (tinggal digeser aja modenya di body lensa kitnya)
  3. Lalu aku disuruh nyalain senter hape. Dan berjalan menjauh sejauh-jauhnya (kira-kira 300 meteran).
  4. Mas Sastro langsung membidik arah cahaya senter yg aku bawa. Pencet setengah sampai terdengar “bib”.
  5. Tanpa menyentuh fokus lensa, ubah mode fokus lensa ke manual. Biar kalau shutternya dipencet setengah, fokus lensa gak muter dan berubah lagi.
  6. Udah selesai. Cuman gitu aja. Lensa jangan diowah-owahi lagi. Jangan diputer-puter lagi.

Kalau suasana terang benderang, aslinya memfokuskan infinity untuk lensa kit ya gampang sekali. Tinggal autofokuskan aja objek yg jauh. Misal gedung-gedung di kejauhan sana. Atau apa kek yg jauh-jauh. Tanpa perlu bantuan senter.

Oke saatnya beraksi. Motret Milky Way WAJIB BAWA TRIPOD ya! Kalau enggak, ya pasti hasilnya ngeblur karena tangan kita goyang. Soalnya motret di gelap gulita sudah pasti speednya harus lama. Dan aku pakai speednya 30 detik.

Tripod merek Excel Platinum aku berdirikan serendah mungkin. Biar langitnya kelihatan banyak. Lalu aku pencet penuh shutternya. Dan hasilnya….

Milky Way karya Dzofar.com

Milky Way di atas Waduk Perning Jatikalen
:shock:

HUWAAAAAAAAAA.. BAGUUUUS BANGEEEET!! BAGAIMANA HAL ITU BISA TERJADI YA TUHAAAAN!! AKU SENENG BANGET YA TUHAAAAN!!! TERIMAKASIH BUANYAK ATAS SEGALANYAAA…

Aku masih gak percaya dengan hasil potretan dari kameraku di atas. Ternyata kamera Nikon D3200 dengan lensa kit doang, bisa motret milky way juga! Huwaaaaaaa.. Langsung deh aku cium-cium kameraku sampe klomoh!

Yuuuk, motret-motret lagi!

Milky Way di Waduk Perning

Pemandangan milky way di depan Waduk Perning

Btw, udah tahu belum maksud milky way itu apa?

Yaelah brooo.. gugling sana! HAHAHAHA.. Milky Way itu jajaran bintang di galaksi bima sakti. Udah ngerti brosis?

Yuk moto lagi!

Milky way di Waduk Perning

Pemandangan milky way di sebelah kirinya Waduk Perning.

Oh iya, saya mau ngasih tahu kalau milky way itu BISA DILIHAT DENGAN MATA KEPALA KITA SENDIRI SECARA LANGSUNG! Bahkan kuning-kuning di tengah-tengah yang biasanya disebut milky way’s core, atau the center of milky way itu KELIHATAN BANGET DILIHAT OLEH MATA LANGSUNG! SUMPAH KEREN BANGET!!

Tapi syarat untuk melihat milky way ini gak gampang. HARUS DI TEMPAT YANG SUPER GELAP GULITA. Gak boleh ada cahaya yg mengganggu. Mau melihat milky way di atas gedung? GAK BISA! Banyak cahaya mengganggu. Kecuali seluruh kota mati lampu! Hahaha.

Jadi mencari lokasi pemotretan milky way ini agak susah. Karena harus jauuuh dari rumah penduduk dan jalan raya. Harus ndepit mlebu alas jauh ke dalam sana. Dimana kegelapan menyelimutimu. Melebur bersama kegundahanmu. Bahkan menutupimu dari sifat-sifat terkutuk. Eh, lha kok keterusan! Hahaha.

Dan Waduk Perning ini salah satu spot yg bagus buat memotret milky way. Lokasi lain di Nganjuk untuk mendapatkan milky way adalah di Bukit Cinta.

Saatnya pamer foto lagi!

Milky way di Waduk Perning.

Pemandangan milky way di Waduk Perning.
Bintangnya gak kelihatan ya..
:cry:

Soalnya di kejauhan di belakang waduk sana, ada jalan raya dan rumah penduduk. Jadi lampunya ketangkep kamera deh! Mengalahkan cahaya bintang yg redup-redup mempesona itu.

Aku cuma punya 3 the best photos doang. Foto lainnya aku share dari instagramnya mas Nuha saja yaaa..

Selamat menikmati!

A photo posted by ulin nuha (@noeha_creation) on

A photo posted by ulin nuha (@noeha_creation) on

Kiri ke kanan: Aku, Rahmat, Nuha, Sastro, Irsyad.
Satu lagi Mbah Abdul gak ikut foto bareng.

Kira-kira jam setengah dua pagi kami menyudahi foto-fotonya. Milky waynya sudah turun. Kami sudah lelah.

Mbah Abdul mana? Ternyata dia masih menunggu kameranya menjepret sendiri secara otomatis di spot lain. Setelah selesai, dia ikut gabung dengan kami untuk MAKAN SAHUR! Ternyata Mas Nuha sudah membungkuskan sahur untuk kami. Anggap aja ini traktiran ulang tahunnya yg kapan hari itu hahaha.

Rasanya nikmat sekali. Baru kali ini aku merasakan makan sahur di tengah “hutan” dan di kegelapan. Hanya mengandalkan senter dari powerbengnya Mas Rahmat. Dengan hembusan angin yg dingin menusuk. Pecel lelenya sudah dingin. Tapi tetep enak! Murah pula cuma 5 ribu! Hahaha.

Makan sahur selesai, kamera Mbah Abdul juga selesai memotret otomatis. Saatnya kami pulang. Keluarga sudah menuggu di rumah. Hahaha.

Dan inilah hasil karya Mbah Abdul yang fenomenal! (klik gambar untuk memperbesar)

Milky way waduk perning

Aaaak.. Aku semaput melihat keindahan foto di atas ini!
Karya Mbah Abdul.
Kalau mau tahu caranya moto kayak gitu?
Tanya langsung ke orangnya ya! Haha.

Masih kurang puas? COBA DEH KALIAN LIHAT VIDEO TIMELAPSE DI BAWAH INI!

Video di atas memerlukan kira-kira 1000 lebih jepretan.
Lalu digabung jadi satu video.
Video yang SUPER AMAZING diatas adalah karya Mbah Abdul.

Huwaaaaaaaaa.. aku kehabisan kata-kata yg pantas untuk memuji keindahan video di atas. Mbah Abdul memang amazing!

Nganjuk memang keren! Foto di atas ini gak semua kota bisa mendapatkannya. Harus kota sesepi Nganjuk mungkin ya. Kota besar yg penuh dengan gemerlap lampu nggak akan bisa menghasilkan foto kayak di atas.

Sebagai warga Nganjuk, aku harus bangga dong ya tinggal di Nganjuk! Ternyata Nganjuk selain wisatanya yg indah, orang-orangnya juga punya skill yg tinggi untuk menghasilkan foto yg indah!

Tidak ada lagi kata minder menjadi warga Nganjuk. Gak boleh merasa malu lagi. Kita bisa cah! Kita harus tunjukkan ke dunia kalau warga Nganjuk itu nggak sendeso yang mereka kira. Di Nganjuk juga banyak yg melek teknologi. Ada seorang blogger yg kondang juga! Yang masuk di jajaran 24 blogger terbaik se Indonesia!.

BLOGGER KONDANG ASAL NGANJUK? TERBAIK SE INDONESIA? SIAPA NAMANYA? AKU BOLEH KENALAN NGGAK?

Hehehehe.. gak boleh!

:siul:

Kemeriahan Karnaval dan Pawai Budaya di Nganjuk

$
0
0

Karnaval Nganjuk

Judulnya kaku banget, sumpah! Hahaha.

Yoben. :P

————

Pas karnaval TK aku disibukkan ngerjain order vector. Jadi aku nggak liat. Lagian ngapain nonton karnaval TK kalau yang dilihat adalah ibunya! Haha. Lha piye, ibunya berada tepat di samping peserta! Ngedangdangi pandangan saja!

(Ngedangdangi = menghalangi)

Panitianya kurang jago mengatur karnaval sih. Harusnya pendamping (orang tua atau kakanya) disuruh baris di belakang aja. Ntar kalau si anak haus, tinggal teriak aja! Trus ortunya ke depan buat ngasih minum. Atau ngasih kode aja. Misal melambaikan tangan ke atas.

Ah, seandainya aku jadi panitianya akan kuatur sedemikian rupa biar karnaval bisa terlihat apik! Haha

————

9 Agustus 2015. Karnaval SD.

Kalau karnaval SD aku nonton dong! Soalnya sudah gedhe masa masih didampingi orang tua? Haha. Walaupun siang-siang panas-panas jam 1 siang, bukan menjadi halangan! Khan untuk melindungi wajah dari sinar matahari, sudah ada teknologi canggih bernama TOPI! Hahaha.

:lol:

Nontonnya bareng teman sebaya! Haha.

teman sebaya

Kiri ke kanan:
Halim (Kelas 1 SMP), Ndop (Kelas 1 SMA), Revina (kelas 3 SMP)
*Gak boleh protes, yang protes berati iri :P *

Aku pun dandan se-childish mungkin sesuai umurku sebenarnya (diiyain aja biar aku seneng). Biar gak kepanasen, aku pakai topi warna ijo, jaket ijo, tas merah dan biru, celana pendek kotak-kotak, sandal biru stripes merek Adidas (orijinal beli di Zalora pas diskonan! Haha). Kalerful sekali. Topi-topiku yg warna warni aku pinjamkan ke teman sebayaku. Biar mecing! Haha.

Eh yuk, langsung lihat aja foto-fotonya!

Karnaval SD

Ayu-ayu menik-menik

Karnaval SD di zaman sekarang sudah mewah banget ya pakai mobil segala. Jamanku kecil dulu, karnaval SD paling banter itu becak ya. Ya gak papa sih, orang jaman sekarang khan kaya-kaya. Walaupun mungkin banyak hutang! Haha. Gak papa banyak hutang, yang penting terlihat kaya dulu! Hahahah.

Karnaval SD Nganjuk

Kiri: Anak kembar nih yee..
Kanan: Tetanggaku namanya Anta.

Anak SD jaman sekarang gizinya terpenuhi sekali ya. Lihatlah foto di atas ini, mereka gedhe banget dan bongsor kayak anak SMP. Haha.

Anta tetanggaku itu biaya make upnya sekitar 500 ribuan. Mahal juga ya! Bahkan yang jadi cucuk lampah dengan pakaian yg ribet ituh, bisa sejuta setengah loh biaya sewa baju plus make upnya! Nggak murah sodara-sodara!

Makanya jangan heran kalau nonton karnaval menemukan wajah cantik tapi malah jadi petani atau sekedar jadi guru atau pemain bulu tangkis yang notabene gak perlu dimake up di salon. Cukup pakai bedak, liven dan pensil alis ortunya. Haha. Maklum biaya make up ditanggung sendiri sama peserta (dalam hal ini orang tua *puk puk ortu siswa yg duitnya pas-pasan* ).

That’s why, long years ago, diriku selalu menolak kalau dipilih jadi Bhinneka. Soalnya keluargaku males membiayai aku buat sewa kostum Bhinneka. Maklum anaknya ortuku itu ada LIMA (kayak balon aja ya! Hahaha), jadi keuangan menipis banget! Apalagi waktu aku SD, kakak-kakaku ada yg mau kuliah! Jadi ya gitu deh. Duitnya diirit-irit.

Trus aku kalau SD jadi apa dong?

JADI PAK HAJI! Hahahaha.

karnaval SD jadi pak haji

Dari kecil diriku sudah sadar kamera ya! Haha
Pak Haji kok pakai liven.. :doh:

Kira-kira aku sudah 3 kali berturut-turut jadi Pak Haji! Hahaha. Walaupun cuma pak Haji, aku juga macak loh! Pakai bedak, pakai pensil alis! Pakai liven biar bibirnya seksi merah merona mempesona. Haha

Jaman sekarang juga banyak drumb bandnya. Kayaknya sekolah kalau ada mercing bend nya itu keren aja gitu! Aku sempet mideoin salah satu pemain klenting-klentingnya (Eh, namanya alat musiknya apaan sih?)

Kalau masih TK sudah pandai main alat musik, nanti kalau sudah SMA pasti jadi pemain musik handal ya! Itu kalau bakatnya diterusin. Kenyataannya khan bakat tinggalah bakat. Dia tenggelam bersama aturan-aturan kaku di sekolah atau stigma masyarakat yg bilang pekerjaan seni itu gak bisa menghasilkan uang. Oke ini curhat!

HAHAHAHA. :cry: <-- ceritanya tertawa sambil menangis..

Jagung dan Kok

Jagung dan Kok

Lihat foto di atas ini aku kok mesakne. Itu kalau ditanya “Kamu karnaval nanti jadi apa to le?”.

Trus dijawab, “Jadi jagung pak!
Atau dijawab, “Jadi kok pak!”

Khan ya bikin ketawa yang nanya. HAHAHAHA.

Karena jumlah SD di Kecamatan Nganjuk itu banyak banget (ratusan mungkin). Maka untuk mempersingkat waktu, dibikinlah Gugus-gugus. Satu gugus menampung 400 peserta yg tersebar di seluruh SD! Wow. Lumayan buanyak! Total berapa gugus ya, aku gak niteni. Tapi gak banyak. Kira-kira 10 an gugus.

Karnaval SD ini dimulai jam 1 siang dan selesai jam 4 sore. 3 jam nonton berdiri? Enggak lah, sejamnya duduk manis di aspal. Haha. Mantab!

—————-

9 Agustus 2015. KARNAVAL SMP-SMA.

Tumben banget karnaval kali ini diadakan pagi! Kayak gerak jalan aja ya. Haha. Gak papa ding. Selesainya jadi gak sampai maghrib. Cukup sampe dhuhur saja.

Walaupun pagi jam 9, tapi cuaca saat itu lumayan bikin sumuk. Kirain adem ayem, ternyata lumayan bikin keringetan. Aku salah kostum! Soalnya cuma pakai kaos sama celana pendek. Gak bawa topi pula. Sokor! HAHAHA.

Karnaval SMP dan SMA

Dik, pin bebenya berapa? #eh
Iling Ndop, kuwi bocahe jik SMP!

AlidAbdul.com komen di instagramku, kok gak pakai pakaian adat? Hahaha. Lid, jaman sekarang yg penting cyantiknya paripurna! Salah kostum gak masalah. HAHAHA.

Iya sih, kalau aku perhatikan, yang jadi Bhinneka dengan kostum yang bener, bisa dihitung jari. Semua pada pakai sanggul modern yg modelnya tinggi ke atas itu loh. Plus rambutnya diwarnai magenta, pink, biru toska.

Gek ben opo to? Ben dikiro es krim?
Iyo nek es krim, piye nek dikiro eek?
Hahaha.

Jarang ada yg pakai sanggul jawa yang mbendol di belakang ituh. Mungkin udah kuno kali ya. Sekarang jaman sudah berubah bobrok kali ya. Jadi pakaian adat dengan segala asesorisnya dimodifikasi semua. Keasliannya jadi kurang nampak. Perbedaan pakaian adat satu sama lainnya mirip.

Yang mencolok tentu saja pakaian Minang, atau Papua dan NTT. Sisanya mirip-mirip yang penting cyantik. Hahaha.

Karnaval dengan mobil naga

Keren banget ya ini. Naganya detail banget! Suka!
Ini dari SMPN 4 Nganjuk. Salut banget!
:sip:

Sayangnya banyak bocor di mana-mana. Itu pendampingnya ngapain jalan di depan gitu. Menghalangi pemandangan indah saja! Huh KZL! Foto di atas ini itu contoh yang bener, pendamping di belakang saja jangan menghalangi pemandangan! Jangan menghalangi peserta! Nyusahin fotografer aja deh! Hahaha

Bocor di mana mana

Mbak baju merah, Ibu baju kuning, ngapain disitu?
Peserta gak perlu didampingi kayak anak TK!

Tuh kayak contoh foto di atas ini. Dengan santainya mereka kepingin difoto bareng peserta. Yaelah!

Saranku sih, selain pendamping harus berada di belakang kontingen, harusnya pendamping pakai topeng badut yang jelek. Jadi biar mereka lucu sekalian. HAHAHAHA.

Putri Sedudo

Peserta dari SMAN 1 Nganjuk
Keren euy, bisa melayang gitu!

Saya carikan foto lain dengan hashtag #smasanganjuk di instagram…
Hmm.. bentar.. Nah! Nemu yg bagus!

SUMPAH KEREEEEN!!! :sip:

Peserta favoritku tentu saja adalah dari SMAN 1 Nganjuk. Mereka detail banget memperhatikan ini itu. Mulai pakai adat bhinneka yang bener gak ngawur.

Trus menawarkan rasa lain daripada perserta lainnya. Yaitu, ada beberapa putri cantik yang entah aku lupa jadi putri apa, mereka duduk di atas becak! Bukan di tempat duduknya. Tapi di atasnya! Haha. KEREN kayak akrobat!

A photo posted by Tities W. Tyas (@tities.ardi) on

Ketir-ketir ngeri juga melihat adegan di atas ini.
Kalau jatuh numplek trus piye to mbak!
Hahaha. :takut:

Ternyata aku gak salah mengidolakan SMAN 1 Nganjuk (Smasa). Walaupun aku alumni SMAN 2 Nganjuk (Smada), tapi gak bisa dipungkiri kalau Smasa Nganjuk lebih unggul di semua lini! Haha. Dan ternyata benar, SMAN 1 Nganjuk berhasil memenangkan karnaval pawai budaya edisi 2015 kali ini. Selamat yak!

Kalian layak mendapatkannya!

Eh, daritadi kok yang dishare yg cantik-cantik doang sih, Ndop!

Okay okay, kita harus respek sama pembawa bendera! Tanpa mereka, karnaval kalian nggak akan diterima. Soalnya syarat utama peserta harus ada pembawa bendera tentu saja. Dan tugas mereka ini susah loh! Harus langkah tegap maju jalan. Gak boleh tolah toleh. Gak boleh letih lunglai lemah lesu. Harus tegas!

DAN HARUS PUNYA TANGAN YANG SETRONG! Karena harus membawa bendera selama sekitar 2 jam! Huaaaaa…

AKU PERNAH SOALNYA ketika SD dulu! Betapa pegalnya tanganku setelah karnaval! Hahaha.

Pembawa Bendera

Duh mas.
Kok gak ada penonton yang ngeliat ke kamu sih mas?
Yang sabar ya mas. Dicuekin memang sakit rasanya mas.
I feel you mas..

Sudah lelah banget bawa bendera, harus berbaris rapi, eh, GAK ADA YG NGELIHAT!

SAKIT RASANYA! Hahaha..

Sebagai rasa respekku kepada sang pembawa bendera, nih aku share foto-foto kalian pas karnaval kemarin yang aku temukan di instagram.

A photo posted by Akbar wahyu i (@akbar.illahi) on

A photo posted by Akbar wahyu i (@akbar.illahi) on

BONUS FOTO (RUGI KALAU GA DISHARE)

A photo posted by Yetty Fitria (@yettyfitria) on

A photo posted by Yetty Fitria (@yettyfitria) on

Pas lewat di depanku, mereka gak beratraksi begitu. AAAAAKKK.. Aku pingin lihat secara live!

————–

Sekian dulu ya teman-teman. Akhir-akhir ini postingan kok tentang wisata terus, jadi dikira Travel Blogger loh diriku ini. Padahal apalah aku, nyetir motor gak bisa, renang gak bisa, kok ya bisa-bisanya disebut Travel Blogger. Hahaha.

Makanya biar gak salah terka, aku posting bab beginian juga. Lain kesempatan aku posting curhat juga. Tutorial wordpress juga ada, masih ngantri di belakang! Hahaha..

Yowis lah. Selamat memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 70 ya teman-teman. Tetap semangat. Tetap bekerja. Tetap senyum merekah. Tetap bahagia! Salam setrong!

*ngegambar alis*

#InstameetNganjuk Agustusan di Bukit Cinta

$
0
0

Agustusan di Bukit Cinta

16 Agustus 2015

Acara dadakan banget. Tapi ternyata yg datang kira-kira 25 orang! Semua anak gaul pastinya! Haha. Undangannya aja kemarinnya (15 Agustus), untungnya tanggal 16 Agustus itu pas Minggu. Jadi otomatis banyak yg bisa datang. Apalagi acaranya sore. Budal wis!

Acara #instameet adalah acara kopdar pengguna instagram. Jadi #instameetNganjuk artinya kopdaran pengguna instagram yg berdomisili di Nganjuk. Dan acara kali ini digelar di Bukit Cinta.

Acaranya #instameet itu ngapain sih?

FOTO-FOTO! HAHAHAHA :lol:

Iya cuma itu doang! Hahaha. Tapi justru acara yg simpel itulah jadi banyak yang datang. Gak ada beban. Gak perlu persiapan apa-apa yg ribet. Foto-foto bareng. Pakai kamera apa aja. Pakai pakaian yg paling gaul yang kami punya. Bergaya bak foto model.

Aku bawa tripod. Wajib menurutku. Soalnya gak semua bisa moto pakai kamera DSLR khan? Kalaupun bisa, ya masa minta bantuin terus? Khan gak enak. Hahaha.

Selain itu, bawa tripod jadi bisa foto bareng semua peserta, termasuk aku! Hahaha.

Berangkat dari SMPN 1 Nganjuk jam 3 sore. Bukit cinta terkenal dengan sunsetnya yg indah. Jelas dong, khan di atas bukit. Jadi kali ini gak perlu make up tebel-tebel, soalnya yang kita cari adalah silhouette. Jadi percuma pakai meik ap kalau nanti kelihatan hitam doang! Haha.

Sebelum naik ke bukit, Ihsan menyarankan untuk hunting foto di pepohonan rindang yg katanya viewnya bagus banget. Yowis manut!

Aku budal lebih dulu bareng Riu. Mampir di mesjid pondok Mojosari, laporan bentar. Lalu hunting sendiri! Hahaha.

Daun Kering

Rerumputan kering

Riu di pepohonan kering

In frame: Riu di pepohonan kering

Ndop di pepohonan kering

In frame: Ndop di pepohonan kering

Lalu teman-teman datang menyusul. Aku dan Riu mengikuti arah mereka pergi. Yaitu ke pepohonan rimbun yg katanya keren buat foto-foto.

Ternyata iya..

ndop pepohonan

Aku di pepohonan dengan editan ala-ala aku dewe
Hahaha

Foto bareng

Gak afdhol kalau nggak foto bareng
(klik foto untuk memperbesar)

Levitasi bukit cinta

Gak afdhol juga kalau gak levitasi.

Waktu sudah menunjukkan jam setengah lima sore. Ayok naik ke bukit! Kita hunting sunset!

Dalam perjalanan, aku dan Riu menemukan spot foto yg menarik! Yaitu hamparan rerumputan kering yang luas banget dan datarannya naik. Wah ini keren buat #ootd di sini! Hahaha

Hamparan rumput kering habis dibakar

Tanahnya hitam, bekas rerumputan yg dibakar

Levitasi terus

Ini adalah salah satu tips biar kurus!

Ayok naik ke bukit! :ayoh:

Bukit Cinta

Ini keren banget pemandangannya!

In frame: Ely Septian

Berkibarlah benderaku!
in frame: Ely Septian

Eh, nggak terasa sudah sun set! Ayok segera cari foto siluet! Eh, sebelum matahari tenggelam, mumpun cahaya masih lumayan terang, ayok foto bareng!

Foto bareng

(klik foto untuk memperbesar)
Teman segini banyaknya kok ada
yg masih bilang aku ini kesepian?
HAHAHAHAHA
in frame: @al_fiansah, @Lfihsan, @yoli_marlian, @riuisme, @elyseptian, @abyzabidin, @dendisantoso193, @dzofar, @ilhamzhakaria, @nennydwi.k, @vey_rara, @indrapermadi21, @tria_restanti, @helmiadamjulio, @iim.aziza, @lulu_fatikhoh, @sonytrilaksono, @andrehermawa, dan lain-lain..

Oke, saatnya hunting siluet! :cool:

Tendangan Maut

Keren khan! Haha

Alfi dan Rara terbang

Rara dan Alfi.
Keren yak kalau prewed dibikin silhouette begini!

Tema Bendera

Siluet bendera.
Kiri – kanan – atas – bawah:
@riuisme, @nennydwi.k, @helmiadamjulio dan itunya, @dzofar

Dan yang paling keren, tentu saja fotoku di bawah ini! HAHAHAHA :rock:

Bendera dan Ndop

Lihatlah tubuhku yang lincah sambil
membawa bendera kebangsaan Indonesia.
Melambangkan bahwa sebagai warga Indonesia
kita harus gesit, lincah, cepet tanggap dengan zaman.
Gak boleh loyo, gak boleh malas-malasan.
AYO KERJA!
:rock:

Di bukit terdengar lamat-lamat adzan maghrib seiring dengan tenggelamnya matahari di kejauhan sana. Perut sudah lapar. Tenaga sudah terkuras habis buat loncat-loncat dan foto-foto. Berati ayuk, kita harus pulang.

Memulangkan banyak orang itu gak secepat itu, walhasil ketika sudah di bawah, suasana sudah gelap. Yowis kami mampir ke musholla terdekat buat laporan. Lalu semua bubar barisan. Pulang ke rumah masing-masing.

Seru banget acara foto-foto kali ini. Aku dapat teman baru loh, namanya Andre. Sesama pemakai Nikon D3200 <– kamera sejuta umat. Kamera Nikon paling rekomended buat pemula. Haha. BYe bye. Jumpa lagi di postingan #InstameetNganjuk berikutnya yaaa

Cara Mengatasi Smilies yang Mengecil Setelah Upgrade WordPress

$
0
0

:D

WordPress seringkali update khan ya. Sekarang ini barusan aja minta upgrade ke versi terbaru, yaitu 4.3.

Dan entah mengapa, sejak beberapa kali upgrade, ada yg berubah di postingan blogku. Yaitu emoticon atau smiliesnya mengecil ukurannya. Kecil banget seukuran huruf!

————————

Smilies mengecil

————————

Kalau sekecil ini, gak kelihatan dong wajahku yg ganteng ini
:cry:

Lalu aku nekat menghubungi si pemilik plugin. FYI, aku pakai plugin Custom Smilies dari Crazy Loong. Setelah ubek-ubek linknya, akhirnya aku nemu alamat email si Crazy Ling Loong itu! Yay!

Dengan bahasa Inggris pas-pasan, akhirnya emailku dibalas juga setelah 9 hari menunggu! Hahaha. Kayaknya mas Loong ini sibuk banget ya!

Dan balasannya lumayan melegakan sih..

————————

email crazy loong

————————

Tersenyum lega setelah membaca balasan ini!

Berhari-hari, aku selalu cek apakah akan ada pembaharuan (upgrade) plugin Custom Smilies di dashboad wordpressku.

Tiga bulan berlalu, bahkan sampai sekarang, si pemilik plugin gak berbuat apa-apa. Jadi bener si Loong itu males sibuk banget orangnya!

Akhirnya aku brosing sendiri dong di google. Masuklah ke forum wordpress dot org. Dan aku belum menemukan jawabannya. Jawabannya muter-muter gak jelas. Hahaha.

Akhirnya aku memberanikan diri membuka thread baru.

Daaaan.. ada yang membantu ngasih solusi!

————————

Forum wordpress

————————

Ada malaikat yg ngasih solusi! Hore!
Forum di atas bisa ditemukan di sini!

Aku disuruh mengunjungi link yang ternyata punya kasus yang sama. Hore banget ini!

CARA MENGATASI EMOTICON ATAU SMILIES YANG MENGECIL SETELAH UPGRADE WORDPRESS

Note: Ini bukan tutorial untuk pemula yang masih kowah-kowoh tentang wordpress. Tutorial ini khusus untuk kamu yg sudah pernah buka cpanel sendiri.

  1. Buka cpanel kamu. Loginlah!
  2. Buka file manager domain kamu.
  3. Buka folder domain kamu.
  4. Buka folder wp-includes.
  5. Cari file namanya formatting.php lalu editlah.
  6. Setelah halaman edit terbuka, tekan Control F. Ketik translate_smiley.
  7. Scroll ke bawah pelan-pelan. Lalu temukan ini:
    return sprintf( '<img src="%s" alt="%s" class="wp-smiley" style="height: 1em; max-height: 1em;" />', esc_url( $src_url ), esc_attr( $smiley ) );
  8. Hapus tulisan yang saya warnai merah!
  9. Save!

Bantuan gambar (klik gambar untuk memperbesar) :

1. Yang dihapus adalah..

hapus 1

2. Hasilnya adalah..

hapus 1

Setelah itu, coba refresh postingan blog kamu yg ada smilies atau emoticonnya. Dan hasilnya, smilies kembali seperti ukuran semula!

————————

Smilies normal

————————

HORE!

Udah selesai.

BERBULAN-BULAN MENCARI CARA MENGATASINYA, TERNYATA CARANYA CUMA GITU DOANG!!! KAMPRET BANGET KHAN YA?? HAHAHAHAHA

Iya. Cuma gitu doang. :neutral:

Coba emoticon ah.. :sip:

Coba lagi ah :siul:

Kabur ah :kabur:

Kuliner Nganjuk: Nasi Pecel Godhong Jati Mbok Jimur

$
0
0

Nasi pecel godhong jati Mbok Jimur Tiripan Berbek Nganjuk

Setelah dua ratus tahun menunggu, akhirnya cita-cita makan nasi pecel dengan bungkus daun jati telah tercapai! Bahagialah aku! HAHAHA. Lama amat!

:shock:

Soalnya yang di tempat lain (jadi di Nganjuk ada beberapa warung yg jualan nasi pecel dibungkus daun jati), katanya sudah nggak dibungkus daun jati lagi, tapi udah daun pisang biasa. Wah, gak spesial lagi dong ya. Hahaha

Baiklah, ini dia penampakan nasi pecelnya..

Nasi pecel daun jati Mbok Jimur Tiripan Berbek Nganjuk

Klasik sekali khan penampilan Nasi Pecel Daun Jati
Mbok Jimur yang terletak
di desa Tiripan, kec. Berbek, Nganjuk ini?

Aku sudah dua kali ke sini. Pertama pas ulang tahunku 30 juli kemarin itu, sama rabo, 2 September 2015 kemarin.

Pertama kali ke sini, jam setengah satu pagi! Malam Jum’at pula. Melewati kuburan pula! Huahaha. Komplit sekali mengerikannya. Dianter sama Risa, cowok, teman SMAku. Dia pun masih meraba-raba di mana letaknya. Tapi akhirnya sampe juga..

Banner Jimur

Kayaknya banner ini dibikin pas bulan puasa ya..

Waktu kami sampe di warungnya, suasana mencekam. Sepi banget. Gelap remang-remang. Tidak ada tanda-tanda kehidupan.

Waduh, udah jauh-jauh ke sini, lha kok warungnya tutup. :cry:

Ketika kami mau pulang karena kecewa, lha kok tiba-tiba ada bapak-bapak memanggil kami, “Kae lo wonge wis tangi! Sampean dodok mawon.. “

Kami langsung sumringah. Horee. Setelah mengetuk pintu, Mbok Jimur membukanya dan mempersilakan kami masuk.

Ternyata Mbok Jimur tadi tidur sejenak sambil menunggu pembeli datang. Karena warung Nasi pecel godhong jati ini buka 24 jam! Gilaaaa bener! Hahahaha..

Jadi kalau gak ada yg beli, mbok jinem tidur aja. Kalau ada yg datang, kalau ada yg mengetuk pintu, Mbok Jimur bangun trus dibukain pintu dan dimasakin.

Maklum bikin pecel khan gak lama-lama amat. Pokoknya udah disiapkan sambel pecel yg masih ungkul, kulupan, tempe yg masih mentah, udah cukup bisa ditinggal tidur. Kalau ada pembeli, sambel tinggal dituang air anget, sayuran tinggal direbus bentar, tempe tinggal digoreng, selesai khan?

Bener-bener ide yang brilliant ini Mbok Jimur!

Mbok Jimur sedang mengedoli kami

Mbok Jimur sedang membikinkan kami nasi pecel.
Daun jatinya menyapa kami tuh..
Hi daun jati, godain kami dong!

Sik, sik, nasinya gimana Ndop? Dibikinkan saat itu juga?

YAELAH BRO, YAELAH SIS! KHAN SUDAH ADA TEKNOLOGI YANG NAMANYA MEJIK JER! Jadi ya dinanakin dulu lah sebelumnya, lalu ditaruh mejik jer. :doh:

Mau tau bentuk mejik jer itu kayak apa? Ini lo bro! Ini lo sis!

Mejik jer!

Ini namanya mejik jer bro!

HAHAHAHA. :lol:

Suasana di sini sangat klasik. Bukan vintage ala-ala orang kaya ya, ini bener-bener ndeso dan masih mempertahankan keklasikan ndesonya. Lihatlah ini kawan kawan..

Barang-barang klasik ndeso di warung Mbok Jimur

Lemari yg klasik, temboknya itu loh, duh, adem ayem sekali.
(in frame: Bowo, teman SMA)

Sangat ndeso dan remang remang

Salah satu sudut dalam rumah Mbok Jimur

Pintu masuknya

Pintu masuknya.

Berada di dalam warung/rumah klasik ndeso kayak begini serasa dilempar ke zaman kecil dulu deh. Zaman rumah mbahku masih belum ditekel lantainya. Masih tanah atau masih mester. Lalu temboknya masih belum dilepo. Gentengnya masih kelihatan dari dalam belum dikasih plafon. Duh, kenapa jaman dulu itu gak bisa dikembalikan sih? HAHAHA.

Trus ada lagi yg bikin kangen jaman dulu. Adalah..

KENDI

KENDI!

Dan sori ya, kendi itu BUKAN HIASAN aja. Tapi di dalamnya ada air segarnya. Iya segeeeerr banget! Dan air putih di dalam kendi itu GRATIS kakak! Buat yg ngirit, cukup bawa duit 5 ribu saja buat makan nasi pecel bungkus godhong jati ini sudah bisa makan sama minum air putih dari kendi!

Murah banget khan? Inilah enaknya hidup di Nganjuk. Kayaknya aku harus bikin postingan alasan-alasan kenapa Nganjuk itu layak ditinggali deh! Hahaha.

Aku nraktir 2 orang saat itu. Aku, Risa dan Bowo habis 26 ribu. Nasi pecel 3, teh anget 3, Plus tempe berapa gitu lupa aku. Pokoknya murah lah ya. Nganjuk gitu loh.

Soal rasa gimana ndop?

Yaelah bro, yaelah sis, masa nasi pecel yang harganya cuma 5 ribu mau mengharap rasa yang enak sih? Yaelah bro, yaelah sis, sayangnya ini berita bagus buat kalian. Soalnya HANYA DENGAN 5 RIBU RUPIAH SAJA, KALIAN BISA MERASAKAN NASI PECEL YANG ENAK!

Jadi sambelnya tentu saja pedes ya. Cuman pedesnya gak berlebihan kayak level-levelan itu tuh. Ini pedesnya pas. Gurihnya banget! Ada manisnya dikit. Ala-ala sambel pecel khas Nganjuk memang gurih rasanya. Beda sama kota lain yg manis doang.

Buat yang gak doyan pedes, aduh, cemen banget! HAHAHAHHA. Oke deh, buat yg ga doyan pedes, ya cobain lah sesendok aja. Niscaya kamu akan mendadak doyan pedes setelah tahu sambelnya enak!

Dengan dibungkus daun jati, aroma daun jati tentu saja bikin nasi pecelnya makin eksotis rasanya. Sedep-sedep klasik gimana gitu.

(((SEDEP-SEDEP KLASIK))) :sip:

Untuk menambah kenyang, bisa ngambil tempe yang masih panas habis digorengin sama Mbok Jimur..

Tempe

TEMPE!

Rasa gurih sedep klasiknya bikin nagih! Jadi pingin nambah satu porsi lagi deh. Cuman sayangnya perutnya udah penuh. :sad:

Setelah kenyang, kami bayar, lalu pulang. Melewati jalan yang lain. Yang menjadikan aku bingung ketika didaulat sama temen sebagai penunjuk arah ketika kunjunganku ke dua ke sini.

Semoga ini wajar ya. Aku ke sini pertama kali itu malam-malam larut jam setengah satu pagi. Dibonceng temen pula. Dingin pula. Suasana sedikit gelap. Jadi mau mengingat-ingat jalan mana yang aku lewati ya susah. Lampu rumah rata-rata udah dimatiin. Jadi gak tahu cet rumahnya warna apa. HAHAHA.

Walhasil kedua kali ke sini, aku dan kedelapan temanku kesasar agak jauh. HAHAHAHA. Lha soalnya kami mengandalkan alamatnya yg bernama Desa Tiripan. Yang ternyata setelah sampai desa Tiripan, penduduk desa yang aku tanyai malah gak tau sama sekali di mana letak nasi pecel yang dibungkus daun jati berada! HAHAHA.

Yowis aku hanya mengandalkan instingku saja deh, “Yuk cah, kita mbalik ke jalan yang tadi!”

Dan ternyata setelah melewati jalan yg awal, dengan hanya bertanya ke satu penduduk desa, mereka langsung tahu! Yes!

CARA MENUJU KE WARUNG NASI PECEL GODHONG JATI MBOK JIMUR

  • Dari RSUD Nganjuk di jalan Dr. Sutomo, lurus ke barat. Ketemu perempatan lampu merah (kalau ke kanan ke SMAN 1 Nganjuk), belok kiri ke selatan.
  • Ketemu lampu merah pertama lurus aja ke selatan.
  • Ketemu lampu merah lagi, belok kanan ke barat.
  • Lurus sampe perempatan lurus aja ke barat memasuki gapura cet putih.
  • Ada perempatan kecil (kiri gang kecil, kanan gang biasa) lurus aja.
  • Ada perempatan lagi, belok kanan ke utara.
  • Lurus sampe ketemu kuburan di kanan jalan. Nah udah sampai!
  • HAHAHAHA, gak ding! Setelah melewati kuburan dan kali ada gang kecil pavingan di kiri jalan. Beloklah.
  • Pelan-pelan aja sambil nengok ke kiri, akan ada rumah dengan pelataran lumayan luas (buat parkir mobil pun bisa). Nah warungnya masuk ke dalam pelataran itu. Pokoknya rumah ndeso yang temboknya kayak di foto di atas.

Ini dia rumahnya

Ini dia rumah Mbok Jimur yang klasik ndeso dan damai

Di depan rumah ada lincak kursi bambu yang besar bisa menampung banyak pembeli yang mau makan di luar. Dengan pohon mangga yang tentunya kalau siang-siang di sini cangkrukan sambil makan nasi pecel bakalan perpaduan yang sangat CIAMIK!

Sayangnya ke sini malam hari terus, jadi aku gak sempet motoin lincaknya soalnya gelap. Hahaha.

Sik sik, jaman sudah canggih. Di instagram sudah ada yg ngeshare gambar lincaknya ketika siang hari. Ini dia dari mbak Rosi Riana..

Dua kali ke sini malam hari terus, jadi kami belum merasakan makan di lincaknya ituh soalnya gelap. Yowis gak popo. Kapan-kapan ke sini siang-siang aja. Haha.

A photo posted by masndop (@dzofar) on

Kunjungan kedua bersama anak-anak instagram ngehits Nganjuk

—————————

Warung Nasi Pecel Godhong Jati Mbok Jimur
Desa Tiripan, Kecamatan Berbek, Nganjuk

Menu dan harga 2015:
– Nasi pecel: Rp. 5000,-
– Tempe: Rp. 500,- (atau 1000, lupa.)
– Teh Anget: Rp. 2500,- (atau 3 ribu, lupa.)
– Air putih dari kendi: Gratis! Lah yang gratis malah inget! Hahahha.
:lol:

Buka: 24 jam!

—————————


Piknik ke Pacitan: Pantai Klayar

$
0
0

Pantai Klayar

Duaribu tahun aku gak posting! Kebanyakan main instagram! Sama nyanyi di Smule! Hahaha.. Baiklah, posting ah. Mumpung libur Tahun Baru 1 Muharrom 1437 Hijriyah.

Minggu, 7 Juni 2015

Jam 10 malam aku dijemput Ilham untuk menuju rumahnya Yoli. Aku gak bawa apa-apa. Cuma satu tas slempang Eiger yang cuma muat buat kamera SLR, dompet, sempak sama perlengkapan mandi (walaupun ternyata di sana aku gak mandi). Haha. Trus bawa tripod ding. Soalnya jaga-jaga aja siapa tahu semua pada repot gak mau fotoin aku. Hahaha.

Sampe rumah Yoli, nunggu bentar. Biasa nunggu tim cewek-cewek yg masih pada macak. Haha.

Fitya datang. Total sudah 6 orang. Kurang 2 lagi masih macak di rumahnya Ekky. Yowis dijemput ke sana aja kawan!

Kira-kira jam 10.30 kami resmi berangkat piknik menuju Pacitan! Berdelapan naik Xenia sewaan warna putih ada stiker helo kitinya!

Mantab cyin! :lol:

Perjalanan malam hari membuat Yoli nyopirnya aduhai. Lumayan ngebut. Tapi masih aman. Gak ugal-ugalan. Yoli memang sopir handal!

Sempat agak-agak lupa rutenya sih. Untung ada GPS dan akhirnya kami jam 3 pagi sudah sampe ke pantai Klayar!

Senin, 8 Juni 2015

Mobil diparkir di pantai. Kami sengaja nggak nginep di hotel karena kendala bajet alias ngirit. Haha.

Untungnya kami semua setrong. Jadi yg cewek tidur di mobil, yang cowok tidur di pantai beratapkan langit beralaskan tikar tipis! Angin laut menusuk kulit bertubi-tubi. Dingin banget broh! Maklum ini masih jam 3 pagi!

EDAN! :shock:

Aku tidur bertiga di tikar kecil itu. Kruntelan sama Abi dan Yoli hahaha. Karena kurang elegan, aku pun memutar otak lalu mencari tempat yg lebih save. Gak keren dong kalau nanti kena masuk angin!

Berjalan-jalan sebentar sekitar 100 meter, akhirnya aku nemu warung yg masih tutup. Ada kursi-kursi berjejer. Aku langsung “test drive” tidur terlentang di atas kursi itu. AH INI NYAMAN!

Kupanggil Abi dan Yoli, mereka langsung ikut mbeber tikar di warung. Tempatnya jauh lebih hangat dibanding di pantai langsung. Angin darat terhalang tirai bambu dari warung.

Mantab!

Kira-kira cuma tidur 1 jam lebih dikit. Lumayan lah yang penting sudah tertidur. Perkara kurang tidur itu bisa dipikir nanti pas sudah selesai piknik! Iya to? Hahaha

Ayok, subuhan dulu!

Sepagi ini semua fasilitas masih gratis. Lha piye, petugas jaganya masih belum jaga toh! Hahaha. Kamar mandinya gak begitu bersih sih. Di dalam kamar mandi cuma ada ember sama kran. Itu yg bikin aku gak mandi. Males nunggu air penuh hahaha.

Teman-teman mandi semua, kecuali aku. Gak biasa mandi sepagi itu broh. Setelah laporan, aku jalan-jalan sendiri di pantai. Selfa-selfi sendiri. Wow, ternyata habis sholat subuh wajahku bisa cemerlang begini ya! HAHAHA

Selfie bintang-bintang

Eh, kok kayaknya di sekeliling wajahku ada bintang-bintangnya ya?
Ah, gak mungkin! Mungkin cuma perasaanku saja.

Kira-kira seperampat jam kemudian, teman-teman baru muncul dari kamar mandi dan musholla. Aku sudah ratusan kali foto-foto. Hahaha.

Yowis Ndop, bergabunglah dengan mereka. Okaaaay..

Xenia Hello Kitty

Xenianya ada stiker hello kittynya. Hahaha.

Anak ngehits Nganjuk

8 anak ngehits Nganjuk

Pantai Klayar Pacitan ini memiliki banyak sekali view. Kamu seharian di sini pun gak akan kehabisan pemandangan background. Soalnya memang banyak spot menarik.

Lha hayuk pindah spot!

Pantai Klayar

Hanya dengan menggeser posisi kamera dikit aja,
pemandangannya udah lain.

Lalu ada kejadian ujung tongsisku jatuh ilang. Waduh, aku pun harus balik lagi menyusuri jalan mencari di mana. Walhasil ditinggal teman-teman foto-foto. Dan ternyata ujung tongsis itu gak ilang. Ngumpet di dalam tas! Aaaah, tongsis menyebalkan! 10 menit yang terbuang percuma! Hahaha

Foto bareng Pantai Klayar

Walaupun tanpa aku, kalian tetep keren sih!
Dari kiri ke kanan: Aby, Ilham, Fitya, Ekky, Imelda, Yoli, Panji

Akhirnya aku pun gak mau kalah, foto sendirian dong! Hahaha.

Pantai Klayar

Enaknya piknik Senin, foto gak bocor! Hahaha

Dari tempat parkir mobil di ujung sana, menuju spot di atas itu kira-kira 300 meteran (atau lebih ya?). Lumayan sih jalan kakinya. Tapi gak papa. Demi pemandangan yg bagus kayaknya hal itu gak jadi masalah. Haha

Nah, ada spot menarik lagi, plus ada tempat berteduhnya (gazebo). Buat yg suka nongkrong di pantai sambil nyedot es degan, monggo nongkrong di sini.

Gazebo Ruang berteduh

Gazebonya mantab lah buat nongkrong2 cyantik di sini

Apalagi pemandangan di depan gazebo di atas itu sangat amazing! Lihat ini..

Pantai Klayar Pacitan

Pantai Klayar yg ikonik!
(klik untuk memperbesar)

Pantai Klayar

Bebatuannya sangat magical!

Lha hayuk foto bareng. Fardlu Ain hukumnya!

Pantai Klayar yg keren

Pantai Klayar bersama para model dari Nganjuk
(klik untuk melihat jelas wajahnya Fitya, Imelda atau Ekky)

Hanya dengan menengok ke samping, pemandangannya pun berubah jadi seperti ini..

Pantai Klayar indah banget

Pantai Klayar sangat indah dari berbagai angle!

Istirahat dulu di gazebo

Setelah pemotretan, para model ini
istirahat nongkrong-nongkrong bentar.

Karena masih sangat pagi, jadi belum ada yg jualan di sini. Jadi aku gak bisa mereview makanan dan minuman di sini enak apa enggak. Hehehe. Kami aja menahan lapar dan haus kok. Hahaha.

Klayar Melompat

Gak afdhol kalau gak foto melompat di pantai! Hahaha

Trus karena masih pagi juga, jadi banyak motor ATV yg masih nganggur. Eh, mas penjaganya kok baik banget ngebolehin kami foto di naik ATVnya gratis! Hahaha…

Atau.. kaminya yg gak punya malu?

Kayaknya pilihan kedua yg bener. HAHAHA :lol:

Naik ATV

Dasar gak punya malu! HAHAHA

Bonus foto

Kamera apapun kalau dipegang cewek, akan selalu ada foto selfie!
HAHAHAHA

Lalu ada pemandu wisata entah siapa, dia cerita-cerita gitu, kalau sekarang anginnya lagi kenceng (bulan Juni), jadi gak bisa nongkrong di foto ini. Padahal ini juga another best spot di Klayar ini. Gak papa, ini #kode supaya aku ke sini lagi kalau ada yg ngajakin. Haha. Sante broh, aku mau bayar kok! Aku ga suka gratisan! Kecuali dipaksa. HAHAHA.

Ada air mancurnya

Kalau anginnya gak besar, ombaknya gak mungkin sampe tempat ini

Kalau mau nekat silakan sih, resiko terkena ombak trus terhanyut ke laut ditanggung sendiri. Kali aja mau mengakhiri hidup? HAHAHAHA JANGAN DONG YAAA.. Nasi pecel daun jati masih enak! Hahaha..

Udah cuma gitu doang pemandangannya?

Eit, masih ada yg lebih keren lagi! Ayuk follow me!

Jadi pantai Klayar di Pacitan ini punya puluhan bahkan ratusan spot indah buat foto-foto. Buuuuanyak banget! Kalau aku dibiarkan sendiran di sini, bakalan gak pulang-pulang sampe sore. Soalnya masih belum semua spot berhasil aku tangkap di “lantai satu” ini.

WAIT! LANTAI SATU MAKSUDMU? Jadi ada lantai berikutnya?

Iya bero, iya sis! Foto-foto di atas itu masih di lantai satu. Ada perbukitan di atas sana yg pemandangannya juga keren! Malah lebih keren mungkin!

Ayok kita naik!

BUKIT INDAH LESTARI

Bukit Indah Lestari

Jalan menuju Bukit Indah Lestari

“Lantai dua” yg aku maksud namanya Bukit Indah Lestari. Perlu trekking sedikit untuk mencapai bukit ini. Lumayan ngos-ngosan tapi selalu terbayar dengan pemandangan indah dong!

Dimulai dari ini..

Bukit Indah Lestari

View dari perjalanan menuju Bukit Indah Lestari

Lihat foto di atas, pasirnya hitam! Padahal cuma terhalang bukit. Pasir di sebelahnya khan coklat muda ya. Keren pokoknya!

Untuk lebih jelasnya, lihat gambar di bawah.

Pasir Hitam pantai klayar

Pasirnya hitam.
Sehitam hatiku yg telah kau tinggalkan sejak 4 tahun yang lalu.

Btw, aku gak ngerti caranya menuju pantai dengan pasir hitam di atas. Kalau mau jalan pintas sih bisa terjun bebas dari atas bukit ini sih, di ketinggian berpuluh-puluh meter. Tapi resikonya kehilangan nyawa doang sih. (((NYAWA DOANG))) :lol:

Yuk, lanjut ke atas, Bukit Indah Lestari sudah menunggu untuk difoto..

View Bukit Indah Lestari

Pohon kelapanya lil bit annoying but still beautiful.

Kalau tanpa pohon kelapa, mungkin viewnya jauh lebih keren. Tapi dengan pohon kelapa itu pun sudah bagus sih. Apalagi kalau dilihat pakai mata sendiri, WAAAAH, mouth dropping banget!

Bersama bidadari

Foto dulu bersama tiga bidadari dengan berbagai type ini.
Typemu yg mana? Kalau aku yg gemuk dan brewok #eh. Hahaha

Ayok naik ke atas! Siapa tahu pemandangannya lebih bagus!

Pantai Klayar dari ketinggian

Pantai Klayar dilihat dari Bukit Indah Lestari.
(klik untuk memperbesar)
Gila ini keren banget!
:hipnotis:

Foto di atas gak ada apa-apanya dibanding kalau kalian melihatnya dengan mata kepala sendiri. Sumpah!

Foto bareng Klayar

Jangan lupa foto bareng!

Kami sudah hampir sampai ujung Bukit Indah Lestari yang pemandangannya klimaks banget. Kita bisa melihat ke samping kiri kanan depan belakang dengan indah.

Trus ada fenomena alam yang harus kalian saksikan dengan mata kepala sendiri ya. Inilah cuplikan foto fenomena alam itu..

SERULING SAMUDERA

Seruling Samudra

Wow, ada air muncul dari dalam bebatuan.

Kenapa disebut seruling samudra? Karena ketika airnya muncrat, akan menimbulkan suara kayak seruling. Cuman saat itu karena anginnya kenceng, jadi suara deburan ombak mengalahkan suara seruling samudra itu.

Lagian seharusnya kalau mau denger suara serulingnya, harus mendekat ke sana bro. Sementara khan tadi gak boleh ke sana soalnya ombaknya lagi gedhe. Kecuali mau setor nyawa doang sih. (((NYAWA DOANG))) :lol:

Foto bareng di seruling

Kegiatan foto-foto memang fardlu ‘Ain.

Pantai Klayar dari Bukit Indah Lestari

Indah khan?

Dan piknik ke Pantai Klayar Pacitan ini berakhir sampe di sini. Kami akan sarapan dulu karena sudah lapar, tenaga sudah terkuras buat foto-foto. Saatnya melanjutkan perjalanan ke lokasi wisata lainnya sambil cari sarapan di pinggir jalan.

Ada kejadian heboh yg bikin aku adem panas di cerita selanjutnya..

Tetap tunggu postingan selanjutnya yaaaa..

—————–

PANTAI KLAYAR PACITAN

Lokasi: Desa Kalak, kecamatan Doonorojo, Kabupaten Pacitan. Sekitar 40 km ke arah barat dari kota Pacitan.
Harga Tiket Masuk: Gratis, soalnya kami ke sini jam 3 pagi! Haha
Tapi kalau baca google sih, tiket masuknya 5000 – 10000 rupiah (anak-anak, dewasa, weekday atau weekend).
Fasilitas: Laut, pantai, panorama batu karang yg indah, gazebo, kamar mandi, musholla, warung, dll komplit.

—————–

Piknik ke Pacitan: Pantai Banyu Tibo

$
0
0

Entahlah, kenapa banyak nama “banyu tibo” untuk tempat wisata ya? Kali ini ada pantai di Pacitan yg namanya juga Banyu Tibo. Banyu tibo artinya dalam bahasa Indonesia adalah air terjun.

Jadi Pantai Banyu Tibo adalah pantai air terjun? Wow, jadi di pantai ada air terjunnya?

IYES BENER BANGET BRO! Tumben pinter! Kenapa gak daftar Gojek aja? #eh

Pantai Banyu Tibo Pacitan

Senin, 8 Juni 2015

Setelah di pantai Klayar, kami lapar dan mencari sarapan dulu.

Mampirlah ke ke warung Mie di pinggir jalan. Oh iya, buat yg pingin nyetir sendiri menuju pantai Klayar atau Banyu Tibo, harus sopir handal ya. Sekelas Yoli lah pokoknya. Soalnya jalannya lumayan mendebarkan. Salah dikit bisa nyemplung jurang!

Karena gak brosing dulu kuliner mana yg enak di sekitar pantai Klayar, maka kami pun cuma random aja milih warung yg sekiranya bisa dibuat parkir mobil dengan tenang dan damai. Jatuhlah pilihan ke warung bakmi di bawah ini..

Warung Bakmi Djowo Editya

Warung Bakmi Djowo Editya
Penyelamat jiwa ragaku!

Penyelamat jiwa? Kamu mau mati kelaparan gitu ndop?

Umm.. Tunggu aja ceritanya. Nanti pasti aku ceritain kok.

Kami berdelapan kelelahan banget ceritanya. Apalagi kurang tidur juga khan. Soalnya pas perjalanan di mobil selama 4,5 jam itu teman-teman malah nyanyi-nyanyi (Umm.. aku doang sih sebenarnya! haha), Lha piye, aku kasihan dong sama mas Yoli yg nyopir sendirian (Ya masa nyopir bisa berdua sih?), gak ada yg nemenin ngobrol khan dia nanti ngantuk trus kita nyemplung jurang khan gak lucu.

Jadi sebenarnya shift-shiftan ngajak ngobrol si Yoli, tapi ternyata malah melek semua. HAHAHA. Ya ada sih yg tidur tapi ya cuma sak liyeran doang. HAHAHA.

Aku memesan Mie goreng. Enak! Nasi gorengnya pun katanya juga enak.

Pas di warung ini, kami profesional itung-itungan duit urunan buat piknik ini. Ternyata setelah dihitung-itung, kami cuma urunan 125 ribu perorang. Sudah plus makan, bensin, sewa mobil, tiket masuk, komplit pokoknya! Murah banget dong untuk wisata dari Nganjuk ke Pacitan. Rencananya kami ke 4 tempat wisata. Wisata apa aja? Tunggu aja kelanjutannya.

Itupun masih sisa 80 ribuan! HAHAHAHAH.

Setelah makan kenyang, kami melanjutkan perjalanan menuju pantai Banyu Tibo. Kira-kira setengah jam sudah sampe. Soalnya jarak wisata pantai Klayar ke Pantai selanjutnya itu deket-deket. Maklum Pacitan khan emang banyak pantainya.

Tiket masuk ke Pantai Banyu Tibo cuma 1500 perorang. Murah bingits! Maklum weekday. Kalau weekend 3000 doang. Murah juga sih. Parkir mobil cuma 5000 (mangewu) repes.

Uniknya, untuk menuju pantai ini, sang penjaga parkir di pintu masuk harus telpun dulu ke penjaga lainnya di lokasi wisata. Menanyakan apakah ada mobil masuk atau kosong. Soalnya jalannya cuma bisa dilewati satu mobil.

Oke sip! Berati jalannya sempit! Pemompaan adrenalin dimulai!

Kami mempercayakan penuh kepada sang sopir handal, Yoli Marlian yang sering mengaku-ngaku mirip Joe Taslim ituuuh. Hahaha..

Mirip

Iya deh mirip. Joe Taslim mirip Yoli Marlian.

Kira-kira 15 menit sudah sampe lokasi pantai banyu Tibo. Cuacanya sudah panas terik padahal masih jam 10 pagian. Jaman wis akhir bro. Wajar panas!

Hmm.. pantainya kayak semacam laut lepas gitu sih. Eh but wait, di sebelah sana itu apa??? Kok lucu!

Pantai Banyu Tibo

Loh loh loh, ada air terjunnya!
Kok iso ya? Keren amat ya!

Dan ternyata airnya tawar. Yaiyyalah, itu khan air dari sungai kecil di sana. Dan konon air di sini ini gak bisa kering. Akan selalu ada seperti bayangmu yg selalu menghantuiku di setiap aku terdiam dalam malam sepi. #eh

Temen-temen cewek pada ke kamar mandi buat cuci cuci muka dan ganti kostum. Maklum namanya cewek penampilan adalah yg paling utama. HAHAHA.

Kalau aku ya masih pakai kostum yg sama sejak kemarin malam hahaha. Tapi ide ganti baju itu bisa aku fikirkan deh lain kali. Biar tiap tempat wisata yg dikunjungi bajunya ganti-ganti. HAHAHA.

Duduk di Banyu Tibo

Nungguin pengunjung lain pulang, kami duduk-duduk dulu di atas.

Loh, pengunjung lain bisa turun di bawah sana?

Oh tentu bisa. Ada tangga menuju ke sana broh! Jadi kita bisa take a look closer!

Menuruni tangga

Tidak berapa lama, pengunjung lain naik, lalu kami turun.
Mantab! Mari kita kuasai tempatnya! HAHAHA

Yoli, Ilham, Panji dan tikar

Yoli, Ilham, Panji dan tikar pink.
Saksikan di bioskop-bioskop terdekat! Hahaha.

Tangganya lumayan curam. Eit, bukan tangga bambu itu lo ya yg dibuat turun. Tapi lantai tangga itu. Tapi kalau mau nekat ya boleh sih pakai tangga bambu itu, paling resikonya cuma nyawa doang yg melayang. (((NYAWA DOANG))) :lol:

Satu persatu kami turun. Lalu setelah turun trus mati gaya soalnya berharap ada yg jualan kopi di bawah, ternyata gak ada.

HAHAHAHA.

YOWIS FOTO-FOTO AJA!

Pantai Banyu Tibo

Kayak taman di rumah mana gitu yaaa..
Kurang pas pemilihan backgroudnnya. Coba lagi ndop!

Oke coba lagi dong!

Pantai Banyu Tibo Pacitan

Nah yg ini lumayan baguuus!
Kelihatan lautnya! Gak kayak di taman rumah siapa gitu.

Tapi memang di sini ini agak-agak susah cari angle yg bagus buat moto pemandangan. Soalnya jarak meletakkan kamera yg gak sebebas di pantai. Jadi terhalang lebar frame gitu. Apalagi permukaannya lumayan licin. Ati-ati kepleset! Hahaha.

Kalau yg kepleset manusianya sih gak papa ya, paling cuma pantat doang yg memar dikit. Kalau tripodnya yg kepleset trus kameranya menatap batu karang gimana?

Jadi kesimpulannya, kamera jauh lebih berharga dibanding pantat! #catet

Mati gaya

Menggelar tikar di dekat air terjun adalah
kegiatan yg kurang elegan
Lha pantat kita jadi basah semua
karena tikar terkena cipratan air terjun. HAHAHA.

Kepleset

Karena licin dan kurang menjaga keseimbangan,
kak Abi pun kepleset hahaha. Untungnya masih bisa hepi yaa..

Trus ngapain lagi nih di sini? Makan? Khan udah makan. Minum? Kayaknya warungnya tutup soalnya ini senin jadi pengunjungnya cuma satu dua orang saja.

Yasudah, foto-foto pemandangan aja sambil nggosip.

Pantai Banyu Tibo Pacitan

Dari atas air terjun sini ternyata anglenya bagus banget!
:shock:
(klik untuk memperbesar)

Asal air terjun banyu tibo

Dari sinilah asal air terjunnya.
Air kali kecil biasa kok.

Walaupun dari sungai kecil, tapi ternyata jasanya besar ya. Membuat pantai di sini unik sekali. Kalau dijejerkan dengan pantai-pantai lain, mungkin si pantai Banyu Tibo ini kayak alien kali ya. Beda sendiri.

Fasilitas Air Terjun Banyu Tibo

Tersedia kamar mandi
dan warung-warung yang ketika itu masih tutup.

Udah, segini doang postingannya. Soalnya kami ke sini cepet banget gak ada sejam. Soalnya mati gaya. Hahaha. Sebenarnya pasir bersih itu kalau ombaknya gak besar, kita bisa turun main-main pasir. Tapi karena ombaknya besar ya siap-siap terhanyut ombak aja sih. Paling-paling cuma nyawa doang yg melayang. (((NYAWA DOANG))) <-- diulang berkali-kali sampe Evi Masamba berubah jadi laki-laki #eh. Lalu karena bosan, kami pulang dan siap menuju lokasi wisata selanjutnya. Di mana itu? Ada deh! Trus ada kejadian yg bikin heboh dan bikin bad mood semua peserta piknik. (((PESERTA))). Kejadian apa itu? Tunggu aja kelanjutannya deh! :kiss: :hug:

------------------------

PANTAI BANYU TIBO PACITAN
Lokasi: Widoro, Donorojo, Pacitan, Jawa Timur, Indonesia.
Tiket Masuk: 1500 Weekday. 3000 Weekend. Parkir mobil 5000.
Fasilitas: Kamar mandi, warung makan minum, tempat parkir lumayan luas, panorama pantai indah dan unik.

————————

Piknik ke Pacitan: Goa Gong

$
0
0

Kami sempat mengunjungi Goa Gong ini dua kali loh!
Kenapa sampai dua kali?
Simak cerita di bawah ini…

———-

Goa Gong Pacitan

Goa Gong Pacitan

Senin, 8 Juni 2015

Jadi letak wisata Goa Gong ini deket dengan Pantai Klayar dan Banyu Tibo. Jadi kalau kalian mau piknik ke Pacitan, musti mengunjungi Pantai Klayar, Banyu Tibo dan Goa Gong. Soalnya deket-deket letaknya. Yaaah, selemparan sempak ijoku lah. Ngelemparnya pakai meriam berlina ya! HAHAHA.

Dari Banyu Tibo menuju Goa Gong itu sekitar 20 menitan lah. Gak lama kok.

Kami sampai Goa Gong sekitar jam 11 siang. Tiket masuk 10 ribu doang perorang. Parkiran lumayan luas untuk mobil. Kayaknya di depan area lokasi goa juga ada parkiran. Cuman karena weekday, lumayan sepi, jadi kami memarkir mobil di area wisata. Masih banyak yg kosong.

Asyik! Berati acara foto-foto gak akan bocor!

Karena haus banget sehabis ke Pantai Banyu Tibo yg lumayan panas, maka aku beli minuman jeruk sejuta umat Pulpy Orange di warung di area Goa Gong.

Ketika aku mau ambil dompet, eh, lha kok ilang. Oke deh, yaudah gak papa.

YAUDAH GAK PAPA MAKSODMU???? NDOOOP DOMPETMU ILANG! KENAPA KAMU BILANG NGGAK PAPA???

Oh iya ding lupa. Dompet khan isinya gak duit doang ya. Kalau duit ilang sih aku gak papa banget. Maklum aku khan kaya raya. HAHAHAH. TAPI KARTU-KARTUNYA ITU LOOOOH! NGURUSNYA KHAN REPOT BANGET!!!

Waduuuuh, aku berusaha untuk tenang. Bahkan ketika aku cari-cari dompet pun, sambil bisik-bisik. Berusaha setenang mungkin. Teman-teman yang lain pun syukurlah mau membantu mencari. Dan hasilnya nihil gak ketemu.

Yaudah nggak papa.

YAUDAH GAK PAPA GUNDULMU ABOH NDOP!!!! INI BENCANA BESAR TAUK!!!

Karena aku langsung badmood walaupun aku berusaha seetenang mungkin, tapi tetep aja kelihatan. Raut muka dan keringat dinginku itu gak bisa bohong. HAHAHA.

Walhasil dengan sangat berat hati, teman-teman pun mau mengantar kembali ke… PANTAI BANYU TIBO!!! GILE BENEEER!!!

Aku terdiam seribu bahasa di dalam mobil sambil baca-baca jopa japu sholawat (Tips dari Mbak Mun (ibukku) untuk menenangkan diri ketika kita kena masalah). Yaaaah, baru kira-kira 30 kali-an baca sholawat, aku mencoba menenagkan diri dengan mainin hape.

Eh, ternyata hapeku mati daritadi. Maklum batre habis dan hemat batre. Jadi ngecas di powerbeng sambil dimatiin.

Ketika aku nyalain hapeku, WOW ADA KIRA-KIRA 5 SMS LEBIH, DAN BEBERAPA KALI PANGGILAN GAK TERJAWAB berasal dari nomer yang aku gak kenal.

Aku baca salah satu smsnya, ternyata ada yg menemukan dompetku!

ALHAMDULILLAAAAAAHIROBBIL ‘AALAMIIIIN!!!

Si pengirim sms adalah pemilik WARUNG BAKMI DJOWO EDITYA yang sudah aku kunjungi ketika sarapan tadi. Ternyata dompetku ketinggalan di sana waktu kami sedang membahas urunan piknik.

OWALAAAAAAH… NDOOOP.. NDOOOP…

Seisi mobil berteriak legaaa.. HOREEEEE.. Sebagai rasa terimakasih dan rasa bersalah kepada teman-teman, maka teman-teman semua aku traktir makan siang di Bakmi Djowo tersebut. Wah legaaa banget rasanya ketika barang ilang kita akhirnya ketemu..

AKU LEGA.. WARUNGNYA LAKU KARENA AKU PROMOSIIN DI BLOGKU.. TEMAN-TEMAN KENYANG.. SEMUA SENANG! Hahahaha..

————–

Sekitar jam 1 siang, setelah kami kenyang dan sopirnya leyeh-leyeh tiduran sebentar di warung, kami berangkat lagi ke Goa Gong. Kali ini dengan pikiran tenang banget pastinya. HAHAHA

—–
Kalau mau fleshbek, Mas Sopir Yoli, dulu pernah ke sini juga bareng teman-temannya SMP. Dan ada penumpang yang kehilangan dompet. JAUH LEBIH PARAH karena dompetnya ketinggalan di PONOROGO! Dan baru sadar kalau dompetnya ilang itu ketika sudah sampai Pacitan! Jauh banget beroh! HAHAHA.

Kenapa hal ini bisa terulang ya? HAHAHA.

—–

HOREEEE.. SUDAH SAMPAI GOA GONG LAGI!!!

Petugas tiketnya baik hati banget karena kami gak perlu bayar tiket lagi. WOW!

Oh iya, yang aku tangkap ketika piknik ke Pacitan adalah WARGA PACITAN ITU SOPAN-SOPAN DAN BAIK HATI BANGET! Orangnya gak pernah bicara kotor. Pakai bahasa jawa halus. Bahkan pas dompetku ilang pun mereka dengan ihlas mengembalikan dengan duit yg utuh tanpa berkurang sedikitpun. Jujur banget! Warga Pacitan rata-rata murah senyum. Sama lah kayak Pak Esbeye. Orangnya woles, santai, santun.

TIPS KE PACITAN: Buat teman-teman yg pandai bahasa jawa halus, PAKAILAH bro! Jangan gengsi. Soalnya ajining budi soko lathi. Yang artinya, budi pekertimu tercermin dari tutur bicaramu.

Untungnya kami semua ini JOWOAN semua kalau ngomong. Gak gengsi lah. Padahal dandanan kita ini setil-setil ala orang kota. Tapi ngomongnya ya jowoan saja. Ngapain juga pakai bahasa Indonesia kalau cuma ke Pacitan yang sama-sama jawa timur yang sama-sama pakai bahasa jawa? Dan tips berbahasa begini bikin kita jauuuh lebih dihormati orang warga Pacitan. Karena merasa serumpun sebudaya.

:sip:

Dan akhirnya mobil diparkir di tempat yang tadi! Kali ini gak pakai kebingungan mencari dompet. Langsung melenggang ke tempat wisata. HAHAHAHA.

Eh gak ding, kami laporan dulu. Di dalam area wisata Goa Gong ada musholla, kamar mandi banyak. Aku sempet ngendok di situ. Menelurkan beberapa butir telur yang aku tidak mau menyentuhnya sama sekali. Hahaha. 

Sehabis laporan, kami langsung melenggang santai ke wisata Goa Gong. 

Eh, foto dulu yuk!

Pintu Masuk Goa Gong

Kalau ke Goa Gong wajib foto di sini ya!

Jalan kaki selama 10 menit menuju Goa Gong lumayan melelahkan. Soalnya dari pintu masuk menuju Goa itu jalannya naik dan lumayan jauh. Tapi selama perjalanan kamu akan dimanjakan dengan buanyaknya para penjual BATU AKIK! Buat yg maniak batu akik, pasti ini surganya banget! HAHAHA.

Ketika mau masuk ke Goa, buanyak banget yg nyewain senter. Aku gak minjem sih, soalnya hapeku sudah ada senternya. Selain itu, aku bawa tripod sama kamera, jadi gak ada tangan kosong lagi buat megangin senter.

Memasuki Goa Gong, penerangan sangat minim. Remang-remang. Ada lampu-lampu warna warni yang berubah setiap beberapa detik sekali. Cahaya neon warna-warni itu menurutku menambah dramatis keindahan goa deh!

SUMPAH INI KEREN BANGET!

Goa Gong merah

Ketika lampunya berwarna merah.
Nikon D3200 kit lens: f 5,6 – ISO 1600 – Speed 2 detik

Untuk mendapatkan gambar yg amazing, teman-teman saya suruh mematung selama 2 detik. Karena lensaku kit, jadi emang harus ekstra keras untuk mendapatkan gambar yg bagus.

Speed 2 detik itu ISOnya sudah 1600 alias mulai muncul noises alias bintik-bintik yg mengganggu. Kalau kepingin tanpa bintik-bintik, berati ISOnya harus diturunin yang berarti speednya akan lebih lama. Harus mematung lebih lama. HAHAHA.

Goa Gong Hijau

Goa Gong ketika lampunya hijau.
Nikon D3200 kit lens: f 5,6 – ISO 1600 – Speed 2 detik

Ayok pindah tempat! Banyak spot yg pastinya jauh lebih keren dibanding pintu masuk ini!

Eh semua stop! Foto di sini yuk! View di sini amazing!

Goa Gong Biru

Goa Gong ketika lampunya biru dan kuning.
Nikon D3200 kit lens: f 5,6 – ISO 1600 – Speed 2 detik

Lalu teman-teman berjalan sendiri. Aku tertinggal di belakang. AKU MERINDING BRO! AKU SANGAT MENGAGUMI GOA SOALNYA. Aku sangat mengagumi texture (baca: teksce) goa yg unik dan artistik. Sebuah arsitektur alami yg unpredictable. Dan ini full of arts!

Aku bengong melihat bentuk-bentuk stalaktit dan stalagmit DI DALAM GOA GONG INI! GILA UNIK BANGET. Ada yg lembut ada yg ekstrim bentuknya. Ada yg kayak makhluk apa gitu serem. HAHAHA. Imajinasiku bisa liar banget kalau ada di dalam goa ini. Aku bahkan membayangkan pingin pindah “kantor” di dalam goa sini! HAHAHAHA.

Goa Gong Maroon

Goa Gong ketika lampuya berwarn Maroon
Mas Yoli baik banget mau menemaniku. HAHA

Kalau baca artikel sih, stalaktit (yg menggantung) dan stalagmit (yang menonjol di bawah) di sini ini setiap 1 milimeternya terbentuk sekitar 10 tahun!

GILAK!

Berati yang di sana itu, yang semeter lebih itu, terbentuknya berapa tahun bro?? Coba hitung deh, 1 meter = 1000 milimeter = 10000 tahun! (SEPULUH RIBU TAHUN!)

GILAAAA!!! Sekarang aja baru tahun 2015, berati Goa ini sejak jaman dinosaurus mungkin yaaa!!!

Goa Gong Pacitan Photo by Dzofar.com

ISO 800 ini, silakan klik untuk melihat lebih besar!

SANGAR YA BENTUKNYA! Detailnya unbelievable! Apalagi kalau melihat umurnya, bikin merinding bulu kuduk. Mungkin goa ini saksi bisu terjadinya segala zaman. Sayangnya dia gak bisa bicara ya. Kalau bisa bicara, mungkin akan aku wawancara bagaimana tips supaya bisa hidup selama ini! HAHAHAHA.

Sayangnya ketika kami ke sini, kok gak ada pemandu wisata yg bisa disewa biar kami gak bengong-bengong aja. HAHAHA.

Tapi gak papa deh, jaman sudah canggih jadi bisa buka google. HAHAHA.

Meletakkan tripod di dalam Goa Gong ini kalau ramai gak bakalan mungkin. Karena pasti menganggu pengunjung yang sedang berjalan. Untungnya kami ke sini khan Senin, jadi gak rame. Bahkan sepi banget.

Dan akhirnya mas Yoli pun mengejar ketertinggalan dan bergabung dengan yg lainnya. Otomatis aku SENDIRIAN di Goa segedhe, segelap dan semenyeramkan ini! HAHAHAHA

Sempet merinding berkali-kali. Maklum namanya goa itu pasti banyak “penghuni”nya dong! HAHAHA.

Goa Gong Pacitan by Dzofar.com

Goa Gong yg sangat amazing!
(klik untuk memperbesar)

Dengan melihat foto saja, rasanya tentu sangat berbeda dengan berada langsung di dalam Goa. SUMPAH BRO! MERINDINGNYA MACEM-MACEM RASANYA. Antara kagum dan mencekam! HAHAHAH.

Saking indahnya goa ini, ya pantes lah kalau dijuluki Goa Terindah Se-ASIA TENGGARA!

Saking besarnya goa ini, kata artikel sih kalian perlu waktu 2 jam untuk menikmatinya.

Btw, lama amat ya 2 jam? Kalau kami gak ada sejam! HAHAHA. Maklum kami dikejar waktu untuk mengunjungi wisata lainnya.

Oke deh, kayaknya aku gak mau mbocorin pemandangan setiap sudut goa, nanti kamu jadi gak penasaran lagi dong! Mendingan langsung ke sana saja ya. Suasananya jauuuh lebih bagus dibanding di foto. Kalian juga bisa memegang langsung bebatuan “hidup” nya itu.

Eh boleh nyentuh gak sih? Nyolek dikit kayaknya boleh lah ya. Asal gak bawa grendo aja. Sapa tau mau kamu congkel buat dijadiin akik! HAHAHAHA. Jangan yaaaa…

Goa Gong yang fenomenal

Goa Gong yang.. ah mbuh, aku kehabisan kata pujian!

Aku percepat langkahku. Sendirian di dalam goa merinding juga. Lama-lama serem. HAHA. Apalagi lampunya khan sering ganti warna sendiri. Ya agak-agak kaget dikit gitu sih hahaha.

Setelah bertemu teman-teman lainnya, akhirnya kami jalan bareng-bareng. Sorry ya teman-teman, jadi menungguku lama. HAHAHA. Maklum, standar menikmati goa ini khan 2 jam! Lha kita ini loh gak ada sejam sudah pulang aja. HAHAHA.

Yowis ayok, kita pergi dari sini, wisata ke laut lagi yuk teman-teman? Tapi yang ada penjual ikannya gitu. Buat oleh-oleh!

Okaaaaaaay! Ayok budaaaaal!

Eeeeh, tunggu dulu.. foto di pintu keluar dulu..

Para model Nganjuk di Goa Gong

Anak Ngehits Nganjuk di pintu keluar Goa Gong.
Kiri ke Kanan: Ndop, Panji, Yoli, Abi, Ilham, Imelda, Ekky, Fitya

Tebi kentunyuud..

Wisata Pacitan: Belanja Ikan di Teleng Ria

$
0
0

8 Juni 2015

Mungkin karena sudah waleh/bosan (baca: kelelahan) main-main di pantai, maka kami ketika ke pantai Teleng Ria malah langsung menuju ke Tempat Pelelangan Ikannya. Pemandangan kapal-kapal yang sedang parkir sangat unik buat kami yang hidup di kota yg nggak ada lautnya, Nganjuk.

Yowis gak usah main-main air lagi, kita tenguk-tenguk saja yuk.

TPI Teleng Ria

Tempat Pelelangan Ikan Teleng Ria

Kalau cuma pantai doang khan sudah pernah tadi pagi ya. Makanya kami di sini ya cuma melihat-lihat saja. Sambil meluruskan badan. Soalnya perjalanan dari Goa Gong sampai Teleng Ria ini sejam lebih dikit gitu deh. Jadi lumayan ya pegelnya.

TPI Teleng Ria

Hmm.. enaknya ngapain yaa..

Abi dan Imel

Photografer dan modelnya sedang ngobrolin konsep.
Yakali… HAHAHA

Bau ya

Iya di sini bau ikan. Amiiiis…

Karena dandanan kita setil-setil, maka banyak orang-orang memandangi kami dengan pandangan nggumun. Apalagi aku sambil menenteng tripod dan kamera. Mungkin dikira mereka, kami akan melakukan liputan atau pemotretan buat TPI Teleng Ria ini.

Tuh lihat masnya yg di sana itu, ngapain duduk aja di situ mas? Nunggu difoto?

:lol:

Masnya duduk duduk

Gak jelas deh mas ini ngapain.
:???:

Tenguk-tenguk

Mati gaya bro! HAHAHA

Panji in action

Acara piknik ini disponsori oleh Mas Panji

Pemandangan lumayan bagus di Teleng Ria

Perahu-perahu pencari ikan di Teleng Ria

Karena mati gaya, kami bikin foto ala-ala prewed. Berbekal brosing yutub, cara bikin sinar matahari buatan, jadilah foto di bawah ini..

Yoli Imel

Ngeditku sudah kayak editor photoshop profesional belum?
Kayaknya belum yaaa.. HAHAHA.
Btw mereka berdua cuma temen kok.

Berbanding terbalik dengan ini..

Dewean

Kamu egois dan sombong sih Ndop. Makanya sendirian aja.
Gak kok, aku sendirian karena aku gak bisa mencintai satu orang saja.
HAHAHAHA.. Dasar pleiboe!

Trus kami berjalan kaki ke arah kanan. Menuju bangunan lain. Looh, ada ikan-ikan yang masih segar yang diler di lantai menunggu giliran ditimbang. Trus habis itu kayaknya mau dikirim ke mana gitu ya.

Kami harus bawa oleh-oleh dari pacitan dong! Kalau Pacitan ini banyak lautnya, ya oleh-oleh yg paling masuk adalah IKAN LAUT! Mantab broh!

Ekky pun bertanya harga ikan yang tergeletak yang masih seger banget.

Ternyata murah banget! Cuma 12-15 ribu perkilonya! Kalau di Nganjuk sini sudah pasti 30 ribuan sekilo. Weladalah, ayok diborong!

Aku beli satu ikan yang beratnya 1-2 kiloan kayaknya. Trus teman-teman yg lain ikutan beli. Karena bawannya banyak, dan biar seger harus selalu dikasih es batu, maka kami pun harus beli kotak styrofoam (gabus) seharga 10 ribu.

Yowis ayok kita bawa ke mobil. Trus pulaaang..

Nggotong iwak

Mumpung murah bro! Borong yg banyak! trus dijual lagi

Enak ya, jadi tukang foto, gak perlu ikut ngangkut ikannya. Cuma moto-moto doang! HAHAHAHHA.. Ini tips sih. Tapi mereka juga seneng kok difoto. Jadi win win solution lah hahaha.

Sehabis Asharan, kami pulang. Di Teleng Ria cuma sebentar doang, setengah jam doang! HAHAHA.

Lalu mampir di pusat oleh-oleh Pacitan Eza Mandiri (Pak Ran). Kami mampir di Pak Ran 3. Yolooo.. cabangnya banyak yaaa..

Oleh Oleh pacitan Pak Ran

Mborong Tahu Tuna pastinya!

Selain tahu tuna, kami mborong pentol tuna, dan lain-lainnya yg serba tuna. Tahu Tuna ternyata bisa dimakan langsung loh! Rasanya kayak tahu goreng cuman jauuuh lebih gurih. Enaaak banget! Harganya satu plastik 7500 isinya 10 buah tahu.

Akhirnya selesai sudah posting nyaur utang liburan ke Pacitan Juni 2015 yang lalu. Semoga bermanfaat. Mbuh manfaate opo. HAHAHAHA.

Thiyend!

Wisata Nganjuk: Air Terjun Selo Leter (Tetes Embun)

$
0
0

1 Nopember 2015

Air Terjun Selo Leter

Air Terjun Selo Leter atau Tetes Embun

AKU EMOH MBALENI! KAPOK!!! HAHAHAHA

Jangan hiraukan kalimat pesimis di atas. Buat yg jereh penakut kayak saya, memang hal di atas wajar ya. Soalnya untuk menuju ke Air Terjun Seloleter (huruf “e” pada leter dibaca kayak “e” pada keteteran) ini memang penuh perjuangan nyali yang menguras adrenalin dan kesabaran tinggi. JUGA STAMINA yang kuat!

Tapi karena aku seneng running tiap minggu, jadi untuk setamina sih aku ayuk aja. :siul: *SOMBONG! HAHAHAH*

Buat yang suka tantangan dan suka berpetualang, perjalanan menuju air terjun Selo Leter atau bisa disebut air terjun Tetes Embun ini SANGAT RECOMMENDED BUAT KAMU COBA BRO!!! KHUSUS ORANG SETRONG BRO!!!

Langsung aja deh gak usah banyak basa-basi.

CARA MENUJU AIR TERJUN SELOLETER (TETES EMBUN)

  1. Arah ke Sedudo sudah tahu dong ya? Yaudah ikuti arah jalan ke situ. Belum pernah ke Sedudo? Yaelah, payah banget! Wisata air terjun ngehits se Indonesia kok belum pernah sih? Hahaha. Yowis, menujulah ke Kecamatan Berbek. Lalu lurus ikuti jalanan aspal naik gunung! Ketika sampai pertigaan kali Kuncir, belok ke kanan bro! Ke Sawahan! Jangan ke kiri, itu ke Ngetos! Oke sudah tahu khan? Oke lanjut!
  2. Lalu kamu akan menemui plang warna ijo. Tulisannya “lurus ke Air Terjun Sedudo, Belok kanan ke Wilangan”. Beloklah ke WILANGAN!

    belok ke wilangan

    Belok kanan ya. Kalau ke kiri nabrak tembok!

    Masuk gang

    Beloknya ke sini bro!

  3. Lalu kamu akan melewati jalanan aspal yang sangaaat halus dan bagus. Naik turun pula. Buat balapan kayaknya manteb tuh bro! Hahaha

    Jalanan halus

    Keadaan jalannya bagus banget.
    Memanjakan motor kamu banget!

    Panas!

    Pohon jati pada meranggas bro!
    Maklum kemarau panjang. Kasian yaa..
    :cry:

    Pastikan kalian pakai jaket untuk melindungi kulitmu biar gak gosong ya.

  4. Lalu setelah berpanas-panas ria melewati pohon jati yg sedang meranggas, kalian akan menghadapi plang hijau lagi. JANGAN GALAU BRO! Beloklah ke BENDOLO GEMARANG!

    Bendolo Gemarang

    Sudah tahu belok ke mana? Iyak bener. KE KIRI!

  5. Lalu lalu lalu, ternyata setelah belok ke kiri, jalannya bercabang. JRENG-JRENG-JRENG. Mau pilih yang mana bro? Lihat gambar ya!

    Pilih yg kanan!

    Pilih yg kanan ya! Lihat petunjuk merah!

  6. Nah, perjalanan di sini lumayan seru ya. Soalnya kamu akan dihadapkan pada pemandangan yang ajaib. Kalau selama perjalanan sebelumnya kamu selalu melihat jati kering yg meranggas, kali ini akan melihat yg ijo rumbun banget! Sungguh aneh pokoknya! Kok bisa di sini kering, di sana rimbun dan ijo?

    Rimbun banget

    Bagus banget ya? Iya ini editan!
    Tapi pemandangan aslinya jauuuh lebih indah daripada editanku ini!
    (klik gambar untuk memperbesar)

    Rimbun ke Tandus

    Ajaib khan? Kiri rimbun, kanan tandus!
    (klik gambar untuk memperbesar)

    Oh ya, melewati jalan ini harus hati-hati dan sering berdoa ya, soalnya ada rambu-rambu berwarna kuning RAWAN LONGSOR.

  7. Trus setelah dimanjakan dengan aspal yang halus, akhirnya perjuangan pun dimulai. Kalian akan menemui aspal yang nggrotal-nggrotal alias rusak! Hayolo!

    Jalan rusak

    Di luar kelihatan bagus, semakin ke dalam semakin jelek jalannya.
    Maklum pencitraan khan emang gitu. Oke lanjut!

  8. Lalu, legalah kalian karena akhirnya kita memasuki Kawasan Wisata Air Terjun Desa Bendolo.

    Selamat datang

    Hore akhirnyaaaa!!! Diucapin selamat! Seneng banget!
    :dance:

  9. Setelah mengikuti jalanan yg lumayan rusak dengan penuh kesabaran, akhirnya kami menemui banner-banner dengan warna yg menarik bertuliskan PINTU MASUK WISATA AIR TERJUN! WAINI! Seneng banget akhirnya gak nyasar!

    Hore sampai pintu masuk

    Hore lagi! Memasuki pintu masuk kawasan wisata!

  10. Tapi tapi tapi, jalannya tanah? Berdebu dong?

    BAAANGET!

    BAWA MASKER ya bro! Penting!

    Banyak debu

    Ikuti jalan tanah ini ya bro! Pelan-pelan aja hehehe
    Kecuali kalau kamu memang anak trail! HAHA

  11. Lalu kamu akan menemui percabangan yg bikin galau! Kemana aku harus memilih? Simak gambar yaaa!

    Lewat parit yg ini ya

    Lewat parit yg ini yaaa..

    Btw, melewati jalan tanah ini HARUS SANGAT BERHATI-HATI ya BRO! Soalnya jalannya dari tanah, otomatis banyak debu beterbangan yg bikin sesek nafas, lalu juga gampang kepleset, DAN JALANNYA NAIK TURUN! So, bersiaplah untuk memompa adrenalin anda! Oke lanjut!

  12. Perjuangan akan selalu terbayar dengan kebahagiaan, akhirnya kami menemui warung minuman! BELANJALAH MINUMAN YANG BANYAK. KARENA INI ADALAH SATU-SATUNYA WARUNG YANG ADA DI KAWASAN WISATA AIR TERJUN!!!

    Semoga selamat sampai tujuan

    Warung Kawasan Air Terjun.
    Papan kayu bertuliskan (saya tulis sama persis):
    Terimakasih atas sumbanggan anda.
    Semoga selamat sampay
    TUJUAN. Silo Leter, Watu Lumbung.

    Hmm.. kayaknya anak alay sudah merambah ke Desa Bendolo ini ya bro! Ya keren lah! HAHAHAHA.

    Di warung ini kami beli minuman yg buanyak. MINUMAN SANGAT PENTING! Soalnya perjalanan ke depan SANGAT MELELAHKAN! Oke lanjut!

  13. Jadi aku sampai lupa nggak moto jalanan berikutnya yg kami lalui. SAKING TAKUTNYA KETIR KETIR JANGAN SAMPAI NYEMPLUNG JURANG! Makanya aku sibuk berdoa aja sih. Males banget mainin hape apalagi moto-moto. Waduh bro. Nengok ke pemandangan di kejauhan sana SANGAT DILARANG. Kalau lengah dikit, kamu bisa MASUK JURANG!

    Tarik nafas ndop! Ada apa sih sebenarnya?

    Jadi, jalan yang kami lewati berikutnya adalah masih jalan tanah, cuman lebarnya sudah dikurangi setengahnya. Mungkin cuma semeter. Bahkan banyaaak banget yg gak sampai semeter lebarnya, dan HANYA BISA DILALUI SATU MOTOR.

    Kalau simpangan gimana tuh?

    Mbuh mas. Aku juga gak ngertik! Yowis berdoa saja semoga gak ada motor yg lewat dari depan. Trus, sebelah kiri kita adalah tebing. Sebelah kanan kita adalah JURANG! Mantab ya! Aku yg dibonceng JAUUUH lebih takut dibanding Mas Nuha, mas sopirku. HAHAHA.

    Boro-boro mau megang hape buat motoin jalan yg kami lewati, mau nggaruk panu di lenganku aja gak berani! Kedua tanganku ini memegang rapet (banget) pundak Mas Nuha karena saking ndredegnya. HAHAHA.

    Udah, bayangin sendiri situasinya ya bro. Aku yakin kalian pinter berimajinasi! HAHAH

  14. Namun, namanya perjuangan selalu dibalas dengan kebahagiaan. Dibalik kesulitan selalu ada apa bro? Iyyak, bener! Kemudahan! Oke lanjut!

    Terjal berliku

    Setelah berkilo-kilo meter (3 km ada gak ya?)
    memompa adrenalin, akhirnya jalannya mulai melebar.
    Jurang semakin jauh di belakang sana.
    Suasana makin rimbun. Asyique!

  15. Selanjutnya kami melewati pohon bambu dengan dedaunan yang sangat rindang. Sampai sinar matahari susah masuk. Teduh banget. Dan dingin pastinya. Ketegangan berubah wujud. Kalau tadi tegang karena jurang, kali ini tegang karena gelap. Hmmm…
  16. Dan akhirnya sampai sudah di parkiran Kawasan Wisata Air Terjun Desa Bendolo! Horeee. Di sini kalian harus memilih di antara dua: Mau ke Air Terjun Selo Leter (atau Silo Leter atau Tetes Embun), atau ke Air Terjun Watulumbung.

    Opsinya begini, kalau ke Air Terjun Silo Leter, motor SANGAT BAHAYA untuk lewat. Jadi HARUS JALAN KAKI. Kecuali kalau kamu anak trail! yang nyawanya lima.

    Kalau ke Air Terjun Watu Lumbung, jauuuuh, berkilo-kilo meter, jadi harus naik motor biar gak capek-capek amat.

    Akhirnya kami memilih ke Silo Leter aja. Soalnya motor sudah panas banget dibuat naik turun dengan jalan terjal berliku, sempit pula! Kasihan motornya. Lagian ke Silo Leter “cuma” 300 meter kok.

    Pilih mana?

    Pilih mana enaknya ya? Selo Leter aja deh.
    Biar motornya istirahat. Jadi jalan kaki aja.
    Maklum jalannya menanjak ekstrim!

    Selo Leter 300 meter

    Trekkingnya “cuma” 300 meter kok!
    Walaupun menurut kami lebih dari 300 meter sih.
    :rolleyes:

    Pakiran motor

    Motor diparkir dulu biar adem.
    Pakai matic bisa kok ke sini!

    Iya bisa! Motor matik bisa sampe ke sini! Cuman memang ada saat-saat si boncenger harus turun karena gak kuat menanjak. HAHAHA. Gak popo! Aku setrong! :sip:

    Selfie

    Kelelahan bro, selfie dulu.
    Minum dan menghibur diri.
    Dari tadi foto wajahku gak muncul ya? HAHAHA

    Mau update DP BBM tapi sayangnya GAK ADA SINYAL (NO SERVICE). Yowis, mari “mengobrol” dengan alam saja. Hape sementara buat foto-foto aja! Oke lanjut!

    Jalan kaki aja

    Mau nekat naik motor? Udah jalan kaki aja bro!

    Mau Naik motor?

    Mau nekat naik motor? Udah jalan kaki aja bro!
    (sengaja diulang)

Dan setelah melakukan 16 langkah menuju Air Terjun Selo Leter, akhirnya.. fisik yang lelah, kesabaran yang menipis, terbayar sudah!

BROOOO!!! KAMI SUDAH SAMPAI BROOO.. TUUUUH DI DEPAN SANAAAA.. AIR TERJUNNYA MENYAPA KAMI!

Air Terjun Selo Leter Tetes Embun

Air Terjun Selo Leter (Tetes Embun)
Akhirnya sampe jugaaa..

Alhamdu?

Kira-kira 2 jam perjalanan menuju ke sini dari kota Nganjuk. Sudah termasuk istirahat sebentar. Lumayan lama yaaa.. Oke lanjut!

Saatnya keluarin kamera yg bagusan dikit. Aku dan Nuha sama-sama pengguna Nikon D3200. Aku pakai lensa kit, sementara mas Nuha pakai Lensa Tokina. Dia juga bawa kamera Sony Nex 5n dengan lensa (manual) Pentacon 50mm (ini kamera dan lensanya keren banget dan langka!)

Memasuki area air terjun, hawanya dingin sejuk tapi gak dingin menggigil. Sebelum kecek menyentuh airnya, aku malah asyik mengeluarkan tripod dan memasang kamera, lalu jepret-jepret slo-spid-an dan banyak yg gagal soalnya keganggu temen-temen lain yg asyik selfie hahaha.

Setelah aku kasih aba-aba untuk nyingkrih sebentar, akhirnya jadilah foto ini..

AIr Terjun Selo Leter

Ait Terjun Selo Leter yang sejuk

Seberapa itu tingginya Ndop?

Segini..

Air Terjun tetes Embun Selo Leter

Gak tinggi-tinggi amat sih.
Tapi asyik bisa moto orang sama air terjunnya secara utuh.

Menurut sumber sindonews.com sih tingginya 75 meter! Lumayan ya. Kalau dibanding Air Terjun Sedudo memang kalah jauh. Sedudo 100 meter lebih. Tapi karena Selo Leter ini gak tinggi-tinggi amat, kita jadi bisa moto air terjun secara utuh dari bawah sampe atas dengan relatif mudah.

Mari kita lihat Air Terjun Selo Leter lebih dekat..

Lebih dekat ke Selo Leter

Cuma foto-foto doang, gak mandi haha

“Kolam” airnya nggak terlalu dalam. Paling maksimal sedengkul saja. Cuman kok kami kemarin agak males mandi ya. Entahlah. Tapi kami di perjalanan berangkat ketemu orang yg sudah basah-basahan di Selo Leter. Jadi bisa disimpulkan di sini bisa buat mandi-mandi. Cuman belum ada cerita apa khasiat mandi di air terjun Selo Leter.

Dedaunan Jatuh

Dedaunan ini enaknya dibersihan aja atau dibiarin?

Sampah dedaunan ini sebenarnya bisa dibersihkan sih. Soalnya lumayan mengganggu kebersihan. Atau mungkin ini cirikhas Selo Leter ya? Entahlah ya..

Yuk, kita zoom lagi air terjunnya.. Hmm..

Lubang di selo leter

Perhatikan bagian tengah-tengah dibalik air terjun.
Ada lubang?

Ada apa ya di balik lubang itu? Hehehe. Ada yg berani masuk lubang itu? Itu mungkin yg bikin kami gak berani mandi hahaha. Penakut banget!

:takut:

Mari kita nengok ke belakang, pemandangan di depan air terjun kayak apa sih..

pemandangan di depan air terjun

Pemandangan di depan air terjun

Kebayang khan, masih belum begitu terjamah sama manusia. Semua masih natural.

Di sini belum ada tempat sampah yang bentuknya bener-bener tempat sampah. Yang ada cuma grangsing/karung yang ditulisi “tempat sampah”. Tapi di sini gak banyak sampah kok. Lumayan bersih.

Oh iya, kenapa disebut Air Terjun Selo Leter atau Silo Leter, atau Tetes Embun?

Menurutku, jawabannya ada di gambar ini..

Tetes embun di bebatuan

Tetes embun di bebatuan.
Kelihatan gak?
Tipis-tipis sih yaa..

tetes embun di dedaunan

Tetes embun di dedaunan yg tumbuh di atas sana.

Lalu, kalau kalian coba menyentuh air terjunnya, airnya tipis banget kayak embun. Halus banget. Gak kayak Sedudo yang airnya gedhe banget sampai sakit kena kepala haha. Air terjun di sini kalau terkena tubuh gak sakit. Tipis-tipis membelai tubuh dengan asyik..

Kalau kita melihat ke atas, pemandangannya kayak gini nih..

Selo leter dari atas

Pemandangan atas air terjun Tetes Embun

Mungkin wisata air terjun Selo Leter ini masih rawan longsor ya, makanya ada tempat yg kita dilarang duduk-duduk atau foto di situ..

Dilarang duduk dan foto

Dilarang duduk dan foto-foto di sini ya.
mending duduk di pangkuanku aja

Sekilas info..

Air Terjun di desa Bendolo ini dikelola oleh warga sekitar. Jadi pembukaan jalannya pun digarap oleh penduduk Desa Bendolo. Wow, betapa kerja kerasnya mereka. Membuat jalan di lereng gunung itu khan gak gampang! Yah semoga nantinya akses ke sini lebih mudah lagi. Dan semoga Dinas Pariwisata Nganjuk bisa membantu mendanai fasilitas di wisata ini.

Dikelola mandiri

Dikelola mandiri oleh penduduk setempat!
Mandiri memang lebih baik daripada nunggu bantuan pemerintah.
Okesip!

Yuk moto-moto lagi..

Selo Leter angle lain

Air Terjun Tetes Embun lebih dekat

With Model

Air Terjun Tetes Embun dengan model

Para models

Para models: Dendi, Raden, Bondan Prakoso

Ulin Nuha

Our photographer! Ulin Nuha!

Kami berempat

Mantab!

Jam 3.16 sore kami pulang. Sudah satu jam berada di air terjun Selo Leter gak kerasa saking sejuknya hawa di sini. Hawa yg dirindukan masyarakat Nganjuk tentunya. Maklum di sini belum hujan sama sekali. Padahal kota tetangga, Kediri, sudah hujan beberapa kali. Nganjuk panasnya NGGAK UMUM bro!

Agak gak rela meninggalkan kesejukan di sini sih. Tapi ya bagaimana lagi, masa mau nginep di sini? Ingat! Di sini nggak ada indomaret bro! Hahaha

Yowis yuk pulang!

Kami jalan kaki menuju parkiran motor. Lumayan melelahkan, tapi gak semelelahkan berangkatnya tadi. Mungkin stamina sudah prima setelah main-main air dan menghirup udara segar dari air terjun.

20 menit sudah sampai di parkiran motor. Sekarang sudah jam setengah empat. Sudah terlalu sore untuk mengunjungi Air Terjun satunya lagi, Watu Lumbung. Yowis ayok pulang saja.

JRENG JRENG JRENG.. Kami akan melewati jalanan mengerikan yg tadi. Bismillaah.. sudah pengalaman.. Mental sudah siap!

Bener sih, dengan mental yg sudah siap, pulangnya sih gak sedeg-degan berangkatnya tadi. Ternyata memang bener, pengalaman adalah guru terbaik! Mantab!

Kami pulang dengan selamat! Alhamdulillaah. Kami pulangnya lewat Wilangan. Mau coba jalan lain sih. Kayaknya lebih cepet lewat Wilangan. Soalnya kalau lewat Sawahan itu ke selatannya kelamaan, padahal harus ke utara lagi (alias jalannya muter gitu) lama juga.

Pulang badan pegeeeel semua tapi hati seneng banget habis piknik di tempat wisata yg masih baru banget! Langsung aku posting! Semoga blog ini yg paling lengkap mengulas Air Terjun Selo Leter atau Tetes Embun. Semoga bermanfaat. Aamiiin.

Bunga kapas selo leter

Dapat salam dari bunga kapas Selo Leter
:kiss:

Viewing all 556 articles
Browse latest View live