Quantcast
Channel: Pelopor Jasa Vector
Viewing all 556 articles
Browse latest View live

Tutorial Salin Celana Pakai Sarung

$
0
0

Lagi-lagi ini postingan yg gak penting tapi berguna loh.

Saya khan suka mengamati ya. Jadi seringkali pernah lihat bapak-bapak atau mas-mas salin celana di mejid ketika Jum’atan. Mereka berangkat pakek celana, lalu celana dilepas trus salin sarung. Mungkin mereka ragu celananya kena najis sehingga gak sah kalau dibuat sholat.

Ndop, kamu ngintip mereka? Buat apa? Kamu naksir?

Kalau kebetulan orangnya typeku, ya naksir lah NGGAK LAH! Aku nggak ngintip. Tapi mereka itu kalau salin celana di ruangan terbuka. Harusnya khan di kamar mandi gitu. Ini tuh jelas banget di sisi kiri masjid. Di dekat tempat wudlu. Atau kadang mepet tembok mesjid. Mereka memakai celananya sambil pakai sarung.

Nah, mereka kadang kurang lihai memainkan sarungnya. Sehingga ketika celananya ditarik ke atas sampai paha, agar memuluskan celananya sampai pinggang, maka harus menarik sarungnya ke atas sampai di atas pinggang. Baru deh celananya ditarik ke pinggang dan dikancingkan.

Nah, adegan menarik sarung ke atas itulah yg bikin HEBOH! Soalnya otomatis BOKONGnya kelihatan! Itu kalau dia membelakangi kita, lha kalau dia menghadap ke kita? Huahaha.. Iya kalau pakai sempak, lha kalau enggak?

HUAHAHAHAHAHA..

*Silakan dibayangkan dulu*

___________

Nah, aku akan ngasih tutorial cara salin celana pakai sarung. Cara ini sangat aman dan jauh dari pemandangan vulgar. Tutorialnya pakai foto aja ya. Biar gampang dikuti:

PERTAMA

Tutorial Salin Celana Pakai Sarung 1

Pakailah sarungmu seperti biasa. Jangan mentang-mentang mau salin celana, trus sarungmu kamu lepas. Itu sama aja kamu SHOW OFF ada apa gerangan yg ada di atas pahamu dan di bawah udelmu. :hihi:

KEDUA

Tutorial Salin Celana Pakai Sarung 2

Pakailah celanamu seperti biasa. Angkat sampai kira-kira sepaha lah.

KETIGA

Tutorial Salin Celana Pakai Sarung 3

Himpitlah celanamu pakai kedua pahamu supaya nggak melorot. Atau bagaimana lah caranya supaya celanamu gak melorot ke bawah. Mekangkang juga bisa.

Lalu lepas ikatan sarungmu. Angkat ke atas pakai kedua tanganmu. Kalau ada mereknya, pamerkanlah kepada khalayak ramai di depanmu kalau kamu mampu beli sarung yg mahal.

Eh, merek sarung itu ada di bawah ding ya?

Ya siapa tahu kamu makek sarung kebalik. :siul:

Cara ketiga ini yg jarang dipikirkan sama orang-orang. Mereka biasanya memaksakan mengangkat celananya sampe pinggang. Walhasil keroyokan sama sarung yg masih ada di dalam. Walhasil lagi, ketika celana sudah dikancingkan, mereka kesusahan menarik sarungnya yg terlanjur kehimpit celana. :lol:

KEEMPAT

Tutorial Salin Celana Pakai Sarung 4

Gunakan bibirmu, ingat, bibir ya, bukan gigi! Gunakan bibirmu yg terkatup rapat untuk mengunci sarungnya supaya tetap berada di atas. Reputasi kehormatanmu berada di betapa kuatnya himpitan bibirmu itu.

KELIMA

Tutorial Salin Celana Pakai Sarung 5

Konsentrasi ya, jangan sampe lepas. Kalau ada yg ngajak ngobrol, cuekin dulu. Kalau mulutmu kebuka gara-gara ngobrol trus sampe lepas itu sarung, selamat! Kamu akan dikenang sepanjang masa sama temanmu! HUAHAHAHA.. :lol:

Kalau katupan bibirmu sudah mantab, lepaskan tanganmu dan masuk ke dalam sarung. Angkat celanamu sampe pinggang, kancingkan, rapikan bajumu.

KEENAM

Tutorial Salin Celana Pakai Sarung 6

Pastikan semua selesai di dalam sarung. Setelah selesai semua. Baru lepas sarungmu.

Salin celana pakai sarung telah sukses tanpa ada pemandangan vulgar.

Selesai

Tutorial ini juga bisa untuk salin apa aja. Bisa salin celana pendek juga. Kalau kebetulan kamu belum sempakan trus kepingin sempakan tapi malu sama temen, bisa juga pakai tutorial ini.

Trus kalau tutorial melepas celana, tinggal dibalik aja tutorial ini dari bawah ke atas. Jadi sarung dimasukkan dulu. Gigit bagian atas sarungnya pakai bibir. Lepas celananya. Trus baru ikat sarungnya. Selesai.


Pak Tua yang Ngimami Sendiri

$
0
0

Dulu mas Wid pernah cerita ke aku, kalau kita sholat sendirian itu niatnya jadi imam saja..

Alasannya?

______________

Di pagi yg dingin, ketika rata-rata penduduk desa pada tidur angler kelon sama istrinya, Pak tua yang sudah bungkuk berjalan pelan-pelan sambil menjaga keseimbangan menuju musholla. Dia lalu menyucikan diri trus masuk ke dalam musholla.

Diambilnya maikrofoun, lalu adzan subuh dengan pelafalan yang sudah tidak sempurna karena giginya yg ompong dan lidahnya yang sudah kaku.

Setelah adzan, dia duduk sambil mengumandangkan pujian-pujian sambil menunggu jamaah datang.

Semenit berlalu, belum ada yg datang. Dua menit.. lima menit.. sepuluh menit… Eh, terdengar suara percikan air di kamar mandi musholla. Pak tua senang banget karena ada satu jamaah yg datang.

Ditunggunya jamaah itu masuk ke dalam musholla, tapi ternyata gak datang-datang. Pak tua penasaran, lalu memeriksa ke belakang musholla. Ternyata orang tadi malah cari kodok di empang belakang musholla.

“Weladalah le.. le.. Ternyata ning jeding cuma mampir nguyuh. Tak kiro jamaah, tibake wong golek kodok.. “

Ternyata orang tadi cuma mampir kencing aja di kamar mandi musholla. Yungalah..

Setelah menyadari nggak ada jamaah yg datang, dengan kesal Pak Tua komat. Siapa tau ada yg buru-buru datang trus jamaah.

Ternyata nggak ada.. Semua pada tidur nyenyak kayaknya.. :zzz:

Baiklah, Pak Tua pun mengimami sendirian di dalam musholla. Pak Tua niat jadi imam sholat subuh, soalnya njagani kalau-kalau nanti ada jamaah yg datang terlambat.

Pak Tua membaca al faatihah, tentunya dengan lafal yg nggak sempurna karena faktor umur. Ketika sampai pada kalimat “Waladh..ndhooolliin…” Tiba-tiba ada beberapa suara yg menyahut..

“AAAAMIIIIIN…”

Rame!

Pak Tua seneng banget ternyata ada banyak jamaah di belakangnya. Tapi sekaligus penasaran, soalnya dari tadi tidak terdengar langkah kaki orang memasuki musholla.

Sambil membaca surat pendek, pak Tua menoleh ke belakang, (sudah nggak peduli sholatnya batal apa enggak), ternyata…

Di belakangnya berdiri tegap makhluk besar-besar warnanya hitam. Kepalanya guwedhe gak proporsional dengan besar badannya, jenggotnya panjaaang, matanya gedhe.

Pak Tua shock. Jantungnya kumat. Lalu dia jatuh gak kuat. Sambil ketakutan, dia teriak, “TOLOOONG.. TOLOOONG..” Dengan microphone masih menyala. Akibatnya, teriakannya didengar seluruh penduduk desa.

Mendengar ada yg berteriak minta tolong di musholla (jarang ada!), tentu saja penduduk desa langsung bergegas bangun dan berbondong-bondong menuju musholla karena penasaran.

Melihat pak Tua jatuh tersungkur sambil minta tolong, penduduk setempat langsung menolongnya. Ada yg ngasih minum, ada yg mijet, ada yg bertanya, “Apa yang terjadi, Pak?

Karena yang dilihatnya sudah nggak ada, daripada orang lain nanti mengira dia berbohong, maka pak tua menjawab dengan kesal, “Kalian ini loh, dipanggil-panggil adzan untuk sholat subuh, malah nggak ada yg datang! Setelah aku minta tolong begini, eeeeh pada datang rame-rame.. Besok-besok adzannya aku ganti dengan ‘TOLOOONG-TOLOOONG’ aja ya?”

Kemudian hening…

Penduduk sekitar yang mendengar jadi terhenyak. Kaku. Merasa bersalah. Ternyata maikrofoun juga masih menyala, otomatis semua penduduk desa mendengar sindiran pak tua itu..

Tanpa berkata apa-apa lagi, semua penduduk desa berbondong-bondong menuju musholla untuk menyucikan diri. Sholat subuh diulangi. Kali ini rame beneran. Rame akan manusia, bukan jin kayak sebelumnya…

Selesai

_____________

Kaligrafi Sholat karya dzofar.com

Kaligrafi karyaku

Cerita di atas ditulis ulang dari ceramahnya Pak Kyai Anwar Zaid, Bojonegoro.

Quran Kareem HD: Al Qur’an Digital yang Mudah Dibaca

$
0
0

Selama ini aku males cari aplikasi Al Qur’an digital di gejet, soalnya duluuu banget pas masih pakek hape Sony Ericsson K320i, pernah download Al Qur’an dijital, tapi ternyata susah dibaca.

Jadi selama ini khan kita belajar membaca Al Qur’an melalui Iqro’ (atau Al Barqi, dll) lalu kalau sudah lulus, baru boleh membaca Al Qur’an terbitan Departemen Agama toh.

Nah, ketika kita membaca Al Qur’an selain terbitan departemen Agama di Indonesia sini, misal Al Qur’an yang kita beli ketika Umroh atau Haji, pasti ada harokat yg berbeda.

Harokat itu semacam fathah, ndomah, sukun, kasroh, itu loh. Tau khan?

Nah, di Al Qur’an dijital kebanyakan, kok ada perbedaan bentuk. Misal di lafadz “Alloh”. Yang kita ketahui, fathah yang di tengah itu fathah berdiri alias dibaca panjang. Tapi di Al Qur’an dijital kebanyakan, ditulis fathah biasa.

Perhatikan contoh ini..

Quran1

Contoh fathah yg “gak biasa”
di Al Qur’an Digital kebanyakan

Yang saya lingkari, yang saya nomeri..

Nomer 1 itu penulisan fathah yg nggak biasa ya kalau di Indonesia sini. Kalau di sini khan fathahnya berdiri, alias dibaca panjang. Kalau negara lain, mungkin beda, nggak tau aku.

Nomer 2 itu ada fathah berdiri ditambah fathah biasa. Nah kalau kita belajar dari Iqro’, khan gak pernah diajarkan dua fathah model begitu. Padahal itu maksudnya fathah berdiri.

Banyak contoh lain di Al Quran dijital kebanyakan, yg bikin kita (terutama di Indonesia) bingung cara membacanya. Kalau tulisan arabnya sih sama persis. Tapi harokat (fathah, kasroh, ndomah, dll)nya yg bikin bingung.

Contoh lainnya yg membingungkan adalah…

Qur'an dijital kebanyakan

Contoh lain yg juga membingungkan..

Nomer 1 itu kalau kita simak di Al Qur’an beneran di rumah, pada huruf Alif, akan ada kasroh. Alias dibaca “i“. Di situ nggak ada. Malah ada harokat “aneh” yg kita gak pernah tau. Hehe.

Sebenarnya itu memang disambung sama kalimat sebelumnya, yaitu “Nasta’ii nuhdinasy“. Buat yg baru belajar, maka akan membingungkan.

Nomer 2 itu di huruf “Yak” nggak ada harokat apa-apa. Di situ yg kita ketahui di Al Qur’an di rumah, ada sukunnya, alias “yak” mati, yang berarti huruf yg dikasroh sebelumnya dibaca panjang.

Kalau nggak ada sukunnya, orang yg baru belajar baca Al Qur’an dari Iqro’, akan kebingungan soalnya gak ada harokatnya.

____________

Nah, dari uraian kasus harokat membingungkan di atas, saya jadi “takut” membaca Al Qur’an dijital. Takut salah panjang pendeknya, takut salah baca.

Trus aku penasaran, masa sih, SEMUA Al Qur’an dijital seperti itu?

TERNYATA ENGGAK!
:dance:

Ada beberapa Al Qur’an Digital di App Store yang aku temukan, harokatnya sama persis dengan Al Qur’an kita di rumah.

Yang satu, Al Qur’an dijital terbitan Ahmadiyah. Walaupun sama persis, tapi karena Ahmadiyah itu penuh kontroversi, maka aku abaikan saja. Haha.

Gak ding, aku kurang suka sama interfacenya yg agak berantakan. Walhasil aku skip.

Al Qur'an Ahmadiyya

Al Qur’an dijital terbitan Ahmadiyah.
Harokatnya sama dengan Al Qur’an di rumah.

Yang kedua, Qur’an Pak terbitan Pak Data, nah kalau yg ini aku sudah download, tapi ternyata cuma beberapa surat, setelah itu kalau mau yg full version, musti bayar 5,99 US dolar!

Qur'an Pak

Al Qur’an dijital terbitan Pak Data.
Harokatnya sama dengan Al Qur’an di rumah juga.
Interfacenya bagus pula. Sayangnya full versionnya bayar. :sad:

Oke skip. <--- Katanya kaya, tapi suka yang gratisan.. :doh:

Yang ketiga...

QURAN KAREEM HD <-- klik untuk download. Aplikasi ini terbitan SHL Info Systems.

NAH, AKHIRNYA NEMU AL QUR’AN DIGITAL YANG HAROKATNYA SAMA PERSIS DENGAN AL QURAN DI RUMAH. GRATIS PULAK!!!

Senengnya bukan main. :hug:

Ukuran aplikasinya masuk akal, yaitu 412 MB (Empat ratus dua belas mega!). Jadi saya yakin 100% ini full version.

Lalu saya download dong. Sambil ditinggal tidur.

Setelah selesai, wuih, daku seneng banget karena interfacenya adem, banyak ukiran, nggak kaku. Kayak Al Qur’an di rumah deh.

Qur'an Kareem terbitan SHL Info System

Quran Kareem HD.
Interfacenya bagus, penuh ukiran dan gak kaku.

Saya yakin itu hasil scan Al Qur’an beneran. Trus diprogram supaya dijital. Soalnya Qur’an Kareem ini juga sama canggihnya dengan aplikasi Al Qur’an dijital lainnya. Ada soundsnya juga buat yg males baca (tapi gak full, kalau full bayar). Ada navigasinya kalau mau langsung njujug ke juz berapa atau surat apa.

Lumayan komplit lah, sudah lebih dari cukup daripada yg kita butuhkan.

Trus aku pamerin ke ponakanku. Dia seneng. Lalu dia coba cari di tablet Androidnya, ternyata nggak nemu.

Lalu aku coba gugling sendiri, ternyata di Android belum ada. Waduh, sementara hanya untuk pengguna iOS (iPhone, iPad) saja nih.

Tapi semoga akan segera ada di Android ya. Atau kalian tau aplikasi Al Qur’an di Android yg harokatnya sama dengan Al Qur’an di rumah? Share di komentar yaa..

Oke sudah yaaa.. Sekarang sudah gak perlu repot bawa-bawa Al Qur’an ke mana-mana. Cukup bawa gejet saja plus aplikasi Quran Kareem ini. Bisa ngaji di mana aja deh. Asal jangan aplikasinya jangan dibuka di wese ya. Hahaha..
:dance:

UPDATE 28 Juli 2014

KABAR GEMBIRA UNTUK KITA SEMUA. QURAN KAREEM KINI ADA ANDROIDNYA!

Atas bantuan mas Slametux di postingan ini, yg melekan ngubek-ubek isi playstore, akhirnya nemu juga yg Al Qur’an Dijital yang enak dibaca untuk android! YAY!

Walaupun namanya berbeda, yaitu HOLY QURAN by FanzeTech <-- silakan klik untuk download. Harokatnya mudah dibaca. Mirip sama Qur'an Kareem kok. Ukurannya enteng pula, cuma 31 MB (tiga puluh satu mega!). Buruan download deh!

Akhirnyaaa... tuntas sudah postingan Al Quran enak dibaca dan gratis kali ini. Buat pengguna OS lain, misal Windows Phone, Symbian, Java, kalau nemu aplikasi kayak ini, silakan beritau di komentar yaaa..
:dance:

UPDATE 29 Juli 2014

Buat pengguna iOS, ternyata ada Al Qur’an dijital dengan harokat gampang dibaca yang ukuran aplikasinya cuma 80 MB (delapan puluh mega!).

Namanya: Holy Quran by Raja Imran.

Cuman, agak kurang enak sih interfacenya. Soalnya pindah halamannya harus nyekrol. Kalau yg lain khan biasanya kayak buka buku beneran gitu.

Holy Quran by Raja Imran

Holy Quran by Raja Imran
Kalau pindah halaman musti nyekrol

Holy Quran by Raja Imran ini ada yg versi 728 MB, soalnya plus suara dari Syeikh Abdul Rahman As-Sudais yang gendut ganteng dan terkenal itu.

———

Oke deh. Sampai disini dulu ya. Ntar kalau ada apdeit lagi, akan aku tambah lagi.

Aku dan Sahabat Lama

$
0
0

aku dan PM

Ndop dan PM

Kami dipertemukan ketika sama-sama mengaji di madrasah diniah Winong Nganjuk. Kami selalu bersaing nilai raport di setiap akhir catur wulan. Masing-masing dari kami pun pernah menang.

Ketika ada perlombaan tingkat kecamatan, ketika setiap SD harus mengirimkan wakilnya, kami sering bertemu. Dan kami sama-sama kalah bersaing dengan SD lain.

Ketika SMP, kami berpisah sejenak. Untuk kembali dipertemukan di SMA. Kami sama-sama masuk di kelas 1-3 SMADA Nganjuk. Kami duduk sebangku.

Ketika ada les komputer, ketika masing-masing murid diberi jatah les seminggu sekali, kami masuk lima kali dalam seminggu. Kelas les yg seharusnya diisi oleh 40 siswa itu, setiap hari hanya segelintir anak yg masuk. Kami salah duanya.

Bahkan ketika hujan lebat, kami adalah dua murid yang hadir yg nekat menembus hujan dengan riang gembira mengayuh sepeda bersama. Sambil memegang payung.

Setiap minggu, kami selalu sepedahan dengan sepeda masing-masing entah ke mana. Kami mengobrol tentang apa saja ketika perjalanan. Sampai tak terasa sudah puluhan kilometer jarak sudah kami tempuh. Tak pernah kapok dengan laju bus bak setan yang memaksa kami harus minggir di tanah berkerikil. Bahkan kala itu, kami pernah meraih rekor sepedahan dari Nganjuk kota ke Kali Bening Saradan Madiun tanpa mengeluh sedikitpun.

Ketika kuliah, kami otomatis tidak bertemu untuk sekian lama. Sampe salah satu dari kami lulus dan bekerja. Semakin jauh jarak kami. Tidak masalah. Asal masih terjaga keakraban. Khan ada facebook. ^_^

Dua tahun yang lalu salah satu dari kami berkunjung ke rumah. Lalu sekarang gantian. Tapi pertemuan tadi ada yg membuat salah satu dari kami berbeda status dalam waktu beberapa hari ke depan.

Selamat ya, semoga kalian berdua langgeng sampe kakek nenek. Kamu pinter banget dari dulu sampe sekarang. Bahkan dalam memilih pendamping hidup. Bahkan kita sepaham masalah tidak boleh ada LDR dalam hidup berumah tangga. Kau pun memboyong calonmu nanti untuk hidup bersama satu rumah. Meskipun harus mengorbankan pekerjaannya.

Eh, kamu ternyata masih selugu 20 tahun yang lalu. Bicaramu juga masih cepat secepat cara berfikirmu. Obrolan kita juga masih selalu bermanfaat. Ketika tidak ada topik kebencian di dalam obrolan kita. Semua selalu riang. Tanpa beban.

Terimakasih ya sahabat kecilku, sahabat serianggembiraku. Di hari ulang tahunku ini, ternyata kamu berhasil membuatku bahagia. Bahagiaku simpel, merasakan tidak ada perubahan di dalam diri kita masing-masing.

Biarlah kita dulu dikira udik, ndeso, nggak keren, gak bisa nyetir motor kayak teman-teman kita yang lain. Tapi ternyata sindiran mereka itu nggak terbukti. Kita ini keren. Karena kita sama-sama nggak punya utang, sama-sama gak ambisius, sama-sama nggak punya beban hidup.

Oke bro, kamu menang untuk kali ini. Mendahuluiku dalam hal ini. Semoga bahagiamu bersama pasanganmu nanti akan menular ke aku. Doakan aku juga ya.. :sip:

Cerita Lebaran 2014

$
0
0

Aku selalu berusaha berbeda dengan orang kebanyakan.

Dulu, ketika orang pada kirim sms ucapan lebaran, tulisan kelap-kelip atau gambar mesjid versi monokrom, aku beda sendiri dengan mengirim ringtone lagu “Selamat hari lebaran” yang aku compose sendiri nadanya di hape Nokia 3315 ku.

Tahun ini, ketika orang-orang pada ngirim ucapan lebaran via brodkes BBM, watsap, gambar facebook yg ditag ke orang sekampung, aku beda sendiri..

Aku telfun temen-temen deket buat ngucapin maaf lahir batin. Dan ternyata hasilnya beda. Mereka terharu banget pas aku telfun. Aku juga gitu, akhirnya bisa mendengarkan suara temen facebook yg selama ini hanya ngobrol via chat watsap atau BBM.

Untuk mendukung itu, aku sampe beli pulsa khusus untuk beli paket nelfun 100 menit sesama dan luar operator pakek tri haha. Murah tapi ya pedot-pedot. Lima menit ngobrol tiba-tiba suaraku hilang di sana, sementara suara dia jelas terdengar di sini. Ah, gak papa, murah kok minta bagus. Hahaha..

Oke, ini kegiatanku selama lebaran aku ceritakan berdasarkan tanggal..

27 Juli 2014

Ini malam takbiran ya. Aku sama Novan jalan kaki dari rumah ke pusat pertokoan di Nganjuk. Yaitu di jalan Ayani. Novan mau membelikan baju lebaran buat ibunya. Juga buat dirinya sendiri.

Pertama ke toko Widada (dulu namanya Widodo), beli kopyah merek Awing. Harganya 97 ribu. Lalu beli baju di toko batik sebelahnya buat ibuknya yg awalnya tertulis 250 ribu. Ternyata harganya cuma 126 ribu. 250 ribu itu satu pasang sama kemeja. Duh murahnya baju di Nganjuk sini.

Sambil nonton Pawai Lampion..

Penampilan dari SMPN 1 Nganjuk

Penampilan dari SMAN 2 Nganjuk. Aku dong alumni SMA ini.

Lalu beli baju koko di Toko Fantastic. Beli krupuk pecel di Alun-alun Nganjuk sambil melihat kembang api dar dor dar dor.

28 Juli 2014

Ini berati pas hari pertama lebaran. Sebelum berangkat sholat Ied, aku yg baru tidur 2 jam mengajak keluarga untuk foto bareng. Cukup dua jepretan saja, soalnya waktunya mepet.

Jepretan pertama ngeblur! Aku lupa nggak nyetting auto fokus :pukul: . Jepretan kedua, ibuk ternyata ketutupan kepalanya Farhan keponakanku. Duh, gak mungkin bisa diulang lagi soalnya udah keburu berangkat ke mesjid.

Mohon maaf lahir batin

Kiri ke kanan:
Malik (masku), Beril (anak Malik), Siska (Istri Malik),
Anis (Istri Rosyid), Rosyid (Masnya Malik),
Farhan (anaknya Nurul), Munasikah (Ibukku), Aku,
Pipi (Adikku), Nurul (Mbakku), Bagus (Suami mbakku)

Sholat Ied berjalan lancar. Pulang ke rumah langsung halal bihalal salaman sama semua penduduk gang di tengah gang. Sama kayak yg pernah aku posting di sini.

Agak siangan, temen ketika SMA datang ke rumah. Pertama yg datang adalah temen sebangku, Dian Priyo lalu diikuti Sigit dan istrinya. Sigit pulang, aku dan Dian main ke rumah Bowo yg saat itu masih tidur aku bangunin paksa untuk jalan-jalan ke rumah temen SMA yg lain.

Bertiga kami mampir ke rumah Broto dan dilanjut ke Muhaimin. Di rumah Muhaimin melihat ikan koi segedhe betis yg semangat berenang ke sana kemari.

Muhaimin dan Broto

Muhaimin dan Broto

Koi

Koi dan Muhaimin

Lalu mampir ke rumah Risa Setiawan, temen SMA yg baru akrab setelah facebookan hahaha.

29 Juli 2014

Pagi sampe siang, tidur karena kemarin kelelahan. Haha. Malamnya, main ke rumah Bowo untuk berkunjung ke rumahnya Hari Subagyo. Ditraktir bakso kikil yg enak!

Bertiga, kami berkunjung ke rumah Sigit di Kramat Nganjuk (rumah istrinya). Jam 10 malam, Wawan datang ikut nimbrung. Wawan sudah berkeluarga, jadi dia baru bisa datang setelah anak-anaknya tidur. Hahaha..

Di rumah sigit

Aku, Bowo (malu difoto), Sigit, Hari, Wawan.

Jam 12 malam, kami yg alumni IPA 5 Smada Nganjuk ini, pamit pulang. Aku, Wawan dan Bowo nerusin nongkrong di nasi pecel Ayani sampe jam 1 pagi. Bowo pulang, Wawan main ke rumahku dan ngobrol di kamarku sampe jam 3 pagi!

HUWAHAHAHAHAHA… malam yg melelahkan..

30 Juli 2014

Wawan adalah manusia yg nyata yg pertamakali mengucapkan selamat ulang tahun. Hahaha. Makasih Wan. Sebelum Wawan, tentu saja sudah banyak ucapan ultah bertebaran di facebook dan twitter. Tapi tetep aja kesannya beda dengan diucapkan langsung sama orangnya.

Tidur kira-kira 3 jam. Aku baca sms dari Rahmat Tante Ular. Eh, maksudku Tantular. Dia adalah fans beratku yg kepingin banget ketemu aku. Yaudah, ini moment yg pas. Pas aku ulang tahun! Hahaha..

Rahmat (asli Surabaya) bilang di sms, kalau dia otw dari Malang ke Nganjuk. Wuih, niat banget ya! Padahal masih jam 5.30 pagi!

Setelah nyasar muter-muter, akhirnya dia boncengan sama Mukti sampe juga di rumahku. Ngobrol-ngobrol bentar. Lalu rombongan fans dari Surabaya yg lain pun datang ramai-ramai berenam! Hahaha..

Kemudian Zainal, temen SMA datang, diikuti Muhaimin. Wuah, rame bener! 10 orang berada di rumah! Hahahaha..

Jam setengah tiga sore, Rahmat dan Mukti pulang..

Rahmat dan Akooh

Kapan-kapan main ke sini lagi ya, ntar kita rekaman lagu.
Btw, Mukti kok gak kefoto blas ya? Hahaha

Jam setengah lima lebih, fans dari Surabaya pamit pulang, setelah kenyang makan dan ngobrol tentang bisnis vector masing-masing. Yup, mereka adalah pebisnis design grafis, sama kayak aku. Terimakasih buat facebook yg mempertemukan teman-teman seprofesi kayak mereka.

Fans Surabaya

Atas: Aming, Edi, Roki, lupa, Anwar Sz
Bawah: Gus Ndop, Taufan.

Malamnya, aku dan Zaenal berkunjung ke rumah PM, yg sudah aku posting khusus di sini.

31 Juli 2014

Jam 1 siang, aku dan Dian ke rumah Sigit. Lalu Anna menyusul. Kami berlima makan-makan di Rumah makan (gubuk) gurami “Deu” di Sukomoro Nganjuk dalam rangka traktiran ulang tahunku. Sejam baru datang makanannya. Maklum diriku gak ngerti kalau harus memesan dulu lewat telfun sebelum berangkat ke sana.

Kelaparan menunggu makanan datang, dibayar tuntas dengan lezatnya bumbu gurami yg pedas dan manis ituh! Berlima, dengan 3 gurami, 5 nasi putih, sama minuman jus, aku cuma habis 107 ribu. Huwahahaha.. murahnya hidup di Nganjuk!

Deu Gurami

Gurami Deu Sukomoro Nganjuk.
Sudah habis baru foto. Itupun selfie. Huahaha

Setelah makan, kami berlima mampir di rumah Wiwid, sang pengantin baru.

1 Agustus

Pagi-pagi jam 6.30 sudah berangkat mudik ke Tulungagung. Naik bis berdesak-desakan. Hahaha. Harusnya naik bus patas sih ya.

Sampe rumah Lik Yah (Ibunya Aziz, Lik Yah adalah adiknya ibukku) jam 10 pagi.

Laili dan Lik Yah di depan rumahnya.

Habis jumatan, aku menuju rumah mbah Rubi (Sudah almarhum). Rumahnya kosong soalnya Bude (pertama) sudah meninggal juga.

Tapi di samping kiri rumah mbah, ada rumah Pak Amim (Bapaknya Rijal, Bom, dan Fikri). Pak Amim adalah adiknya ibukku.

Tulungagung

Rumah Bude kedua, rumah mbah dan pak lik berdekatan.
Yang tengah itu rumah mbah.

Di samping kanan ada rumahnya Bude kedua (almarhum juga). Jadi keluarga Rubinah (mbahku) cuma tinggal tiga orang: Ibukku, Pak Amim dan Lik Yah. Sisanya (Mbah lanang, mbah wedok, pak puh, bude 1, bude 2) sudah meninggal.

Siangnya aku tiduuuur. Malam berkunjung ke rumah saudara yg juga tetangganya mbahku. Jadi satu gang itu saudaraku semua hahaha…

2 Agustus

Acara Reuni Keluarga Bani Ibrahim yang pernah aku posting di sini, tahun ini diadakan 2 Agustus 2014. Aslinya berdasarkan kesepakatan, diselenggarakan setiap lebaran hari kelima. Alias jatuh pada 1 Agustus. Tapi karena bertepatan dengan hari Jum’at (liburnya umat muslim nih!), makanya diundur Sabtunya.

Nasabi di Blitar

Acaranya di Blitar. Di Aula Graha Bhakti.

Perjalanan Tulungagung – Blitar itu sejam lah ya. Berangkat bareng sodara Tulungagung. Acara keluarga ini digilir tempatnya. Kali ini memang di Blitar, tahun kemarin di Tulungagung. Pernah juga dulu di Nganjuk, di rumahku. Trus Tuban, dll. Bahkan tahun depan itu di Lumajang! Yay! Tahun depan = Piknik!

Nasabi Bani Ibrahim

Rame loh ini!
Biasanya yg datang gak sebanyak sekarang ini!
Mungkin orang-orang pada dasarnya suka piknik!
Hahahaha..

Nah, sebagai seorang sosial media yg baik, selain foto-foto, diriku ngrekam video juga. Khan yutub juga sosial media. Nah, ini hasil video Reuninya..

Bapak yg ceramah di awal ganteng yak..
#eh #salahfokus

Habis reuni, aku dan rombongan mampir ke rumah istrinya kakaknya mbahku (nah lo bingung?). Jadi mbahku namanya mbah Rubi. Mbah Rubi punya kakak. Nah, istrinya kakak itu yg masih sugeng (sehat) sampe sekarang. Padahal mbahku sendiri juga sudah meninggal.

Mbah De Katilah

Mbah De Katilah yg cantik jelita.
:kiss:

Balik ke Tulungagung lagi. Mampir ke rumah bude yg hanya lima langkah. Eh, ada janur banyak! HUWAAAAA.. AKU SUKA BANGET BIKIN KUPAT!

Open Order ya sis.
Ketupat Lebaran sepuluh buah IDR 3500 saja sis.
Ready stock cuma warna ijo muda doang ya sis.
Yang pink sama biru muda masih out of stock.
Belum dibikin sama Yang Maha Kuasa.
*jualan ala sista-sista instagram*

Malamnya aku pulang, karena besok ada temen yg mau main ke rumah. Sudah janjian gitu.

Bis jaman sekarang ini berkurang jumlahnya. Aneh kok. Katanya digalakkan kendaraan umum tapi kenyataannya malah sebaliknya, SUSAH banget cari bis sekarang ini.

Dulu paling 10 menit nunggu bis berangkat atau lewat, sekarang ini minimal setengah jam! Malam itu, aku nunggu setengah jam lebih. Bisnya pun sudah penuh! Kampret! Hahaha..

Walhasil aku berdiri dari Tulungagung ke Mberaan Kertosono. Lumayan 2 jam perjalanan! Lalu dari Mberaan ke Nganjuk, aku naik bis Patas! Saking malesnya aku nunggu bis tarif biasa. Sudah kecapekan berdiri soalnya.

Walhasil diriku bayar 35 ribu hanya untuk perjalanan 30 menit saja! (Mberaan – Nganjuk itu deket banget!) Huahaha.. Antara bodoh dan #horangkayah. Padahal Tulungagung – Mberaan yg dua jam perjalanan itu cuma bayar 11 ribu. HAHAHAHAHA..

3 Agustus

Pagi-pagi waktuku tidur, adikku sing ngganteng dewe sak Kertosono berkunjung ke rumah. Duh, dik Rozaq, demi dirimu lo aku pulang malam-malam dari Tulungagung. Berdiri dua jam! Hahaha.

Bersyukur ya, kamu datang bawa wanita cantik jelita nan ramah tamah gemah ripah loh jinawi. Adem banget suasana di ruang tamu saat itu. Kamu pinter bingit cari “teman”! :tepuk:

Aku yg sebenarnya masih ngantuk ini ya jadi melek. Obrolan kita pun jadi super grogi ya. Karena ada bidadari sedang memperhatikan. Hahaha… Eh, itu adikmu apa adikmu sih? Hayoo.. adik apa “adik”? Hahaha..

Rozaq mak nyuk saja berkunjungnya, sampe lupa foto-foto. Duh, mungkin karena gerogi.

Aku masuk kamar, pingin nerusin tidur, lha kok ada Hasrul ngewotsap nanya alamat rumah. 3 menit kemudian, lha kok sudah ada yg ngucap salam di pintu.

Hasrul naik bis turun terminal trus jalan kaki ke rumahku. Jarak terminal ke rumahku itu 3 kilometer! Hahahaha.. kakimu pasti satu jenis sama kakiku ya? Kuat banget! Hahaha.. *kasihan juga sih* :rolleyes:

Lalu aku ajak ke Cafe Merdeka (atau Istana es) naik sepedaku. Hasrul naik sepedanya ibukku. Lalu di sana makan-makan sepuasnya.

Cafe Merdeka, Istana Es

Hasrul gak kelihatan. I hate back light!

Sambelnya enak bingits!
Yang gak doyan pedes jangan ndulit banyak-banyak ya..

Setelah kenyang, pulang. Di rumah ternyata sudah ada Novan yang menungguku pulang dari Cafe. Lalu minal minul.

Hasrul pulang. Aku dan Novan main ke rumah Doni.

Novan pulang. Sekitar jam 3 sore aku menghadiri reuni SDN Kauman 2 Nganjuk lulusan 1996. Kami masih muda-muda loh..

Reuni SDN Kauman 2 Nganjuk

Atas: Dwi, Arum (yeti), Iis, Suaminya Arum
bawah: Tinuk, Niak, Aku

Walaupun pesertanya sedikit, cuma enam doang. Tapi ramenya sudah kayak pasar! Hahaha..

Maghrib berkumandang, aku pulang. Trus tiduuuuuur… pules!

Lebaran yang sangat melelahkan..

Thiyend.

Cerita Agustusan 2014

$
0
0

Postingan terakhir tanggal 5 Agustus, sekarang tanggal 19 Agustus, berati aku sudah nggak posting selama 14 hari alias dua minggu! Ya amplop, blogger macam apa aku ini?

Aku sibuk!

Halah paling sibuk facebookan?

Iya!

____________

11 Agustus 2014: KARNAVAL TK

Nonton Karnaval TK se-Kecamatan Nganjuk. Yang ditonton ibunya lah. Lha wong namanya juga masih TK, gak berani jalan sendiri. Kalau sibuk sih sebenarnya haram nonton karnaval TK, tapi karena aku pengangguran profesional, yaudah nonton penotonnya aja.

Karnaval TK

Karnaval TK se-Kecamatan Nganjuk

12 Agustus 2014: KARNAVAL SD

Selepas menghadiri mantenan temen SMA, diriku nonton Karnaval SD se-Kecamatan Nganjuk. Kebetulan aku punya teman-teman sebaya yg lumayan banyak di lingkungan sini. Mereka adalah..

nonton Karnaval SD bersama teman sebaya

Repi (14 tahun), Farhan (10 tahun), Pipi (21 tahun), Halim (11 tahun), Ndop (31 13 tahun)

Nah, karnaval SD kali ini beda dengan karnaval tahun-tahun sebelumnya. Bedanya adalah kali ini dibagi menjadi menjadi gugus-gugus. Satu gugus terdiri dari 6 SD. Dan kayaknya sih punya tema sendiri di tiap gugus. Walhasil yg nonton jadi nggak bosen. Soalnya pakaian yg dikenakan beda-beda tiap gugus.

Karnaval SD

Karnaval SD se-Kecamatan Nganjuk

Penonton karnaval SD ini tertib. Nontonnya jadi enak, karena gak uyel-uyelan.

14 Agustus 2014: KARNAVAL SMP-SMA

Tanggal 13 gak ada kegiatan apa-apa. Mungkin penontonnya istirahat dulu buat nonton acara “akbar” besoknya. Yaitu karnaval yang paling ditunggu-tunggu, karnaval SMP-SMA.

Karnaval TK atau SD paling yang dilihat ya anak di bawah umur yg masih bau kencur. Walaupun ada beberapa yg badannya udah gedhe aja. Gila ya, anak SD sekarang bongsor-bongsor. Tapi rata-rata ya masih kecil. Kurang menarik kalau dilihat anak muda kayak aku ini.

Karnaval SMP-SMA kali ini rutenya sama kayak SD. Jadi gak panjang-panjang amat kayak tahun lalu. Berangkat dari Stadion Anjuk Ladang menuju Alun-alun Nganjuk. Dengan rute luruuuuus, tanpa belok sama sekali.

Padahal rute Jl. A Yani itu gak lebar-lebar amat, dibagi dua pula. Walhasil area karnaval itu lumayan sempit, ditambah jumlah penonton yang SANGAT BANYAK!!!

Aku nonton karnapal bareng temen sebaya. Berangkat jam setengah dua siang, nonton di depan pasar Wage Nganjuk. Sama kayak pas nonton karnaval SD. Ketemu Sony Tri Laksono, temen SMA. Trus foto selfie bareng..

Nonton karnaval SMP-SMA se kecamatan Nganjuk

Ketambahan anggota teman sebaya: kak Sony yg nggendong anaknya.

Karnaval SMP-SMA se Kecamatan Nganjuk

Karnaval SMP-SMA se Kecamatan Nganjuk.
Kostumnya bagus-bagus. Tapi…

PENONTONNYA SANGAT BRUTAL!

Di tengah-tengah Jl. A. Yani itu ada tanaman pembatas jalan gitu. Gara-gara penonton yg membludak jumlahnya, didukung oleh kepingin nonton karnaval yg menggebu-gebu, walhasil area yang seharusnya gak boleh diduduki, mereka dengan tanpa merasa bersalah, menduduki bahkan menginjak-injak tamannya sampe rusak!

Taman A Yani yang rusak

Taman tengah jalan A. Yani rusak oleh penonton karnaval

Lha gimana nggak rusak, kalau penontonnya sebanyak ini… :takut:

Penonton Karnaval SMP-SMA Nganjuk

Sebelah kiri seharusnya gak ada orangnya,
karena itu taman tengah jalan. Tapi nyatanya…

Sungguh ini karnaval SMP-SMA terburuk yang pernah aku tonton. Penontonnya banyak yang nggak tertib. Tapi bukan semata-mata salah penonton juga sih, rute yg terlalu pendek membuat penonton yg banyak kebingungan harus nonton di mana karena semua penuh.

Area yg dilewati peserta karnaval juga semakin sempit. Walhasil mobil-mobil karnaval yg lebar pun harus seringkali berhenti karena penonton pada maju. Nunggu penonton mau mundur dulu baru melaju deh mobilnya. Tapi karena penontonnya bandel, setelah mundur takut kelindes mobil, ya mereka balik maju lagi.

Dasar! Nunggu ada yg kelindes mobil beneran kali ya, baru bisa tertib. :pukul:

Kasihan yg bawa spanduk 4 meter yang terpaksa harus digulung menjadi 3 meter karena sempitnya arena karnaval. Semoga tahun depan lebih baik lagi deh ya..

17 Agustus 2014: Nonton Upacara Penurunan Bendera

Paginya aku gak nonton upacara soalnya ngajak Abi sepedahan pagi ke Berbek (15 kilometer pulang pergi) buat cari nasi pecel Berbek yg tersohor sejagat raya itu.

Tubagus Abi di Berbek

Abi yg tengah. Kayaknya betah dia hidup di Nganjuk.

Kebetulan dik Abi yg dari Kamal Madura itu, nginep di rumahku sejak Jumat. Sayangnya belum aku ajak ke Air Terjun Sedudo, soalnya Sabtu aku harus menghadiri mantenan temen SMP. Gak papa ya Bi, ke Berbek dulu, kapan-kapan ke Sedudo. :ampun:

Sorenya, ketika Abi sudah pulang kampung, diriku sama keluarga nonton Upacara Penurunan Bendera HUT kemerdekaan Indonesia.

Upacara penurunan bendera

Upcara penurunan bendera di Alun-alun Nganjuk

Yang nonton upacara penurunan gak begitu banyak. Mungkin yg banyak itu pas ada barongsai sekitar jam 2 siang. Aku baru nonton jam 3 sore. Walhasil cuma kebagian nonton drum band (gambar atas).

Eh, Upacara Benderanya kok banyak yg gak sukses yaaaa.. Di tipi ada yg kakinya kesleo, di Gorontalo ada yg mlintir talinya sehingga benderanya gak bisa sampe puncak, hanya setengah. Trus di Merauke (laporan dari temen facebook) benderanya kebalik kayak polandia.

Trus DI NGANJUK SINI BENDERANYA MLINTIR JADI KAYAK KUPU-KUPU!!!. Jadi merahnya tetap di atas, cuman mlintir gitu. Duh malu-maluin deh. Salah kok nular ya..

Untungnya pas penurunan di sini sukses. Aku sempet ngrekam video dan aku aplod di instagram (semoga bisa muncul videonya, kalau pakek pese bisa sih):

Sayangnya di RT sini nggak ada perlombaan agustusan. Pak Ketua RT-nya membosankan, gak kreatif. Hahaha..

Udah ah..

Mampir ke Museum Anjuk Ladang

$
0
0

Saya kira, dan rata-rata warga Nganjuk semua kira, Museum Anjuk Ladang (nama asli Nganjuk itu Anjuk ladang) itu nggak boleh dikunjungi. Soalnya seringkali (kelihatannya) pintunya digembok dan gak ada yg jaga.

Walhasil sebagai pengangguran profesional, diriku yg punya banyak waktu lowong ini jadi sering mati gaya kalau nggak ada kegiatan dan nggak ada teman ngobrol. Pingin sekali-kali mampir ke museum Anjuk Ladang melihat ada apa sih di dalamnya. Tapi gak berani masuk karena museumnya seperti “gak welcome” untuk dikunjungi gituh.

Mungkin harus “diundang” dulu kali ya sama museumnya. Diundang sama museumnya? It sounds creepy ya?

Dan “undangan” datang ke museum Anjuk Ladang datang ketika Sabtu 16 Agustus kemarin. Habis menghadiri mantenan temen SMP, tiba-tiba kepikiran mampir ke museum. Karena kebetulan temenku yg mboncengin aku, kantornya ada tepat di sebelahnya. Yaitu, kantor DPRD Nganjuk.

Lha kersane ngalah, temenku yang kantornya mepet tembok sama museum juga belum pernah ke sana! Weladalah. Mungkin inilah yg namanya “undangan” khusus itu. Hahaha..

*Jadi merinding*

Penjaga museum saat itu lagi ngobrol santai sama temennya di atas tembok yang sangat tinggi. Mungkin penjaga itu bisa terbang. Atau punya ilmu meringankan tubuh. Haha.

Aku yg alhamdulillah sudah lumayan kurus ini, akhirnya harus menek tembok dengan sedikit susah payah. Dan mengalami masa-masa “mak gedebuk” lumayan keras menghatam bumi ketika aku turun dari tembok setinggi 2 meter itu.

*Semoga gak anyang-anyangen* :takut:

Langsung foto-foto.

Arca di Museum Nganjuk

Arca bertangan enam! Pasti ini manusia multitasking!

Di area luar museum saja banyak arca-arca dari batu yg ditata berjejer. Salah satunya yg aku foto di atas. Kira-kira ada belasan patung yg dipajang di luar.

Lalu aku masuk ke museumnya lewat pintu belakang. Mungkin karena aku tamu “khusus”, jadi masuknya lewat pintu khusus juga. Hahaha. Gak kok, penjaganya aja yg males bukain pintu depan. Soalnya sudah kenal sama temenku.

Di dalam museum..

Ndop di Museum Anjuk Ladang

Ada banyak arca-arca bersejarah!
Termasuk yg di tengah itu. Arca yg juga perlu dilestarikan!

Rata-rata yg dipajang terbuat dari batu. Arca-arca ini berasal di desa Mangundikaran. Dulu saya ingat arca-arca ini dikumpulkan di sebelahnya SMPN 1 Nganjuk. Dan tempatnya terkenal angker. Hiiii… Untungnya udah dipindahkan ke museum sini. Entah masih angker apa enggak. #eh

Eh, gosipnya ya, penjaga museum pernah mengalami peristiwa aneh. Ketika jaga malam-malam gitu, dia menemukan ada arca yang tiba-tiba ada, padahal sebelumnya nggak ada. Trus ada arca yg tiba-tiba ilang, padahal sebelumnya ada. Wah serem ya. :takut:

Gosipnya lagi sih, arca-arca itu nggak suka dipindahin dari tempatnya yg dulu sudah pewe di sebelah SMPN 1 Nganjuk.

Ya, semua hal pasti mengandung resiko dan manfaat ya. Kalau masih di tempatkan di sebelah SMPN 1 Nganjuk, aku gak bakalan bisa melihat arcanya satu-satu semudah ini. Soalnya dulu gelap dan dipager besi, bahkan kita mau memegang saja nggak nyampe tangannya.

Kalau dikumpulin di museum begini khan enak. Ada deskripsinya. Bisa dibaca-baca. Bisa difoto-foto dan dipegang-pegang, kecuali yg ada di lemari kaca.

Baru saja melihat-lihat beberapa patung, aku sempet bengong kaku melihat boneka ini..

Lara Bengok

Lara Bengok. Serem gak?

Serem banget ya.. :takut:

Lara Bengok ini sebuah boneka. Dulu sering digunakan untuk pelengkap sesajen para perias temanten putri. Jadi periasnya (mungkin) tambah percaya diri kalau “ditemani” boneka ini, bahkan “meminta bantuan” kepada boneka itu agar hasil riasannya berhasil dan pengantin putri nampak cantik.

*merinding lagi*

Tapi itu dulu, sekarang sih boneka ini cuma buat mainan anak-anak gitu. Wah, kayaknya harus ada produser film yg bikin film horor judulnya Lara Bengok ya! Hahaha.. Hush! Serem tauk! :takut:

Boneka Khas Nganjuk

Boneka Khas Nganjuk

Wah, aku baru tahu kalau ada boneka khas Nganjuk.

Tapi tetep aja ya, jaman dulu khan orang pada percaya sama yg berbau alam nggoib. Jadi boneka di atas ini juga bukan boneka sembarangan. Selain sebagai sesajen yg diletakkan di belakang pelaminan, boneka serem ini konon fungsinya untuk dijadikan tumbal dengan cara dilarungkan ke sungai pas pembangunan jembatan.

Fosil Bovidae

Fosil Bovidae

Aku nggak paham apa itu Bovidae. Sejenis sapi purba kah? Kambing purba kah? I dunno. Yang jelas menurut artikel yg ditempel di sana, umur fosil ini masih 7000 (pitungewu) tahun saja. Belum lama-lama amat. Bahkan menurut ahli, fosil ini berlum mengalami proses pemfosilan secara sempurna.

Nganjuk keren khan? Iya dong!

Museum Anjuk Ladang

Sebagian yang ada di Museum Anjuk Ladang

Kalau kalian mau ke sini, semoga pas ada penjaganya ya. Biar dibukain pintunya. Biasanya sih yang ke sini rombongan dari SD mana gitu. Mereka mungkin pas blusukan ala Jokowi pelajaran sejarah. Nah, kalau bisa masuk bareng anak-anak SD itu bakalan rame dan gak serem suasanya.

Gak kayak aku cuma berduaan sama temenku. Trus mlencar pula. Sama aja kayak sendirian haha.

Sebenarnya masih buanyak patung-patung atau arca yg belum aku apload di blog ini. Kalian biar penasaran aja. Biar berkunjung sendiri saja. Haha..

Oke deh, ini foto terakhir, dan ini yang paling penting..

Prasasti Anjuk Ladang

Prasasti Anjuk Ladang bersama seorang model.
Wardrobe:
Java Square Shirt dari Awesome Indonesia: 230 ribu
Celana Jins Cardinal: 230 ribu
Sandal Crocs KW: 260 ribu
Tas pinggang Eiger: 199 ribu
Jam Tangan G-Shock MC-100: 1250 ribu

Prasasti di atas cuma replika kok. Sama kayak modelnya, modelnya juga replika blesteran Arya Wiguna dan Bondan Prakoso.

Prasasti yang asli sudah ditaruh di Jakarta sana. Prasastinya ditulis pakai tulisan jawa. Kalau mau tau isi prasastinya, ada kok di museum.

Udah pada tahu belum kalau Nganjuk ini berdiri sejak tahun 937 Masehi? Berati umurnya Kabupaten Nganjuk ini sudah 1077 (sewu pitungpuluh pitu) tahun! Sudah tua khan? Makanya jangan macem-macem sama Nganjuk ya. Ntar kualat loh!

Udah ya, aku mau ancang-ancang buat melompat pagar setinggi 2 meter lagi.

HAP! HAP!

*Gedebuk*

Kindle Fire (1st Gen) ku Berubah menjadi Android Jelly Bean!

$
0
0

Kok bisa?

Bisa dong! Guweh gitoh! Haha..

Jadi dulu itu pas menang Platinum Blog Award Internet Sehat, yang penghargaannya sudah saya templekkan di sidebar kanan (di halaman home), aku sempet girang banget karena dapat hadiah tablet android bernama Kindle Fire.

Walaupun saat itu aku sudah punya iPad, tapi namanya dapat hadiah gratisan tentu saja seneng bingit dong ya.

Lalu seminggu kemudian, tablet dari Amazon itu ngangkrak tergeletak gak ada gunanya di dalam lemari.

Kenapa ngangkrak?

Selain sudah punya iPad, aku juga males nginstol apk secara manual. Belum lagi aplikasi android itu buanyak banget duplikatnya. Belum lagi kalau udah download game ratusan mega, lha kok gak bisa dimainkan di Kindle Fire karena gak kompatibel sama OSnya.

Loh, khan tinggal buka play store, download, beres?

Itu kalau tablet android biasa kayak samsung-samsungan itu. Lha, Kindle Fire ini khan beda, karena play storenya itu bikinan Amazon juga. Dan parahnya, kita WAJIB punya akun US (Amrik sana loh) plus punya kartu keredit.

Walah makin males banget!!

Loh, kenapa harus kartu kredit? Kenapa gak cari aplikasi atau game yang gretongan aja?

Harusnya emang bisa. Tapi aku udah bikin akun Indonesia dan gak masukin data kartu kredit, buktinya pas mau download aplikasi gratisan, misalnya game gretongan Candy Crush, eh, lha kok ditolak. Harus mengisi data payment method kartu “kere”-dit.

Kampret tenan kok!!! :doh:

Dan detik-detik terakhir, ketika tablet Kindle Fire itu hampir saja mau aku jual di toko mbeladus, lha kok tiba-tiba kersane ngalah aku apdit status di facebook, kecewa sama tablet seharga 2 jutaan ini. Udah mahal, gak bisa diapa-apain.

Lalu ada yang komen, mas Aryan, dia ngasih link yutub buat ngeroot Kindle Fire ku dan apgrid ke Kit Kat.

Aku BLAS GAK MUDENG!!! Hahaha..

Dengan terpaksa dan sambil ngantuk, pagi itu, di kala harusnya aku berangkat tidur, aku puter itu video yutub yg sudah aku download malamnya. Lalu aku ikuti langkah-langkahnya..

Video cara ngeroot Kindle Fire 1st Generation
dan install android 4.2.2 Jelly Bean

Lalu error! :P

Entah mengapa, error pun aku biasa aja. Nggak kesel. Mungkin sudah nggak minat lagi.

Lalu detik-detik mau putus asa, diriku lha kok nemu link yutub yang cocok sama versi Kindle Fireku, yaitu 1st Generation dengan versi 6.3.3.

Video cara ngeroot Kindle Fire 1st Generation 6.3.3

Ketika aku runut langkah-langkahnya, LHA KOK BERHASIL SODARA-SODARA!!!

Selama sepuluh menit, aku merasa melayang dan merasa sebagai ahli ngoprek android paling hebat se-Gang Arjuno! Hahaha..

Setelah di root (alias dijebol, diobrak-abrik, disetubuhi sistemnya), Kindle Fireku “tampak” seperti Android biasa. Ada Google Play Storenya. Horeee!!

Tapi karena ini belum diapgrid, maka hanya sedikit aplikasi yang tersedia di pleistor. Aplikasi yang kecil-kecil. Soalnya pas aku cek OSnya, masih Android 2.3.3. Halah, sekelas Gingerbread dong ya?

Waduh, percuma dong. Targetku adalah bisa nginstol game Boom Beach sama Hay Day nih!

Atas berkat bantuan dari Yang Maha Kuasa, aku kok tiba-tiba ingat di video pertama yang gagal aku ikuti itu, di situ ada caranya bagaimana cara ngeflash FireFireFire atau TWRP (Team Win Recovery Project, yang entah ini makanan apa). Intinya sih androidnya bisa di install OS lebih tinggi gitu.

Karena gagal, maka aku brosing ke channel yutub yang lain. Aku ubek-ubek aja channel yutub mas Tom Toates (yang bikin tutorial cara ngeroot Kindle Fire 6.3.3 ku di atas), ternyata mas Tom Toates Bikin tutorial cara ngeflash juga!

Video cara ngeflash FFF Bootloader Kindle Fire

Huwaaaaa.. Langsung praktek dan berhasil! Huahahaha..

Kalau sudah ke langkah TWRP itu, aku sudah bisa nerusin lagi. Soalnya di video pertama sudah dijelaskan dengan mudah. Kayak instal software gitu, tinggal nekst nekst doang. Haha.

Dan akhirnya berhasil dong. Tentu saja dengan komat-kamit berdoa yang kuwenceng dan tulus. Soalnya ngoprek-ngoprek daleman android itu kalau salah langkah ya bisa fatal. Hahaha. Untunglah aku masih beruntung.

CyanogenMod di Kindle Fire

Install CyanogenMod berhasil.
Kindle Fire ku naik level menjadi Jelly Bean!

Android Jelly Bean 4.2.2

Sudah Upgrade ke Jelly Bean 4.2.2
Otomatis bisa install game Boom Beach?

Boom Beach di Kindle Fire

FINALLY!!! Boom Beach di Kindle Fire (1st Gen)!!!

Dan akhirnya, tablet Kindle Fire First Generationku nggak nganggur lagi sekarang. Ponakanku, Farhan, yang tablet cinanya baru saja jatuh dan pecah, gak perlu beli tablet lagi. Bisa pakek sepuasnya Kindle Fireku.

OS nya sudah Android Jelly Bean (maksimal, kalau dipaksa apgrid ke Kit Kat, gak akan stabil), cukup lah buat ponakanku ngegeim-ngegeim asyik biar gak ketinggalan gaul sama gengnya yg sudah pada megang tablet semua.

Farhan sedang main game Boom Beach di Kindle Fire

Farhan bersama Kindle Fireku
sedang bermain game Boom Beach

The End..


Lalat, Semut dan Lebah

$
0
0

Pas acara reuni keluarga besar Bani Ibrahim lebaran kemarin itu, aku sempet memperhatikan ceramah agama dari Kyai setempat yg kebetulan diundang untuk mau’idhoh hasanah.

Cuma sempet?

Iya, sisanya sibuk foto-foto selfie sama ngobrol sendiri hahaha.

Eh, ada bab yg asyik untuk saya share di blog ini..

____________

Jadi Pak Yai menjelaskan kalau manusia itu ada tiga type. Yaitu type..

LALAT

Lalat itu, bergerak hampir 24 jam sehari. Alias gak tau leren. Gak pernah dia bubuk manis selama 8 jam kayak kita-kita manusia ini.

Lalat tetap aja terbang mencari makanan yg bisa dimakan. Apapun dia makan. Terutama yg menjijikkan. Kotoran, ikan busuk, makanan busuk, berkerumun di got atau ceren. Suka di tempat yg baunya busuk.

Nah, Pak Yai menjelaskan, bahwa lalat suka mendekati dan memakan barang-barang yg haram (kotoran, bangkai, dll). Sekalipun dia mendekati sesuatu yg halal, dia malah menularkan penyakit.

Misalnya nasi soto yg dikerubungi lalat maka kemungkinan besar nasi soto itu sudah nggak steril lagi, ada bibit penyakit yg dibawa lalat ke nasi soto itu.

Nah, kerja 24 jam sehari tanpa istirahat itu diibaratkan si lalat hanya ngurusin DUNIA saja. Tidak pernah istirahat untuk sekedar tunduk kepadaNya. Hidupnya juga hanya merugikan lingkungan sekitarnya. Gak ada manfaatnya sama sekali.

Pernah nemu type manusia yg kayak lalat? Ada pastinya ya…

SEMUT

Nah, type manusia selanjutnya adalah semut. Semut ini hampir sama dengan lalat. Bekerja terus selama 24 jam. Cuman bedanya, semut selain mendekati hal-hal yg halal, dia juga mau sesuatu yg haram.

Contohnya? Pernah tau khan makanan yg masih seger atau sudah busuk dirubung semut?

Cuman semut ini masih mending lah dibanding lalat. Soalnya dia bekerja sesuai tugas masing-masing. Ada semut pekerja, semut yg tugasnya membuahi, ada yg tugasnya bertelur saja. Semua dibagi-bagi sesuai perannya masing-masing.

Cuman ya itu tadi, semut bekerja tanpa istirahat. Yang dipikir DUNIA saja.

Nah, rata-rata manusia ya kayak semut ini. Melakukan sesuatu yg halal oke, yang haram juga mau, trus kedonyan, alias fokusnya cari harta dunia saja. #jleb

LEBAH

Nah, type manusia yg seperti lebah ini yang jadi idaman semua orang. Menurut artikel ini, lebah ternyata punya pembagian tugas yang jelas. Bahkan setiap lebah secara profesional sudah menguasai tugasnya.

Lebah juga punya sifat kerjasama yang sangat baik. Semua peran dijalankan tanpa niat saingan dengan lebah yang lain. Tidak ada kompetisi, mereka bekerja sama untuk mencapai satu tujuan.

Dan ternyata lebah juga punya jam kerja loh. Mereka bekerja mencari sari madu bunga (nektar) hanya pas matahari terbit dan pulang setelah matahari tenggelam. Setelah itu ngapain? Mungkin dia leyeh-leyeh nonton tipi atau facebookan. #eh

Lebah juga hanya mau mengambil nektar yg baik-baik saja. Yang kualitasnya kurang baik ya nggak diambil. Beda banget khan sama lalat atau semut yang semuanya dia makan?

Nah, sebagai manusia, sudah selayaknya kita meniru lebah. Yang segala tingkahlakunya positif dan layak ditiru. Dari pekerja keras, fokus sesuai peran, kerja sama, gak ada kompetisi, hanya mau melakukan yg baik-baik, bekerja tepat waktu, dan hidupnya nggak dihabiskan hanya untuk kerja mulu setiap hari.

Dengan kata lain, lebah memberikan contoh kepada kita kalau hidup di dunia ini harus imbang antara dunia dan akhirat.

Lebah

Tapi lebah bisa ngentup?
Iya itu kalau dia diganggu.

The end

Kartu Pos Dari Austria Jerman

$
0
0

Siapa lagi kalau bukan dari Mbak Ely.

Jadi aku tuh kalau ikutan lomba blog, gampang menangnya. Maklum aku khan senior di dunia perbloggingan. Hahaha.. Makanya kalau ada lomba, yang hadiahnya aku pingin banget, ya kemungkinan besar akan menang.

Huahahaha..

Kalau hadiahnya gak menarik (misal hadiah hosting, domain, yang 100% gak ada gunanya buat aku), ya nggak bakalan aku ikuti. Paling ya cuma komen, “Semoga yg ikutan sedikit ya, biar jurinya gak susah memilih pemenangnya” #eh

Huahahaha..

Masih ingat dong, postinganku yang ini, akhirnya menang di lomba nulis blog berhadiah Kartu Pos di postingannya Mbak Ely yang ini. Pengumuman pemenangnya di sini.

Aku seneng banget pastinya. Karena hadiahnya berupa kenang-kenangan yang tentunya mahal nilainya.

Hadiahnya ini loh..

IMG_2131-0.JPG

Kartu Pos SALZBURG dari Duniaely.com

Dan dibalik kartu pos itu ada tulisan tangan Mbak Ely. Ini yang nilainya melebihi harga kartu posnya ya.

IMG_2132.JPG

Tulisan tangan Mbak Ely

Tulisan tangannya bagus. Karakter orangnya supel dan simpel. Jarak antar kata yang renggang itu menunjukkan kalau Mbak Ely suka bersosialisasi dengan alam sekitar. Tidak menarik diri gitu. Pikirannya terbuka lebar. Nggak sempit.

Ki Joko Ndop Bodo.

Trus aku juga suka sama bahasa jawanya. Haha. Gak afdhol kalau nggak aku jawab ya..

Hallo juga Mbak Ely, kabaripun kulo lagi sumringah niki. Kulo remen sanget nampi kartu pos sepesial saking Njerman. Mengke badhe kulo pigura. Kulo pasang teng kamar. Tak penthelengi gambare mbendino, mbok menawi wonten wekdal, rejeki lan kesempatan saget mumbul teng Njerman numpak kapal mabur. Matur nuwun ingkang kathah nggih, Mbak.

Oh iya mbak, kartuposnya lama nyampenya, soalnya nomer rumahnya salah. Harusnya enam belas. Bukan enam. Haha. Semoga aku yg salah nulis ya. Maklum kadang otakku memang agak slendro. Haha. Tapi untungnya sampe hari ini dalam keadaan utuh sentausa tanpa cacat.

Dan setelah hunting pigura, (sampe merasa iba sama toko Kurnia yang kayaknya hari ini nggak laku, soalnya pas aku beli, pelayan yg kerjanya duduk-duduk doang mati gaya itu, sumringah banget menyambutku. Walaupun akhirnya aku cuma beli pigura seharga 7 ribu rupiah saja), akhirnya kartu pos cantik dari Austria tepatnya di kota Salzburg, tempat lahirnya kakak Mozart composer musik klasik handal yang aku juga suka dengerin musiknya itu, terpajang sempurna di dinding kamar.

Taraaa…

Kartu Post Jerman

Sudah dipigora lo mbak.
Hore..

The end…

Perjuangan Arisan Statistika ITS 2002

$
0
0

Minggu kemarin, aku menghadiri arisan perdana yang diadakan sama temanku Alumni Statistika ITS tahun 2002. Walaupun aku Drop Out, tapi itu khan kuliahnya. Kalau sama teman-temannya gak akan “out” lah. Masih akrab.

Acaranya jam 1 siang. Perjalanan dari Nganjuk ke Royal Plaza Surabaya itu sekitar 3 jam. Aku berangkat jam 10. Hehehe mepet.

Sebelum berangkat, perutku agak sakit. Trus ke wese. Trus mandi. Trus berangkat. Trus mampir ATM Mandiri di kantor pos. Sekalian beli roti sama minuman di Indomaret kantor pos buat bekal di bis.

Aku naik sepeda ke terminal Nganjuk. Sepeda dititipin di penitipan. Ketika jalan kaki masuk terminal, perutku lha kok menggeliat. Senep. Tapi trus berkurang. Lama-lama hilang.

Bis Sumber Selamat ngawe-awe supaya aku naik. Oke deh. Pas banget. Duduk di sebelah manusia berbody hot. Waduh, bakalan gak konsen nih. Bakalan keenakan terus nih di dalam bis. Huahaha..

Ternyata doaku tidak dikabulkan sama Yang Maha Kuasa. *Petir menyambar*

Bis berjalan mulus sampe Kertosono, tapi tidak diikuti dengan isi perutku yang menggeliat meraung-raung pingin memuntahkan isinya. Aku menahan dengan kesakitan sampe keringat dingin menetes di kening.

Lama-lama ilang sih sakitnya. Tapi ketika aku beli permen jahe, lalu memakannya, lha kok perutku memberontak parah! Sakit!

Body hot di sebelahku jadi nggak ngefek sama sekali. Lha wong badanku fokus sama perut yg duh, sakit banget jiwa raga. Belum lagi ketika bis berangsur-angsur penuh, aku harus banyak gerak ketika pedagang melewatiku. Sambil menahan rasa sakit di perut. Sambil menahan supaya nggak keluar isinya.

Karena aku tidak ingin terjadi hal yang sangat memalukan sumur hidupku nanti, yaitu mencret di bis. Aku pun memutuskan untuk turun di Jombang. Padahal baru sejam perjalanan. Surabaya masih 2 jam lagi.

Padahal manusia berbody hot tadi akhirnya menyapaku loh, padahal aku gak ngasih kode apa-apa. Wah, rejeki itu harus kutinggalkan gara-gara masalah perut. KAMPRET TENAN!

HUAHAHAHAHA..

Turun terminal Jombang, aku langsung mencari toilet. Untungnya pas turun dari bis sampe menuju toilet, sakit perutku berkurang. Tapi ketika berada di dalam toilet, DIA MENGGELIAT PARAH!

Aku lepas segalanya kecuali kaos Peter Says Denimku yang mahal itu. Lalu ndodok. Dengan sekali jurus saja, keluar semua isi perut yang setelah aku ingat-ingat, sudah dua hari nggak ke wese. Karena begadang.

Masuk angin memang cepet sembuh, tapi SANGAT MEREPOTKAN dan DARURAT sekali. Kalau nggak segera ditangani, bisa malu. bahkan bisa mati loh! Hahahaha..

ALHAMDULILLAAAHIROBBIL ‘AALAMIIIN…

Akhirnya sakit perut sudah tuntas sembuh. Aku ngemil permen jahe untuk menghangatkan tubuh. Minum susu soklat Ultra. Sambil menunggu bis Surabaya.

____________

Sampelah ke Surabaya. Aku turun PLN, oper bis ijo jurusan Joyoboyo. Turun di Royal Plaza. Menuju ke D’COST, rumah makan seafood dengan harga kaki lima itu loh (walaupun menurutku tetep mahal sih, maklum aku bandingkan dengan Nganjuk. Hahaha)

Kirain aku telat, soalnya sudah jam 1 lewat. Ternyata aku datang duluan! Hahaha. Maklum temenku bawa keluarganya semua. Jadi ya persiapannya lama.

Datang selanjutnya Ade Irfandi Suyatno. Temenku yang ketika kuliah dulu, sering belajar bareng di kosannya Jati sampe nginep-nginep. Haha. Jadi kangen masa-masa kuliah.

Ade tengak-tengok sendirian sambil menempelkan spiker Blekberinya di telinga. Lalu aku menghampirinya. Eh, dia masih kenal aku. Katanya aku gemukan. Huahaha. Padahal ini sudah kurusan lo De. Eh, Ade nggak banyak berubah, cuma sedikit agak berisi. Sedikit.

Lalu datanglah Arif Nur Ikhsan, bersama bala tentaranya, istri dan anaknya. Arif tambah gemuk. Standar orang yg sudah menikah, pasti tambah gemuk.

Lalu datanglah Tarni bersama kedua anaknya yang wajahnya kayak bule, mereka playon kejar-kejaran. Tarni yang sekarang tampak lebih putih dibanding pas jaman kuliah dulu. Iyalah, perawatan to ya. Huahahaha.

Sama sih, aku juga sekarang jauh lebih ganteng dibanding masa kuliah dulu yang banyak jerawatnya dan item. Huahahaha.

Lalu masuklah kami bertiga plus keluarga masing-masing ke D’COST. Sambil menunggu teman-teman lainnya. Kami ngobrol-ngobrol.

Lalu datanglah Dani. Manusia mbulet sedunia. Badannya bulet dan omongannya mbulet. Hahaha. Eh, Dani jomblo loh! Sarjana Statistika loh! Hauahahaha.

Aku juga jomblo sih, tapi aku khan DO. Tapi khan aku belum pingin nikah. Wehehehe..

Lalu datangnya Sopik bersama suaminya yg tingginya sak genter. Wah, aku kesaingan nih. Anaknya Sopik punya suara 7 oktaf. Tinggi banget ketika teriak.

Kami masih menunggu satu keluarga lagi. Sekarang sudah jam 2.30 sore, daripada kelaparan nunggu, kami memesan makanan dulu.

Aku gak paham, menu andalan di sini apa. Walhasil aku mesen ciken fille. Walah, rasanya setandar. Kata temenku, yang enak itu cumi-cuminya atau kepitingnya. Owalah, oke deh. Lain kali mesen menu andalan aja.

Shinta akhirnya datang bersama suaminya yg ginuk-ginuk dan anaknya yg masih kecil. Wah, akhirnya sudah datang semua (yang bisa datang, yang nggak datang ada 7 orang!).

Ngobrol-ngobrol, makan-makan. Yang banyak ngobrolnya itu aku sih, soalnya teman-teman pada penasaran sama pekerjaanku yg “nyentrik” sendiri ini. Kerja online. Kerjaan yang futuristik banget ya! Kerjaan yang ajaib. Yang Hanya dari rumah, bisa datang klien dari Amerika!.

Makanku lumayan lahap, maklum lapar habis “turun mesin” tadi.

Arisan Statistika

Kangkung yg tersisa itu lima menit kemudian sudah amblas!
Hehehehe.

Arisan Statistika

Teman-temanku awet muda semua.
Kalau generasi sekarang, wajah kayak mereka itu baru umur belasan tahun.
generasi sekarang boros mukanya.

Lalu pengocokan nama pun dimulai. Pertama yang ngocok adalah Ade. Yang mbetok adalah Tamim (gak datang). Trus dikocok lagi, kali ini aku yg ngocok. Yang mbetok adalah Tarni. Wah, selamat ya! Jadi November nanti arisannya di Surabaya lagi, di rumahnya Tarni.

Sebenarnya arisan ini khusus teman-teman kuliah yg sekarang tinggal di Surabaya dan sekitarnya. Trus aku diajak. Trus aku mau. Ngggak papa lah, Nganjuk – Surabaya gak jauh-jauh amat. 3 jam perjalanan. Lagian kapan lagi bisa kumpul-kumpul sama teman kuliah kalau nggak diadakan arisan begini?

Jam setengah lima sore, kami pulang. Foto-foto dulu.

Arisan Statistika 2002

Arisan Statistika ITS 2002 di D’Cost Royal Plasa Surabaya.
Karena awet muda, gak mirip ibu sama anak, tapi kakak sama adik.

Kami berpisah untuk bertemu lagi November 2014 nanti. Aku dan Dani kemudian mampir ke rumah Ade di Bendul Merisi. Sebelum berangkat, aku dan Dani ngambil motor dulu.

Beuuuh, area parkirnya miskin oksigen. Pengap banget. Aku yang biasa dengan udara segar dan sejuk dari Nganjuk ini, langsung sesak dan megap-megap. Mood langsung turun.

Aku heran, penduduk Surabaya sini kuat-kuat banget ya. Di situasi miskin oksigen begini, mereka masih bisa tersenyum dan ngobrol santai. Kalau aku sudah kepingin kabur aja beli oksigen tabung yang dikirim khusus dari pegunungan Nganjuk. Hahaha.

Ya nggak heran sih, kalau masyarakat perkotaan berkunjung ke pedesaan atau pegunungan, pasti pada suka lebay memuji-muji kesejukan dan kebersihan udaranya. Karena udara yang dia hirup sehari-hari gak sebersih di sana. Kalau aku sih, berkunjung ke gunung, ya biasa aja. Gak lebai. Paling cuma lebih dingin aja.

__________

Sampelah di rumah ade. Ade ngontrak rumah di Bendul Merisi. Setahun 17 juta. Mihil bingit! Di Nganjuk duik segitu bisa ngontrak rumah 2 tahun.

Ade Irfandy Suyatno

Ade Irfandy Suyatno di rumahnya.

Ade asli Bone, Sulawesi Selatan sana. Jusuf Kalla juga kelahiran Bone loh. Jangan-jangan Ade nanti bisa jadi calon wakil presiden? Who knows?

Kok doanya nanggung ndop? Kenapa nggak didoakan jadi Calon Presiden?

Karena Calon Presidennya adalah aku! HUAHAHAHA..

Di rumah Ade ngobrol-ngobrol sampe puas. Membahas pengalaman hidupku (yang tadi masih bersambung) tentu saja. Aku cerita kalau dulu itu aku sempet down juga karena stress kuliah. Lalu bisa bangkit setelah nekat memilih jalan hidup sesuai mauku (yang mungkin nggak sesuai sama kemauan banyak orang, terutama keluarga).

Hidup ternyata sebuah pilihan. Silakan pilih, menyenangkan orang sekitar, tapi diri sendiri gak seneng. Atau menyenangkan diri sendiri, tapi orang sekitar belum tentu seneng. Kalau bisa sih ya menyenangkan diri sendiri dan orang lain. Tapi itu idealnya. Susah mencapai ideal kalau hidup itu. Harus ada yg dikorbankan. #tsah

Habis makan mie goreng, sudah jam setengah sembilan malam. Ade harus balik lagi ke keluarganya. Aku dan Dani pamit pulang.

_________

Sampe Nganjuk jam 12 malam. Roti bekalku hilang di bis. Huahaha kok bisa ya. Main game bentar. Buka facebook bentar. Buka twitter bentar juga. Eh, lha kok udah jam 2 pagi. Yaudah tidur aja.

Hari minggu yang melelahkan, sampe sms klien aja gak sempet aku balas. Maklum minggu khan libur. Kebetulan liburnya pas sedang di luar rumah pula. Jadi ya lupa. Hahaha..

The end

Nganjuk Bermural

$
0
0

Nganjuk kini lebih menarik dilihat. Nganjuk yg masuk ke dalam kota lo ya, bukan di jalan bis. Kalian yang pernah melewati Nganjuk pasti mengira kalau Nganjuk itu isinya sawah doang. Ya jelas to, yang kamu lewati itu jalan bis! Bukan kotanya.

Trus di kotanya emang ada apa ndop?

Nggak ada apa-apa juga sih. Mol aja nggak ada. Bioskop apalagi. Mekdi, ke efsi, bahkan eskalator tidak bisa ditemui di sini. Semua hal berbau modernitas, nggak ada di Nganjuk sini.

:cry:

UNTUNGNYA DI KOTA NGANJUK LAHIR SEORANG PEMUDA GANTENG YANG KARYANYA SUDAH GO INTERNASIONAL mengalahkan aknes monika!!!

Siapa itu?

Duh, jadi malu… :oops:

_________

Nah, saat ini, ada sedikit hiasan yang bisa dilihat di sekeliling kota Nganjuk. Hiasan itu nemplek di tembok-tembok sisi rumah, gedung, trotoar. Hiasan itu ada di sekitar pasar wage, Gang-gang di Desa Ploso, belakang SMPN 1 Nganjuk, Megantoro, Cokroaminoto, Gang Batur.

HIASAN ITU BERNAMA MURAL.

Temanya sih tentang rata-rata kritik lingkungan. Rata-rata membahas global warming, sampah, yang positif-positif pokoknya.

Mural belakang kantor pos

“Nganjuk Sehat Belajar Jadi Giat”
Mural ini ada di belakang kantor pos.
Mural ini karya UPTD Jatikalen Nganjuk.

Mural Save Earth

“Save Earth” Bahkan bumipun ditelan tanpa sisa
Oleh manusia-manusia serakah, penguasa-penguasa tamak
Pembalak-pembalak liar perusak alam.

Ini karyanya temenku, mas Heri.
Mural ini ada di Depan Gedung Wanita ke barat

Mural PLN

lampu Nyala atau 50Ribu
Kritik buat PLN nih :P

Budayakan hidup bersih Mural

“Budayakan hidup bersih dan sehat”
Ini karya SMKN 1 Gondang Nganjuk

Hijaukan Dunia Dengan Daun

“Hijaukan Dunia Dengan Daun” entah karya siapa.
Yang kanan karya SMA Sukomoro Nganjuk

Eh, karya di atas itu dilombakan loh. Dan katanya mbakku sih yang menang dari SMP 1 Nganjuk. Wuih, yang mana ya yang menang? Aku malah gak ngerti hahaha.

Tapi kalau aku sebagai jurinya, yang menang adalah karya yang di bawah ini…

Mural Cintailah Diriku

“Cintailah Diriku”
Mural ini karya siapa ya?

Bagus banget menurutku. Soalnya gambarnya bagus, konsepnya simpel. Gadis belia mencintai lingkungannya. Nyindir anak-anak jaman sekarang sekarang nih. Yang kayaknya lebih mencintai gejetnya daripada lingkungannya. Tetanggaku yang masih kecil-kecil itu kerjaannya cuma ndingkluk saja mainan game di tablet.

Nggak pernah aku lihat mereka nyapu latar, siram-siram, nyapu rumah, ngepel. Generasi sekarang memang manja-manja ra gelem tandang gawe. Ponakanku aja mana bisa korah-korah? Mandi aja nggak bisa. Apalagi keramas! Sampe rambutnya kutuan! Parah dan payah pokoknya.

Trus aku suka sama mural di atas karena satu hal yang SANGAT PENTING: PAS BANGET BUAT SELFIE!!! Nggak mengganggu gambar aslinya!!! (((PENTING!!!)))

Buat apa bikin mural yang ribet kalau gak bisa dibuat selfie? Yang kalau ketika kita selfie, ada bagian yang penting yang tertutupi?

Mural Lagi

Mural sisa. Eman-eman kalau nggak aku aplod.
:P

Sudah itu saja ya. Ada ratusan mural lainnya sih, tapi jelek-jelek. Yang saya aplod ini yang bagus saja. Aku paling nggak suka sama mural yang awut-awutan tanpa konsep apa-apa trus ada tulisannya “Mereka yang gak suka kita adalah mereka nggak ngerti seni”.

HALAH PRET! Karya jelek begitu kok masih cari pembenaran. Belajar nggambar dulu ya dik, baru dipamerin di jalan. Karyamu itu bukan gak bagus, tapi GAK ADA KONSEP dan GAK ADA MANFAATNYA!

Boleh berkarya seni, boleh berbeda, boleh unik, boleh berbuat apapun yang kamu mau, ASAL ADA MANFAATNYA! #ndopquote

Sekian.

20 Fakta Tentangku (Extended)

$
0
0

#20FactsAboutMe

Sudah pernah aku tulis di instagram @dzofar, tapi versi cepet-cepet nulisnya. Kali ini versi panjangnya. Beserta penjelaskan secukupnya.

  1. Wetonku sabtu pahing. Konon sabtu pahing adalah weton paling besar bilangannya: 18.
    Menurut primbon, Sabtu pahing itu..

    Jika anda lahir pada hari Sabtu Pahing, kemungkinan anda bersifat lekas naik darah! Untungnya, secepat anda memuntahkan kemarahan anda secepat itu pula anda melupakan penyebabnya. Semoga orang lain sebaliknya mudah memaafkan anda pula! Perlu diingat, bukanlah suatu hal yang menyakitkan untuk mengakui kesalahan yang kita lakukan. Akan tetapi meskipun anda memiliki semangat hidup yang tinggi yang terkadang berakibat pada kecerobohan, anda akan bersikap lebih waspada bila menyangkut materi. Anda adalah salah satu tipe yang selalu siap membantu teman yang sedang menderita.

    Golongan darahku juga O. Golongan darah yg juga tergolong “superior” kayak Sabtu Pahing. Trus bintangku Leo, rajanya rasi bintang.

    KESIMPULAN: Aku keras kepala. Kalau diibaratkan sekumpulan mutan di X-Men, aku adalah Wolverine. Mudah tersinggung, tapi juga gampang melupakan.

    Oke lanjut..

  2. Mentil ibuk selama 3,5 tahun! Bahkan ada sumber lain mengatakan sampe TK! Waduh, overdosis dong ASI nya. Walhasil aku over dosis juga kecerdasannya. Duh maaf ya teman-teman kalau iri.
  3. Waktu kecil, pernah sakit batuk lama sampe parah. Suara batuknya juga unik. Kayak suara kalkun. Kadang kayak serigala (bukti kalau aku ini Wolverine!), sumber lain mengatakan kayak suara ayam berkokok (sumber yang ini kurang kuat)
  4. Seumur hidup, cuma pernah nyetir motor selama 4 bulan lebih sedikit karena terpaksa. Sisanya naik kendaraan umum dan sepeda ontel. Atau diboncengin.

    Ada sumber mengatakan, aku trauma nyetir motor. Pernah nabrak pot! Pas belajar motor, selalu kecegat pak pulisi. Pas nganterin adik sekolah, pernah mogok karena bensinnya habis sehingga harus menuntun 2 kilometer sampe rumah. Setelah diperiksa, ternyata keran bensinnya gak dibuka. Pantesan habis ditengah jalan. KAMPRET!

  5. Paling gak suka diintimidasi, diceramahi, dimotivasi. Hey! Aku ini intimidator, ceramahor, dan motivator!
  6. Pernah panuan, kadasan, kutuan dan yg terakhir diberi cobaan keloid yg susah kempesnya itu.
  7. Suka melakukan sesuatu secara spontan. Dan juga membatalkan sesuatu pun bisa dengan spontan. Sering bikin teman marah dan geleng-geleng karena membatalkan janji dengan tiba-tiba. Untuk menghindari hal itu, aku biasanya menjaga mood agar gak berubah sampe hari H. Hal ini perlu dukungan semesta juga sih.
  8. Karena sukanya spontan, makanya aku gak pernah mikir masa depan. Karena masa depan itu menurutku cuma hayalan. Kecuali kalau punya mesin waktu.
  9. Punya 7 buku tebal diary. Ditulis ketika masa stress kuliah. Trus gara-gara blog, diary pindah ke blog. So, jangan dikira aku ngeblog ini buat cari duit semata ya. Kalau tujuanku cuma duit, aku bakalan bosen. Blog is about passion, biar nggak bossen.
  10. Punya teman-teman baru yang rata-rata gemuk! Huahaha. Tau nggak sih, diam-diam aku mengoleksinya! Kira-kira sudah terkumpul 15 temen baru yang SEMUANYA GEMUK! :hug:
  11. Gak jelas umurnya berapa. Banyak yg salah nebak umurku. Aku juga jadi sering salah nebak umur orang lain. Udah sreg temenan sama temen yang kayaknya sebaya, setelah aku tanya tahun lahirnya, lha kok selisih 10 tahun! SEPULUH TAHUN! :lol:
  12. Belum bisa menerima kalau dipanggil “om”. Gak asyik aja. Enakan “pak lik” atau paman. Ponakanku manggil aku “lik ndop”.
  13. Punya andeng-andeng 3 di sekitar mata kiri. Katanya aku suka mengamati.
  14. Pernah ikut audisi Indonesian Idol 3 kali. Trus baru sadar kalau aku tuh layaknya jadi juri. Bukan peserta.
  15. Sangat sombong dan galak. Khususon sama orang yg karakternya sok suci, suka ngejudge, under estimate, apatis, pesimis.
  16. Suka pedes level “satu gigitan tahu satu cabe!”
  17. Kalau di rumah, hampir gak pernah pakai celana dalam. So, kalau kamu ke sini tiba-tiba, sudah bisa dipastikan aku gak pakek daleman. Selamat menikmati! :lol:
  18. Bisa muter-muter buku pakai satu jari. Eh, anak jaman sekarang pada bisa nggak sih? Nggak deh keknya. Anak sekarang pada pinter main tablet aja. No circus or acrobatic skill!
  19. Bisa niruin suara cicak pakai teknik menempelkan pangkal lidah ke langit-langit lalu menyedot udara ke dalam. TET-TOT.. TET-TOT..
  20. Dulu suka nongkrong di atas genteng. Kalau lagi marah gitu suka sembunyi di atas genteng.

Udah ya. Kalau di instragam sih pakek ngetag gitu. Trus yg ditag harus menjalankan tugas nulis 20 fakta tentangnya juga. Karena ini nulisnya di blog, gak usah ngetag-ngetagan aja. Kalau ada yang mau nulis 20 fakta tentang dirinya, monggo aja ditulis di blognya masing-masing.

Sekian.

Menanam Jeruk di Sawah

$
0
0

Kemarin khan aku ke Tulungagung. Ke rumahnya mbah Rubi (almarhum) yg kosong gak berpenghuni. Di sebelahnya, ada rumah pak likku dan di sisi samping lainnya, ada rumahnya almarhum budhe. Nah, anaknya almarhum budhe, Mbak Deni, ngajak aku ke sawah. Dia mau menanam jeruk.

WAH INI BAKALAN ASYIK!

Menanam jeruk khan gak sama dengan padi, yang harus berjeplok-jeplok ria dengan lumpur. Kalau jeruk itu lahannya kering kok. Jadi gak khawatir kakiku kotor banget gitu. Maklum lah, diriku ini gampang panuan, jadi kena kotor dikit, tumbuh jamur huahahaha..

Pertama datang ke sawahnya, diriku langsung ditugasi njabuti suket. Jiah ini kerjaan kayak pas SD kalau lagi jam olahraga guru olahraganya gak masuk, biasanya khan disuruh cabutin rumput. Okay gampang!

Rumput di sawah

Njabuti suket tuh gampang lah..

Rumputnya dicabutin biar nggak royokan makanan sama jeruknya nanti. Maklum suket itu selera makannya ganas ya. Jadi yang ganas-ganas memang harus diberantas.

Setelah rumputnya berkurang, tanah digemburkan. Disirami gitu.

Ambil airnya di kolam deket sawah. Eh, di Tulungagung sini, tepatnya di desa Sumber Dadi kecamatan Sumber Gempol. Namanya aja Sumber ya, jadi tanah di sini subur banget. Kalau digali sedalam kira-kira dua meter aja, udah mancur tuh airnya.

Siram-siram

Disirami biar adem hatinya..

Setelah itu, karena sudah sore, maka pulang ke rumah lagi.

Besok paginya ke sini sawah lagi sekitar jam 7 pagi. Aku sarapan dulu di rumah pak lik (tidur juga di situ). Trus Mbak Deni dan Mas Rojik (suaminya) datang dari rumahnya (sekitar 3 kilometer dari sini) naik mobil membawa dua karyawan, ibu-ibu pakai capil. Lalu satu lagi mas Imron. Dan “karyawan” satu lagi, yang hanya akan mengganggu kekhusukan mereka bercocok tanam, saya. Hehehe

Ke sawah jalan kaki. Deket kok dari rumah budhe. Kali ini aku ditugasi menutup jeruk yang sudah diletakkan di garis-garis yang sudah dibentuk sebelumnya sama mas Rojik dan mbak Deni pakai kayu.

Menutup jeruk

Benih jeruknya ditutup tanah.

Digaris-garis dulu

Digaris-garis dulu sebagai tempat penanaman.

Menutup benih jeruk dengan tanah ternyata gak boleh sembarangan. Tanahnya harus yang halus. Bukan yang nggrotal-nggrotal gedhe-gedhe dan padat. Kalau tanahnya gedhe2 dan padat, jeruknya nanti susah tumbuhnya. Mungkin dia gak mau menanggung beban terlalu berat. Haha.

Eh, kok benih jeruknya berwarna ungu magenta ya?

Jadi, aslinya benih jeruk itu berwarna keemasan kayak isi jeruk pada umumnya..

Benih jeruk

Benih jeruk yang sudah dikum sama air.

Itu benihnya kualitasnya bagus. Jadi harga sekilonya mahal, jutaan rupiah gitu.

Nah, biar benih jeruknya gak dimakan semut ketika ditanam dalam tanah, maka harus dikasih obat berwarna ungu magenta.

Bubuk Marshal dan Jeruk

Bubuk Marshal dan benih jeruk setelah dicampurinya

Setelah benih ditutup tanah, tanahnya pun harus ditutup sama sak beras. Biar gak ditumbuhi rumput gitu.

Menutup dengan sak beras

Tanah ditutup sak beras

Supaya saknya bisa menempel di tanah, maka harus ditusuk sama bambu yang sudah diiris tipis-tipis. Bambu dipluntir, ditekuk pas tengah, dicubleskan ke tanah.

Udah gitu doang. Gampang. Hahaha.

Setelah jeruknya nanti tumbuh, saknya diambil. Lalu dibiarkan tumbuh sampe sekitar umur 3 bulan. Kira-kira setinggi 30 cm lah ya. Setelah itu tanaman “diungsikan” ke lahan lainnya lagi yang lebih gedhe. Biar makin tumbuh besar dan buahnya buanyak.

Petani di sawah

Jadi lahan yang ini untuk penyemaian doang. Setelah semai, dipindahkan ke sawah yang lain. Karena sawah yg ini sudah berkurang zat haranya. Sawah yang baru pastinya zat haranya masih melimpah. Jadi biar si tumbuhan dapat vitamin yang konsisten gitu. Biar ginuk-ginuk gituh.

Okay, see you 3 months from now. Let’s see what happen. Kita semua berharap jeruknya nanti tumbuh subur yaa.. Aamiin..

*Eh, gosipnya tanaman jeruk ini hasilnya lumayan loh. Sekali panen, kalau hasilnya bagus, bisa dapat 3 kali lipat dari seluruh biaya yg dikeluarkan. Menggiurkan khan? :ssst: *

To be continued…

Beli Spigen Tough Armor Case

$
0
0

Suatu saat aku kepingin punya hape yang tebal gedhe dan enak dipegang. Berat pun gak masalah. Trus aku apdet status di facebook seperti biasanya. Ngritik vendor-vendor hape kenapa kok bikin hape yg tipis, ringan dan susah dipegang.

Eh, statusku (bisa dibaca sendiri di sini) dapat respon yang banyak. Ada yg bilang, sudah ada yg bikin kok. Mereknya macem-macem. Yang terkenal itu CAT ya. Trus ada yg menyarankan merek Runbo. Brosing-brosing, ternyata hape Runbo itu keren banget! Terutama yang seri Runbo X6 :kiss:

Karena aku sudah kadung jatuh cinta sama iOS, sementara si Runbo itu OSnya Android, maka aku kubur dalam-dalam keinginan untuk beli hape itu.

Trus karena keinginan punya hape tebal itu masih membuncah dan menggoda iman. Maka aku pun ingat kesing iPhone yang bikin tebal dan enak dipegang yang buanyak diposting sama akun-akun olshop di instagram. Dan secara otomatis itu melanggar postinganku yang ini.

Waduh. Bakalan jadi masalah ini. Ndofans™ bakalan protes karena aku gak konsisten lagi. :cry:

Sayangnya, aku gak mikir sedalam itu. Jadilah aku brosing di kaskus, iPhone case yang tebal dan enak dipegang. Nemulah Spigen Tough Armor.

Spigen Tough Armor

Jatuh cinta sama kesing ini.
Poin paling penting adalah: Logo Apelnya akan tetep terlihat :P

Nemulah id kaskus yang punya website di primegad.com. Toko online yang menjual kesing premium (baca: mahal). Karena memang orijinal. Banyak ID kaskus yg jualan kesing Spigen Armor Tough ini, tapi entahlah, harganya beda jauh. Di website spigen harganya 29.9 dolar (belum ongkirnya 13 dolar!). Kenapa ada yg jual seharga 120 ribu? Pasti KW lah.

Dan setelah ngobrol-ngobrol sama admin primegad.com, Spigen KW itu cuma 30 ribuan! Dan jelek banget katanya. Huahaha. Gila, kenapa dijual 120 ribu? Pantesan FJB kaskus itu cepet kaya raya #eh

Singkat cerita, aku sudah transfer dan siap-siap nunggu barangnya sampe rumah.

Sampelah barangnya tadi pagi. Aku buka, loh, rasanya beda banget! Dari bungkusnya aja beda. Selama ini aku beli kesing, bungkusnya plastik tipis. Yang ini plastiknya kokoh. Rapi. Dan ada nomer serinya pula. Yaiyyalah, original kok ya. Haha.

Langsung dipasang di iPhone 5 ku. Dan difoto. Upload instagram dan otomatis ke facebook.

Spigen dan iPhone 5

Spigen Tough Armor warna Metal Slate (biru keabu-abuan)

Duh, hapeku jadi genggamable dan guwanteng! Dan keinginan hape tebal dengan iOS pun terlaksana sudah. Hahaha. *ngarep iPhone 7 nanti desainnya tebal dan army look*

Awalnya suka yang warna silver satin, tapi di Indonesia kayaknya gak ada yg jual. Rata-rata olshop indonesia jualnya yg warna metal slate ini. Kalaupun ada, harganya yg murah, alias KW. *atau aku yg kurang piknik?*

Ini harganya 350 ribu (telungatus seked ewu). Dan katanya stocknya tinggal satu doang. Dan gak restock lagi. Jadi buat kalian yg mau beli, ke toko lain aja, di instragram ada akun @macstuff_us, dia jualnya 400 ribu sih. Tapi keknya stocknya banyak.

Mahal ya.
Iya.

Pengalaman beli bumper CROSS, trus keizing kulit Ubox, berakhir di penyesalan. Yang bumper CROSS (150 ribu) itu keren sebenarnya, tapi ya itu, cuma pinggirnya doang yg dibungkus. Trus yang Ubox keizing kulit aku kecewa soalnya ternyata kualitas dibawah standar. Warna kulitnya keren sih, tapi dalemnya, NGGILANI. Warnanya kusam dan gak ada elegan-elegannya. It looks cheap. Gak sebanding sama harganya yg 140 ribu itu.

Dan semoga ini terakhir penjelajahanku mencari casing buat iPhone 5 ku tersayang, Siti Funiah.

__________

Sebentar-sebentar, jadi kamu gak konsisten lagi ya Ndop? Kenapa? Pasti ada alasannya deh!

PASTINYA! Aku memang sebenarnya sangat benci dengan orang yg suka berubah-ubah kebiasaan. Konsisten akan cepet terkenal. Bukti kekonsistenanku adalah dengan tetep betah ngevector wajah dan betah naik sepeda ke mana-mana. Sudah jadi tredmak kali ya.

Nah, alasan aku berubah fikiran dari membiarkan hape telanjang, ke memilih untuk membungkusnya dengan casing adalah..

Suatu hari, ketika aku sudah mandi, pakek baju batik jokowi motif parang, celana jins, sandal crocs, mau berangkat kondangan, aku take selfie dulu pakai selftimer di hape. Hape aku dirikan di atas tembok setinggi semeter lebih!

Nganjuk itu kota angin. Jadi aku atur supaya hapenya gak goyang tertiup angin. Ketika posisi hape sudah berdiri tenang. Aku pencet tombol selftimer 10 detik, lalu berlari untuk pose di depan hape.

Baru saja lari beberapa langkah, tiba-tiba “KLONTANG.. KLONTANG.. TUNG.. PREK!!!”

Aku shock! :shock:

HAPEKU JATUH DARI KETINGGIAN SEMETER LEBIH KARENA TERTIUP ANGIN!

Dengan jantung bedebar-debar, aku ambil hapeku. Aku elus-elus. Aku lihat permukaannya. Ada lecet satu titik. Trus ada area goresan di sudutnya. Hape masih berfungsi normal.

Seharian setelah peristiwa itu, aku gak tenang. HAHAHAHAHA.

iPhone 5 memang enteng! Dibanding iPhone 4 dan type sebelum-sebelumnya. Dan lebih tipis. Jadi, sebuah kombinasi yg lengkap kalau iPhone mudah “diterbangkan” oleh angin kalau didirikan di tembok.

Sejak saat itu, aku jadi membayangkan akan ada iPhone yg tebal dan berat, biar lebih kokoh kalau dia berdiri sendiri. Mungkin iPhone 7 nanti dibikin tebal dan berat? Who knows?

Oke, sudah tahu khan cerita selanjutnya? Aku kepingin menyulap iPhoneku jadi tebal dan berat. Biar gak gampang jatuh kalau mau selfie. That’s why, aku beli Keizing kulit ituh, lalu kecewa. Trus beli Spigen ini. Dan puas.

Kalau saja gak ada kejadian hape jatuh tertiup angin karena ketipisan dan keringanannya itu, ya aku bakalan konsisten untuk tidak memakaikan baju di iPhoneku.

Begitu kakak.

Bikin postingan ini juga karena disuruh fans-fans di facebook agar klarifikasi masalah ketidakkonsistenanku di blog. Hahaha.. kalian ini perhatian banget. Sempet sakit hati lah aku kalian bully rame-rame, tapi setelah nulis ini ya lega aja.

Jadi, bisa disimpulkan kalau everybody changes. Setiap orang akan berubah. Yang konsisten memang yg menang sih. Tapi lingkungan sekitar membuat orang berubah pikiran. Mood juga bisa mengubah pikiran.

Seorang yg suka pakai kacamata tebal jadi berubah pikiran pakai softlense karena dibully teman-temannya dan lebih praktis. Seorang yg ngecet rambutnya jadi merah bisa berubah pikiran karena bosen. Angin di Nganjuk membuatku berubah pikiran untuk masang kesing di hape.

Mau baca komen-komen Ndofans™ yang membully aku karena aku gak konsisten? Sini baca di sini. Sempet sakit hati juga sih dibully begitu. Akunya sih ngeyel. Pakek alibi-alibi “konteks” pula.

HAHAHAHHAHAHA… Aku kok dilawan.. :P

Sudah-sudah. Buyar-buyar. Malem jum’at nih. Yasinan sanaaaa.. Hahaha…


Ironi sebuah Slametan

$
0
0

“Mas, tabungan kita sudah ngumpul lumayan banyak nih. Belum ada kebutuhan-kebutuhan yang mendesak juga. Gimana kalau besok kita bikin acara kirim doa? Buat mendoakan mbah-mbah kita, juga buat mendoakan anak kita yg meninggal ketika masih janin dulu itu, ya Mas? Kata Hartini kepada Suyanto suaminya.

“Ayok, kita bikin!”
Senyum suaminya merekah. Bangga dengan istrinya yg punya ide bagus itu.

Hari H telah datang. Undangan telah disebar sebelumnya sebanyak 40 orang. Sama kayak undangan-undangan penduduk desa lainnya yang rata-rata mengundang 40 orang untuk acara kirim doa atau slametan seperti ini.

“Mas, kita bikin yang datang seneng ya mas. Makanannya yg enak-enak. Jangan cuma krupuk sama jadah ya. Aku sudah masukin roti, risoles, lemper, roti kukus, sama pastel.” Hartini menjelaskan kepada suaminya, kalau biaya untuk kirim doa ini nggak murah. Tapi nggak papa, mumpung ada duit. Mumpung duitnya masih belum kepakek buat kebutuhan lainnya.

“Sotonya udah mateng khan, Dik? Boleh Mas icip-icip?”

“Boleh lah mas, aku ambilkan dulu yaaa… Aku tadi beli ayam 2 ekor loh.. Biar nanti tamunya seneng karena sotonya banyak ayamnya..”

Suami makan dengan lahap. Karena sotonya memang enak..

_______________

Iya, sotonya memang enak. Enak banget malah. Aku mewakili keluarga diundang datang ke acara kirim doa itu. Aku duduk di karpet hijau yang pinjam di pak RT. Bersandar di tembok yang kelihatan batu batanya. Di atas sana, sarang laba-laba menghiasi atap genteng yg bagian di bawahnya hanya ditutup plastik.

Lampu neon yang sudah redup menerangiku makan lahap malam itu. Sambil mbatin di dalam hati, duh, keluarga ini pasti habis-habisan membiayai acara ini.

Tapi ironinya…

Tenggorokanku saat itu masih belum kering karena doa-doa yg panjang. Entah kenapa, pemimpin kirim doa kali ini cuma berdoa singkat. Nggak pakai baca surat Yaasiin. Dan bacaan yang harusnya diulang 33 kali, dipersingkat jadi 11 kali. Terkesan terburu-buru.

Setelah makan, para tamu disuguhi minuman es buah. Nikmat sekali. Setelah itu, berkat pun dibagikan.

“Sudah semua?” Kata Suyanto memastikan.

“Sudah.. “ Kata Pak Teguh. Tokoh masyarakat di sini.

Suyanto diam. Lalu dia resah ketika melihat ke dalam kamar. Aku ikutan mengintip ke dalam kamar yg letaknya pas di depanku. Stok berkat di dalam kamar sana ternyata masih ada 20 lebih. Yang datang ternyata cuma sedikit orang. Padahal cuaca cerah!

Entah siapa nanti yang menghabiskan..

Para undangan berdiri. Pamit pulang. Salaman. Mengucapkan terimakasih.

Aku sengaja berdiri paling akhir. Sambil menghela nafas, kulihat sekeliling rumah. Membayangkan kalau biaya buat berkat yg gak kemakan di dalam kamar itu, dan soto di dapur yang pasti masih banyak, kalau ditotal, bisa buat nyemen tembok rumah ini. Atau buat beli plafon buat nutupin sarang laba-laba di atap sana. Atau.. setidaknya ditabung buat masa depan…

Aku melempar senyum tulus kepada yg punya rumah. Aku melihat wajah yang bahagia walaupun kantong matanya gak bisa menyembunyikan kelelahannya setelah seharian menyiapkan acara ini. Kulit mukanya yg berwarna eksotis pasti sudah biasa berjemur di terik matahari sambil mengayuh becaknya.

Aku meninggalkan rumah sederhana itu dengan langkah agak cepat. Menyalip warga lainnya. Aku gak sabar kepingin menceritakan ke keluargaku.

Sampai rumah, aku buka berkatnya. Dan aku makin shock dan terharu, karena makanannya enak-enak! Mienya enak, ayamnya gedhe, nasinya juga empuk, dari beras mahal.

Duh..

_________________

Jam setengah delapan malam, tiba-tiba hujan deras. Aku berlari menyeberang jalan lalu berbelok memasuki rumah tetanggaku. Tadi hampir terpeleset karena jalanan licin, untung sempat berpegangan pada body mobil yang diparkir di depan rumahnya. Ada tiga mobil berjejer-jejer.

Aku lepas sandalku. Naik tangga teras rumah. Lalu salaman ke yang punya rumah. Bajunya bersih, wangi, kulitnya putih kayak nggak pernah terkena panasnya matahari di siang hari.

Aku memilih untuk duduk di dalam saja. Nggak suka di luar, pasti banyak yg ngerokok. Lampu ruang tamunya terang benderang. Kalau dibuat foto selfie, pasti hasilnya akan jelas. Haha. Sayangnya gak bawa hape. yaiyalah.

Yang datang bejibun. Padahal hujan sangat lebat. Sampe tumpah-tumpah tamu undangannya.

Acara dimulai. Doa-doa yang panjang plus suroh Yaasiin dibaca semua. Tak jarang aku lihat banyak yg terpejam. karena khusuk? Fifty-fifty dengan ngantuk. Aku aja terangop-angop sedari tadi.

Tenggorokanku kering. Aku coblos dan segera minum akua di depanku. Lalu hidangan datang. Para tamu saling mengedarkan ke tamu lainnya. Yang diujung makan duluan.

Tiba giliranku, tak sabar segera kumakan. Maklum sengaja gak makan dari rumah. Biar lahap. Haha.

Hmm.. cuma Nasi pecel?

Ada ayamnya sedikit. Tulangnya yg banyak. Sambil melirik mobil-mobil yang berjejer di depan rumah sana, aku menelan sedikit demi sedikit makanan yg bikin cegukan kalau nggak didorong sama air itu.

Oh, mungkin habis makan akan ada minuman yang dingin dan segar. Atau mungkin ada buah. Eh, ternyata gak ada. Akua pun cuma satu doang. Dan sudah habis separuh karena tadi haus habis berdoa panjang.

Fiuh..

Banyak makanan yang nggak dihabiskan sama tamu undangan. Bahkan ada yg baru makan satu sendok trus udah. Piringnya diletakkan. Gak kolu (ketelen) katanya.

Aku gak bisa kalau makan gak habis. Terpaksa aku habiskan pelan-pelan. Karena ayamnya cuma sedikit, di sisa seperempat makanan, aku cuma makan nasi sama sayurnya saja. Lauknya sudah habis. Hmm..

Berkat dibagikan. Semua tamu berdiri. Menyisakan piring-piring yang nggak bersih, masih tersisa banyak. Mereka pamitan. Mengucap terimakasih. Pulang.

Sementara aku masih terduduk sambil makan. Setelah semua tamu pulang, tepat makananku habis. Aku pamitan pulang dan mengucap terimakasih. Aku segera berlari menembus hujan lebat. Basah dikit gak papa. Rumahku dekat banget cuma 10 langkah.

Sampai rumah, ibu dan anggota keluargaku membuka isi berkatnya. Wah, isinya tak sepadan dengan mobil-mobil berjejer di depan rumahnya. Cuma pisang, apem, jenang. Nasinya sudah kering. Mienya hambar rasanya.

_______________

Kesimpulan: Kehidupan memang penuh misteri ya. Ketika kita melihat sesuatu yg serba kekurangan, ternyata hatinya penuh kemurahan. Demikian sebaliknya, ada juga yg bermewah-mewahan harta, tapi ternyata..

The end..

Note: Ini cuma fiksi kok. Aslinya gak gini. Tapi mirip-mirip.

Makan Ikan bakar di Kali Bening di Musim Kemarau

$
0
0

Kemis kemarin, 23 Oktober 2014, aku dan teman-teman SMA berkunjung ke Kali Bening Saradan Madiun, atau bisa disebut Waduk Bening Widas. Saradan itu perbatasan Madiun dan Nganjuk. Jadi gak jauh-jauh amat. Kene kono saja.

Sepontan saja kok ini kunjungannya. Jadi setelah kami dikumpulkan di acara mantenannya Novan, tiba-tiba ada yg nyeletuk ngajak ke kali bening. Langsung aku iyakan dan juga teman-teman yg lain.

Trus aku dimodusin sama Firman, temenku yg mirip pikolo. Haha. Firman mewawancarai bisnis vectorku. Trus sok-sok ngasih nasehat nyuruh aku ngrekrut karyawan, biar usahaku berkembang. Trus aku bilang, aku gak butuh karyawan.

Trus Firman terus modusin aku, nanya-nanya apakah jasa vectoranku ini rame. Trus karena kesal telah diremehkan, aku pun bilang, “Antrinya rata-rata dua minggu Fir, kalau sepi antrinya seminggu.”

Karena modusnya kurang dikit lagi, Firman langsung menghitung penghasilanku perbulan. Dan ujung-ujungnya minta aku MENRAKTIR IKAN BAKAR DI KALI BENING!

KAMPRET! Aku kena modusan si Firman!

Oke deh! Tapi anterin aku ke ATM ya, aku gak bawa duit! *Sambil nunjukin isi dompet yg isinya cuma SERIBU PERAK!*

Kenapa langsung aku iyakan? Ntar akan tahu sendiri. Baca terus cerita ini ya..

____________

Berangkat dari kecamatan Bagor, Nganjuk, mampir ke Indomaret yang ada ATMnya, ngambil uang 300 ribu. Ah, segini harusnya cukup. Oke berangkat ke Kali Bening.

Gak ada satu jam sampe. Langsung ke tempat makannya. Milih-milih ikan yang besar. Lalu memesan minuman. 4 orang kompak mesen es jeruk. Aku es degan.

Sambil menunggu ikannya dibakar, aku foto-foto di padang rumput kering yg panas di bawah terik. Yang moto si Firman. Dia yg modusin, harus aku “pelosoro” pokokmen!

Aku kasihkan iPhoneku ke Firman. Ngasih petunjuk cara motretnya. Lalu aku siap-siap pose. Lalu cepret! Cepret! Cepret! Cepret! Empat jepretan telah sukses dilakukan.

Karena lagaknya ala fotografer beneran, aku yakin hasilnya bagus. Dengan gegap gempita aku minta hapeku, ternyata hasilnya..

Kakiku kepotong gak dimasukin frame! :cry:

Ulang!

“Ini sampe sini harus kelihatan ya, gunung di belakang sana juga kelihatan. Dedaunan yg di atas sini juga harus kelihatan”

Firman mengangguk paham. Lalu aku pose lagi. Cepret!

Firman mengangguk-anggukkan kepala dengan meyakinkan, aku sumringah hasilnya pasti bagus nih! Kuraih hapeku dari tangannya. Ternyata..

Aku diletakkan di pinggir kanan mepet banget sama frame! :cry:

Ulang!

“Aku jangan diletakkan di pinggir begini ya! Agak ke tengah.. Di sini..”
Aku tunjukkan ke Firman letak tubuhku seharusnya..

“Gak bisa, kalau kamu di tengah, gunungnya nanti gak kelihatan!”

“YA KAMUNYA YANG MINGGIR, KAKAAAAAK!!!”

Sambil ketawa cengengesan dan kukur-kukur kepala yg gak gatel, Firman akhirnya stenbae di posisi yg semoga bagus enggelnya. Giliranku nih, dengan mood yang menurun, ditambah panasnya sinar matahari, harus bisa pose dengan super rileks.

Dan hasilnya…

Kalibening Bersama seorang model

Kali Bening bersama seorang model. FINALLY!
:lol:

Kalinya gak kelihatan ya? Ini kalinya..

Kali bening Saradan Madiun

Kali Bening Saradan Nganjuk.
Letakku memoto ini, kalau gak kemarau, aku sudah tenggelam.

Iya bener. Airnya surut ekstrim. Panas yang sekarang khan ndak umum ya. Bahkan yg dulu penuh air, sekarang kayak padang dataran rumput gitu. Keren sih, tapi lebih keren kalau air. Lebih adem ngeliatnya.

Kali Bening Surut

Airnya surut tuh!
Kalau gak kemarau, daratannya gak kelihatan tertutup air.

Eh, penasaran sama mukanya Firman yang kayak Pikolo itu?

Nih..

Firman

Ada sumber lain mengatakan, kalau Firman ini manusia planet Namek.
Ada sumber lain mengatakan mirip Bejita.

Perahu di kali Bening

Mau naik perahu? Boleh!

Dulu, aku pernah posting tentang kali bening juga, dengan pemandangan yg sama sekali berbeda dengan kali ini, airnya pas buanyak melimpah! Cek di sini deh: Liburan ke Waduk Kali Bening Saradan Madiun. Dan itu dua tahun yang lalu. Naik perahu masih limaribu rupiah saja. Itupun urunan sama orang banyak haha.

Sekarang berapa ya? Kemarin soalnya gak sempet naik perahu. Takut ikan bakarnya mateng duluan..

Eh, lha ikan bakarnya sudah mateng belum tadi?

Ternyata udah!

JRENG…

Ikan Bakar ala syef Kali Bening

Ikan Bakar ala Syef Kali Bening.

Kayaknya sih ikan nila ya. Kata Bowo, salah satu temenku, ikannya rasanya hambar. Bumbunya gak meresap ke dalam daging ikannya.

Iya sih, tapi kehambaran itu sirna setelah merasakan enaknya sambal terasi. Hmm..

Ikan Bakar Sambel Tomat

Ikan bakar dan sambal terasi ala syef Kali Bening

Gak ada sepuluh menit, nasi sama ikanku sudah habis. Lapeeeer soalnya habis pemotretan di ladang rumput yg panas di sanaaa.. Hahaha.. Sambil nunggu yang lain menghabiskan makanannya, aku nyuil ikannya lagi. Dagingnya kayak agar-agar.

Temen-temenku yang lain gak suka difoto. Walhasil saya ucapkan “Kasihan deh foto kalian gak masuk di blog ini” Hahaha..

Tempat makanku adalah di area permainan anak-anak. Tepatnya di semacam aula gitu. Di sebelah-sebelahnya ada permainan anak-anaknya.

Area bermain anak anak di kali bening

Area bermain anak-anak di Kali Bening

Selesai makan, minum es degan, aku kembali foto-foto lagi. Sambil nonton orang mancing yang mulai berdatangan.

Mancing di kali bening

Pemancing yang memakai pakaian tertutup

Wait, pemancingnya memakai pakaian tertutup? Emang ada yg memakai pakaian terbuka?

Hehehe.. ADA! Banyak! Di bebatuan sana. Mereka berkamuflase dengan bebatuan sehingga kalau diperhatikan seklias nggak kelihatan. Hahaha.. Pekok kabeh pokoke!

Aku saja shock loh. Ketika mereka datang pakai pakean lengkap, lalu mereka mencari tempat yg seterategis untuk mancing. Lalu meletakkan tas berisi pancing. Lalu tiba-tiba mulai melucuti semua pakaiannya kecuali sempaknya doang.

KAMPREEEET!!! Pasti kalian ini orang yang hidup hutan belantara yg gak punya sopan santun!!!

But wait! Ada mobil mewah baru datang. Oh, mungkin mobil itu cuma tamasya doang! PASTI CUMA TAMASYA DOANG!

Lalu pemilik mobil turun bersama seorang teman. Lalu menyapa teman-teman lainnya sambil melewati bebatuan memilih tempat strategis. Lalu meletakkan tas berisi peralatan memancing.

Lalu apa yang orang kaya itu lakukan?

Mereka melucuti semua pakaian kecuali sempak saja!

KAMPRET! Pemandangan macam apa ini??? HAHAHAHAHAHA…

Ternyata dengan berpakaian terbuka seperti itu, mereka lalu nyemplung. Berendam. Ngadem. Lalu ngentas. Sebagian ada yg berpakaian lagi. Sebagian pasrah dengan penampilan terbukanya. Lalu duduk ndodok di atas batu, mancing. Sambil becanda-canda dengan teman sampingnya.

Lalu dari kejauhan aku melihat adegan yang lebih ekstrim..

Loh loh loh! HEH SETOP!!! SETOP PAK!!! NO WAY!!!

Ada bapak-bapak yang melepas seluruh pakeannya tak terkecuali. Lalu nyemplung. LOH, DI SANA ADA YG IKUTAN! Walah, ini jaman apa sih? Masih ada ya orang yg telanjang di muka umum dengan santai tanpa malu. lumayan rejeki

HUAHAHAHAHAHAHHAHAA..

Sayangnya gak mungkin aku foto pakek hapeku. Terlalu jauh, terlalu kecil ukuran orangnya. Harusnya bawa kamera tele ya. Sayangnya aku gak punya Huahaha..

Sempet moto pakek iPhone, cuma dapet segini. HUAHAHAHAHA

Sensor!

Pemancing yang memakai pakaian terbuka

Pukul setengah lima sore, aku pulang. Lalu bayar ke warung makannya..

WIdas Manisse kali Bening

Warung Ikan Bakar Widas Manisse

“Pinten, Buk?”

Ibuknya mulai menghitung jumlah ikan, nasi sama minuman.

Kami tadi memesan tiga ikan versi besar, lalu minuman 5 gelas (es degan sama es jeruk kayaknya harga sama), lalu 5 piring nasi.

“Pitu limo, Mas”

Heh? Cuma tuju puluh lima ribu doang untuk makan ikan bakar berlima? Murah bingits lah. Dengan pemandangan yg indah, (Kecuali bapak-bapak dan mas-mas yang gak tau etika tadi ya. Hahaha), tempat yang luas (bisa dimakan di area main anak-anak), gak antri (soalnya emang pas sepi kali ya).

Pembelinya jujur ini. Aku kadang was-was kalau beli makan pas sepi gak ada pelanggan, si penjual ada yg seenak sendiri naikin harga. Untungnya saat itu enggak ya. Bisa pulang dengan kenyang dan hepi nih..

Yiha!

Kali Bening Menawan Hati

Ngapain sih musti ke luar negeri, kalau cuma menikmati wisata alam?
Bodoh banget kayaknya! Deket-deket sini aja bagus-bagus kok!

Pose ngintip orang mancing

Pose sambil ngintip yg di sana.. #eh

ning tengah ndalan

Karena sepi, bisa foto di tengah jalan begini..

Oke deh ndofans semua, kami berlima pulang dulu yaaaa… Dadaaa….

—————-

BONUS FOTO:

Berempat Manten Novan

Zaenal, Wahyu, Firman, Ndop. Bowo gak kefoto. Kasihan. Hahaha

Review Musik: Flight Facilities – Sunshine (feat. Reggie Watts)

$
0
0

Tiap minggu di iTunes selalu ada free song untuk didownlod. Dan biasanya ada dua lagu. Satunya berbahasa spanyol/latin satunya berbahasa Inggris. Aku selalu download yang berbahasa Inggris. Hehe.

Nah, kali ini aku mau mereview freesong yang baru dirilis 28 Oktober kemarin. Albumnya sih 10 November nanti baru dirilis. Tapi singlenya udah dibagikan gratis di iTunes.

Flight facilities - down to earth

Cover Album Down To Earth – Flight Facilities

Menurutku trik jualan dengan cara bagi-bagi freesong ini sangat bagus untuk mengenalkan lagu baru dari band baru ke dunia. Harusnya Agnes Monika kemarin pakai cara ini, biar dunia tahu. Biar singlenya dikenal, minimal dunia tahu dulu siapa Agnezmo. Kalau responnya bagus, baru jualan deh. Soalnya freesong ini gak lama. Seminggu kemudian sudah gak gratis lagi.

Yang gak punya Apple gejet, bisa download software iTunes di pese ya. Tinggal bikin apple ID gratis. Gampang.

Cara menemukan freesong ya tinggal lihat menu-menunya di iTunes. Freesong biasanya ada di menu “What’s hot”.

Buat yang jarang ngecek iTunes, bisa download aplikasi namanya “Free song” di Appstore. Biar kalau ada lagu baru, akan ada notifikasi. Keren deh, jadi gak ketinggalan lagu gratis tiap minggunya! *pemuja gratisan* :mataduitan:

Okey, saatnya ngereview grup ben Flight Facilities ya.

Duh, aku baru tahu nama band ini. Di videoklipnya di yutub, diawali dengan mas ginuk-ginuk (Reggie Watts, komedian dan penyanyi) yang jalan kaki menuju parkiran mobilnya sambil ngomong sendiri gak jelas di telfun.

Lalu lagu dimulai. Mas Reggie nyanyi sambil jalan kaki joget-joget di pertokoan, di jalanan, di pantai. Iramanya gruvi banget. Tapi nggak modern ya. Groovie ala-ala tahun 70-80 yang suara bassnya “mak cetung cetung” ngebeat itu loh. Asyik bener pokoknya didengarkan pagi-pagi bangun tidur.

Suara mas ginuk-ginuk Reggie Watts yang smooth, lembut, banyak menggunakan suara falseto (head voice) pas banget nyanyiin lagu ini. Eh, lagu pop jaman sekarang lagi ngetren suara cowok pakai falseto ya? Do I Wanna Know – Arctic Monkey, Happy – Pharel William, Mirror – Justin Timberlake, tuh khan banyak.

Tapi lama-lama ngebosenin sih, soalnya kuncinya itu melulu diulang-ulang. Gak dinamis lagunya. Statis banget tapi enak. Emang lagu aliran jazz fusion elektronik yang groovie lama-lama bosen. Jenuh. Kayak siapa itu pemain bas Indonesia yang terkenal? Oh Barry Likumahuwa. Nah, lagu Sunshine dari Flight Facilities ini stylenya sama kayak lagu-lagu di albumnya Barry. Groovie-groovie asyik. Tapi oldschool. Gak modern.

Flight Facilities

Duo Elektronik band, Flight Facilities.

Flight Facilities asal Australia ini terdiri dari dua orang yg jago musik elektronik. Mereka bukan vokalis. Jadi ngegarap musiknya doang. Vokalnya diisi penyanyi kayak Kylie Minogue, Reggie Watts, dll.

Ada yg komen di yutub, katanya videonya murahan. Kayak gak ada duit buat bikin video klip yang lebih bagus. Haha. Iya sih, aku setuju.

Eh, itu ketika lagunya hampir habis, ada cuplikan video si Reggie Watts berperan menjadi zombie mengganggu orang ciuman. Halah, gak begitu penting. Haha.

Kesimpulan: untuk lagu gratis, ini lumayan worth it untuk didownload dan diputer pagi-pagi aja ya. Buat penyemangat aja. Jangan sering-sering diputer, bisa munek-munek rasanya. Bosen. Haha.

Sekor dari saya, untuk lagunya 7,4. Untuk videonya 6. Haha pelit amat ngasih sekor.

Udah ah..

We Live In a Bullying Country

$
0
0

Tadi iseng bikin logo untuk Nganjuk, karena logo Jogja yang katanya mirip tulisan Togua itu menuai banyak kritik. Nah, naitku sih pingin unjuk gigi kalau aku bisa bikin logo lebih bagus dibanding logo Togua yang konon menghabiskan satu koma dua milyat itu!

Logo sudah jadi, eh ternyata kena bully. Aku sih, gak brosing dulu kalau ada kota brambang bernama Brebes. Walhasil ketika Nganjuk aku juluki kota brambang, ada orang asli Brebes yang protes gak terima sedikitpun kalau ada kota lain mengaku sebagai kota brambang.

Oke bero, sori, woles bero. Aku yang salah. Jangan khawatir, logonya sudah aku delet kok. Sudah hilang sekarang.

Duh, nyesek deh rasanya. Satu jam ngarang logo ternyata berakhir dibully dan sia-sia.. (nyanyi lagunya Sia) :cry:

Maklum, diriku hari ini khan libur kerja. Minggu gitu loh. Masa ya masuk kerja. Gila apa hidup dibuat kerja. Harusnya khan dibalik, kerja untuk hidup. Dengan kata lain kalau sudah bisa hidup, ya gak usah kerja. #eh

Tetanggaku rata-rata sampe sekarang masih menganggap aku pengangguran. Atau kalau menganggap aku kerja di rumah, mereka gak akan berfikir sejauh ‘kerja online bisa menghidupi seorang Muhammad Ali Mudzofar’. Paling ya dikira kerjaku serabutan kadang dapat duit, kadang enggak.

Mungkin kalau aku tunjukin iPhone 5 ku yang harganya hampir 8 juta dan iPadku yang harganya 6 jutaan itu, mereka akan mengira itu dikasih mbakku yang kerjanya PNS. Atau jual sawah jatah warisan orang tua. Mungkin ya.

Kerjaanku apa, juga mereka gak ngerti. Apalagi gak ada bentuk fisik yang bisa dipamerkan. Semua serba digital, melalui email. Mana tau mereka email? Internet aja yang mereka tahu paling cuma facebook. :doh:

Ditambah, aku cuma naik sepeda ontel, semakin yakinlah mereka kalau aku ini adalah orang yg prihatin dan pantas dikasih beras miskin. Haha.

Duh, pak. Aku gak makan nasi ya, makanan pokokku adalah sari roti lauk spageti. #horangkayah

Kerja jasa gambar vector secara online udah enak begini eh, ternyata masih dibully sama tetangga.

—————–

Aku punya teman curhat. Ada cewek ada cowok. Nah, temenku yang cowok pernah curhat ke aku, anggap saja namanya Wawan. Dia kerja di bank. Kerja kantoran lah. Pagi-pagi harus sudah bangun untuk mandi, macak, berangkat kerja. Pulang jam 4 sore. Dan itu harus dia kerjakan seeetiap hari. Libur cuma sabtu sama minggu. Harus taat sama aturan kantor, juga sama bosnya. Maklum namanya karyawan.

Trus trus, ketika dia aplod foto aktifitasnya di kantor, eh lha kok ada temannya yang sekarang sudah berwirausaha, tiba-tiba nyinyir, komentar di foto itu. “Kapan kamu berwirausaha? Jangan mau jadi karyawan terus. Naik level dong! Jadi pengusaha kayak saya!”

Mak jleb! Sakitnya tuh di siniiiii! *megang dada anaknya bu Susi #eh*

Trus dengan jengkel Wawan membalas, “Aku sudah punya usaha, melihara ikan lele di kolam!”

Padahal itu lele piaraan beneran. Bukan buat usaha gitu. Ya semacam jawaban ngeles gitu.

Wawan sebelum kerja kantoran hidupnya gak teratur. Kadang tidurnya malam, kadang pagi, kadang gak tidur. Dia hobi main game tingkat lupa makan minum mandi. Dengan diterimanya dia kerja kantoran, hidup Wawan jadi teratur. Dia jauuuuh lebih sehat dibanding pas kerjanya main game doang.

Lha iya, udah dapat posisi nyaman kerja di kantor, kok ya masih dibully sama wirausahawan. Duh..

——————

Aku punya teman SD, sebut namanya Dayat. Dia gak kerja online, gak kerja kantoran, tapi dia wirausaha jualan burung. Ada burung perkutut, burung kenari, cucak rowo, burung kutilang.

Dia dari kecil memang suka ngajak aku ke pasar burung, tapi aku gak mau, wong aku sudah punya burung sendiri #eh. Aku akrab sama Dayat karena dia sama-sama hobi menggambar aja. Dan ketika dewasa dia ternyata gak memilih kerja kantoran kayak teman-temannya kebanyakan. Dia memilih jualan burung saja.

Dengan pekerjaannya yang sudah nyaman di hati dan kantong (cukup lah ya), Dayat ternyata gak bisa menghindari cemooh ceramah orang tuanya yang kepingin anaknya ngelamar pekerjaan. Biar bisa dipamerkan ke teman-teman arisan ibunya, teman-teman kantor bapaknya, kalau anaknya kerja di ruangan berase, pakai sepatu pantofel, pakai jas, dasi, dan parfum wangi.

Dayat sudah menjelaskan berrrrkali-kali kalau dia gak betah kerja disuruh-suruh, dia gak betah kerja di ruangan, dia sukanya kerja bebas. Bersama alam. Bersama burung piarannya. Menangkap burung di hutan sudah dia lakoni bertahun-tahun.

Dan dagangan burungnya laris manis di pasaran. Menguasai kota kelahirannya. Kliennya orang-orang berduit. Kapolsek, wakil bupati, kepala kantor dinas pariwisata, ketua DPRD, sudah jadi langganan tetapnya.

Dayat pernah kerja di kantor, dulu. Tapi resign dalam waktu sebulan bekerja. Dia gak betah. Terlalu monoton dan teratur. Dia ingin bebas dan bisa mengembangkan diri semau dia. Tapi tetap saja orang tuanya gak suka dengan pekerjaan Dayat sekarang.

Sebagai wirausahawan yang bebas dan sukses, ternyata Dayat masih dicemooh sama orang tua yang ingin anaknya kerja kantoran.

——————-

Sabtu itu, Iffa mengikuti ujian CPNS. Dia berangkat ke Surabaya naik bis pagi-pagi buta, berdesak-desakan dengan penumpang lainnya. Malamnya, Iffa sudah belajar sekuat tenaga demi lolos tes CPNS. Sehingga, ketika di dalam bis Iffa akhirnya mendapatkan tempat duduk, dia langsung terlelap saking ngantuk dan lelahnya.

Sampai ke terminal Bungurasih, Iffa masih ngantuk. Dia naik bis kota menuju terminal joyoboyo untuk oper naik len. Di dalam len, Iffa tidur lagi. Soalnya masih setengah jam perjalanan lagi.

Iffa terbangun setelah terhuyung karena len ngerim mendadak. Ketika melihat di sekeliling, Iffa menyadari kalau penumpang sudah sepi hanya tersisa dia sama mbah-mbah penjual sayur.

Loh, sudah jam 7! Kok belum sampai ya? Iffa melihat pemandangan di sekitar. Dia merasa aneh. Kok bangunannya berbeda. Seketika itu Iffa langsung sadar kalau dia SALAH NAIK LEN!

Atas saran sopir, Iffa oper len lagi di Joyoboyo. Ujian dimulai jam 8 pagi. Waktunya sangat mepet. Sampe Joyoboyo jam setengah 8. Setengah jam lagi harus sampe tempat tes. Mana belum sarapan. Duh..

Singkat cerita, dengan segala usaha serta doa orang tuanya dari rumah, Iffa akhirnya lolos tes! Dia keterima menjadi PNS. Waaah, syukuran pun diselenggarakan. Suasana lega, senang, syukur, memang harus dibagi sama orang lain ya.

Sebulan kerja sebagai PNS di kantor DPRD, tidak lantas membuat Iffa selalu nyaman di lingkungannya. Omongan-omongan miring tentang PNS yang nyogok ternyata menimpa Iffa juga.

“Eh Bu, selamat ya, dik Iffa akhirnya bisa jadi pegawe. Tahun lalu anakku untung dapat murah. Cuma 80 juta lo, Bu. Denger-denger tahun ini harganya naik jadi 100 juta ya? Kemarin dik Iffa kena berapa?” Kata Bu Robert kepada ibunya Iffa waktu arisan.

“Nyuwun sewu nggih, Bu Rob, Iffa itu lolos tes murni kok. Gak pakai mbayar nopo nopo kok, Bu.”

“Halah Bu Alfiah ini kok malu-malu to. Nggak papa disebut aja angkanya. Biar yang lain bisa nabung buat tahun depan.. ” Bu Robert ternyata gak percaya sama Bu Alfiah.

“Saestu Bu.. Hehehe.. Monggo diminum tehnya Bu, mumpung masih anget. Nanti kalau dingin gak enak lo..” Bu Alfiah mencoba mengalihkan pembicaraan.

“Bu Robert, tahun lalu anaknya dibawa sama siapa? Mas Sopingi itu ya?” Ibu Roni penasaran sama orang dalam yang membawa anaknya Bu Robert bisa lolos PNS.

“Bukan, Mas Sopingi itu mahal, Bu. Aku punya kenalan lain, ini aku punya nomer hapenya..” Ibu Roni dan Ibu-ibu lainnya pun pada mendekat untuk mencatat nomer hape “sang pahlawan” PNS itu..

Ibu Alfiah, ibunya Iffa, merasa sakit hati dibully sama tetangga yang mengira Iffa bayar uang sogokan. Begitupun dengan Iffa, perjuangannya belajar siang malam setiap hari demi lolos tes pun ternyata tidak diakui sama tetangga-tetangganya bahkan sama temannya sendiri sesama PNS.

Lha iya, sudah usaha keras masuk tes PNS, ketika lolos lha kok masih dibully bayar uang sogokan. Duh…

——————-

We live in a bullying country.. *sigh*

Bullying is not cool

Gambar diambil dari skeptoid.com

Postingan ini adalah versi panjangnya twitku di sini dan status facebookku di sini. Di facebook, status ini sudah dapat dua ratusan likes.

Review Acara Musik: Rising Star Indonesia

$
0
0

Udah pada tahu dong, acara lomba nyanyi terbaru di ersetei?
Belum ya? Udah pada bosen ya sama acara lomba nyanyi?

Iya sih, sejak adanya AFI, Indonesian Idol dan X-Factor, seolah-olah lomba-lomba nyanyi lainnya terkesan nyontek. Padahal acara yg satu ini nggak nyontek loh!

Namanya apa?

Rising Star Indonesia

RISING STAR INDONESIA

Bedanya Rising Star dengan acara lomba nyanyi lainnya adalah, kalau Indonesian Idol dan X Factor dan acara lainnya votenya pakai sms yang harganya (nguzubile mahalnya) 2000 rupiah, Rising Star Indonesia ini votenya GRATISAN! Cukup install aplikasi di gejetmu (android atau iOS) bernama Rising Star Indonesia di play store atau appstore.

Lalu tinggal tunggu acaranya mulai setiap hari Jumat jam sembilan malam. Nah, kalau acaranya udah mulai, aplikasinya nanti juga ikutan berjalan gitu. Siapa yang akan tampil, akan ada fotonya. Lalu kita harus geser untuk check in alias “laporan” kalau mau ngevote. Setelah check in, tombol di layar berubah menjadi dua lingkaran biru dan merah yg siap-siap dipilih.

Ketika penyanyinya nyanyi, kita harus serius dengerin dong kualitas suaranya, teknik menyanyinya, penghayatannya, penampilannya, fals tidaknya. Kalau kita suka, tinggal geser saja ke warna biru. Kalau nggak suka, geser ke ke warna merah. Kalau kelupaan nggeser, dianggap gak milih.

Nah, jadi pas penyanyinya nyanyi, ada grafiknya di samping kiri yang menunjukkan sudah berapa persen orang yg ngevote biru dari jumlah check in keseluruhan. Kayaknya yg nggak ngevote, padahal sudah check in, dihitung merah, alias jelek.

Rising Star Indonesia Indah Nevertari

Nih, aku sudah ngevote Indah Nevertari

Trus jurinya buat apa dong?

Namanya bukan juri ya, tapi expert alias tukang komentar doang. Keputusan terbesar tetep dari penonton di rumah maupun di studio. Keempat expert itu kalau vote YES (biru) semua, peserta cuma dapat 28% doang. Jadi kalau 1 saja yg YES, cuma dapat 7%. Dikit banget khan?

Dan yang bikin aku suka sama Rising Star Indonesia adalah BANYAK PENYANYI BAGUSNYA! Kalau Indonesian Idol paling yg bagus cuma 2 atau 3. X Factor juga gitu, dikit yang bagus. Kalau Rising Star ini semuanya bagus. Yang bagus banget ada 5 lebih! Jurinya nggak macem2 milih kontestan. Atau mungkin karena ini bukan pakai sms ngevotenya, jadi penilaiannya obyektif banget soalnya gak pakai “duit”.

Malam ini, Jum’at 7 Nopember adalah TOP 10 Rising Star Indonesia. Nah, di bawah ini saya Ranking dari yang terbawah kualitasnya ke yang paling bagus. Menurut subyektifitasku ya.

RANKING 10: C N D

CND Rising Star Indonesia

CND Rising Star Indonesia

Mereka ini menyuguhkan musik akustik. Namun kemarin di babak 11 besar, kok formatnya band ya? Duh, gak konsisten haha. Karena aku suka membahas penyanyinya, maka aku mau komen si Cerli saja, sang vokalis.

Cantik lah ya, perempuan gitu haha. Secara looks sudah artis banget. Cerli ini suaranya susah dikenali saja sih. Kurang unik. Secara teknik vokal sih standar ya. Ala-ala penyanyi kafe gituu..

RANKING 9: TALITA

Talita Rising Star

Talita ini dari Surabaya. Berati ngomongnya medok?

Entah kenapa dia selalu dapat vote banyak. Rata-rata sih 80% ke atas. Keren ya! Tapi entahlah, aku kok kurang suka sama penampilannya. Mungkin pentonton Indonesia ini suka milih yg cantik menik-menik menggemaskan gitu, kayak Talita ini.

Padahal menurutku, dia kalau nyanyi suka over power dan ngos-ngosan. Model-model Aknes Monika gitu. Secara cirikhas juga gak ada sama sekali. Pengucapan bahasa Inggrisnya juga gak bagus. Agak messy gitu lah kalau nyanyi. Kurang enjoy dan kurang santae…

RANKING 8: MEGA MAURO

Mega Mauro

Mas Mauro itu dari Italia loh!

Kalau yg ini konsepnya duo “elektun”. Mas Mauro memainkan organ sedangkan mbak Mega menyanyi dengan jenis suara seriosa. Agak aneh memang kedengarannya. Tapi ini unik sih.

Cuman aku gak suka sama suara Mega yang menusuk telinga dan artikulasinya yang belepotan dan kadang liriknya gak sesuai dengan lirik asli. Tuh, pas nyanyi lagunya Sia – Chandelier aja pronounsiasyennya banyak yang salah. Ngucapin “chandelier” yang harusnya dibaca “syendelie” aja salah loh. Dia ngucapinnya “cendelier“. Padahal itu reffnya. Duh deh! :rolleyes:

RANKING 7: REYNA

Reyna Rising Star

Reyna Qotrunnada, kata ibukku dia itu anak Denada -__-

Enggak lah Buk, mentang-mentang ada “nada”nya trus jadi keluarganya Denada gitu. Anaknya Denada tuh masih kecil buk, masih balita.

Nah, Reyna ini penyanyi Blues! Jarang-jarang di Indonesia yang bisa nyanyi blues ya. Apalagi dia cewek. APALAGI DIA MASIH 15 TAHUN!!! GILA MEMANG!

Eit, masih ada yg lebih gila lagi, Reyna ini BISA MEMAINKAN PIANO sambil nyanyi. Dan suaranya enak, vibranya asyik, ngegroove banget! Soulful juga! Dan dia sangat menguasai panggung! Bahasa Inggrisnya perfect! Duh sempurna!

Trus kenapa kamu taruh di ranking 7 kalau bagus?

KHAN SAYA SUDAH BILANG, RISING STAR INDONESIA INI YG BAGUS BUANYAK!!! :ampun:

RANKING 6: BLUESMATES

Bluesmates Rising Star Indonesia

Bluesmates ini wong Suroboyo juga. Jagoannya Ahmad Dani pastinya!

Nah ini band blues yang super jenius. Dia bisa menyulap lagu apa aja menjadi blues. Lagunya Syahrini – Sesuatu aja dibuat blues jadi makin “menjual” untuk kalangan yg selera musiknya segmented. Aku aja jadi suka loh pas lagu Sesuatu dibikin blues.

Pas disuruh nggarap musik secara spontan tanpa latihan di panggung, mereka langsung kompak dan bisa! Gila, kapan belajarnya ya? Kenapa gak kebingungan cari kucinya ya? Hahaha udah jenius dan kompak sih, jadi hatinya satu gitu. Satu hati.

Vokalisnya standar blues lah. Ini konsepnya band, jadi diriku gak mempermasalahkan warna suara vokalisnya.

RANKING 5: SONNY SARAGIH

Sonny Sarigih Rising Star

Sonny ini mirip Julius Sitanggang yang nyanyi Maria ya?

Iya mirip banget. Bahkan suaranya juga mirip loh! Hahaha.. Jangan-jangan dia titisan Julius Sitanggang?

Pada Top 11 kemarin, dia nyanyi Love of My Life dari Queen. Dan WOW, menurutku baguuuus banget. Suaranya itu ada raungan-raungan seksi manjanya. Haha.. Kayak anak kecil mau nangis minta mainan gitu loh. Raungan manja.

Kalau kata Syahrini suaranya Sonny ini seksi. Milane, juri ekspert, juga suka sama suara Sonny ini. Kalau menurutku, suaranya Sonny ini mengandung mejik! Ada semacam kekuatan ghoib yang membius penonton agar khusuk mendengarkan suaranya. Dia cocok nyanyi lagu slow rock kayak Bryan Adams, Bon Jovi, Queen.

RANKING 4: INDAH NEVERTARI

Indah Nevertari Rising Star

Indah Nevertari sang hijaber yg jago ngerap!

Hayo, pada kecewa ya kalau Indah aku taruh ranking 4? Heheheh.. Maklum ini murni subyektifitas dari aku ya.

Indah Nevertari ini suaranya rendahnya bulet. Semakin tinggi semakin tipis dan lemah. Duh, Ndah, kalau dilatih lebih matang lagi, bakalan bisa kayak Rihanna loh suaramu.

Indah sangat nyaman di nada-nada rendah versi cewek ya. Makanya dia sangat bagus nyanyi lagunya Kat Dahlia – Gangsta. Soalnya nada-nada lagu itu di rendah ke tengah. Gak ada nada tingginya. Aman setausa deh untuk suaranya Indah.

Gaya Indah menyanyi ini juga unik. Kemarin di top 11 malah dibahas habis-habisan gayanya menyanyi yg miring sambil gerakin tangan kanannya sambil ngerap. Keren dan asyik!

Asal pinter pilih lagu yang cocok, Indah ini bisa jadi juara!

RANKING 3: EVONY

Evony

Suaramu apik nduk! Pol!

Gara-gara penampilannya nyanyi lagu Macy Grey – I Try di top 11 kemarin, aku langsung klepek-klepek mendengarkan suaranya yang SANGAT UNIK. Sangat RnB dan ada serak-seraknya. Trus dia juga menjiwai kalau nyanyi.

Nggak nyangka loh, suaranya Evony bisa seunik itu kemarin. Kenapa aku gak mengenalinya di babak-babak sebelumnya ya?

Yup! Akhirnya Evony menemukan lagu yang cocok untuk dia nyanyikan. Yang bisa mengeluarkan keunikan suaranya. Selamat! Kamu saingan beratnya Indah deh!

Kalau orang Indonesia ini merem ngeliatnya, suaramu lebih unik dibanding Indah! Tapi kalau the hoool pekij, Indah lebih paket komplit yaaah…

RANKING 2: GHAITSA

Ghaitsa Rising Star

Ghaitsa, Guitar Lady!

Susah amir dihafalin ya namanya? Untungnya ini votenya gak dengan ketik sms. Jadi aman deh kalau punya nama susah kayak Ghaitsa ini.

Suka terus dengan penampilannya dari jumat ke jumat. Suara? Unik pastinya. Karakter suara Ghaitsa ini kayak Christina Perry, Shania Twain, Alanis Morissette, Sheryl Crow, Natalie Imbruglia. Ada sengau-sengaunya gitu. Ada country-countrynya. Ada kecepit-kecepitnya. Sangat internasional!

Kalau kata kak Dhani, Ghaitsa ini Sheryl Crow nya Indonesia, soalnya dia nyanyi sambil bawa gitar. Tanpa guitar juga bagus, cuman dia lebih free kalau megang guitar. Keren mantab!

RANKING 1: HANIN DHIYA

HANIN DHIYA Rising star Indonesia

Hanin Dhiya ini suaranya international Quality!

Haduuuuh dik. Kamu tuh MASIH TIGA BELAS TAHUN! Tapi suaramu sangaaaat meneduhkan hatiku yang lagi rindu. Sayatan-sayatan suaramu di setiap akhir kata itu bikin tersayat-sayat pula hatiku. Penghayatan lagu, interpretasi, artikulasi, sayatan-sayatan suara, SANGAT EMOTIONAL! Dan sangat bagus!

Nada rendah emang masih perlu dilatih lagi, tapi nada tinggi, duh PERFECT! Pas nyanyi lagu I Surender dari Celin Dion di babak Audisi 2 beberapa minggu kemarin itu, aku sempet merinding dan mau nangis.

Kenapa bisa sebagus itu suaramu dan penghayatanmu Dik?

Ingat Dik Hanin, kamu masih 13 tahun! TIGA BELAS DIK! Jangan bagus-bagus amat apa kalau nyanyi. Khan kakak Ndop yang sudah lebih tua 18 tahun dewasa ini jadi malu.

Dik Hanin ini pernah tampil di acara Inbox nyanyi lagu Listen dari Beyonce. Dan acara inbox yang biasanya aku cuek aja, langsung noleh ke tipi karena ndengerin suaranya Hanin (yang dulu entah siapa dia, aku gak kenal).

Dan komentar saya saat itu, “GILA!! NIH ANAK KENAPA TAMPIL DI ACARA kampungan MACAM INBOX?? SANA IKUTAN IDOL atau X FACTOR SANA!!!”

Setelah tahu umurnya baru 13 tahun, aku baru sadar kenapa dia nggak ikutan Idol. Hanin belum cukup umur ya kak Ndop! Dan ternyata sebelum dia ikutan idol nanti, ada Rising Star Indonesia yang duluan mengakuisisi kemampuan menyanyinya! KEREN!

KAMU JAGOKU! SEMOGA MENANG!!!

————-

Udah ah, saatnya nonton Rising Star Indonesia. Udah mulai tuh acaranyaaa..

kalau kamu, jagoin yang mana? Share dong di komentar yaaa…

Viewing all 556 articles
Browse latest View live